Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NURUL ABRORI

NIM : 1911083

KELAS :C

TUGAS KE I : PEMBUATAN PELLET BESI

Pengertian Pelletisasi Bijih Besi

Proses pelletizing adalah proses aglomerasi/penggumpalan konsentrat bijih


atau mineral yang berukuran halus, umumnya kurang dari 75 mikron menjadi partikel
berbentuk seperti kelereng atau bola kecil-kecil dengan ukuran antara 8 sampai
dengan 25 mm.

Tujuan utama dari tahap pelletizing adalah membentuk partikel dengan


ukuran tertentu agar mudah dipindah tempat dan memiliki sifat-sifat yang dapat
memenuhi kebutuhan sifat metalurgis.

Pembuatan Pellet besi terdiri dari 2 tahapan yaitu :

• Tahap Aglomerasi

Tahap aglomerasi merupakan proses pembentukan bola-bola kecil berukuran


antara 8 – 25 mm dari serbuk konsentrat/bijih/mineral. Pellet hasil aglomerasi
ini disebut sebagai green pellet.
• Tahap Indurasi

Sedangkan indurasi adalah proses pemanasan terhadap produk hasil


aglomerasi atau green pellet pada temperatur sekitar 1.200o Celcius. Indurasi
dilakukan di dalam dapur pemanas yang disebut dengan indurator. Produk
dari tahap indurasi ini disebut sebagai burnt pellet atau pellet bakar.

Dalam proses pembuatan pellet besi, bahan bakunya adalah bijih besi dan
pasir besi. Bahan ini diperoleh dari proses penambangan, penambangan bisa
dilakukan di daerah pantai atau menggali tanah yang mengandung pasir besi dan
bijih besi.

• Penambangan pasir besi di pantai, biasanya pasir besi memiliki ciri – ciri :
pasir berwarna hitam.

• Penambangan bijih besi, biasanya berbentuk batuan yang berwarna hitam.

• Bijih besi dengan kadar Fe diatas 60% disebut Lump ore, diameter 8 mm –
25 mm. jenis ini langsung diproses dalam tanur tinggi.
• Bijih besi dengan kadar Fe dibawah 60% dilakukan proses pemurnian ( untuk
memperkaya kadar Fe) dan dijadikan pellet besi.
Pembuatan bahan baku Pellet Besi

Bahan baku utama adalah Bijih Besi (Iron Ore) atau pasir besi (Iron
Sand). Umumnya terdapat di alam Indonesia dengan kadar besi (Fe) berkisar antara
35% - 40% berbentuk besi oksida hematite (Fe2O3) dan bercampur dengan material
ikutan seperti SiO2, Al2O3, CaO, MgO, TiO2, Cr2O3, NiO2, P, S dan H2O.

Untuk meningkatkan kadar besi (Fe) hingga 60% - 65% diperoleh melalui tahapan
proses sebagai berikut:

1. Proses Penghancuran (Crushing);

Bahan baku dalam bentuk batuan atau pasir dihancurkan sampai


ukuran menjadi mesh 10. Dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan
dari material sehingga memudahkan untuk proses selanjutnya.

2. Proses Penghalusan (Grinding);

Dimaksudkan agar butiran halus Bijih Besi lebih banyak lagi terpisah
dengan kotoran atau mineral-mineral ikutan yang tidak diinginkan. Proses ini
sampai menghasilkan ukuran 120 mesh.
3. Proses Pemisahan (Magnetic Separator);

Untuk memisahkan material logam dan non-logam dengan pencucian


menggunakan air dalam mesin silinder yang dilapisi magnet. Apabila Bijih
Besi tersebut banyak mengandung Hematit (Fe2O3) atau Magnetit (Fe3O4)
akan terpisah sempurna sehingga kemurnian dari oksida besi meningkat.

4. Proses Pemanggangan (Roasting);

Proses ini dilakukan pada material Bijih Besi yang banyak


mengandung bijih Hematit (Fe2O3) diubah menjadi Magnetit (Fe3O4) yang
mempunyai daya magnet lebih kuat sehingga terpisah antara material yang
non-magnet dan dihasilkan kadar Fe sampai 65%.
5. Proses Kalsinasi (Rotary Dryer);

Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam material.


Material diumpankan ke silinder yang berputar dengan arah yang berlawanan
(counter current) dihembuskan gas panas dari Burner dengan temperature
antara 200 – 300 derajat celcius.

6. Proses Pembuatan Pellet (Pan Palletizer);

Sebelum material masuk ke alat ini, material Bijih Besi terlebih dahulu
dicampur dalam alat Mixer Agitator dengan komposisi tertentu kemudian
ditambahkan Batubara dan Bider Bentonit dengan tujuan agar konsentrat
Besi Oksida halus dapat merekat membentuk gumpalan-gumpalan
(aglomerasi) yang disebut pellet basah (Green Pallet) yang mempunyai
kekuatan yang cukup kuat untuk dapat dibawa ke proses selanjutnya,
sedangkan Batubara fungsinya untuk meningkatkan kadar besi dengan cara
proses reduksi dari internal pada proses selanjutnya.
Prinsip kerja dari alat ini adalah proses aglomerasi konsentrat bijih besi
yang telah bercampur Batubara dan Binder Bentonit dimasukkan secara terus
menerus ke dalam mesin pelletizing yang berbentuk setengah drum (bejana)
yang berputar dengan kecepatan dan sudut kemiringan tertentu sambil
disemprotkan air secara kontinyu.

Akibat perputaran ini terjadilah gaya sentrifugal yang menyebabkan


pertikel-partikel halus saling mendekat dan menekan satu sama lain sehingga
terbentuklah gumpalan-gumpalan pellet basah (Green Pallet) sampai ukuran
diameter 12 mm dan mempunyai kuat tekan 5 kg/pellet dan kuat jatuh 5 kali.
Hal ini diperlukan agar tidak mudah pecah selama proses handling atau
transportasi ke proses berikutnya.

Faktor yang mempengaruhi kekuatan pellet :

• Kadar air dan bentonite


• Kehalusan partikel dan sifatnya
• Kadar ikutan (gauge) konsentrat bijih besi
• Pelletizing pan :
o Sudut α (8 mm – 25 mm)
o ∅ Pan
o Kecepatan putar pan
o Waktu partikel di dalam pan

7. Proses Reduksi (Rotary Kiln);


Proses ini bertujuan untuk memurnikan kandungan Besi Oksida
menjadi Besi Murni dengan cara proses reduksi external dengan gas alam
(gas CO) dan reduksi internal dari Batubara.

Dengan temperature 1700 DC akibat dari proses ini material Oksida


Besi akan terpisah membentuk Besi Murni (Fe 92%) dan oksidanya
membentuk gas CO2.

Prinsip kerjanya material berbentuk pallet diumpankan ke silinder yang


berputar dengan RPM dan sudut kemiringan tertentu kemudian dihembuskan
gas panas dari arah berlawanan (counter current) kemudian dari titik-titik
tertentu disemprotkan gas CO dari gas alam sehingga akan terjadi proses
reduksi internal maupun eksternal. Kemudian material tersebut didinginkan
dipendingin (Cooler) sampai temperature 60 DC dan siap untuk dikemas atau
dicurah.

Hasil yang keluar dari alat ini sudah merupakan produk Sponge Iron
yang berupa Pellet dengan kualitas sesuai produk standar ASTM, JIS, DIN
dan mempunyai kekuatan tekan 250 mpa dengan diameter 12 sampai 15
mm.

8. Produk Pig Iron;

Hasil pellet (Green Pallet) yang dihasilkan dari proses Pelletizer


dimasukkan dalam tungku (Blast Furnace) dimasukkan larutan Kapur, gas CO
sebagai zat pereduksi dengan temperature tertentu, kemudian akan
mengalami proses pelelehan (Melting) sehingga terpisah antara kandungan
yang banyak mengandung logam besi (Fe) dan akan terpisah karena
perbedaan berat jenis dari kotorannya (Slag), kemudian kandungan besinya
akan masuk ke mesin Casting (cetak) sesuai kebutuhan dengan kandungan
besi (Fe) total 95% dalam produk jadi Pig Iron.

Anda mungkin juga menyukai