Anda di halaman 1dari 25

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT

PISANG KEPOK (Musa acuminate L.)


SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK
PENGOLAHAN AIR SUMUR KOTA
BANJARBARU : Fe DAN Mn.
(Chairul Abdi, Riza Miftahul Khair, M. Wahyuddin Saputra)

Dosen Pengampu :
Putri Faradilla M.Si
KELOMPOK 6 :
01 02 03
Chintya Eglesyes Elsaida Siboro Naila Syabina
4213131054 4213331007 4213131073

04 05
Nasio Ruth Nur Fitri
4212131068 4213131067
BAB I
PENDAHUL
UAN
A. RASIONALISASI CRITICAL JURNAL
REVIEW
Critical Journal Review (CJR) adalah kegiatan mengkritik suatu jurnal agar dapat
mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam jurnal tersebut. Critical Journal
Review (CJR) sangat penting bagi pendidik, terutama bagi mahasiswa/mahasiswi karena
dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang
disajikan peneliti, melatih kemampuan kita untuk mengungkapkan pendapat secara
sistematis.
Setelah mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/mahasiswa dapat membuat
suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria dan sistematika jurnal yang baik
dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-
langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan suatu jurnal.
B. TUJUAN CRITICAL
JURNAL REVIEW
Tujuan dari penulisan critical journal review
(CJR) ini adalah untuk penyelesaian tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan, menambah pengetahuan
tentang mengenal anak berkebutuhan khusus, melatih
berpikir kritis dalam memahami isi jurnal.
C. MANFAAT CRITICAL
JURNAL REVIEW
1. Dapat melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
2. Dapat mengetahui bagaimana jurnal yang baik dan benar
3. Menambah pengetahuan kita terkait jurnal yang di kritik
D. IDENTITAS
JURNAL
 JURNAL UTAMA
1. Judul : PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate L.)
SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK PENGOLAHAN AIR SUMUR KOTA
BANJARBARU :Fe DAN Mn
2. Nama Jurnal : Jukung Jurnal Teknik Lingkungan
3. Penulis : Chairul Abdi, Riza Miftahul Khair, M. Wahyuddin Saputra
4. Tahun Terbit : 2015
5. ISSN : 2540-9131
6. Volume/Hal : 1 (1): 8-15
7. Download : https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jukung/article/view/1045/0
D. IDENTITAS
JURNAL
 JURNAL PEMBANDING
1. Judul : Penurunan Kadar Amonia, Nitrit, dan Nitrat pada Air Sungai
Menggunakan Karbon Aktif sebagai Solusi Efisiensi Chlorine
2. Nama Jurnal : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
1. Penulis : Wisnu Mangkurat, Eka Nurdiana , Agus Budianto
3. Tahun Terbit : 2019
4. ISSN : 2686-0023
5. Halaman : 279-284
6. Download : http://ejurnal.itats.ac.id/sntekpan/article/view/582
BAB II
RINGKASA
N JURNAL
JURNAL
UTAMA
Kulit pisang merupakan bahan buangan atau
limbah buah pisang yang cukup banyak
jumlahnya.Umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan
secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik
saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi dan kerbau.Jumlah dari kulit pisang
cukup banyak yaitu sekitar 1/3 dari buah pisang yang
belum dikupas.
JURNAL
Kulit UTAMA
pisang dapat dimanfaatkan dalam
mengikat tembaga dan timah dari air sungai Parana
Brasil yang tercemar dengan tembaga dan timah.
Hasilnya lebih baik dibandingkan dengan bahan
penyaring yang biasa digunakan seperi karbon dan
silika. Kulit pisang ini dapat digunakan hingga 11 kali
proses penjernihan. Karbon aktif sering digunakan
untuk mengurangi kontaminan organik, partikel kimia
organik sintetis, tapi karbon aktif juga efektif untuk
mengurangi kontaminan inorganik seperti radon,
merkuri dan logam beracun lainnya. Ukuran partikel
dan luas permukaan hal penting dalam karbon aktif.
JURNAL
PEMBANDING
Polutan yang terdapat pada air sungai diantaranya
yaitu amonia, nitrit, dan nitrat. Amonia, nitrit, dan nitrat dengan
konsentrasi tinggi pada air sungai akan meningkatkan kandungan
organik, sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya pemakaian
bahan kimia berupa gas chlorine pada Instalasi Pengolahan Air
Bersih. Klorinasi merupakan zat oksidator berupa klorin yang
ditambahkan, dimana berfungsi sebagai oksidator dan desinfektan
pada proses pengolahan air. Penambahan klorin dilakukan pada
pada unit reservoir, dimana kebutuhan klorin yang ditambahkan
bergantung pada Break Point Chlorination atau klorinasi titik retak.
Sederhananya, semakin sedikit zat-zat reduktor yaitu amonia, nitrit
dan nitrat, maka jumlah klorin yang dibutuhkan akan berkurang.
Oleh karena itu, dibutuhkan metode untuk menurunkan kadar
amonia, nitrit dan nitrat yang ramah lingkungan dan efisien agar
penggunaan gas chlorine dapat di minimalisasikan. Kadar amonia,
nitrit, dan nitrat dapat diturunkan dengan menggunakan karbon
aktif, sehingga dapat mengurangi penggunaan gas chlorine.
JURNAL
PEMBANDING
Adsorpsi adalah proses dimana molekul-
molekul fluida menyentuh dan melekat pada
permukaan padatan [16]. Adsorpsi (penyerapan)
merupakan suatu proses pemisahan dimana komponen
dari suatu fase fluida atau cairan berpindah ke
permukaan zat padat yang menyerap (adsorban). Pada
adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban.
Adsorbat merupakan zat yang terserap atau zat yang
akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban
merupakan suatu media penyerap yang biasanya
berbentuk padatan. Pada proses adsorpsi, adsorbat
menempel dipermukaan adsorban membentuk suatu
lapisan tipis (film).
BAB III
PEMBAHAS
AN JURNAL
A. JURNAL
UTAMA
• Penelitian ini menggunakan 3 proses cara:
Pertama, melakukan proses pengolahan karbon aktif dimulai dari preparasi
untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit pisang terlebih dahulu
dan mengurasi kadar air pada pisang, hal ini dilakukan karbonisasi pada suhu
4000C dengan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Kedua, dilakukan proses pengujian karakteristikkarbon aktif yang dilihat
berdasarkan SNI 06-3730-1995 meliputi kadar air dengan SNI maksimum 15%,
kadar abu dengan SNI maksimum 10%, luas permukaan, daya serap terhadap
Iodium dengan SNI minimum 750 mg/g dan pH.
Ketiga, proses yang dilakukan yaitu adsorbsi air sumur, sebelum proses adsorbsi
air sumur terlebih dahulu diukur kandungan Fe dan Mn di laboratorium sebagai
acuan dasar dan perbandingan awal. Proses adsorpsi dilakukan menggunakan
shaker dengan kecepatan pengaduk 100 rpm selama 60 menit.
 Karbon A kandungan Fe dan Mn lebih rendah.

 Karbon B kandungan Fe dan Mn lebih tinggi


Sehingga dari penelitian ini, didapatkan hasil akhir:
 Berdasarkan hasil karakterisisasi karbon aktif limbah kulit pisang kapok
didapatkan kadar abu dan daya serap iodium tidak memenuhi SNI arang
secara teknisnya.
 Pada karbon aktif dengan aktivasi luar permukaan lebih besar dibandingkan
karbon aktif tanpa aktivasi.
 Dari hasil adsorbs kandungan Fe dan Mn mengingkat dikarenakan
karakterisasi karbon aktif tidak memenuhi SNI.
A. JURNAL
PEMBANDI
NG
Penelitian ini menggunakan 3 proses yaitu:
1. Persiapan bahan baku
Karbon aktif yang digunakan adalah karbon aktif yang terbuat dari kulit kelapa muda yang diaktivasi
gabungan kimia-fisika. Aktivasi kimia menggunakan larutan KOH 30% dan aktivasi fisika menggunakan
microwave daya 800W.
2. Penentuan Waktu Kontak Optimum terhadap % Removal
Sampel air sungai dianalisa preatreatment parameter amonia, nitrit , dan nitrat. Karbon aktif sebanyak 1
gram dimasukkan ke dalam erlenmayer yang berisi 50 mL sampel air sungai. Kemudian Mengkocok dengan
shaker berkecepatan 65 rpm dengan variabel waktu 5, 10, 20, 40, dan 70 menit. Filtrat disaring dan dianalisa
kadar amonia, nitrit, dan nitrat.
3. Penentuan Massa Optimum terhadap % Removal
Karbon aktif ditimbang dengan variabel massa (0,5; 1,0 1,5 ; 2 gram) dan memasukkannya ke dalam
erlenmayer yang berisi 50 mL air sungai. Mengkocok dengan shaker berkecepatan 65 rpm dengan waktu
optimum. Filtrat disaring dan dianalisa kadar amonia, nitrit, dan nitrat.
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGA
N JURNAL
A. JURNAL UTAMA
Kelebihan jurnal utama
1. Aspek bahasa dan tanda baca yang baik.
2. Terdapat gambar dan table sebagai bahan pendukung jurnal.

Kekurangan jurnal utama

1. Tidak ditemukan adanya kekurangan pada jurnal ini.


B. JURNAL PEMBANDING
Kelebihan jurnal pembanding
1. Aspek bahasa dan tanda baca yang baik.
2. Terdapat gambar, grafik dan table sebagai bahan pendukung jurnal.

Kekurangan jurnal

1. Tidak ditemukan adanya kekurangan pada jurnal ini.


A. Kesimpulan
BAB IV
Kulit pisang dapat dimanfaatkan dalam mengikat tembaga dan timah
dari air sungai Parana Brasil yang tercemar dengan tembaga dan timah.
Hasilnya lebih baik dibandingkan dengan bahan penyaring yang biasa
digunakan seperi karbon dan silika. Kulit pisang ini dapat digunakan hingga
11 kali proses penjernihan. Karbon aktif sering digunakan untuk
mengurangi kontaminan organik, partikel kimia organik sintetis, tapi karbon
aktif juga efektif untuk mengurangi kontaminan inorganik seperti radon,
merkuri dan logam beracun lainnya. Ukuran partikel dan luas permukaan
hal penting dalam karbon aktif.
BAB IV
B. Saran
Kedua jurnal ini dapat digunakan untuk menambah wawasan serta
sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan. Peneliti lain
diharapkan dapat menemukan modul yang sesuai lainnya untuk melakukan
penelitian yang lebih baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai