Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

SATUAN PROSES
ALKANA dan ALKENA

Disusun oleh

:1. Catur Akbar Tanjung 2. Dika Sapitri 3. Fitria Wulansari 4. M. Lutfi Nurullah Bayu D 5. Rut Purnama Sari

Kelompok Kelas

: 1 ( Satu ) : 3 KA

Dosen Pengasuh : Idha Silviyati . S.T., M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah Subhanahu wa taala yang berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah Satuan Proses tentang senyawa alkana dan alkena dapat diselesaikan sesuai waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahualaihi wa sallam yang selalu menjadi motivasi untuk keinginan selalu bekerja keras. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas presentasi dan diskusi kelompok. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Idha Silviyati, ST, MT. Dosen pembimbing 2. Kedua orang tua penulis, terima kasih atas segala doa kepada penulis, saudara saudariku, atas segala doa dan dorongan semangat dari kalian. 3. Teman-teman Mahasiswa POLSRI kelas 3KA terimakasih atas support kalian. Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca demi kebaikan dan kesempurnaan Makalah ini.

Palembang, September 2013

Tim Penulis

DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ................. ................................................... ..................... DAFTAR ISI .............................................................................................. ........... 1 2

BAB I Pendahuluan....................... ...................................................................... 1.1 Latar Belakang.................... ......................................................................

3 3

1.2 Tujuan.......................................................................................................... 4 BAB II Pembahasan................ ......... ................................................................... 5

2.1 Pengertian Alkana....................................................................................... 5


2.1.1 Tata Nama Alkana.............................................................................................6

2.1.2 Penggunaan Alkana....................................................................................10


2.1.3 Sifat Fisik dan Sifat Kimia Alkana.................................................................. 11 2.1.4 Reaksi-reaksi Senyawa Organik Alkana............................................................ 13 2.2 Pengertian Alkena................................................................................................. 17 2.2.1 Sifat Fisik dan Sifat Kimia Alkena....................................................................... 19 2.2.2 Tata Nama Alkena................................................................................................ 21 2.2.3 Reaksi-reaksi Senyawa Alkena............................................................................25 2.2.4 Pembuatan Alkana................................................................................................26 2.2.5 Kegunaan Alkena..................................................................................................26 BAB III Penutup ................. ................................................................................. 3.1 Kesimpulan ................. ........................................................................... Daftar Pustaka ................. ............................................................................... 27 27 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang bersifat non polar. Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan sedikit energi. Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan pi antara dua atom karbon yang berhadapan. Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap atom karbon. Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi. Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai ikatan pi, dan mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai reaksi senyawa-senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig (reaksi dengan ilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna. Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dua. Alkana dan alkena dapat dibedakan dengan berbagai macam reagen atau pereaksi, diantaranya dengan pereaksi baeyer, yang mengandung KMnO4 . kedua golongan senyawa ini juga dapat dibedakan bila direaksikan dengan air brom (Br2). Ada beberapa cara kimia lain yang juga dapat digunakan untuk membedakan kedua golongan senyawa ini

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah senyawa organik alkana dan alkena adalah : 1. Apa itu golongan hidrokarbon alkana? 2. Bagaimana tata nama alkana? 3. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkana? 4. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkana? 5. Apa itu golongan hidrokarbon alkena? 6. Bagaimana tata nama alkena? 7. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkena? 8. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkena?

1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah : 1. Menjelaskan pengertian senyawa alkana dan alkena 2. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari senyawa alkana dan alkena 3. Mengetahui struktur senyawa alkana dan alkena 4. Menjelaskan kegunaan senyawa alkana dan alkena dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 2 PEMBAHASAN

PENGERTIAN ALKANA Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2 (JamesE. Brady), Alkana adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh), Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon. Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2alkana). Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.

ALKANA
1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin). Semua valensi C telah terisi (jenuh) dengan H. 2. Hidrokarbon jenuh tidak punya gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dibandingkan dengan senyawa organik yang punya gugus fungsi. 3. Hidrokarbon jenuh memberi kerangka karbon bagi senyawa organik yang punya gugus fungsi. 4. Susunan molekulnya hanya terdiri atas atom C dan H.

5. Golongan senyawa ini sangat sukar bereaksi dengan zat lain sehingga affinitas (daya tarik menarik gabungan) kecil. Alkana Rantai Lurus Rumus umum alkana adalah CnH2n+2 dimana n adalah jumlah atom karbon pada molekul alkana. Ada dua buah cara untuk menulis rumus struktur. Sebagai contoh, butana dapat dituliskan sebagai CH3CH2CH2CH3 atau CH3(CH2)2CH3. Jumlah Karbon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TATA NAMA ALKANA 1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak 2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil). 3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya. Nama Metana Etana Propana Butana Pentana Heksana Heptana Oktana Nonana Dekana Rumus Molekul CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 Rumus Struktur CH4 CH3CH3 CH3CH2CH3 CH3CH2CH2CH3 CH3CH2CH2CH2CH3 CH3(CH2)4CH3 CH3(CH2)5CH3 CH3(CH2)6CH3 CH3(CH2)7CH3 CH3(CH2)8CH3

4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih dulu dari metil ). 5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari : Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil ) Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )

Contoh : Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?

pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :

rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)....sedangkan bila kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan bagian kanan, penjelasannya lebih mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) hanya bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus......asal masih dalam satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang. rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....

terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya terkecil : Bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6

Bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7 kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri..... Urutan penamaan : jadi namanya : nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk 3 etil 2,6 dimetil oktana

cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad "e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana. bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan.....misalnya :

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus CH (warna oranye) percabangan tiga C (warna merah) percabangan empa Contoh:

Alkana Bercabang

Cabang (substituen) yang mempunyai cabang, dinomori dari karbon substituen yang melekat pada rantai induk.

Penomoran substituen dimulai dari karbon yang melekat pada rantai induk. Keseluruhan nama dari cabang substituen ditulis dalam kurung, dengan didahului nomor yang mencerminkan induk yang mana karbon itu bergabung.

Substituen ditulis urut abjad. Untuk mengurutkan sesuai abjad, abaikan awalan (di-, tri, tetra-) tetapi jangan abaikan posisi seperti iso- dan tert-

Alkana Siklis

Rantai induk ditentukan dari karbon yang membentuk cincin terbesar (misal, sikloalkana adalah sikloheksana)

Ketika dua cincin bergabung, cincin yang lebih besar adalah yang menjadi rantai induk, sedangkan yang kecil menjadi cabang sikloalkil.

Penggunaan Alkana Senyawa alkana dekat dengan kehidupan manusia. Penerapan senyawa alkana dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

Metana untuk bahan bakar roket Butana untuk pengisi korek api Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non polar Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor. Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax) Sebagai bahan pembuatan polimer Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik

Bilangan Oktan Pada bahan bakar bensin, biasanya dikenal dengan bilangan oktan. Bilangan oktan adalah menyatakan persentase kandungan senyawa iso-oktana di dalam bahan bakar bensin. Misalnya, suatu pertamax mempunyai bilangan oktan 95. Hal itu berarti pertamax tersebut terdiri atas 95% iso-oktana dan sisanya (5%) pentana.

Semakin tinggi bilanagan oktan, maka semakin bagus. Bahan bakar bensin dengan bilangan oktan rendah akan menghasilkan jelaga (arang) yang banyak. Alkana umumnya digunakan untuk bahan bakar, minyak pelumas.

Alkana paling sederhana CH4 (metana). CH4 terbentuk karena pembusukan tumbuh-tumbuhan (selulosa) pada rawa-rawa oleh bakteri pd proses anaerob. Juga terbentuk CO2 dan N. Gas metana = gas rawa = gas tambang Sumber utama alkana adalah gas alam dan petroleum. Dengan distilasi fraksinasi petroleum dapat dipisah menjadi beberapa fraksi.

SIFAT FISIK DAN KIMIA ALKANA Alkana adalah senyawa non polar. Akibatnya, gaya tarik antar molekul lemah. Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada temperatur kamar, sementara alkana C5 sampai C7 cairan. Alkana rantai lurus dengan 18 atom C atau lebih adalah zat padat. Titik didih suatu senyawa sebagaian bergantung pada banyaknya energi yang diperlukan oleh molekul- molekulnya untuk lolos dari fase cair menuju fase gas. Titik didih senyawa dalam deret homolog, seperti misalnya alkanabertambah sekitar 30 untuk tiap gugus metilena ( CH2) tambahan. Kenaikan titik didih pada hakikat disebabkan oleh membesarkan oleh membesarnya gaya tarik vander walss antara molekul yang makin panjang. Deret deret homolog lain menunjukan gejala yang serupa. Percabangan dalam bagian hidrokarbon molekul menurunkan titik didih ( dibandingkan harga yang diduga ) oleh karena terganggu gaya tarik van der walls antara molekul- molekul dalam fase padat. Karena non polar, alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter ( CH3CH2OCHCH) atau benzena . Kelarutan itu disesbabkan oleh gaya van der waals antara pelarut dan zat terlarut. Alkana tidak larut dalam air. Semua alkana lebih ringan daripada air , suatu fakta yang mudah diingat karena benzena dan minyak motor mengapung dalam air. Senyawa rendah : C1- C4 pada T dan P biasa: bentuk gas

Senyawa sedang Senyawa tinggi

: C5- C17 bentuk cair : C18 bentuk padat

Kelarutan : Alkana mudah larut dalam zat pelarut organik non polar, misal C6H6, CCl4, eter, CHCl3. Tak larut dalam pelarut polar, tak larut air. Berat jenis : Setiap penambahan atom C, BJ naik tetapi paling tinggi 0,8. Titik didih : makin tinggi jumlah C, td makin tinggi, setiap penambahan 1 atom C,

rata-rata bertambah 20-30C. Makin banyak cabang C td makin rendah. SIFAT KIMIA ALKANA Alkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik yang memiliki gugus fungsional. Misalnya banyak senyawa organik bereaksi dengan asam kuat, basa, zat pengoksid atau zat pereduksi. Umunya alkana tidak bereaksi dengan reagensia ini. Karena sifat kurang reaktif ini, maka kadang- kadang alkana disebut sebagai parafin ( Latin : parum affins afinitas kecil sekali ). Ada dua reaksi utama alkana akan dibahas disini. Pertama ialah reaksi dengan halogen, misalnya gas klor. Reaksi penting lain dari alkana ialah pembakaran alkana dan penggunaannya sebagai sumber energi. STRUKTUR ALKANA

ISOMERI

Adalah suatu senyawa yang berumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda Pada deret alkana, yang mempunyai isomeri dimulai dari butana (C4H10), punya 1 isomer: butana dan 2-metil propana.

pentana (C6H12), 3 isomer: pentana, 2-metil butana, 2,2-dimetilpropana

Makin besar jumlah C, makin banyak pula isomernya. Reaksi reaksi senyawa organik alkana 1. Pembakaran Pembakaran adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Pembakaran disertai dengan pembebasan kalor ( panas ) dan cahaya, yakni dua bentuk energi yang dicari manusia sejak mereka pertama kali membuat api dan menemukan bahwa api itu menghangatkan. Meskipun pembakaran dibahas dalam alkana tapi perlu kita ingat bahwa semua senyawa organik itu dapat terbakar. Pembakaran campuran organik seperti kayu tidak selalu berupa pengubahan sederhana menjadi CO2 dan H2O. Pembakaran adalah hasil sejumlah besar reaksi yang rumit. Salah satu macam reaksi yang terjadi adalah pirolisis, yakni pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil tanpa kehaidran oksigen. Pirolisis molekul- molekul besar dalam kayu misalnya, menghasilkan molekul gas yang lebih kecil yang kemudian beraksi dengan oksigen diatas permukaan kayu itu. Reaksi dengan oksigen ini menghasilkan nyala. Pada permukaan kayu terjadi oksidasi lambat tetapi sangat panas ( dari ) residu karbon. Sebagian besar kalor dari suatu api kayu atau batubara berasal dari oksidasi lambat ini, bukan dari nyala yang sesungguhnya. Pembakaran sempurna ialah pengubahan suatu senyawa menjadi CO2 dan H2O. Jika persediaan oksigen tidak cukup untuk pembakaran sempurna , terjadilah pembakaran tak sempurna. Pembakaran tak sempurna menghasilkan

karbon monoksida, atau kadang- kadang menghasilkan karbon dalam bentuk arang atau jelaga. Tabel Panas pembakaran untuk bebrapa hidrokarbon Nama H kkal/mol Metana Etana Propana Butana 213 373 531 688 Siklopropana Siklobutana Siklo pentana Sikloheksana 500 656 794 944 Nama H kkal/mol

Pembakaran sempurna 2CH3CH 2CH3 + 7O2 Pembakaran tidak sempurna CH3CH 2CH3 + O2 Kalor Pembakaran Energi yang dibebaskan bila suatu senyawa teroksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O disebut kalor pembakaran energi ) CH4 +2O2 CO2 +13O2 + 2H2O +213 kkal/mol 8O2 +10H2O +688 kkal/mol H. Pada kondisi laboratorium yang terawasi, H dapat diukur ( harga negatif bila energi dibebaskan , karena molekul kehilangan 3C + 4H2O 6CO 2 +8H2O

Metana 2CH3CH2CH2CH3 Butana Harga kalor pembakaran terutama bergantung pada banyaknya hidrogen dan karbon dalam sebuah molekul. Dalam deret homolog , energi yang dibebaskan bertambah dengan sekitar 157kkal/mol untuk tiap gugus metilena tambahan. 2.

Reaksi substitusi Seperti yang diketahui bahwa ikatan pada alkana berciri tunggal, kovalen dan nonpolar. Oleh karenanya alkana relatif stabil (tidak reaktif) terhadap kebanyakan asam, basa, pengoksidasi atau pereduksi yang dapat dengan mudah bereaksi dengan kelompok hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya yang tidak reaktif tersebut, maka alkana dapat digunakan sebagai pelarut.

Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun

dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa kerosin dan gasoline mengandung banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier yang menjadi activator berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa reaksi alkana. Pada reaksi subsitusi terjadi pergantian atau pertukaran suatu atom/gugus atom oleh atom atau gugus lain. CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl metil klorida

(klorometana) CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl metil diklorida (diklorometana) CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl metil triklorida

(triklorometana) karbon tetraklorida (tetraklorometana) CnH2n+2 + X2 CnH2n+1 X + HX

Reaksi Oksidasi

Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau combustion

Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2O, terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.

Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor (eksoterm) CO2 CO2

CH4 C4H10

+ +

2O2 2O2

+ +

2H2 H2O

+ +

212,8

kkal/mol

688,0 kkal/mol

Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.

2CH4 CH4

+ +

3O2 O2

2CO C

+ +

4H2O 2H2O

Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna. Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.

Reaksi halogenasi
Reaksi

dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi ini akan

menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
Halogenasi

biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi dan

brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
Laju

pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam + Cl2 CH3Cl + HCl

mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin. CH4

Reaksi Sulfonasi Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1. Reaksi Nitrasi Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat. Reaksi Pirolisis

Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek

Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan karbonblack. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur bahan bakar minyak, yaitu berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan mendapatkan senyawa alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik. Cracking biasanya dilakukan pada tekanan tinggi dengan penambahan suatu katalis (tanah liat aluminium silikat).

SENYAWA- SENYAWA ALKANA 1. METANA Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH4 Ini adalah sederhana alkana , dan komponen utama dari gas alam. Pembakaran metana dalam kehadiran oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air . Kelimpahan relatif dari metana membuatnya menjadi menarik bahan bakar . Namun, karena merupakan gas pada suhu normal dan tekanan , metana sulit untuk mengangkut dari sumbernya. Hal ini umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pipa dalam bentuk gas alam, atau operator LNG dalam bentuk cair yang beberapa negara mengangkutnya dengan truk. Metana ditemukan dan diisolasi oleh Alessandro Volta antara 1776 dan 1778 ketika mempelajari gas rawa dari Danau Maggiore. Metana adalah relatif ampuh gas rumah kaca . Dibandingkan dengan karbon dioksida , ia memiliki tinggi potensi pemanasan global dari 72 (dihitung selama periode 20 tahun) atau 25 (untuk jangka waktu 100 tahun). Ia memiliki seumur hidup bersih sekitar 10 tahun, dan terutama dihapus oleh reaksi dengan radikal hidroksil di atmosfer, menghasilkan karbon dioksida dan air. Metana juga mempengaruhi degradasi lapisan ozon Fraksi mol metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1745 nmol / mol (bagian per miliar, ppb), naik dari 700 nmol / mol tahun 1750. Pada tahun 2008, bagaimanapun, tingkat metana global, yang tinggal sebagian besar datar sejak tahun 1998, meningkat menjadi 1.800 nmol / mol. Pada tahun 2010, tingkat metana di Arktik diukur pada 1850 nmol / mol, ilmuwan tingkat digambarkan sebagai lebih tinggi dari pada setiap saat dalam 400.000 tahun sebelumnya. Secara historis, metana konsentrasi di atmosfer dunia telah berkisar antara 300 dan 400 nmol / mol selama periode glasial umumnya dikenal sebagai zaman es , dan antara 600 sampai 700 nmol / mol selama hangat interglasial periode. Selain itu, ada sejumlah (tapi tidak diketahui) besar metana di clathrates metana di lantai laut. Bumi kerak mengandung metana dalam jumlah besar. Sejumlah besar metana diproduksi anaerobik oleh metanogenesis . Sumber-sumber lain termasuk gunung berapi lumpur , yang dihubungkan dengan kesalahan geologi dalam; TPA , dan peternakan (terutama ruminansia ) dari fermentasi enterik . Sifat-Sifat Metana Metana merupakan komponen utama gas alam, sekitar 87% volume. Pada suhu kamar dan tekanan standar , metana adalah gas tidak berwarna, tidak berbau; bau

akrab gas alam seperti yang digunakan di rumah adalah ukuran keselamatan dicapai dengan penambahan bau , sering methanethiol atau ethanethiol . Metana memiliki titik didih -161 C (-257,8 F ) pada tekanan satu atmosfer . Sebagai gas itu mudah terbakar hanya sedikit rentang konsentrasi (5-15%) di udara. Metana cair tidak membakar kecuali mengalami tekanan tinggi (biasanya 4-5 atmosfer).

Sifat Fisik :- Rumus molekul : CH4- Berat molekul : 16 g/mol- Titik leleh : -182 CTitik didih : -162 C- Densitas : 0.423 g/cm3- Fase pada 250 C : gas Sifat Kimia :Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.- Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, Karbondioksida dan uap air.- Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl Sifat lainnya :Metana sangat mudah terbakar. Campuran dari metana dengan udara yang eksplosif dalam kisaran 5-15% volume metana. Metana dapat bereaksi keras atau eksplosif dengan oksidator kuat, seperti oksigen, halogen atau senyawa

interhalogen.Pada metana konsentrasi tinggi menyebabkan keadaan sesak nafas bertindak sebagai suatu. Kegunaan Metana : 1. Bahanbakar Metana adalah penting untuk pembangkit listrik dengan membakar sebagai bahan bakar dalam turbin gas atau uap boiler . Dibandingkan dengan lain bahan bakar hidrokarbon , terbakar menghasilkan metana kurang karbon dioksida untuk setiap unit panas dilepaskan. Pada sekitar 891 kJ / mol, metana yang panas pembakaran lebih rendah daripada hidrokarbon lainnya tetapi rasio panas pembakaran (891 kJ / mol) dengan massa molekul (16,0 g / mol, yang 12,0 g / mol adalah karbon) menunjukkan bahwa metana, menjadi hidrokarbon sederhana, menghasilkan panas lebih per unit massa (55,7 kJ / g) dibandingkan hidrokarbon kompleks lainnya. Di banyak kota, metana disalurkan ke rumah-rumah untuk domestik pemanasan dan tujuan memasak. Dalam konteks ini biasanya dikenal sebagai gas alam , dan dianggap memiliki kandungan energi dari 39 megajoule per meter kubik, atau 1.000 BTU per standar kaki kubik Metana dalam bentuk gas alam digunakan sebagai bahan bakar kendaraan , dan diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti bensin / bensin dan solar. Penelitian adsorpsi metode penyimpanan metana untuk tujuan ini telah dilakukan. Penelitian sedang dilakukan oleh NASA pada potensi

metana sebagai bahan bakar roket . Salah satu keuntungan dari metana adalah bahwa hal itu melimpah di banyak bagian dari sistem surya dan berpotensi dapat dipanen di situ (yaitu pada permukaan lain surya- sistem tubuh), menyediakan bahan bakar untuk perjalanan pulang. Mesin metana saat ini dalam pembangunan menghasilkan dorong 7.500 pound-force (33 kN ), yang jauh dari lbf 7.000.000 (31 MN) yang diperlukan untuk meluncurkan pesawat ulang alik . Sebaliknya, mesin tersebut kemungkinan besar akan mendorong pelayaran dari Bulan atau mengirim ekspedisi robot untuk lainnya planet di tata surya.Baru metana yang dipancarkan dari tambang batubara telah berhasil dikonversi ke listrik. 2. Penggunaan Dalam Industri Metana digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai cairan didinginkan (gas alam cair, atau LNG. Sementara kebocoran dari wadah cairan didinginkan pada awalnya lebih berat dari udara karena kepadatan peningkatan gas dingin, gas pada suhu ambien lebih ringan dari udara. pipa Gas mendistribusikan sejumlah besar gas alam, metana yang merupakan komponen utama.Dalam industri kimia, metana adalah bahan baku pilihan untuk produksi hidrogen, metanol , asam asetat , dan anhidrida asetat . Ketika digunakan untuk memproduksi salah satu bahan kimia ini, metana adalah pertama dikonversi menjadi gas sintesis , campuran karbon monoksida dan hidrogen, dengan steam reforming . Dalam proses ini, metana dan uap bereaksi dengan nikel katalis pada suhu tinggi (700-1100C). Rasio karbon monoksida ke hidrogen dalam gas sintesis kemudian dapat disesuaikan melalui reaksi gas air pergeseran ke nilai yang sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan.Kurang signifikan metana yang berasal dari bahan kimia termasuk asetilena , disiapkan dengan melewati metana melalui busur listrik , dan chloromethanes ( chloromethane , diklorometana , kloroform , dan karbon tetraklorida ), diproduksi oleh metana bereaksi dengan klorin gas. Namun, penggunaan bahan kimia ini menurun. [ kutipan diperlukan ] Asetilen adalah digantikan oleh pengganti mahal kurang [ rujukan? ], dan penggunaan chloromethanes berkurang karena masalah kesehatan dan lingkungan. PROSES PEMBUATAN Proses Alamiah Tiga teori utama mengenai asal-usul metana disebut: thermogenik, biogenik dan abiogenic. Teori thermogenik mengatakan metana yang terbentuk ketika sisa-sisa tanaman dan hewan yang dikompresi pada tekanan jauh di bawah

tanah tinggi untuk jangka waktu yang panjang. Tumbuhan dan hewan tumpukan di atas satu sama lain dan mendapatkan ditutupi dengan lumpur dan sedimen lainnya. Akhirnya tekanan cukup diletakkan pada tanaman dan hewan untuk kompres itu. Suhu tinggi jauh di bawah tanah dalam kombinasi dengan kompresi ini memecah molekul karbon. Semakin dalam di tanah ini tumpukan kompos gas lebih alami terbentuk. Dekat dengan permukaan deposito mengandung minyak lebih dari gas alam karena minyak mengandung molekul karbon lebih dari gas alam dan suhu tinggi tidak ada untuk memecahkan karbon. Teori biogenik bahwa metana tercipta ketika bahan organik diubah oleh kecil mikroorganisme. Mikroorganisme ini ditemukan di usus hewan dan di daerah yang paling dekat dengan permukaan bumi di mana oksigen tidak tersedia. Banyak metana yang diproduksi dekat dengan permukaan menghilang ke atmosfir. Hal ini juga terperangkap di bawah tanah dan kemudian dapat pulih seperti gas alam. Landfill adalah contoh dari metana biogenik. Biogas, sumber-sumber lain metana, komponen utama gas alam, termasuk gas lahan TPA, biogas dan hidrat metana. Biogas, dan terutama gas lahan TPA, sudah digunakan di beberapa daerah, tetapi penggunaannya bisa sangat diperluas. Gas lahan TPA adalah jenis biogas, namun biogas biasanya mengacu pada gas yang dihasilkan dari bahan organik yang belum dicampur dengan limbah lainnya. Gas lahan TPA dibuat dari dekomposisi sampah di tempat pembuangan sampah. Jika gas tidak dihapus, tekanan mungkin mendapatkan begitu tinggi bahwa ia bekerja jalan ke permukaan, menyebabkan kerusakan pada struktur TPA, bau yang tidak menyenangkan, vegetasi mati-off dan bahaya ledakan. Gas dapat dilepaskan ke atmosfer, menyala atau dibakar untuk menghasilkan listrik atau panas. Sistem eksperimental sedang diusulkan untuk digunakan di bagian Hertfordshire, Inggris dan Lyon di Perancis. Setelah uap air dihapus, sekitar setengah gas TPA adalah metana. Hampir semua sisanya adalah karbon dioksida, tetapi ada juga sejumlah kecil nitrogen, oksigen dan hidrogen. Biasanya ada melacak jumlah hidrogen sulfida dan siloxanes, tetapi konsentrasi mereka sangat bervariasi. Gas lahan TPA tidak dapat didistribusikan melalui jaringan pipa gas utilitas alam kecuali dibersihkan untuk kurang dari 3% CO2, dan beberapa bagian per juta H2S, karena CO2 dan H2S menimbulkan korosi pada pipa . Hal ini biasanya lebih ekonomis untuk membakar gas di situs atau dalam jarak pendek dari TPA menggunakan pipa khusus. Uap air sering dihapus, bahkan jika gas dibakar di situs. Jika suhu rendah

mengembun air dari gas, siloxanes bisa diturunkan juga karena mereka cenderung mengembun dengan uap air. Non-metana komponen juga dapat dihapus dalam rangka memenuhi standar emisi, untuk mencegah fouling peralatan atau untuk pertimbangan lingkungan. Co-menembak TPA gas dengan gas alam meningkatkan pembakaran, yang menurunkan emisi. Gas yang dihasilkan di pabrik pengolahan limbah umumnya digunakan untuk menghasilkan listrik. Misalnya, limbah pabrik Hyperion di Los Angeles luka bakar 8 juta kaki kubik (230.000 m3) gas per hari untuk menghasilkan tenaga New York City menggunakan gas untuk menjalankan peralatan di pabrik limbah, untuk menghasilkan listrik, dan dalam boiler. Menggunakan gas limbah untuk membuat listrik tidak terbatas pada kota-kota besar. Kota Bakersfield, California menggunakan cogeneration di pabrik saluran pembuangan nya . California memiliki 242 pabrik pengolahan limbah air limbah, 74 dari yang telah terinstal digester anaerobik. Generasi biopower total dari 74 tanaman adalah sekitar 66 MW. Biogas biasanya diproduksi menggunakan bahan limbah pertanian, seperti bagian lain tidak dapat digunakan tanaman dan pupuk. Biogas juga dapat diproduksi dengan memisahkan bahan organik dari limbah yang lain pergi ke tempat pembuangan sampah. Metode seperti ini lebih efisien daripada hanya menangkap gas TPA menghasilkan. Menggunakan bahan yang lain akan menghasilkan pendapatan tidak ada, atau bahkan biaya uang untuk menyingkirkan, meningkatkan keseimbangan energi profitabilitas dan produksi biogas. Laguna anaerobik menghasilkan biogas dari kotoran, sedangkan reaktor biogas dapat digunakan untuk bagian pupuk kandang atau tanaman. Seperti gas TPA, sebagian besar biogas metana dan karbon dioksida, dengan sejumlah kecil nitrogen, oksigen dan hidrogen. Namun, dengan pengecualian pestisida, ada tingkat biasanya lebih rendah dari kontaminan ETANA Etana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C2H6. Etana ini adalah alkana dua karbon satu-satunya yang merupakan hidrokarbon alifatik. Pada suhu dan tekanan standar, etana merupakan gas berwarna, tidak berbau.

Etana digunakan untuk menghasilkan turunan terklorinasi, juga digunakan sebagai pendingin dan bahan bakar gas, ( BBG adalah sekitar 5% etana, butana 5% , dan propana 90% .) Penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku petrokimia untuk produksi ethylene. Penggunaan utama dari etana dalam industri kimia dalam produksi etena ( etilena) dengan steam-cracking. Etana juga dapat digunakan sebagai refrigeran

dalam sistem pendingin cryogenic. Pada skala yang lebih kecil, seperti dalam penelitian ilmiah, Etana cair digunakan mem-vitrify ( menjadikan seperti kaca) sampel kaya-air untuk mikroskopi elektron ( cryo-elektron mikroskop) . PROPANA Propana Berasal dari Gas Alam atau Minyak Bumi. Propana adalah gas yang kaya energi, C3H8. Propana adalah salah satu gas minyak bumi cair (LP-gas atau LPG) yang ditemukan bercampur di gas alam dan minyak bumi. Propana dan gas cair lainnya, termasuk etana dan butana, dipisahkan dari gas alam di pusat pengolahan gas alam, atau dari kilang minyak mentah. Jumlah propana yang dihasilkan dari gas alam dan dari minyak bumi kurang lebih sama. Propana alami berbentuk sebagai gas. Namun, pada tekanan tinggi atau suhu yang lebih rendah, gas ini menjadi cairan. Karena propana 270 kali lebih kompak sebagai cairan daripada gas, propana diangkut dan disimpan dalam bentuk cair. Propana menjadi gas lagi ketika katup dibuka untuk melepaskannya dari wadah bertekanan-nya. Ketika kembali ke tekanan normal, propana menjadi gas sehingga kita dapat menggunakannya. Liquefied Petroleum Gas Ditemukan pada Tahun 1912 Liquefied Petroleum Gas adalah campuran dari propana, etana, butana, dan gas lainnya yang dihasilkan di pusat pengolahan gas alam dan kilang minyak LP-gas ditemukan pada tahun 1912 ketika seorang ilmuwan AS, Dr Walter Snelling, menemukan bahwa gas ini dapat diubah menjadi cairan dan disimpan di bawah tekanan moderat. Industri LP-gas dimulai tak lama sebelum Perang Dunia I ketika terjadi masalah dalam proses distribusi gas alam. Salah satu bagian dari pipa di satu tempat pemrosesan gas alam berada di tempat yang dingin, dan dingin yang menyebabkan banyaknya cairan terbentuk di dalam pipa, terkadang menghambat aliran di seluruh pipa. Segera, para insinyur menemukan solusi: dibangunlah fasilitas untuk mendinginkan dan meng-kompres gas alam, dan memisahkan gas yang bisa diubah menjadi cairan (termasuk propana dan butana). BUTANA Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan empat atom karbon CH3CH2CH2CH3. Butana juga digunakan sebagai istilah kolektif untuk nbutana dan satu-satunya isomernya, isobutana (disebut juga metilpropana), CH(CH3)3. Butana sangat mudah terbakar, tidak berwarna, dan merupakan gas yang mudah dicairkan. Nama butana diturunkan dari nama asam butirat. Butana berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.

PENTANA Pentana adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C5H12 yaitu, alkana dengan 5 atom karbon. Rumus kimia ini dapat merujuk untuk ketiga isomer strukturnya sesuai dengan tatanama IUPAC, tapi, pentana yang dimaksud disini adalah hanya untuk isomer n-pentana saja, dua yang lain disebut "metil butana" dan "dimetil propana". Siklopentana bukanlah isomer dari pentana. Pentana pada

umumnya digunakan sebagai campuran bahan bakar dan juga dipakai sebagai bahan pelarut di laboratorium. Ciri-ciri senyawa ini sangat mirip dengan butana dan heksana. HEKSANA Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14 (isomer utaman-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heksmerujuk pada enam karbon atomyang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. Heksana diproduksi oleh kilang-kilang minyak mentah. Komposisi dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. Produk industri biasanya memiliki 50%-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi yang mendidih pada 6570 C. pelarutheksana

PENGERTIAN ALKENA Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena,dan seterusnya. Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!

Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :CnH2n (James E.Brady, 1990) Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang alkena disebut olefin, dari kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak), suatu nama lain untuk etilena (CH2=CH2). Alkena disebut juga hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat ditampung oleh setiap atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan phi antara dua atom karbon yang berhadapan. Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi. Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi nama sesuai dengan alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
CH2 = CH2 Etana CH3CH = propena CH2

ISOMER DALAM ALKANA 1) Isomer Bangun Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom karbon memiliki isomeri bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk masing-masing rumus molekul. Sebagai contoh, untuk C4H8, tidak terlalu sulit untuk menggambarkan ketiga isomer bangunnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut:

2) Isomeri Geometris (cis-trans) Ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) tidak memungkinkan adanya rotasi dalam struktur. Ini berarti bahwa gugus-gugus CH3 pada kedua ujung molekul bisa dikunci pada posisinya baik pada salah satu sisi molekul atau pada dua sisi yang berlawanan. Apabila gugus-gugus berada pada satu sisi disebut sebagai cis2-butena dan apabila gugus-gugus berada pada dua sisi yang berlawanan disebut trans2-butena.

SIFAT ALKENA Sifat fisik Alkena 1. Titik Didih Masing-masing alkena memiliki titik didih yang sedikit lebih rendah dibanding titik didih alkana yang sama jumlah atom karbonnya. Etena,

propena dan butena berwujud gas pada suhu kamar, selainnya adalah cairan. C1 sampai C4 pada suhu kamar berbentuk gas C5 ke atas pada suhu kamar berbentuk cair Satu-satunya gaya tarik yang terlibat dalam ikatan alkena adalah gaya dispersi Van der Waals, dan gaya-gaya ini tergantung pada bentuk molekul dan jumlah elektron yang dikandungnya. Gaya Van der Waals adalah gaya antar molekul pada senyawa kovelen. Untuk gaya Van der Waals pada alkena yang bersifat non-polar disebut gala London (dipil sesaat). Makin besar Mr senyawa alkena, gaya Van del Waals makin kuat, sehingga titik didih (TD) makin tinggi. Masing-masing alkena memiliki 2 lebih sedikit elektron dibanding alkana yang sama jumlah atom karbonnya. 2. Kelarutan Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut organik, seperti lemak dan minyak. 3. Kereaktifan Kimiawi a. Ikatan dalam alkena Sifat-sifat ikatan kimia dalam senyawa etena yang mengandung ikatan karbon rangkap dua (C=C) berlaku pada ikatan C=C dalam alkena yang lebih kompleks. Etena digambarkan sebagai berikut:

Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu.

Pada gambar di atas, garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.Pasangan elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain. Elektron pi tidak sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh partikel lain.

TATA NAMA ALKANA 1. Alkena rantai lurus Nama alkena rantai lurus sesuai dengan namanama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran ana menjadi ena. Contoh: C2H4 etena C3H6 propena C4H8 butena 2. Alkena rantai bercabang Urutan penamaan adalah: a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

Contoh:

b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang). Contoh:

c. Penamaan, dengan urutan: - nomor atom C yang mengikat cabang - nama cabang - nomor atom C ikatan rangkap - nama rantai induk (alkena) Contoh:

(John Mc. Murry Fay 4th ed)

KEISOMERAN ALKANA Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut. 1. Keisomeran Struktur Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini! a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:

b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:

2.

Keisomeran Geometri Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan

orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap. Contoh: 2butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis2butena dan trans2butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda. Sifat Fisik alkena Nama alkena Etena Propena 1-Butena 1-Pentena 1-Heksena 1-Heptena 1-Oktena 1-Nonena 1-Dekena Rumus umum Rumus molekul C2H4 C3H6 C4H8 C5H10 C6H12 C7H14 C8H16 C9H18 C10H20 CnH2n 28 42 56 70 84 98 112 126 140 Mr Titik leleh (0C) -169 -185 -185 -165 -140 -120 -102 -81 -66 -104 -48 -6 30 63 94 122 147 171 Titik didih (0C) Wujud pada 25 0C gas gas gas cair cair cair cair cair cair

1. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr. 2. Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol. 3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang. 4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C). 5. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.

SIFAT KIMIA ALKENA Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C. Reaksi yang terjadi pada alkena : 1. Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal) a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi) CH2=CH2 + Cl2 Etena klorin 1,2-dikloroetana b. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi) CH2=CH2(g) + H2(g) Etena etana c. Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi) Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom H lebih banyak. CH3CH=CH2 + HBr CH3CH-CH3Br katalis Ni/Pt CH3-CH3(g) CH2Cl-CH2Cl

1-propen a2-bromopropana d. Reaksi alkena dengan air (hidrasi) Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol. CH2=CH2(g) + H2O katalis H+ etanol CH3-CH2-OH(g) Etena 300 0C, 70 atm

e. Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4) CH2=CH2(g) + H2SO4 CH3-CH2-OSO3H + H2O C2H5OH + H2SO4 suhu ruang panas f. Polimerisasi adisi pada alkena Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon). Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2) (CH2)n Etena katalis polietena

Pembakaran alkena C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g) , bersifat eksotermik Reaksi oksidasi alkena OHCH2=CH2 + KMnO4 CH2OH-CH2OH Etena 1,2-etanadiol (etilen gliko Pembuatan a. Dehidrasi alkohol Suatu alkena dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam sulfat pada suhu 1650C. Produk samping yang dihasilkan adalah uap air. Contoh : CH3-CH2-OH-CH2-CH2-O b. Dehidrohalogenasi alkil halida Alkil halida dapat diubah menjadi alkena dengan mereaksikannya dengan larutan kalium hidroksida dalam etanol. Hasil samping yang dihasilkan berupa garam kalium halida dan air. c. Dehalogenasi dihalida visinal Suatu alkil dihalida dapat diubah menjadi alkena dengan bantuan seng dalam metanol. Produk samping yang dihasilkan adalah garam seng(II) halida. d. Pemecahan (Cracking) hidrokarbon dalam minyak bumi Pembuatan alkena juga dibuat dengan pemecahan hidrokarbon dalam minyak bumi dengan katalis platina pada suhu tinggi. Hasil yang didapatkan berupa campuran beberapa senyawa organik.

KEGUNAAN a.Oleofin digunakan dalam industri petrokimia. b.Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh : plastik).

SENYAWA- SENYAWA ALKENA 1. ETENA Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin. Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul adalah 117, sangat dekat dengan sudut 120 yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal sp2. Etena digunakan terutama sebagai senyawa antara pada produksi senyawa kimia lain seperti plastik. Etena juga dibentuk secara alami oleh tumbuhan dan berperan sebagai hormon. Ia diketahui terutama merangsang pematangan buah dan pembukaan kuncup bunga. 2. PROPENA Nama Senyawa : Propena Rumus Molekul : C3H6 Rumus Struktur : Propena dikenal sebagai propilena atau methylethylene merupakan senyawa organik tak jenuh yang memiliki rumus kimia C3H6. Propena memiliki satu ikatan rangkap, dan merupakan anggota paling sederhana kedua kelas hidrokarbon alkena, dan juga kedua dalam kelimpahan alam.

Struktur dan Sifat Propena Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, propena adalah gas, dan seperti alkena lainnya, juga tidak berwarna dengan bau yang lemah tapi menyenangkan. Propena memiliki kepadatan lebih tinggi dan titik didih dari etilena karena ukurannya lebih besar. Ia memiliki titik didih sedikit lebih rendah dari propana dan dengan demikian lebih tidak stabil. Ini tidak memiliki ikatan kuat kutub, namun molekul memiliki momen dipol yang kecil karena simetri direduksi (grup jalur adalah Cs). Propena memiliki rumus empiris sama seperti siklopropana tetapi atom mereka yang terhubung dalam cara yang berbeda, membuat molekul-molekul isomer struktural. Sifat Fisik Propena Rumus molekul : C3H6 Massa molar : 42,08 g mol-1

Penampilan : tak berwarna Kepadatan :1,81 kg/m3, Gas : (1,013 bar, 15 C) Massa jenis : 613,9 kg/m3 titik lebur- 185,2 C, 88 K, -301 F titik didih- 47,6 C, 226 K, -54 F Kelarutan dalam air 0,61 g/m3 Viskositas 8,34 Pa S pada 16,7 C Dipol momen 0,366 D (gas)

Penggunaan
Propena adalah produk kedua yang paling penting mulai dalam industri petrokimia setelah etilena. Ini adalah bahan baku untuk berbagai produk. Produsen account polypropylene plastik untuk hampir dua pertiga dari semua permintaan. Polypropylene adalah, misalnya, diperlukan untuk produksi film, topi kemasan, dan penutupan serta untuk aplikasi lain. Pada tahun 2008 penjualan di seluruh dunia dari propena mencapai nilai lebih dari 90 miliar dolar AS. Propena dan benzene dikonversi ke aseton dan fenol melalui proses kumena. Propena juga digunakan untuk memproduksi isopropanol (propan-2ol), akrilonitril, propilena oksida (epoxypropane) dan epiklorohidrin. Reaksi Propena menyerupai alkena lain dalam hal ini mengalami reaksi tambahan yang relatif mudah pada suhu kamar. Kelemahan relatif dari ikatan rangkap (yang kurang kuat dari dua ikatan tunggal) menjelaskan kecenderungan untuk bereaksi dengan zat yang dapat mencapai transformasi ini. Reaksi alkena meliputi: 1) polimerisasi, 2) oksidasi, 3) halogenasi dan hydrohalogenation, 4) alkilasi, 5) hidrasi, 6) oligomerisasi, dan 7) hidroformilasi.

Keamanan Lingkungan Propena diproduksi secara alami secara vegetasi, terutama jenis pohon tertentu. Ini juga merupakan produk pembakaran, dari kebakaran hutan dan asap rokok untuk kendaraan bermotor dan knalpot pesawat. Senyawa ini juga sebagai pengotor dalam beberapa gas pemanasan. Konsentrasi diamati telah di

kisaran 0,1-4,8 bagian per miliar (ppb) di udara pedesaan, 4-10,5 ppb di perkotaan udara, dan 7-260 ppb dalam sampel udara industri.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara eropa Ambang Batas Nilai dari 500 bagian per juta (ppm) didirikan untuk kerja (8-jam waktu rata-rata tertimbang) eksposur. Hal ini dianggap senyawa organik volatil (VOC) dan emisi yang diatur oleh pemerintah, tetapi tidak terdaftar oleh US Environmental Protection Agency (EPA) sebagai polutan udara berbahaya di bawah Clean Air Act. Memiliki relatif pendek setengah-hidup di atmosfer, dan tidak diharapkan untuk bioaccumulate, berdasarkan faktor biokonsentrasi dihitung dari 13,18 menggunakan nilai log Kow dari 1,77. Propena memiliki toksisitas akut rendah dari inhalasi. Menghirup gas dapat menyebabkan efek anestesi dan konsentrasi pada sangat tinggi, tidak sadarkan diri. Namun, batas sesak napas bagi manusia adalah sekitar 10 kali lebih tinggi (23%) daripada tingkat yang lebih rendah mudah terbakar. Proses Pembuatan : Penyulingan Minyak Propena diproduksi dari bahan bakar fosil-minyak bumi, gas alam, dan, pada tingkat yang jauh lebih rendah, batubara. Propena adalah produk sampingan dari penyulingan minyak dan pengolahan gas alam. Selama penyulingan minyak, etilen, propena, dan senyawa lain yang diproduksi oleh sebagai akibat dari retak molekul hidrokarbon yang lebih besar untuk menghasilkan hidrokarbon lebih dalam permintaan. Sebuah sumber utama dari propena yang retak dimaksudkan untuk menghasilkan etilen, tetapi juga hasil dari kilang retak memproduksi produk lainnya. Propen dapat dipisahkan dengan distilasi fraksional dari campuran hidrokarbon yang diperoleh dari proses penyulingan cracking dan lainnya;. Kilang kelas propena adalah tentang 50 sampai 70%. Sumber lain petrokimia penting dari propena adalah dehidrogenasi propana. Rute ini sangat populer di daerah, seperti Timur Tengah, di mana ada banyak propana dari operasi minyak / gas. Sumber propena kurang umum adalah proses Fischer-Tropsch, metatesis dari etilena atau campuran etilena / butena, dan konversi katalitik metanol.Propena produksi tetap statis di sekitar 35 juta ton (Eropa dan Amerika Utara saja) dari 2000 hingga 2008, tetapi telah meningkat di Asia Timur, terutama Singapura dan Cina [4] [5] Total produksi dunia propena. Saat ini sekitar setengah dari etilena.

BAB 3 KESIMPULAN
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2 Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena. Alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :CnH2n. Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan Penggunaan senyawa alkana dalam kehidupan sehari-hari :

Metana untuk bahan bakar roket Butana untuk pengisi korek api Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non polar

Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor. Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax) Sebagai bahan pembuatan polimer Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik

Penggunaan senyawa alkena dalam kehidupan sehari-hari


Oleofin digunakan dalam industri petrokimia. Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh : plastik).

DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold.1990. Kimia Organik suatu kuliah singkat. Erlangga :Jakarta. Fessenden, J Ralp, dkk . 1995. Kimia Organik edisi ketiga. Erlangga : Jakarta. Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga :Jakarta. http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-ralkil-cnh2n-1/) http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana, (21 September 2013 ) http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana , (1 Oktober 2013 ) http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/rumus-umum-gugus-alkil dan-tata-nama-alkana/ (1 Oktober 2013 ) http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil halida.html (1 Oktober 2013 ) http://www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkana1/(1 Oktober 2013 ) http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-ralkil-cnh2n-1/(1 Oktober 2013 )

HASIL DISKUSI

1. Yuserli Dalam sifat fisik dan kimia Alkana, alkana sulit bereaksi dengan senyawa lain, apakah sama apabila senyawa alkana direaksikan dengan senyawa lain? Jawaban : Alkana sulit bereaksi dengan senyawa lain misalnya air dikarenakan sifat alkana yang jenuh rantai- rantainya memiliki ikatan yang kuat sehingga sulit untuk diputuskan atau disubstitusikan dengan senyawa lain, tetapi senyawa alkana dapat direaksikan dengan senyawa lain melalui reaksi substitusi, sulfonasi, halogenasi dan lain- lain dengan cara senyawa alkana harus dikondisikan pada keadaan tertentu misalnya dengan dibantu katalis, suhu harus dipertahankan dalam suhu berapa dan juga alkana mengalami proses pendahuluan misalnya dengan pemanasan.

2. Melda Dwitasari Mengapa struktur alkana harus lurus lebih reaktif mana dari gambar yang kedua tersebut? Jawaban :

Tidak ada perbedaan sifat fisik dan kimia dari struktur cara penulisan alakan tersebut karena pada gambar tersebut hanya perbedaan cara penulisan senyawa alkana saja pada gambar pertama dijabarkan bahwa atom C mengikat atom H pada keempat tangannya sedangkan pada gambar kedua tidak dituliskan bahwa tangan- tangan atom C yang mengikat tetapi langsung dituliskan senyawanya. Pada gambar ketiga merupakan cara penulisan yang singkat dengan diperlihatkan hanya garis- garis saja

yang menunjukan pada tiap sudut yang terbentuk adalah adanya atom C yang telah mengikat atom H sesuai dengan jumlah tangannya.

3. Tri Rahma Agustiani Apa pengaruh alkana dan alkena dalam kehidupan manusia dan dalam reaksi sulfonasi mengapa reaksinya bersifat eksotermis bagaimana jika direaksikan dengan senyawa lain? Jawaban : Alkana memiliki pengaruh yang positif dan juga negatif dalam kehidupan sehari- hari misalnya: Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi. Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut. 1. Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin, dan solar. 2. Pelarut. Berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industri dan pencucian kering (dry cleaning). 3. Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam industri, misalnya industri amonia dan pupuk. 4. Pelumas. Pelumas adalah alakana suku tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya C18H38) 5. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dll. 6. Bahan baku industri. Berbagai produk industri seperti plastik, deterjen, karet sintetis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam. Kegunaan alkena : 1. Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan senyawa organic intermediet (Produk antara ) seperti kloroetana ( vinil klorida) dan stirena 2. Propena digunakan untuk membuat polipropena suatu polimer untuk membuat serat sintetis materi pengepakan dan peralatan memasak Dilihat dari kegunaanya ini adalah pengaruh positif alkana dan alkena dalam kehidupan sehari- hari. Kerugian alkana dan alkena :

Alkana dan alkena merupan senyawa yang toksik sehingga kalau terminum oleh manusia menyebabkan keracunan Senyawa alkana kebanyakan memiliki sifat yang flammable sehingga cenderung menyebabkan kebakaran. Pada reaksi sulfonasi terjadi reaksi yang bersifat eksotermis hal ini dikarenakan ketika benzene direaksikan dengan asam sulfat terjadi pelepasan ion SO3H- menjadi ion elektrofilik dan benzene adalah nukleofilik sehingga terjadi penyerangan yang menyebabkan terjadinya reaksi

Anda mungkin juga menyukai