Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MINYAK BUMI

Disusun oleh :
Nama: Mega Audina Putri
Kelas : XI MIPA 3

SMA IPIEMS SURABAYA


TAHUN AJARAN
2020 / 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “MAKALAH MINYAK BUMI” Makalah ini
berisikan tentang informasi MINYAK BUMI atau yang lebih
khususnya membahas MINYAK BUMI diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang MINYAK BUMI

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini

Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang


telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
1.5 TUJUAN PENULISAN............................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 PENGERTIAN MINYAK BUMI.............................................................2
2.2 PEMBENTUKAN MINYAK BUMI........................................................2
2.3 PEMBENTUKAN FRAKSI FRAKSI MINYAK BUMI.........................3
2.5 TEKNIK PEMISAHAN MINYAK BUMI...............................................4
2.6 KEGUNAAN............................................................................................5
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................6
3.2 SARAN.....................................................................................................6

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan
industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan
hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.


Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain
bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.
Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut
petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.\

Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita
ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber energi yang
tidak dapat diperbarui,sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan
kita sehari hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting
atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas
alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan, memasak, dan industri. Kedua bahan tersebut berasal dari
pelapukan sisa sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara mengetahui Pembentukan Minyak Bumi
2. Bagaimana cara mengetahui Pengolahan Minyak Bumi
3. Bagaimana cara mengetahui Fraksi Minyak Bumi
4. Bagaimana cara mengetahui Kegunaan Fraksi Minyak Bumi

1.5 TUJUAN PENULISAN


1. Dapat mengetahui tentang pengertian minyak bumi
2. Dapat mengetahui tentang pembentukan minyak bumi
3. Dapat mengetahui tentang fraksi fraksi minyak bumi
4. Dapat mengetahui tekhnik pemisahan fraksi dan kegunaan fraksi

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MINYAK BUMI


Secara bentuknya, minyak bumi memiliki bentuk yang kental, agak coklat
kehijauan, dan memiliki sifat yang mudah terbakar. Minyak bumi merupakan
bahan bakar fosil yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia setiap
harinya. Adapun materi penyusunnya yang utama adalah senyawa alkana.

Darimana minyak bumi terbentuk? Minyak bumi terbentuk dari sisa renik
tumbuhan dan hewan yang tertimbun selama berjuta tahun di dalam lapisan kerak
bumi. Proses pembentukannya melibatkan suhu yang bisa di bilang sangat
ekstrem.

Minyak bumi disebut sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
karena proses pembentukannya yang sangat lama hingga berjuta-juta tahun.

Bahan-bahan renik itu baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan
tertimbun di dalam kerak bumi yang kemudian mendapatkan tekanan yang tinggi
dan berproses dengan suhu yang ekstrem.

2.2 PEMBENTUKAN MINYAK BUMI


Minyak bumi berasal dari makhluk hidup yang sudah terkubur selama berjuta-
juta tahun yang lalu. Selama terkubur, makhluk hidup tersebut akan mengalami
tiga masa perubahan kimiawi, yaitu :

Diagenis :
Merupakan daerah tidak matang yang tidak memiliki perengkahan terlalu
banyak (10%). Diagenis masih dibagi menjadi tiga proses, yaitu diagenis
dini, pertengahan, dan akhir.
Katagenesis :
Merupakan daerah yang terdiri dari minyak dan gas basah dengan
perengkahan cukup banyak. Pada masa ini, senyawa kimia mengalami
perubahan akibat suhu dan kedalaman, sehingga terjadi penguraian termal
kerogen
Metagenesis :
Saat metagenesis terjadi kerusakan termal dari senyawa cairan menjadi
residu berupa padatan. Hal ini akan mengubah senyawa organik menjadi
senyawa yang kekurangan hidrogen. Akibatnya, akan terbentuk material
berharga seperti grafit dan intan

2
2.3 PEMBENTUKAN FRAKSI FRAKSI MINYAK BUMI
 PENGOLAHAN MINYAK BUMI TAHAP PERTAMA
 Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali
dan dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG
digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah
lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
 Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin
(premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga
sebagai bensin berat.
 Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin
(minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
 Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar
mesin diesel.
 Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai
panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai
senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

 PENGOLAHAN MINYAK BUMI TAHAP KEDUA


 Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan
perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi:
pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan
isomerisasi (perubahan isomer).
 Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
 Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan
titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan,
penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.
 Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan tahap
pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran).
Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda
kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.

FRAKSI JUMLAH KETERANGAN


ATOM C
Hidrokarbon rantai pendek berwujud gas yang
Pertama
banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar
C1-C5 (kompor dan kendaraan) atau diolah menjadi
bahan lainnya

Kedua C6-C11 Disebut naffa (gas bumi) yang diolah menjadi


bahan bakar seperti bensin

3
Fraksi tengah yang dimanfaatkan sebagai
minyak tanah dan avtur (bahan bakar pesawat
Ketiga C12-C20
jet)

Seting disebut soar, yang digunakan sebagai


Keempat C21-C30 bahan baker diesel

Kelima C30-C40 Fraksi minyak berat, seperti lilin dan pelumas

Keenam >C50 Fraksi residu, yang dimanfaatkan sebagai aspal

2.5 TEKNIK PEMISAHAN MINYAK BUMI


 PEMISAHAN (DISTLASI)
Distilasi atau penyulingan adalah sebuah proses pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan titik didih. Cara ditilasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan
pendingin bertahap/ bertingkat untuk titik didih masing-masing fraksi minyak
bumi.

Cara ini lebih dikenal dengan distilasi bertingkat. Hasil dari tahapan ini belum
memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga diolah lebih lanjut.

 PERENGKAHAN (CRACKING)
Cracking merupakan proses pemisahan molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi moleku-molekul senyawa hirokarbon yang lebih kecil.
Contohnya adalah pengubahan minyak tanah atau kerosin menjadi bensin.

Cara cracking terdapat dua cara, yaitu cara panas dan cara katalis. Cara panas,
yaitu dilakukan pada suhu tinggi dan tekanan reandah, sedangkan cara katalis,
yaitu digunakan bubuk katalis platina atau molibdenum oksida.

 REFORMING
Yaitu proses pengubahan bentuk molekul bensin bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin dengan mutu lebih baik (rantai hidrokarbon
bercabang). Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.

 POLIMERISASI
Adalah suatu proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar, seperti penggabungan senaywa isobutana dengan senyawa isobutena akan
menghasilkan isooktana, yaitu bensin berkualitas tinggi.

4
 PROSES PEMBERSIHAN (TREATING)
Treating adalah proses penguraian minyak bumi dari pengotor-pengotornya.
Treating dapat dilakukan dengan cara: cooper sweetening dan doctor treating, acid
treatment, dan desulfurasi

 BLENDING
Blending merupakan tahapan terakhir pada pengolahan minyak bumi, yaitu
dilakukan pencampuran suatu zat aditif supaya kualitasnya sesuai dengan yang
diinginkan oleh masyarakat. Bahan pencampur tersebut contohya adalah TEL,
MTBE, etanol, dan metanol.

2.6 KEGUNAAN
No Fraksi Ukuran Titik didih kegunaan
molekul
1 Gas C1-C5 -160-30 Bahan bakar (LPG),
sumber hidrogen
2 Petroleum eter C5-C7 30-90 Pelarut, biantur (dry
cleaning)
3 Bensin (gasoline) C5-C12 30-200 Bahan bakar motor
4 Kerosin, minyak diesel/ C12-C18 180-400 Bahan bakar mesin diesel,
solar bahan bakar industri, untuk
cracking
5 Minyak pelumas C16 keatas 350 keatas Pelumas
6 Parafin C20 keatas Merupakan zat Lilin, dll
padat dengan titik
cair rendah
7 Aspal C25 keatas residu Bahan bakar dan untuk pela

5
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil makhluk hidup yang tertimbun jutaan tahun
yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasi sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan yang sangat
penting bagi kehidupan sehari hari, bagik bagi sumber energi maupun sebagai
bahan baku industri petrokimia.

3.2 SARAN
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yng tidak dapat diperbarui. Kini
keberadaannya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus
dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan
indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami
global warming

Anda mungkin juga menyukai