Anda di halaman 1dari 12

KIMIA ALUMUNIUM

I.

Judul

: Pembuatan Spinel CoAl2O4 : Mensintesis spinel CoAl2O4 menggunakan kaleng alumunium bekas. :

II. Tujuan III. Dasar Teori

Spinel merupakan oksida logam campuran yang membentuk kristal keras dan memiliki warna yang bervariasi sesuai dengan oksida logam penyusunnya. Spinel memiliki dua struktur yaitu struktur normal dan struktur inversi. Struktur yang dimiliki spinel ditentukan oleh ion-ion yang mengisi celah tetrahedral dan oktahedral dari kubik kisi padat anion oksida. Dalam pembuatan spinel CoAl2O4 digunakan senyawa alumina dan klorida kobalt. Senyawa alumina terdiri dari alumina dan alumina. Senyawa alumina berstruktur korundum, sangat keras dan tidak reaktif pada air maupun asam. Senyawa alumina mempunyai struktur spinel yang defek, dapat mengadsorbsi air dan larut dalam asam, sehingga dijadikan komponen dasar alumina yang diaktivasi. Alumina (oksida aluminium) berupa kristal ion, tetapi ion oksida (O2-) dipolarisasi oleh ion aluminium sehingga sebagian ikatannya bersifat kovalen. Meleleh pada 20530C dan tidak larut dalam air, sangat keras, dan stabil. Aluminium oksida ini diperoleh dari pemanasan hidroksidanya. Pemanasan di atas 8500C menghasilkan oksida yang tak larut dalam asam maupun basa. Namun oksida yang diperoleh dari pemanasan dibawah 6000C dapat larut dalam asam maupun basa alkalis (bersifat amfoter), menurut reaksi. - Reaksi dengan asam; Al2O3(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2O(l) Reaksi dengan basa kuat: Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O(l) 2Al(OH)-4(aq) Senyawa kobalt (II) klorida terhidrat menghasilkan warna merah karena membentuk garam kompleks [Co(H2O)6]2+ dalam larutan air. Senyawa kobalt (II) klorida anhidrat mengahasilkan warna biru akibat adanya kelebihan klorida yang membentuk [CoCl4] 2 -. Spinel CoAl2O4 atau (kobalt biru) bersifat ringan dan memiliki warna biru cerah yang dihasilkan dari warna pigmen garam kobalt alumina. CoAl2O4 bersifat stabil dan digunakan sebagai zat warna keramik seperti porselen Cina, perhiasan dan cat. Berikut merupakan struktur dari kristal spinel.

Struktur kristal spinel IV. Alat dan bahan Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: No. Nama Alat 1. 2. Kaca arloji Labu Erlenmeyer Ukuran Jumlah Keterangan 2 Menempatkan zat saat ditimbang Menempatkan larutan, untuk titrasi, dan tempat filtrat 1 Memanaskan larutan dan mengaduk larutan memakai magnetik stirer 2 Mengambil zat yang berbentuk padatan (serbuk ataupun kristal) 5. 6. Magnetik Stirrer Pipet tetes 1 2 Mengaduk zat dalam larutan Untuk mengambil zat dalam jumlah kecil/sedikit 7. Gelas kimia 100 mL dan 4 250 mL 8. 9. 10. Neraca analitik Labu ukur Gelas ukur 50 mL 5 ml, 1 1 10ml, 4 Tempat zat, mereaksikan zat dan melarutkan zat Menimbang zat Untuk membuat larutan baku Mengukur volume larutan

25 ml, 50 ml, 4 100 ml, 125 ml

3.

Pemanas magnetic

4.

Spatula

25ml 11 Cawan Penguap 4 Wadah untuk menguapkan zat pada suhu tinggi 12 Statif dan klem 1 Sebagai penjepit erlenmeyer saat dilakukan proses stirrer 13 Batang pengaduk 1 Alat untuk mengaduk larutan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: No 1 Nama Bahan Logam Alumunium Jumlah 1,3562 gram Keterangan Logam berwarna putih mengkilap dan mudah terbakar 2 3 4 HCl CoCl2 Aquades 30ml secukupnya secukupnya Asam Kuat dan bersifat korosif Padatan berwarna merah pink Pelarut universal

No.

Prosedur Kerja

Persamaan

Reaksi

dan

Bahaya Hasil Pengamatan Eksperiment

Reaktan Produk Preparasi CoAl2O4 1. Kaleng diamplas alumunium dan bekas Al merupakan padatan yang berwarna Kaleng diamplas pada bagian luar dan dalam hingga lapisan alumunium bersih dan terbebas dari kontaminan.

dibersihkan, perak, ringan dan mudah terbakar

sampai permukaannnya tipis, dan terbebas dari kontaminan. 2. Kaleng yang telah diamplas selanjutnya dipotong menjadi bagian yang kecil-kecil 3. Sebanyak 1,3562 gram Al HCl merupakan cairan bening tak Warna dari padatan alumunium adalah perak Warna dari HCl adalah bening tak berwarna Saat HCl ditambahkan dengan padatan alumunium terjadi gelembung gas dan menghasilkan larutan berwarna bening . Lembaran kaleng alumunium dipotong menjadi bagian kecil-kecil

dilarutkan dalam 30 ml HCl berwarna merupakan asam kuat, bersifat sambil diaduk dengan magnetik korosif dan dapat menyebabkan iritasi. stirrer sampai campuran larut. Reaksi yang terjadi adalah: 2Al(s) + 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g)

4.

Sebanyak

5,9427

gram CoCl2.H2O merupakan serbuk berwarna Bahaya Co menyebabkan iritasi

Warna dari padatan CoCl2.H2O adalah merah pink

CoCl2.H2O dilarutkan dalam 15 merah pink. ml aquades

pernafasan, kelenjar

jika

tertelan

merusak gagal

gondok,menyebabkan

jantung, sesak nafas, dan kondisi badan lemah. Dimana reaksi yang terjadi: CoCl2.H2O(s)+ 5H2O(l) CoCl2.6H2O(aq) Saat COCl2.H2O ditambahkan dengan aquades dihasilkan larutan berwarna merah anggur

5.

Larutan AlCl3 yang dihasilkan Bahaya ditambahkan tetes demi tetes korosif, larutan Co sebanyak

AlCl3

dapat

menyebabkan toksik dan

Larutan AlCl3 yang berwarna bening direaksikan dengan larutan CoCl2.6H2O yang berwarna merah anggur menghasilkan larutan biru dari CoAl2O4

bersifat

15ml menyebabkan luka bakar. Reaksi yang AlCl3(aq) +CoCl2.6H2O(aq) CoAl2O4(s) + 2H2O(g)+ 8HCl(aq)

sambil diaduk menggunakan terjadi adalah: magnetik stirrer.

6.

Larutan

CoAl2O4

diuapkan

Larutan biru dari CoAl2O4 diuapkan sampai terbentuk kristal CoAl2O4.

sampai larutan menjadi jenuh dan terbentuk kristal

Kristal CoAl2O4 yang didapatkan berwarna biru tua

Berat kristal yang didapatkan adalah 4,1027 gr

VI. Pembahasan Pada praktikum pembuatan spinel CoAl2O4 dilakukan dengan mereaksikan kaleng alumunium bekas yang telah dilarutkan dalam HCl dengan kobalt klorida yang memiliki perbandingan Al/Co adalah 1:2. Dari perbandingan ini didapatkan massa alumunium yang digunakan adalah 1,3562 gram dan masssa Co yang digunakan adalah 5,9427gram. Pertama-tama kaleng alumunium bekas dibersihkan dengan mengamplas kaleng untuk menghilangkan kontaminan yang terkandung dalam kaleng bekas sehingga didapatkan alumunium yang murni. Selanjutnya kaleng yang telah diamplas dipotong kecil-kecil yang bertujuan untuk memperbesar luas permukaan sehingga reaksi yang terjadi dapat berjalan dengan cepat. Kemudian sebanyak 1,3562gr alumunium direaksikan dengan 30ml HCl sambil dipanaskan dan diaduk menggunakan magnetik stirerr agar alumunium dapat larut dengan sempurna dan didapatkan larutan AlCl3 yang berwarna bening dan terdapat gelembung-gelembung gas yang merupakan gas H2. Dimana reaksi yang terjadi adalah: 2Al(s)+ 6HCl(aq) 2AlCl3(aq) + 3H2(g) Dimana dapat dihitung mol yang bereaksi adalah: massa dari Al adalah 1,3562gram mol dari Al = = Molaritas dari HCl = 12M Volume HCl = 30ml mol HCl = Molaritas x volume = 12 mol/L x 0,03 L = 0,36 mol 2Al(s) m b s 0,05mol 0,05 mol + 6HCl(aq) 0,36 mol 0,15 mol 0,21 mol 2AlCl3(aq) 0,05mol 0,05 mol + 3H2(g) 0,075mol 0,075mol = 0,05 mol

Tahap selanjutnya adalah melarutkan sebanyak 5,9427gram serbuk CoCl2.H2O yang berwarna merah pink dengan aquades sehingga menghasilkan larutan berwarna merah CoCl2.H2O(s)+ 5H2O(l) CoCl2.6H2O(aq) anggur. Dimana reaksi yang terjadi adalah:

Kemudian larutan AlCl3 yang berwarna bening ditambahkan tetes demi tetes larutan CoCl2.6H2O yang berwarna merah anggur sebanyak 15ml, sehingga menghasilkan larutan yang berwarna biru. Dimana larutan biru ini merupakan CoAl2O4. Larutan CoAl2O4 ini kemudian diuapkan hingga menghasilkan kristal CoAl2O4 yang berwarna biru. Kristal spinel CoAl2O4 yang dihasilkan kemudian ditimbang dan didapatkan massa kristal sebanyak 4,1027gr. Sehingga dapat dihitung mol yang bereaksi adalah: Massa dari CoCl2 = 5,9427gr Massa molar dari CoCl2.6H2O = 238 gr/mol mol dari CoCl2.6H2O = = AlCl3(aq) m b s 0,05mol 0,0249mol 0,0251mol + = 0,0249 mol CoCl2.6H2O(aq) 0,0249mol 0,0249mol CoAl2O4(s) + 2H2O(g) + 0,0249 mol 0,0249mol 0,0249mol 0,0249mol 8HCl 0,0249mol 0,0249 mol

Dari perhitungan diatas didapatkan mol dari CoAl2O4 sebanyak 0,0249 mol sehingga dapat dihitung massa dari CoAl2O4 secara teoritis adalah: Massa dari CoAl2O4 adalah= mol CoAl2O4 x massa molar CoAl2O4 = 0,0249mol x 177gr/mol = 4,4073 gr Dalam eksperimen didapatkan massa CoAl2O4 sebanyak 4,1027 gram sehingga rendemen yang didapatkan sebesar: Rendemen = = = 93, 08 % x 100% x 100%

VII.

Kesimpulan Pembuatan spinel dapat dilakukan dengan mereaksikan kaleng alumunium bekas

sebanyak 1,3562 gram yang dilarutkan dengan 30 ml HCl yang kemudian ditambahkan dengan tetes demi tetes larutan CoCl2. 6H2O yang dibuat dengan melarutkan sebanyak 5,9427 CoCl2.H2O gram dalam 15ml aquades sehingga didapatkan larutan CoAl2O4 yang berwarna biru. Larutan CoAl2O4 kemudian diuapkan dan diperoleh massa kristal sebanyak 4,1027 gram dengan rendemen sebesar 93, 08 %.

Daftar Pustaka

Cava, S., Tebecherani, S., Pianaro, S., Paskocimasb, C., E. L., & J. V. (2005). Materials Chemistry and Physics. Chemlal, S., Larbor, A., Persin, M., Sarrazin, J., Sghyar, M., & Rafiq, M. (2000). Cobalt spinel CoAl2O4 via sol-gel process: elaboration. Materials Research Bulletin. Saito, T. (2004). BUKU TEKS KIMIA ANORGANIK ONLINE. Jepang: Kanagawa University. Sudria dan Manimpan Siregar. 2002. Buku Penuntun Belajar Kimia Anorganik II. Singaraja. IKIP Negeri Singaraja. Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik II. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai