Anda di halaman 1dari 1

2.

asean free trade area (AFTA)

a. Latar Belakang

ASEAN Free Trade (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN
untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta
menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA dibentuk pada kawasan konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura pada tahun 1992. Awalnya AFTA merupakan wujud
kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN
sebagai basis produksi dunia yang akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian
dipercepat lagi menjadi tahun 2002.

Skema Common Effective Preferential Tarffs For ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA)
merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui penurunan tarif hingga menjadi 0-5%,
penghapusan pembatasan kwantitatif, dan hambatan-hambatan non tarif lainnya. Perkembangan
terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea
masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada 2010, Indonesia, Malaysia, Filipina,Singapura, dan
Thailand. Bagi Kamboja, Laos,Myanmar, dan Vietnam pada tahun 2015. Produk yang dikategorikan
dalam General Exception adalah produk-produk yang secara permanen yidak perlu dimasukan
kedalam CEPT-AFTA, karena alasan keamanan nasional, keselamatan, atau kesehatan bagi manusia,
binatang dan tumbuhan, serta untuk melestarikan objek-objek arkeologi dan budaya. Indonesia
mengkategorikan produk-produk dalam kelompok senjata dan amunisi, minuman beralkohol, dan
sebagainya sebanyak 68 pos tarif sebagai General Exception.

b. Tujuan AFTA

1) Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi ysng kompetitif sehingga produk
ASEAN memiliki daya saing yang kuat di pasar global.
2) Menarik lebih dari banyak Foreign Direct Invesment (FDI)
3) Meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade)

3. Asia Pacific Econimic Corporation (APEC)

Perubahan di Uni Soviet dan Eropa Timur merupakan salah latar belakang berdirinya APEC.
Runtuhnya Uni Soviet dengan sistem ekonomi komunis yang tertutup secara bertahap diikuti oleh
negara Eropa Timur yang berubah menjadi sistem ekonomi liberal dan bebas. Kemudian muncullah
kesadaran bahwa pada dasarnya setiap negara saling membutuhkan. Pada saat itu sedang
berlangsung perundingan di Uruguay yang melatar belakangi terbentuknya WTO. Karena
kekhawatiran gagalnya perundingan tersebut,

Anda mungkin juga menyukai