Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW EVALUASI

SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi
Sumberdaya Alam dan Air yang di ampu oleh dosen :
Nina Novira.,M.Sc.,Ph.D

Oleh :
INDRI OKTAVIA
3181131008
KELAS : A-2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
EXCECUTIVE SUMMARY

Critical Journal Review dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kurikulum KKNI dalam

mata kuliah Evaluasi Sumberdaya Alam dan Air, dalam penyusunan makalah penulis
mengunakan jurnal yang berjudul “ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERTANIAN
PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MAHAKAM HULU dan Evaluasi Kesesuaian
Lahan untuk Tanaman Perkebunan di Wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi
Maluku Utara”.

Sistematika penyusunan makalah pun mengikuti sistematika yang ada dalam kontrak
perkuliahan Evaluasi Sumber Daya Lahan dan Air dengan dosen mata kuliah Ibu Nina
Novira.,M.Sc.,Ph.D. Mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna, tapi tidak ada
salahnya untuk dicoba membaca isi dari makalah ini. Maka dari itu semoga para pembaca
menyukai makalah saya dan dapat mengambil makna yang tersirat dalam makalah saya ini.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat beliau
saya dapat menyusun makalah CJR ini. Makalah CJR ini disusun untuk memenuhi tugas dari

mata kuliah Evaluasi Sumberdaya Lahan dan Air.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen saya Ibu Nina Novira.,M.Sc.,Ph.D.

Sebagai dosen pengajar Evaluasi Sumberdaya Lahan dan Air karena telah memberi saya
kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada banyak pihak yang banyak membantu kami untuk menyusun
makalah ini.

Menyusun makalah ini tidaklah jauh dari kata sempurna dan mungkin masih banyak yang
melenceng dari materi. Oleh karena itu dimohon kritik dan saran sangat di harapkan untuk
membangun agar kami kedepan nya bisa menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Dan juga
dalam menulis makalah ini ada kesalahan dalam penulisan dan tata bahasa yang mungkin tidak
sesuai.

Medan, Mei 2021

Penyusun

INDRI OKTAVIA
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY........................................................................................2

KATA PENGANTAR...................................................................................................3

DAFTAR ISI..................................................................................................................4

BAB I : PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.............................................................................5


B. Tujuan Penulisan CJR.........................................................................................5
C. Manfaat CJR.......................................................................................................5
D. Identitas Artikel dan Jurnal yang di review........................................................6

BAB II : RINGKASAN ISI JURNAL

A. Jurnal Utama.......................................................................................................7
B. Jurnal Pembanding..............................................................................................13

BAB III : PEMBAHASAN

A. Kelebihan............................................................................................................19
B. Kelemahan..........................................................................................................19

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................20
B. Saran...................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) sangat penting bagi kalangan pendidikan terutama untuk
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat membandingkan jurnal dengan tema yang sama, dapat
melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk
digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut,
setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu
jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk
digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja
yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR


Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Evaluasi
Sumberdaya Lahan dan Air untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga
dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa
jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat
membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik
dan mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-
langkah dari pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat CJR
Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :
1. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.
2. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
3. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
4. Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
5. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.

D. Identitas Artikel dan Jurnal yang di Review

Jurnal Utama
1. Judul Artikel : ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK
PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MAHAKAM
HULU
2. Nama Jurnal : Jurnal AGRIFOR
3. Edisi Terbit : 2020
4. No Volume : Vol XIX, No 2
5. Pengarang Artikel : Zulkarnain, RM. Nur Hartanto
6. Nomor ISSN : 2503-4960

Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Perkebunan


di Wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara
2. Nama Jurnal : Journal of Sustainable Agriculture
3. Edisi Terbit : 2018
4. No Volume : Vol 33, No 1
5. Pengarang Artikel : Tri Mulya Hartati, Bambang Hendro Sunarminto, Makruf
Nurudin
6. Nomor ISSN : 2599-2570
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. Jurnal Utama
ABSTRAK
Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten
Mahakam Hulu. Keterbatasan sumber daya manusia terutama petani dan infrastruktur
yang terbatas menyebabkan sebagian besar lahan di Kabupaten Mahakan Ulu belum
dimanfaatkan secara optimal untuk pertanian pangan sehingga masih mengandalkan
pangan dari luar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi lahan pertanian
yang dapat ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan
pendekatan kesesuaian lahan di Kabupaten Mahakam Ulu. Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi data-data spasial, yaitu peta topografi, peta penggunaan lahan, peta
tanah, peta sistem lahan dan peta pola ruang (RTRW), serta data statistik yaitu data curah
hujan. Pengumpulan data kualitas dan karaketeristik lahan juga dilakukan secara
langsung di lapangan untuk memvalidasi satuan unit yang dihasilkan pada proses
sebelumnya. Analisis kesesuaian lahan dilakukan pada setiap peta satuan lahan. Evaluasi
kesesuaian lahan pada studi ini menggunakan metode kualitatif, yaitu menggunakan
hukum minimum. Pada metode ini dilakukan pencocokkan (matching) antara kualitas
lahan dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kritera kelas kesesuaian lahan
yang telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh
tanaman atau komoditi yang dievaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan yang
dapat dijadikan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Mahakam
Ulu seluas 98.810 ha yang meliputi 11.879 ha lahan untuk pengembangan komoditi padi
sawah dan 84.931 ha lahan untuk pengembangan komoditi padi lading.

PENDAHULUAN
Kabupaten Mahakam Ulu merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat
dengan luas mencapai 1,9 juta hektar yang memiliki potensi sumberdaya lahan untuk
dapat digunakan sebagai pertanian khususnya tanaman pangan guna menopang
kebutuhan primer masyarakat yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan
menjadi penopang perekonomian rakyat. Keterbatasan sumberdaya manusia terutama
petani dan keterbatasan infrastruktur meyebabkan sebagian besar lahan di Kabupaten
Mahakan Ulu belum dimanfaatkan secara optimal untuk pertanian pangan, sehingga
pemenuhan kebutuhan bahan pangan masih mengandalkan dari luar daerah.
Penggunaan lahan yang berkelanjutan adalah penggunaan lahan yang dapat
memenuhi kebutuhan saat ini, dan pada saat yang sama dapat mengkonservasi
sumberdaya lahan untuk generasi mendatang. Pada banyak kasus kerusakan tanah sampai
memunculkan lahan kritis, faktor utamanya adalah penggunaan lahan yang melebihi daya
dukungnya dan mengabaikan kaidahkaidah konservasi tanah dan air dalam
pengelolaannya (Nugroho, 2000; Arsyad, 2006). Fisiografi lahan di Kabupaten Mahakam
Ulu didominasi oleh pegunungan dan perbukitan yang sangat rentan mengalami
degradasi jika salah dalam pengelolaannya. Ditambah lagi, degradasi lahan dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem DAS Mahakam karena Kabupaten Mahakam Ulu
terletak di bagian hulu DAS Mahakam. Oleh sebab itu, ketersediaan informasi mengenai
potensi sumberdaya lahan sangat penting di dalam mewujudkan perencanaan penggunaan
lahan yang berkelanjutan (Budiarta, 2014).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi lahan pertanian yang dapat
ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan pendekatan
kesesuaian lahan di Kabupaten Mahakam Ulu.

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu
Kabupaten Mahakam Hulu tahun 2018.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data-data spasial, yaitu peta
topografi, peta penggunaan lahan, peta tanah, peta sistem lahan dan peta pola ruang
(RTRW), serta data statistik yaitu data curah hujan. Data spasial berupa peta topografi,
jenis tanah dan penggunaan selanjutnya ditumpangsusunkan sehingga diperoleh satuan
unit lahan. Unit lahan adalah sebidang lahan yang memiliki kondisi sama dalam hal
bentuk lahan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan (Sitorus, 2004).
Pengumpulan data kualitas dan karaketeristik lahan juga dilakukan secara langsung di
lapangan untuk memvalidasi satuan unit yang dihasilkan pada proses sebelumnya.
Metode Analisis Data
Analisis kesesuaian lahan dilakukan pada setiap peta satuan lahan. Evaluasi kesesuaian
lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang
akan diterapkan, dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang akan
digunakan (Hardjowigeno & Widiatmaka, 2001). Penapisan dilakukan terhadap lahan
yang berdasarkan pola ruang termasuk kawasan lindung. Evaluasi kesesuaian lahan pada
studi ini menggunakan metode kualitatif, yaitu menggunakan hukum minimum. Pada
metode ini dilakukan pencocokkan (matching) antara kualitas lahan dan karakteristik
lahan sebagai parameter dengan kritera kelas kesesuaian lahan yang telah disusun
berdasarkan persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman atau komoditi
yang dievaluasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kondisi Umum Wilayah Studi
Elevasi lahan di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu berkisar antara 50 - > 2000 mdpl.
Kelas lereng 15-25 % (agak curam) dan 25-40 % (curam) adalah kelas lereng yang
dominan di wilayah studi dimana persentasenya mencapai 46 %. Tanah yang terdapat di
Kabupaten Mahakam Ulu merupakan jenis tanah yang umum ditemui di wilayah tropika
humida. Tanah terbentuk akibat pengaruh faktor-faktor pembentuk tanah seperti bahan
induk, iklim, topografi, vegetasi dan waktu. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten
Mahakam Ulu menurut Soil Taxonomi (USDA) adalah ordo Ultisol, Inceptisol, Entisols
dan sebagian kecil Mollisols dan Spodosols.
Evaluasi Kesesuaian Lahan
Hasil evaluasi kesesuaian lahan diperoleh lahan yang sesuai untuk padi sawah seluas
11.879 ha dan padi ladang seluas 84.931 ha. Kelas kesesuaian lahan untuk padi sawah
berada pada kelas S3, begitu juga dengan padi ladang yang berada pada kelas S3.
Lahan dengan faktor pembatas bahaya erosi untuk komoditi padi ladang adalah lahan
yang berada pada kelas kemiringan 16-30 %. Luas lahan ini sekitar 30 % dari luas lahan
yang sesuai marginal untuk komoditi padi ladang. Faktor pembatas bahaya erosi masih
dapat diperbaiki dengan menerapkan teknologi konservasi tanah dan air sehingga kelas
kesesuaian lahan potensialnya dapat ditingkatkan menjadi S2.
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Padi ladang merupakan komoditi utama penghasil bahan pangan di Kabupaten Mahakam
Ulu. Budidaya padi ladang menggunakan sistem perladangan berpindah. Budidaya
tanaman pangan di wilayah studi masih bersifat konvensional yaitu belum menerapkan
teknologi pertanian sehingga produktivitas lahan rendah. Sistem perladangan berpindah
dengan waktu pergiliran 10 tahun dan pada lahan yang sama digunakan selama dua kali
(dua tahun) berutur-turut. Dengan pola perladangan berpindah tersebut, maka alokasi
lahan untuk padi ladang menjadi lima kali lebih besar dibandingkan jika dilakukan secara
menetap. Tantangan budidaya padi ladang ke depan semakin meningkat dengan
munculnya perubahan iklim yang menyebabkan anomali iklim dan cuaca sehingga waktu
tanam padi ladang semakin tidak menentu. Selain itu, adanya kegiatan pemanfaatan lahan
lainnya seperti perkebunan dapat mengurangi luas lahan yang dapat dikelola untuk
perladangan berpindah.

B. Jurnal Pembanding
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman
perkebunan yaitu kelapa, cengkeh, dan kakao di wilayah Galela, Halmahera Utara,
Maluku Utara. Penentuan kesesuaian lahan adalah ditentukan dengan menggunakan
metode perbandingan antara kualitas tanah dengan kondisi tanaman pertumbuhan, kriteria
menggunakan dua metode, yaitu Metode Batasan Sederhana (SLM) dan Kriteria Sys. Itu
Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian lahan aktual untuk kelapa dan cengkeh dengan
sistem SLM diperoleh menjadi dua kelas, S3 (sedikit cocok) dan N (tidak cocok);
sedangkan kesesuaian lahan potensial diperoleh menjadi tiga kelas yaitu S2 (cukup
sesuai), S3 dan N, untuk kakao lahan aktual dan potensial kesesuaian diperoleh ke dalam
kelas N. Sedangkan menurut Kriteria Sys, kesesuaian lahan sebenarnya untuk Kelapa dan
cengkeh diperoleh dua kelas yaitu S2 dan S3, potensi kesesuaian lahan untuk kelapa
masuk tiga kelas yaitu S1 (sangat cocok), S2, dan S3, untuk cengkeh menjadi dua kelas
S2, dan S3, sedangkan untuk kakao adalah kesesuaian lahan aktual dan potensial
diperoleh ke dalam kelas S3. Secara umum, faktor pembatas di file budidaya tanaman
perkebunan di wilayah Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara meliputi perakaran
media, retensi hara, ketersediaan hara, bahaya erosi, drainase, sodisitas, dan air
ketersediaan. Pasokan material abu vulkanik dari Gn. Dokuno berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan tanaman perkebunan di wilayah Galela. Metode pendekatan
dengan Kriteria Sys cocok untuk ditentukan kesesuaian lahan perkebunan di wilayah
Galela.

PENDAHULUAN
Kawasan Galela merupakan bagian kecil daerah yang ada di Maluku Utara,
terletak di kabupaten Halmahera Utara. Kawasan ini mendapat perhatian untuk
dikembangkan tanaman perkebunan dengan pola pengembangan dititikberatkan pada
perkebunan inti rakyat (Pemda Halmahera Utara, 2012). Beberapa komoditi tanaman
perkebunan yang dihasilkan dari daerah ini antara lain kelapa, cengkeh dan kakao. Data
sementara untuk produktivitas ratarata per tahun, pada tahun 2015, yaitu: kelapa 0,29
ton/ha, kakao 0,79 ton/ha, dan cengkeh 0,29 ton/ha (Dinas Pertanian Halmahera Utara,
2013; BPS, 2015). Bila dibandingkan dengan produktivitas nasional angka sementara
untuk tanaman kelapa 1,16 ton/ha, kakao 0,82 ton/ha, dan cengkeh 0,30 ton/ha
(Dirjenbun, 2015; BPS, 2015). Rendahnya produktivitas ini lebih disebabkan karena
tidak semua lahan yang tersedia sesuai untuk ditanami tanaman perkebunan pada setiap
satuan lahannya.
Evaluasi lahan adalah proses menduga potensi lahan dari waktu ke waktu sesuai
dengan jenis penggunaan tertentu baik pertanian maupun untuk non pertanian
(Zonneveld, 1989; Rossiter, 1996; Martin dan Saha, 2009; FAO, 2007; Sonneveld et al.,
2010; Elsheikh et al., 2013). Prinsip tujuan evaluasi kesesuaian lahan pertanian adalah
untuk memprediksi potensi dan faktor pembatas untuk produksi tanaman (Pan and Pan,
2012; Utomo et al., 2016). Penilaian kesesuaian lahan pertanian didefinisikan sebagai
proses penilaian kinerja lahan saat digunakan untuk jenis pertanian alternatif (He et al.,
2011; Mu, 2006; Prakash, 2003; Elsheikh et al., 2013).

BAHAN DAN METODE


Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2014 sampai Februari 2015 di
kawasan Galela Kabupaten Halmahera Utara dan Laboratorium jurusan tanah Fakultas
Pertanian Universitas Gadjah Mada. Secara administrasi kawasan Galela mencakup 4
kecamatan yaitu: Galela, Galela Utara, Galela Selatan, dan Galela Barat, terletak antara
01014’ 20’’ - 020 11’ 58’’ LU dan 1270 43’ 24’’ -1280 4 ’ 05’’ BT, dengan luas wilayah
63.479 ha. Kondisi topografi di wilayah Galela bervariasi antara datar hingga sangat
curam. Hasil interpretasi peta rupa bumi skala 1:50.000 tahun 2008 menunjukkan
kemiringan lereng yang terluas di wilayah Galela adalah agak curam– sangat curam yaitu
33.341,7 ha (51%). Metode penelitian didasarkan pada beberapa tahapan yaitu:
a. Pembuatan Satuan Peta Tanah (SPT). SPT diperoleh dengan cara menumpang
susunkan (overlapping) peta geologi (Peta Geologi Lembar Morotai skala 1:250.000
tahun 1981), peta penggunaan lahan (land use) (Citra Landsat ETM 7 + tahun 2011), peta
lereng (Peta Land system skala 1:250.000 tahun 1995) dan peta RBI (RBI digital skala
1:50.000 tahun 2008).
b. Survei Lapang dan Pengumpulan Data. Tahap ini dilakukan melalui survei tanah pada
satuan-satuan lahan (land unit) yang telah dituangkan dalam SPT skala 1:50.000.).
c. Kompilasi Data. Data tanah hasil analisis laboratorium dilengkapi dengan data iklim
selanjutnya diolah dengan rata-rata tertimbang dan ratarata aritmetika.
d. Interprestasi dan Penyajian Data. Penentuan kesesuaian lahan aktual (current
suitability) dari setiap satuan lahan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
metode pembandingan (matching) antara kualitas lahan dengan syarat tumbuh tanaman
tanpa ada perbaikan terhadap faktor pembatas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil pemadanan antara karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanaman, penilaian
kesesuaian lahan dengan dua metode yang digunakan menunjukkan adanya variasi
kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa, cengkeh, dan coklat.
2. Dari hasil evaluasi dengan ke dua metode, nampak dijumpai beberapa faktor pembatas
pada budidaya tanaman kelapa dan cengkeh di wilayah Galela Kabupaten Halmahera
Utara, seperti media perakaran (kedalaman tanah) (rc) retensi hara (nr), ketersediaan hara
(na), bahaya erosi (eh), drainase (oa), dan sodisitas (xn)
3. Faktor pembatas retensi hara dan ketersediaan hara untuk penggunaan jangka panjang
merupakan faktor pembatas yang masih dapat dilakukan perbaikan misalnya melalui
pemberian bahan organik dan pemupukan dengan tingkat pengelolaan yang tergolong
rendah, artinya pengelolaan masih dapat dilakukan oleh petani dengan biaya yang relatif
rendah. Jenis perbaikan untuk faktor penghambat retensi hara (nr) dan ketersediaan hara
(na) dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik dan pemberian pupuk buatan
4. Usaha pengurangan laju erosi memang dapat dilakukan dengan pembuatan teras,
penanaman sejajar kontur maupun penanaman tanaman penutup tanah, namun dengan
kelerengan yang lebih dari 30% upaya tindakan pengelolaan untuk mengatasi faktor
pembatas pada lahan ini tentu membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
5. Drainase yang sangat cepat ataupun yang sangat terhambat, merupakan pembatas yang
tidak dapat diabaikan juga dalam budidaya tanaman perkebunan. Usaha perbaikan sistem
drainase dengan pembuatan saluran drainase, membutuhkan tingkat pengelolaan sedang-
tinggi.
6. Hasil penilaian kesesuaian lahan dengan sistem Kriteria Sys ternyata lebih sesuai
dalam penentuan kelas kesesuaian lahan di wilayah Galela. Kondisi ini didukung pula
oleh kenyataan yang dapat dilihat di lapangan pada waktu survey dan pengambilan data
lapangan, bahwa lahanlahan marginal yang dalam sistem Limitasi Sederhana dinyatakan
tidak sesuai, ternyata tanaman kelapa, cengkeh dan coklat masih dapat tumbuh dengan
baik.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan
 Pada jurnal diatas dilengkapi dengan katalog seperti judul jurnal, nama jurnal,
penulis, lembaga penerbit, nomor dan volume, tahun terbit.
 Pada kedua jurnal diatas memiliki ISSN.
 Pada jurnal diatas memiliki pendapat beberapa ahli yang telah dirangkum dengan
baik oleh penulis
 Jurnal pembanding memiliki banyak refrensi

B. Kekurangan
 Jurnal diatas memiliki materi yang disampaikan penulis sulit untuk dimengerti dan
dipahami oleh pembaca.
 Pada jurnal utama diatas banyak memiliki refrensi yang sangat lama dan sumber
refrensi yang sangat sedikit
 Pada jurnal utama masih terdapat penggunakan bahasa yang tidak tepat
 Jurnal utama memiliki sedikit refrensi
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kedua jurnal diatas didapat kesimpulan :
Pada jurnal pertama dapat disimpulkan Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan
yang dapat dijadikan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten
Mahakam Ulu seluas 98.810 ha yang meliputi 11.879 ha lahan untuk pengembangan
komoditi padi sawah dan 84.931 ha lahan untuk pengembangan komoditi padi ladang.
Sedangkan pada jurnal kedua diambil kesimpulan Berdasarkan hasil dan
pembahasan kesimpulan yang dapat diambil, Sistem Kriteria Sys lebih sesuai dalam
penentuan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa, cengkeh dan coklat di wilayah
Galela. Evaluasi kesesuaian lahan dengan sistem Kriteria Sys untuk tanaman kelapa
diperoleh kelas S3 dengan luas 32.439 ha (51%) dan kelas S2 dengan luas 31.040 ha
(49%); untuk tanaman cengkeh diperoleh kelas S3 dengan luas 35.580 ha (56%), kelas S2
dengan luas 342 ha (1%), dan kelas S1 dengan luas 27.557 ha (43%); dan untuk tanaman
coklat semua lahan masuk dalam kriteria S3. Secara umum faktor pembatas dalam
budidaya tanaman perkebunan di wilayah Galela, meliputi: retensi hara, ketersediaan
hara, media perakaran, erosi, drainase, dan sodisitas.
B. SARAN
Didalam kelebihan dari jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat
lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang
lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

RM Zulkarnain. Nur Hartanto dan. 2020. ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK


PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MAHAKAM HULU: Jurnal
AGRIFOR. XIX (2)
Hartati Tri Mulya, dkk. 2018. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Perkebunan di
Wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara. Journal of
Sustainable Agriculture. 33(1)

Anda mungkin juga menyukai