Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. MEKANIKA BAHAN


PRODI S1 TEKNIK SIPIL - FT

Skor Nilai:

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR


MENGGUNAKAN METODE OSILASI BANDUL FISIS BERBASIS
MIKROKONTROLER

NAMA MAHASISWA : DIO IVANNO O. PADANG

NIM : 5203550023

DOSEN PENGAMPU : - Dr. Rumilla Harahap, M.T


- Sarra Rahmadani, S.T., M. Eng.
MATA KULIAH : HIDROLIKA DASAR

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

Critical Journal Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas mata kuliah Hidrolika

dasar.

Penulis menyadari, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses belajar,

makalah Critical Journal Review ini masih terdapat banyak kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran

yang bersifat positif dan membangun guna pembuatan makalah Critical Journal

Review di masa yang akan datang agar lebih baik lagi.

Penulis mengharapkan semoga makalah Critical Journal Review ini dapat

dipahami dan dimengerti oleh pembaca, serta dapat bermanfaat dan memberi

pengetahuan yang lebih kepada para pembaca.

penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
TUJUAN PENULISAN...............................................................................................................5
MANFAAT PENULISAN...........................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................6
Jurnal Pertama.......................................................................................................................6
Jurnal Kedua.........................................................................................................................10
BAB III.......................................................................................................................................14
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL..................................................................................14
JURNAL PERTAMA................................................................................................................14
JURNAL KEDUA.....................................................................................................................15
BAB IV.......................................................................................................................................15
PENUTUP..................................................................................................................................15
KESIMPULAN........................................................................................................................15
SARAN..................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Critical Journal Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi
terhadap suatu buku maupun artikel. Critical Journal Review bukan hanya
merupakan laporan atau tulisan tentang isi suatu buku atau artikel, tetapi lebih
kepada evaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterpretasi serta
menganalisis. Di dalam perkuliahan, tugas Critical Journal review diberikan dengan
tujuan agar mahasiswa mempunyai keinginan untuk membaca dan berpikir
sistematis dan kritis serta dapat memberikan pendapat melalui tulisannya. Dalam
hal ini, akan sangat membantu mahasiswa yang kurang memiliki ability  dalam
mengungkapkan pendapat secara lisan.
4
Tidak hanya itu, dengan menulis Critical Journal Review, mahasiswa akan
dituntut untuk dapat membaca berbagai literatur, dan menggali hal-hal yang
dianggap unik di dalam artikel atau buku yang dipilih untuk kemudian diperdalam,
sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih terhadap suatu kajian tertentu.
Dan yang paling penting, dengan menulis Critical Journal Review para reviewer
dapat menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang penulis
dan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki.
Adapun tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan
tentang kelebihan dan kekurangan dari sebuah jurnal, hal ini dilakukan demi
memenuhi tugas mata kuliah Hidrolika Dasar. Dalam makalah Critical Journal
Review ini tidak ada maksud untuk menyudutkan beberapa pihak tertentu. Dengan
demikian, diharapkan tidak ada pihak-pihak yang tersinggung atas penyajian
makalah ini.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan Makalah Critical Journal Review ini adalah:
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Hidrolika Dasar
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal
3. Melatih kemampuan penulis dalam mengritisi suatu jurnal

MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan Makalah Critical Journal Review ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pembuatan Critical
Journal Review (CJR)
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai apa itu Hidrolika
dan penggunaannya.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Jurnal Pertama
2.1.1 Identitas Jurnal

Judul Jurnal : ANALISIS KESEIMBANGAN AIR PADA BENDUNG


BRANGKAL GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR
IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI SIWALUH KABUPATEN
KARANGANYAR
Nama Penulis : Gary Widayanto Sadono, Suyanto, Adi Yusuf Muttaqien
Nama Jurnal : e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL
Tahun Terbit : 2015

6
Nomor Volume : Vol. 1
Halaman : 133-140
ISSN : -

2.1.2 Ringkasan Isi Jurnal

ANALISIS KESEIMBANGAN AIR PADA BENDUNG BRANGKALGUNA


MEMENUHI KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI
SIWALUH KABUPATEN KARANGANYAR

Pendahuluan
Perubahan iklim yang tidak menentu belakangan mengakibatkan banyak
masalah yang berkaitan dengan ketersediaan air, sedang air sendiri merupakan
komponen paling penting bagi kehidupan makhluk hidup. Akibat dari perubahan
iklim yang tidak menentu ini, ketersedian air di tiap wilayah pun menjadi berbeda-
beda, karena curah hujan yang terjadi tidak merata, mengakibatkan jumlah air yang
turun di tiap wilayah tidaklah sama.
Disamping perubahan iklim yang tidak menentu, faktor lain yang
berpengaruh pada ketersediaan air adalah evapotranspirasi. Evapotranspirasi
adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan bertanaman melalui
evaporasi dan transpirasi. Evaporasi terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti
danau, sungai lahan pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah).
Perubahan iklim global menyadarkan kepada kita semua betapa faktor iklim sangat
penting untuk kita pelajari.
Data-data yang telah tersedia dapat dimanfaatkan seoptimal mungkn dan akan lebih
mempertegas strategi dan alternatif melalui penyusunan neraca air. Air hujan
merupakan suatu sumber air utama dari suatu suatu daerah aliran sungai (DAS)
terutama pada daerah beriklim tropis. Suatu DAS memiliki peranan yang cukup
penting dan strategis.

Landasan Teori
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui
kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang
kemungkinan terjadi, serta dapat pula untuk mendayagunakan air sebaik-baiknya.
Secara kuantitatif, neraca air menggambarkan prinsip bahwa selama periode
waktu tertentu masukan air total sama dengan keluaran air total ditambah dengan
7
perubahan air cadangan (change in storage). Nilai perubahan air cadangan ini dapat
bertanda positif atau negatif (Alfrida Irfani, 2012).
Evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan metode Penman yang
dimodifikasi oleh Nedeco / Prosida seperti diuraikan dalam PSA – 010. Rumus
evapotranspirasi Penman yang telah dimodifikasi.

Metode Mock
Metode Mock memperhitungkan data curah hujan, evapotranspirasi, dan
karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai.
Analisis neraca air berdasarkan persamaan Mock adalah sebagai berikut:
P =(Et+R+ I)

Keterangan :
P = Curah hujan rata-rata tahunan (mm)
Et = Evapotranspirasi (mm)
R = Run off (mm)
I = Infiltrasi (mm)

Data Curah Hujan

8
Curah hujan yang akan di gunakan merupakan curah hujan rata-rata pada
suatu wilayah, atau sering di sebut curah hujan wilayah. Untuk mengetahui curah
hujan wilayah di daerah sungi siwaluh, peneliti menggunakan metode polygon
thiessen karena sesuai dengan bentuk relief DAS yang ditinjau.
Cara ini selain memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun juga
memperkirakan luas wilayah yang diwakili oleh
masing-masing stasiun untuk digunakan sebagai salah satu faktor dalam
menghitung hujan rata-rata daerah yang bersangkutan. Polygon dibuat dengan cara
menghubungkan garis-garis berat diagonal terpendek dari stasiun hujan yang ada.

Keterangan :
P = Curah hujan Rerata tahunan (mm)
P1,P2,P3 = Curah hujan rerata tahunan tiap titik pengamatan (mm)
A1,A2 = Luas Wilayah yang dibatasi polygon
A = Luas daerah penelitian

Cara membuat polygon thiessen


1. Mengambil peta lokasi stasiun hujan di suatu DAS
2. Menghubungkan garis antar stasiun 1 dan lainnya sehingga membentuk segitiga.
3. Mencari garis berat kedua garis, yaitu garis yang membagi dua sama persis dan
tegak lurus garis. Menghubungkan ketiga garis berat dari segitiga sehingga
membuat titik berat yang akan memotong membentuk polygon.

Kebutuhan Air Irigasi


Kebutuhan Air irigasi adalah banyaknya air yang diperlukan untuk
memenuhi evapotranspirasi, kehilangan air, serta kebutuhan air untuk tanaman
dengan memperhatikan jumlah hujan yang yang turun serta pengaruh air tanah dan
kehilangan air pada jaringan irigasi.
Banyaknya air yang diperlukan oleh tanaman pada suatu petak sawah
dinyatakan dalam persamaan berikut:
NFR = ETc + P + WLR - RE)
Keterangan:
NFR = Kebutuhan air di sawah (mm/hari)

9
ETc = Kebutuhan air tanaman (consumptive use mm/hari)
P = Penggantian lapisan air (mm/hari)
WLR = Perkolasi (mm/hari)
RE = Curah hujan efektif (mm)

Pola Tanam
Kebutuhan air irigasi selain tergantung dari curah hujan juga tergantung dari
data tanaman dan pola tanam yang
disusun. Pola tanam dan kalender tanam yang ada pada daerah irigasi mengikuti
kebiasaan petani setempat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Tanaman Padi
a. Pengolahan tanah selama 1 bulan
b. Pertumbuhan dan pemasakan 3 bulan
2. Tanaman Palawija
a. Pengolahan tanah selama 15 hari
b. Pertumbuhan dan pemasakan 3 bulan

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan


sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode mock pada tahun 2003-2012,
diperoleh nilai rata – rata ketersediaan air pada bendung brangkal sebesar 0,29
m3/detik.
2. Nilai maksimum dari kebutuhan air pada daerah irigasi siwaluh yang diperoleh
dari perhitungan pola tanam yang dimulai pada bulan November dengan jenis pola
tanam berupa padi – padi – jagung adalah sebesar 0,77 m3/detik.
3. Selisih ketersediaan air dan kebutuhan air tiap musim tanam pada lokasi
pengamatan diperoleh -0,21 m3/detik pada musim tanam ke I, -0,24 m3/detik pada
musim tanam ke II, dan -0,23 m3/detik pada musim tanam ke III.

Jurnal Kedua
2.1.3 Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Pembuatan Aplikasi Augmented Reality
Siklus Hidrologi sebagai Media Pembelajaran Berbasis
Android
Nama Jurnal : Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer
Nama Penulis : Hardiyanto, R. Rizal Isnanto, Ike Pertiwi Windasari
Tahun Terbit : 2016
10
Nomor Volume : Vol.4, No.1
Halaman : 159 - 166
ISSN : e-ISSN: 2338-0403

2.1.4 Ringkasan Isi Jurnal


PEMBUATAN APLIKASI AUGMENTED REALITY
SIKLUS HIDROLOGI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS ANDROID
Pendahuluan
Perkembangan teknologi hiburan yang semakin menyuguhkan
hal-hal menarik dan interaktif seperti film kartun maupun animasi tiga dimensi (3D)
justru membuat minat belajar siswa semakin berkurang. Sedangkan media
pembelajaran yang saat ini digunakan masih didominasi oleh buku yang berisi
tulisan dan gambar saja. Penggunaan gambar dua dimensi (2D) sebagai penunjang
pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan lebih berimajinatif sekarang ini
kurang membantu mengatasi masalah diatas. Penggunaan gambar diam yang telah
tersedia dalam buku teks membuat siswa cenderung pasif dan kurang interaktif
karena media gambar tidak mampu memberikan respon timbal balik, kurang
terlihat nyata dan kurang menarik bagi siswa
.
Augmented Reality (AR) merupakan salah satu inovasi
teknologi dalam meningkatkan interaksi antara manusia dan mesin. Teknologi AR
banyak dikembangkan dalam pembuatan media pembelajaran yang inovatif sebagai
alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas, dan tidak dapat
menggantikan guru secara keseluruhan. AR memiliki beberapa karakakteristik,
yaitu penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan
secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga
dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata Atas dasar itulah
diharapkan dengan dibuatnya AR siklus hirologi berbasis android ini dapat
menciptakan alat maupun menambah variasi media pembelajaran baru dalam
memahami siklus air yang lebih interaktif dan menarik serta dapat
membantu menyampaikan informasi tentang siklus air kepada siswa.

Kajian Teori
A. Augmented Reality

11
Augmented Reality (AR) adalah sebuah variasi dari Virtual Environment atau
Virtual Reality (VR) seperti yang umum diketahui.Teknologi Virtual Environment
secara lengkap membenamkan seorang pengguna teknologi tersebut ke dalam
lingkungan sintesis. Disaat pembenaman, pengguna teknologi tersebut tidak dapat
melihat dunia nyata di sekitarnya. Dalam perbedaan yang kontras, AR memberi
celah kepada pengguna teknologi tersebut untuk melihat dunia nyata dengan objek
virtual yang ditambahkan di atas dunia nyata. Oleh karena itu, AR menambahkan
sesuatu pada dunia nyata daripada menggantikan dunia nyata.
B. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke
permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya
mengalir ke laut kembali. Air di bumi secara terus menerus mengalami sirkulasi
berupa proses penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Air menguap
ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui
beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut
atau daratan. Sebelum jatuh ke permukaan bumi sebagian langsung menguap ke
udara dan sebagian jatuh ke permukaan bumi.Tidak semua hujan yang jatuh ke
permukaan bumi mencapai permukaan tanah. Sebagian akan tertahan oleh tumbuh-
tumbuhan di mana sebagian akan menguap dan sebagian lagi akan jatuh atau
mengalir melalui
daun-daun ke permukaan tanah. Sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan tanah
akan masuk ke dalam tanah (infiltrasi). Sebagian lagi yang merupakan kelebihan
akan mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah-daerah
yang rendah, masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut.
C. Multimedia
Definisi multimedia secara umum adalah penggabungan berbagai informasi
menggunakan fasilitas dari komputer. Multimedia yang berasal dari kata multi yang
berarti banyak atau lebih dari satu dan media yang dapat diartikan penyajian suatu
tempat. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
mengabungkan teks, suara, gambar, video dan animasi dengan menggunakan link
dan alat yang memungkinkan pemakaian melakukan navigasi, berinteraksi,
dan berkomunikasi.
D. Media Pembelajaran
Menurut Briggs (1977), media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, dan sebagainya.
Kemudian menurut National Association Education (1969), menyatakan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun

12
pandang dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Jadi dari beberapa definisi
yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan dalam
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan pembelajar dari pengajar
kepada pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
E. Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux
yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang
membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone.
F. Unity
Unity adalah sebuah game engine yang berbasis lintas platform. Unity dapat
digunakan untuk membuat sebuah game yang bisa digunakan pada perangkat
komputer, ponsel pintar Android, iPhone, PS3, dan bahkan X-BOX. Unity adalah
sebuah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game, arsitektur bangunan
dan simulasi. Unity bisa untuk games PC dan games online. Untuk games online
diperlukan sebuah plugin, yaitu Unity Web Player, sama halnya dengan Flash
Player pada Browser. Unity tidak dirancang untuk proses perancangan atau
pemodelan, dikarenakan Unity bukan alat untuk mendesain.
G. Blender
Blender adalah perangkat lunak untuk grafis 3 dimensi yang gratis dan
populer di kalangan desainer. Blender dapat digunakan untuk membuat animasi 3
dimensi. Perangkat lunak ini juga memiliki kemampuan untuk membuat
permainan. Blender tersedia untuk berbagai sistem operasi Microsoft Windows, Mac
OS X, Linux, IRIX, Solaris, NetBSD, FreeBSD, dan OpenBSD.
H. Vuforia
Vuforia merupakan salah satu library untuk Augmented Reality, yang
menggunakan sumber yang konsisten mengenai computer vision yang fokus pada
image recognitio. Dengan support untuk iOS, Android, dan Unity3D, platform
Vuforia mendukung para pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat
digunakan di hampir seluruh jenis smartphone dan tablet.
I. Metodologi Pengembangan Multimedia
Metodologi yang digunakan adalah Multimedia Development Life Cycle
(MDLC) yang bersumber dari Luther dan sudah dimodifikasi oleh Sutopo.
Metodologi pengembangan multimedia tersebut terdiri dari enam tahap, yaitu
konsep, desain, pengumpulan materi, pembuatan pengujian dan distribusi. Keenam

13
tahap ini tidak harus berurutan dalam prakteknya, tahap-tahap tersebut dapat saling
bertukar posisi. Meskipun begitu, tahap konsep memang harus menjadi hal yang
pertama kali dikerjakan.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada aplikasi augmented reality
siklus hidrologi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Intensitas cahaya mempengaruhi proses pembacaan penanda oleh kamera,
sehingga objek dan informasi yang telah dirancang pun mempengaruhi tampil atau
tidaknya pada layar perangkat bergerak. Proses pembacaan penanda pada kondisi
ruangan terbuka dengan nilai intensitas minimal 130 lux dan maksimal 300 lux akan
lebih mudah dan cepat dibandingkan proses pembacaan penanda pada kondisi
ruangan tertutup dengan nilai intensitas minimal 3 lux dan maksimal 60 lux.
2. Pada ruangan tertutup dengan intensitas cahaya minimal 3 lux dan maksimal 60
lux, gambar penanda dengan paduan warna yang kurang kontras yaitu gambar
penanda infiltrasi tidak dapat menampilkan objek pada perangkat bergerak.
3. Jarak yang baik untuk sistem mengidentifikasi penanda yaitu lebih dari 10 cm.
Dikarenakan pada jarak 0-10 kamera perangkat hanya bisa menangkap sedikit
bagian dari penanda.
4. Berdasarkan hasil uji Kotak Hitam (Black Box Testing), dapat ditunjukkan bahwa
semua fungsi menu maupun tombol yang terdapat pada aplikasi telah berhasil
sesuai dengan fungsinya.

BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

JURNAL PERTAMA
A. KELEBIHAN JURNAL
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai
tulisannya, namun pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada
setiap karya ilmiah/tulis.
Menurut saya kelebihan pada jurnal ini ialah terletak pada meteri yang
cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang
lengkap dan mendetail, kemudian kelebihan dari jurnal tersebut adalah
penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil namun cukup
penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik.

14
B. KEKURANGAN JURNAL
Saya rasa kekurangannya jurnal ini hanya pada ISSN yang tidak ada.
Selain itu saya percaya pada penulis dengan mencantumkan referensi referensi
dan melakukan penelitiannya langsung secara mendetail.

JURNAL KEDUA
A. KELEBIHAN JURNAL
Kelebihan pada jurnal ini terletak pada pemilihan katanya yang
mudah dimengerti ketika baru pertama kali membacanya, jenis kata yang
digunakan pun mudah untuk dipahami.

B. KEKURANGAN JURNAL
Saya rasa jurnal kedua ini tidak memiliki kekurangan karena jurnal ini
memiliki kata kata yang gampang di pahami dan juga jurnal ini
melakukan penelitiannya secara langsung dan sangat mendetail.

BAB IV

PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar
satu dengan yang lain,baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan
kekurangannnya. Jurnal pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan
dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari kekurangan yang terkandung
dalam setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan
membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal pendapatan informasi lebih.
Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang
mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis
15
jurnal ini seperti yang telah kami lakukan. Diatas telah kami sampaikan
ringkasan dan juga kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal
yang diharapan dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca
jurnal tersebut.

SARAN
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan
dan diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi
untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hardiyanto, Isnanto, R. R., & Windasari, I. P. (2016). Pembuatan Aplikasi Augmented Reality
Siklus Hidrologi sebagai Media Pembelajaran Berbasis Android. Jurnal Teknologi dan
Sistem Komputer, 159-166.
Sadono, G. W., Suyanto, & Adi, M. Y. (2016). ANALISIS KESEIMBANGAN AIR PADA BENDUNG
BRANGKAL GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI
SIWALUH KABUPATEN KARANGANYAR . e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL, 133-140.

16
17

Anda mungkin juga menyukai