Anda di halaman 1dari 3

Nama : Luthfiyyah Nabila Balqis

Kelas : I B
NIM : 22TKM625

1. Pembuatan besi

Logam besi dibuat dari bahan baku utama, yakni bijih besi atau disebut juga iron ore.
Bijih besi umumnya didapatkan dari kerak bumi yang diambil dengan cara menambangnya
sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan usaha yang ekstra dalam proses
penambangan. Bijih besi hasil tambangan umumnya berbentuk bongkahan besar dengan
beraneka ragam bentuk, ukuran, dan warna. Adapun warna bijih besi hasil penambangan
berwarna merah tua, ungu tua, abu-abu tua, kuning muda, cokelat, dan sebagainya.
Karena bijih besi tersebut masih tercampur bahan-bahan lain, seperti tanah liat, pasir,
batu-batuan, air, dan sebagainya. Maka bijih besi harus dibersihkan terlebih dahulu dari
berbagai kotoran dan senyawa lainnya.

Bijih besi hasil tambangan secara mendasar mengandung berbagai senyawa kimia
yang berbeda, tetapi untuk membuat besi maka zat-zat lainnya pun harus
dikesampingkan/dibuat. Beberapa senyawa yang terkandung dalam bijih besi di
antaranya, kandungan besi sekitar 60%-70% magnetite, hematite, dan goethite,
selebihnya kandungan mineral dan lain-lain.

Setelah itu, bijih besi dibersihkan dengan proses pembersihan (washing) secara
menyeluruh. Proses washing dibantu dengan menggunakan alat berat tromme screen
karena jika pembersihan dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu yang sangat
lama mengingat bijih besi yang berukuran besar. Alat trommel screen berfungsi sebagai
ayakan berbentuk drum raksasa, kemudian bijih besi dimasukkan ke dalam tersebut dan
diputar hingga seluruh bagian bersih dari berbagai kotoran.

a. Pemecahan Bijih Besi

Setelah bijih besi bersih, tahap selanjutnya ialah dilakukan pemecahan (breaking) bijih
besi. Proses pemecahan ini dilakukan hingga biji besi menjadi serbuk halus. Proses
pemecahan bijih besih dilakukan dengan bantuan alat mesin bernama hammer mill,
kemudian proses penghancuran (crushing) dengan bantuan mesin gyratory mill, dan
penghalusan (grinding) dengan mesin ball mill. Setelah bijih besi tersebut halus, dilakukan
pemfilteran untuk memisahkan antara logam dan nonlogam. Lalu, serbuk besi tersebut
dilakukan proses pemurnian besi dan nantinya akan dilakukan pencetakan sesuai
kebutuhan.

b. Pembentukan Pellet

Tahap selanjutnya ialah proses pembentukan pellet, serbuk bijih besi dimasukkan ke
dalam mesin pan palletizer. Kemudian, bijih besi tersebut akan dicampurkan dengan
batubara dan bentonit sebagai perekatnya. Proses tersebut dilakukan untuk membuat
gumpalan konsentrat bijih besih yang sangat halus menjadi sebuah butiran. Setelah itu,
proses selanjutnya ialah pemanasan (indurasi). Dengan bersuhu 13000C hingga keras,
kuat, dan tidak mudah hancur.

2. Proses Pembuatan Baja

Tidak berbeda jauh dengan besi, untuk membuat baja sebagai bahan material memerlukan
proses yang cukup rumit dan mendalam. Berikut secara singkat proses pembuatan baja hingga
dapat digunakan untuk konstruksi bangunan.

a. Proses Konvertor

Proses konvertor dilakukan untuk mengelola besi baja yang siap diproduksi. Cara kerjanya,
yakni masukkan berbagai bahan baku dari baja ke dalam konvertor dengan bersuhu tinggi 1500
0C. Proses tersebut dilakukan agar seluruh bahan tercampur menjadi satu dengan baik.

b. Siemens Martin

Proses ini dilakukan dengan mengolah dapur lebur baja dengan bersuhu tinggi. Prosesnya
dengan menggunakan sebuah tungku yang dilengkapi ruang hawa, dengan memasukkan
bahan baku baja dengan bersuhu tinggi mencapai 3000 0C. Setelah dirasa cukup panas dan
kering, kemudian dibentuk baja tersebut sesuai dengan kebutuhan.

c. Dapur Listrik

Proses pembuatan baja dapat dilakukan dengan menggunakan teknik dapur listrik, yaitu
metode yang dilakukan dengan mengontrol temperatur suhu hingga melebur. Ketika bahan
baku sudah lebur langkah selanjutnya ialah dengan menaruh di tungku untuk dilakukan
penyortiran agar terciptanya baja murni. Dapur listrik mampu menampung olahan baja dengan
kapasitas 25 hingga 100 ton. Hingga proses akhir pembentukan baja sesuai ukuran yang
dibutuhkan dan siap untuk diperjualbelikan. Teknik dapur listrik sering kali digunakan untuk
proses pembuatan baja dengan jumlah yang besar.

(Fahrurizal, 2021)

Fahrurizal, R. (2021). proses pembuatan besi dan baja konstruksi. Jakarta: PT. Sumber Jaya Raya Utama.

Anda mungkin juga menyukai