Anda di halaman 1dari 36

~ Salma Nur Syahidah

~ Wahyu Pamungkas Sari


~ Zahra Maharani
Isolasi adalah proses
pengambilan atau pemisahan
senyawa bahan alam dengan
menggunakan pelarut yang
sesuai.
Teknik Isolasi Racun

Ekstraksi Cair-Cair Kromatografi Lapis Tipis

03 04
Kromatografi Gas Distilasi
Ekstraksi cair-cair adalah proses
pemindahan suatu komponen
campuran cairan dari suatu larutan
ke cairan yang lain (yaitu Pemisahan atau isolasi spesimen
dengan pelarut organik pada pH
pelarutnya). Pada suatu campuran
tertentu dari zat-zat yang
dua cairan yang saling larut, salah
mengganggu berdasarkan dengan
satu adalah sebagai zat terlarut
kelarutannya. Hasil ekstraksi
(solute), dan yang lain adalah
disaring dan dikeringkan sehingga
sebagai zat pembawanya (diluent).
didapat residu yang dapat dianalisa.
Spesimen Ekstraksi urine / Sampel
darah/serum cairan lambung Rambut
/plasma
Shaker Batang Pengaduk Penangas Air
Vortex Mixer

Corong
Corong Pisah Centrifuge
Reagen Ekstraksi Cair-Cair

Pelarut organik Natrium Sulfat Natrium Asam Sulfat


(CHCL3) Anhidrat Hidroksida Pekat
1 2 3

Ke dalam 4 ml spesimen ditambahkan CHCL3 Diekstraksi kembali masa padat


2 ml Buffer Fosfat (Ph 7,4) dan 40 dituangkan tersebut dalam 20 ml CHCL3,
ml kloroform (CHCL3) lalu dikocok, melalui saringan dicampur kedua hasil ekstraksi
kemudian ditambahkan 2 gram fraksi CHCL3. Disimpan masa
Na2SO3 anhidrat dan dikocok kembali padat yang ada
untuk menghasilkan masa yang padat
4 5 6

Apabila terdapat Pada fraksi CHCL3, Dikocok selama 2 menit,


salisilat I fraksi CHCL3 ditambahkan 8 ml kemudian disentrifugasi.
diekstraksi dengan NaOH 0,45 M
NaHCO3
7 8

Dicuci fraksi CHCL3 dengan Apabila spesimen masih ada,


sedikit air, buang air cucian, basakan dengan larutan ammonia,
dikeringkan fraksi CHCL3 lalu diekstraksi 2 kali,
dengan Na2SO4 anhidrat, masing- masing dengan 10 ml
uapkan sampai kering. CHCL3, kemudian dikeringkan
dengan Na2SO4 anhidrat.
Uapkan larutan sampai kering
1 2 3 4

Tambah 10 ml urin Ekstraksi 2 kali Cuci dengan 5 ml air Fraksi eter


dengan asam masing- masing dan tambahkan air diekstraksikan dengan
phosphate dan asam dengan 30 ml eter, cucian ke dalam 5 ml larutan Natrium
tartrat untuk campur hasil spesimen. Bikarbonat
membuat pH 3 ekstraksi
Dekontaminasi Dengan
Pelarut Organik
Ambil untai rambut (~ 100 mg) - Cuci dengan
5 ml diklorometana selama 2 menit -
Keringkan dengan kertas adsorben - Cuci
kembali dalam 5 ml diklorometana selama 2
menit.- Keringkan lagi

Prosedur dengan pelarut berair


Ambil untai rambut (~ 100 mg) - Cuci dengan 10
ml SDS 0,1% dalam air selama 3 menit - Bilas
dua kali dengan 10 ml air selama 3 menit - Bilas
dengan 10 ml aseton selama 3 menit -
Keringkan dalam oven pada suhu 60 ° C selama
30 menit.
Metode yang digunakan untuk
memisahkan komponen dalam sampel,
yang komponen tersebut
didistribusikan diantara dua fase Residu hasil ekstraksi dielusi dengan
yaitu fase diam dan fase gerak. eluen tertentu, kemudian ditetapkan
secara Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) sehingga terbentuk bercak
yang berwarna khas
Fase diam yaitu berupa lapisan Fase gerak atau pelarut pengembang
seragam pada permukaan bidang akan bergerak naik sepanjang fase
datar yang didukung oleh diam karena adanya gaya kapilaritas
lempeng kaca, pelat aluminium, pada sistem pengembangan menaik
atau pelat plastik (ascending).
Plate Kaca
Mikropipet
Bejana
Kromatografi

Botol Semprot
Lampu UV
1 2

Totolkan 5-10 µl larutan Keluarkan plate dari bejana


standard dan hasil ekstraksi kromatografi kemudian plate
pada plate dengan jarak 2 cm, dikeringkan sebelum disemprot
kemudian elusi dengan bejana dengan larutan penampak bercak
kromatografi dengan salah
satu larutan eluen
3 4

Pengeringan pada suhu kamar Plate yang telah kering


atau di dalam oven pada suhu disemprotkan dengan larutan
120ºC selama 10 menit atau penampak bercak.
dengan menggunakan udara Kemudian setelah kering diamati.
panas dari blower
Bandingkan Rf ekstrak dengan Rf standar
Rf x 100 (values)

A B UV Iodoplatinat Dragendorff

Morfin 19 20 Fluoresensi Biru-ungu Biru dengan


latar
belakang
kuning

Kodein 40 35
Kromatografi gas adalah proses
pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya dengan
menggunakan gas sebagai fase Kromatografi gas mempunyai prinsip yang
bergerak yang melewati suatu lapisan sama dengan kromatografi lainnya, tapi
serapan (sorben) yang diam memiliki beberapa perbedaan misalnya
proses pemisahan campuran dilakukan
antara stationary fase cair dan gas fase
gerak dan pada oven temperatur gas dapat
dikontrol sedangkan pada kromatografi
kolom hanya pada tahap fase cair dan tidak
memiliki temperatur.
Fase diam berupa cairan dengan Fase gerak adalah gas dan zat terlarut
titik didih tinggi (tidak mudah terpisah sebagai uap. Pemisahan
menguap) yang terikat pada zat tercapai dengan partisi sampel antara
penunjangnya. fase gas bergerak.
Fase Mobil 1

2 Sistem Injeksi Sampel

Kolom 3

4 Detektor

Pencatat (Recorder) 5
● Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi
● Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan yang tinggi
● Gas mempunyai viskositas yang rendah
● Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat
sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi
● Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase
diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala
macam campuran
● Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah
menguap
● Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan
campuran dalam jumlah besar.
Gas pembawa dialirkan dari tangki Sampel dimasukkan ke dalam
bertekanan tinggi melalui alat injektor yang dipanaskan
pengatur tekanan yang dapat agar sampel berubah
menentukan kecepatan aliran gas menjadi gas dan mengalir
pembawa yang akan mengalir ke dalam kolom
ke komponen yang lain
Pada kolom campuran zat penyusun Bila sampel berupa cairan
mengalami pemisahan proses partisi dapat dimasukkan dengan
pada fase cair melalui detektor yang syringe, bila berupa gas
mengirimkan signal ke recorder melalui katup
setelah mengalami amplifikasi
Distilasi biasa disebut juga dengan
penyulingan. Distilasi merupakan
metode yang banyak digunakan untuk
memisahkan campuran berdasarkan Dalam distilasi, campuran cairan
perbedaan kondisi yang diperlukan dipanaskan di dalam wadah botol. Cairan
untuk mengubah fase komponen dengan titik didih yang lebih rendah akan
campuran. menguap terlebih dahulu dan akan
terkondensasi (berubah kembali menjadi
air) kemudian terkumpul. Cairan dengan
titik didih yang lebih tinggi akan tertinggal
di dalam wadah botol.
• Pemanas
• Heating bath
• Labu distilasi
• Kolom fraksionasi
• Termometer
• Kondensor
• Vakum/gas
• Cooling bath
1 2 3 4

Suatu campuran yang Suhu pemanasan Pada saat dipanaskan, Uap kemudian naik
berupa cairan dimasukkan dapat diatur sedikit demi sedikit melalui pipa dan mengalir
ke dalam labu yang dengan mengamati campuran akan menuju pendingin atau
dipanaskan melalui termometer. menguap. kondenser
penangas dengan heater.
5 6

Pendinginan uap adalah dengan Setelah melalui pendingin, uap akan


cara mengalirkan air melalui mengembun membentuk cairan
dinding pendingin. kembali dan melaju ke adaptor dan
menetes ke labu distilasi.
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai