Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

DISUSUN OLEH :

Kelompok: F

Anggota :

PRIHATNI YOSHEPINE BANGUN (4193131059)

PUSPA OLIVIA PARDEDE (4193131025)

RACHEL WANDIRA LIMBONG (4192331001)


YOSJER REYHAN NAIBAHO (4193131049)

PENDIDIKAN KIMIA D 2019

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN KIMIA D 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan kesehatan kepada saya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas wajib
Critical Journal Review ini tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu
Lisnawati Simatupang selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Non Logam yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran
dan kritik agar dapat memperbaiki tugas ini agar lebih baik lagi. Akhir kata kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun tata bahasa yang terdapat pada tugas ini dan
semoga tugas Critical Journal Review ini dapat bermanfaat

Medan, April 2021

Kelompok F
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
1.1. Rasionalisasi CJR.................................................................1
1.2. Tujuan..................................................................................1
1.3. Manfaat................................................................................1
1.4. Identitas Jurnal.....................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL...............................................3
2.1. Ringkasan Jurnal Utama.......................................................3
2.2. Ringkasan Jurnal Pembanding..............................................4
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL..............6
3.1. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama............................6
3.2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding..................6
BAB III PENUTUP.........................................................................8
3.1. Kesimpulan..........................................................................8
3.2. Saran....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi CJR

Setiap jurnal pada umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai bahan
pembelajaran atau sumber informasi bagi para membaca. Banyaknya jurnal yang beredar
dipasaran menyebabkan kita terkadang sulit memilih dan memilah jurnal yang bagus serta
cocok sebagai bahan referensi. Setiap jurnal pasti memiliki kekurangan serta kelebihan
masing-masing. Untuk itu kita sebagai pengguna harus pandai-pandai menilai jurnal mana
yang lebih layak untuk kita gunakan walaupun pada dasarnya penilaian-penilaian tersebut
bersifat relatif.

Critical jurnal merupakan salah satu sarana untuk mengetahui informasi secara
mendalam mengenai suatu jurnal tanpa membacanya secara menyeluruh. Kita dapat
mengetahui kualitas jurnal melalui perbandingan antara jurnal yang berbeda sehingga kita
dapat mengetahui buku mana yang lebih dominan keunggulannya sehingga cocok dijadikan
sumber referensi Pada kesempatan kali ini, saya mengerjakan tugas Critical jurnal dengan
meringkas isi dari artikel jurnal tersebut dan membuat kritik kelemahannya.

1.2. Tujuan

Critical jurnal ini dibuat untuk menyelesaiakan tugas Critical Jurnal Review yang
diberikan oleh dosen, menambah informasi dengan membaca artikel, menambah wawasan
tentang integrasi nasional, dan menguatkan pengetahuan.

1.3. Manfaat

Memberikan informasi kepada pembaca mengenai isi jurnal, keunggulan dan


kelemahan jurnal serta membantu para pembaca menentukan jurnal mana yang layak
dijadikan sumber referensi.

1
1.4. Identitas Jurnal

Jurnal Utama
Judul jurnal : Pembuatan Karbon Aktif Dari Arang Tempurung Kelapa dengan Aktivator
ZnCl2 dan Na2CO3 sebagai Adsorben untuk Mengurangi Kadar Fenol
dalam Air Limbah.
Penulis : Gilar Sembayun; Remigius Y. E. Yulianto; M. Rachimoellah, Endah M.
M. Putri
Nama jurnal : Jurnal Teknik POMITS
Tahun terbit 2013
Volume/ Nomor : 2/ 1
Halaman : 116-120
ISSN : 2337-3539

Jurnal Pembanding
Judul jurnal : Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Karbon Aktif
Penulis : Leni Maulinda; Nasrul ZA; Dara Nurfika Sari
Nama jurnal : Jurnal Teknologi Kimia Unimal
Tahun terbit 2015
Volume/ Nomor : 4/ 2
Halaman : 11-19
ISSN :-
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Ringkasan Jurnal Utama


Tempurung kelapa merupakan salah satu masalah terkait dengan limbah industri dan
rumah tangga. Pengolahan limbah kelapa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan
tinggi yaitu sebagai karbon aktif biasanya dikenal sebagai arang. Karbon aktif dapat
dimanfaatkan dalam industri obat-obatan, makanan, minuman, pengolahan air, dll. Dalam
farmasi karbon aktif dapat digunakan sebagai bahan bantu pemurnian minyak kelapa. Karbon
aktif dapat terbuat dari seluruh bahan yang mengandung karbon misalnya binatang, berbagai
jenis kayu, dan tempurung kelapa. Tempurung kelapa merupakan salah satu bahan terbaik dalam
pembuatan karbon aktif disebabkan karbon aktif yang terbentuk memiliki mikropori yang
banyak, kadar abu rendah, dan kelarutan dalam air tinggi serta reaktivitas tinggi.
Pembuatan karbon aktif ini merupakan proses gabungan antara kimia dan fisika dengan
perendaman dengan aktivator dan pemanasan dengan injeksi nitrogen pada tinggi agar
memperbanyak pori dan porositas baru sehingga karbon aktif memiliki daya serap yang tinggi.
Pada jurnal ini, aktivasi arang dari tempurung kelapa dengan merendam dengan larutan
pengaktifan ZnCl2 dan Na2CO3 dan pemanasan dengan injeksi gas Nitrogen. Kemudian arang
dicuci dengan aquadest dan dikeringkan dengan oven dan karbon aktif di hancurkan. Dari jurnal
diketahui bahwa semakin pekat konsentrasi zat pengaktif maka proses pelarutan tar sisa
karbonisasi dan mineral organik pada permukaan arang akan lebih optimal, sehingga sehingga
pori-pori yang dihasilkan akan semakin banyak. Hal ini akan meningkatkan sifat karbon aktif
untuk menyerap air dari udara yang disebut juga sifat higroskopis.
Penggunaan aktivator ZnCl2 menimbulkan sifat higroskopis yang lebih tinggi dibandingkan
dengan Na2CO3. Jumlah pori-pori yang dihasilkan pada proses aktivasi berbanding lurus dengan
kadar air yang dihasilkan dan seiring dengan sifat higroskopis. Terkait dengan zat pengaktif,
semakin pekat maka semakin memperluas permukaan dari karbon aktif akibatnya jumlah pori
akan meningkat. Dalam pembentukkan pori pada proses pembakaran bidang permukaan
menghasilkan abu, hubungannya ialah semakin banyak pori yang dihasilkan maka kadar abu
yang dihasilkan juga semakin tinggi. Zat pengaktif (aktivator) berfungsi sebagai agen pelarut
mineral organik dan tar sisa pembakaran arang yang menutupi pori-pori arang, sehingga semakin
tinggi konsentrasi zat
pengaktif maka semakin banyak pula mineral organik dan tar yang melarut, hal ini meyebabkan
terbukanya pori-pori arang (memperluas permukaan karbon aktif). Konsentrasi fenol berkaitan
dengan kemampuan pori dari karbon aktif dalam mengadsorbi, semakin kecil konsentrasi fenol
maka semakin sedikit pula pori yang tertutup oleh fenol, sehingga pada konsentrasi fenol yang
tinggi kemungkinan pori-pori karbon aktif yang tertutup fenol lebih banyak, dan juga tercapai
keadaan yang jenuh yaitu karbon sudah tidak dapat lagi menyerap fenol (pori-pori arang
mengikat fenol pada konsentrasi optimum).

2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding


Salah satu material biomassa dari residu hasil pertanian yang belum banyak dimanfaatkan
dan mempunyai potensi yang cukup baik sebagai adsorben logam berat adalah limbah kulit
singkong. Karena mengandung selulosa non reduksi yang efektif mengikat ion logam. Selulosa
merupakan komponen uta ma tumbuhan, bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam dinding sel
buah-buahan dan sayur-sayuran seperti kayu, dahan, dan daun, tidak dapat di cerna oleh manusia.
Selama ini limbah kulit singkong ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,
padahal limbah ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku karbon aktif. Proses pembuatan karbon
aktif mencakup dua tahapan utama, yakni proses karbonisasi bahan baku dan proses aktivasi
bahan terkarbonisasi tersebut pada suhu lebih tinggi. Karbon aktif ini memiliki manfaat sangat
banyak, misalnya sebagai penjernih air, pemurnian gas, pengolahan limbah cair dan sebagainya.
Konsumsi karbon aktif dunia semakin meningkat setiap tahunnya.
Karbin aktif adalah suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon, dihasilkan
dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu tinggi, dengan
menggunakan gas, uap air dan bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka. Karbon aktif
merupakan absorben yang sangat bagus dan banyak digunakan karena luas permukaan dan
volume mikropori sangat besar, dan relatif mudah di regenerasi. Keaktifan daya menyerap dari
karbon aktif tergantung dari jumlah senyawa karbonnya. Daya serap karbon aktif ditentukan oleh
luas permukaan partikel. Dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi, jika karbon aktif
tersebut telah dilakukan aktivasi dengan faktor bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan
pada temperatur tinggi. Dengan demikian, karbon akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika
dan kimia. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak berasa dan mempunyai daya
serap
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan karbon aktif yang belum menjalani proses aktivasi,
serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 – 200 m2 /gram.
Sifat dari karbon aktif yang dihasilkan tergantung dari bahan yang digunakan misalnya
kulit singkong menghasilkan karbon yang lunak dan cocok untuk menjernihkan air. Secara
umum proses pembuatan karbon aktif dapat dibagi dua, yaitu: proses kimia dan proses fisika.
Keuntungan dari pemakaian karbon aktif adalah: Pengoperasian mudah karena air mengalir
dalam media karbon, proses berjalan cepat karena ukuran butiran karbonnya lebih besar, dan
karbon tidak bercampur dengan lumpur sehingga dapat diregenerasi.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama

Kelebihan Jurnal

a Dari aspek ruang lingkup bahwa isi journal sudah bagus dan sesuai dengan topik yang
sebelumnya sudah digambarkan pada abstrak jurnal.
b Dari segi tata bahasa, bahwa jurnal tersebut adalah jurnal nasional dengan adanya
bahasa indonesia yang sistematika yang detail dan sesuai dengan ejaan bahasa
indonesia (EYD) sehingga layak disebut jurnal yang sudah bagus untuk dipakai
menambah wawasan
c Materi yang dibahas pada pendahuluan jurnal sangat jelas dan cukup ringkas sehingga
pembaca dapat memahami terlebih dahulu pembelajaran kimia organic pada saat ini,
hingga metode pembelajaran yang seharusnya digunakan
d Jurnal ini disertai dengan data dari sumber yang akurat dan disajikan dalam bentuk
deskripsi teks maupun dalam bentuk persentase.

Kekurangan Jurnal
Menurut kami hampir tidak ada kekurangan yang terdapat dalam jurnal utama ini,
namun pada bab pendahuluan di jurnal tersebut, tidak harus disertai dengan penjelasan
yang mendalam mengenai industri itu sendiri. Mengingat pembahasan dan inti yang akan
diangkat pada jurnal ini adalah proses atau pendekatan pembelajarannya bukan isi atau
materi pembelajarannya.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pembanding


Kelebihan Jurnal
a Dari aspek ruang lingkup bahwa isi journal sudah bagus dan sesuai dengan topik yang
sudah di jelas kan sebelumnya di abstrak journal
b Dari segi tata bahasa,bahwa journal tersebut menggunakan bahasa yang sudah tepat
dan tidak berbelit-belit
c Materi yang di bahas pada journal sangat jelas dan mudah di pahami,dan pada journal
di sajikan bukti hasil penelitian
d Jurnal ini menggunakan referensi yang banyak untuk memperkuat materi

Kekurangan Jurnal
a. Journal tersebut tidak mempunyai ISSN
b. Referensi yang dipakai dalam jurnal masih menggunakan referensi terbitan lama
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada jurnal utama diketahui tempurung kelapa merupakan salah satu bahan terbaik
dalam pembuatan karbon aktif karena memiliki mikropori yang banyak, kadar abu rendah,
dan kelarutan dalam air tinggi serta reaktivitas tinggi. Pada jurnal utama, karbon aktif
dibentuk melalui reaksi kimia dengan pemanfaatan tempurung kelapa. Aktivasi arang dari
tempurung kelapa dengan merendam dengan larutan pengaktifan ZnCl2 dan Na2CO3 dan
pemanasan dengan injeksi gas Nitrogen. Dari jurnal diperoleh hubungan konsentrasi dengan
proses pelarutan tar sisa karbonasi dan jumlah pori-pori yang dihasilkan pada permukaan
tempurung kelapa. Hal ini akan berpengaruh terhadap sifat karbon aktif untuk menyerap air
dari udara yang disebut juga sifat higroskopis.
Pada jurnal pembanding Limbah singkong bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
karbon aktif. Proses pembuatan karbon aktif mencakup dua tahapan utama, yakni proses
karbonisasi bahan baku dan proses aktivasi bahan terkarbonisasi tersebut pada suhu lebih
tinggi. Karbon aktif ini memiliki manfaat sangat banyak, misalnya sebagai penjernih air,
pemurnian gas, pengolahan limbah cair dan sebagainya. Semakin tinggi suhu dan waktu
karbonisasi, maka kadar air semakin menurun. Kadar abu semakin meningkat dengan
meningkatnya suhu dan waktu. karbonisasi. Semakin rendah suhu dan waktu karbonisasi,
maka rendemen pembentukan karbon aktif semakin meningkat atau sebaliknya.

4.2 Saran
Critical Journal Review ini perlu disempurnakan untuk meningkatkan kualitas dan
perbaikan ke depannya. Dengan adanya makalah ini, kita makin bisa memahami kecintaan
kita pada kimia dengan menuangkan ide, kritik, ataupun saran yang mendukung ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sembayun, G., dkk. (2013). Pembuatan Karbon Aktif Dari Arang Tempurung Kelapa dengan
Aktivator ZnCl2 dan Na2CO3 sebagai Adsorben untuk Mengurangi Kadar Fenol dalam Air
Limbah. Jurnal Teknik POMITS. 2(1). 116-120
Maulinda, L., dkk. (2015). Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Karbon Aktif .
Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 4(2). 11-19

Anda mungkin juga menyukai