METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian tentang perbandingan variasi jenis ragi terhadap kadar
bioetanol merupakan jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui kadar bioetanol yang paling tinggi pada variasi jenis ragi yang tepat.
Parameter yang akan diukur yaitu kadar bioetanol dengan uji alkohol
menggunakan alkoholmeter. Percobaan dilakukan di desa Totomulyo,
kecamatan Gunung Terang kabupaten Tulang Bawang Barat yang kemudian
pengujian kadar bioetanol dilakukan secara mandiri dengan menggunakan alat
alkoholmeter. Metodologi penelitian menggunakan teknik rancangan acak
lengkap (RAL). Pengulangan setiap perlakuan sebanyak 5 kali, lama waktu
fermentasi yaitu 60 jam. Desain rancangan acak lengkap (RAL) ditunjukkan pada
tabel 4 yang dibuat peneliti.
Tabel 4. Desain Rancangan Penelitian
Perlakuan 1 (P1) Perlakuan 2 (P2)
P1U1 P2 U1
P1 U2 P2 U2
P1 U3 P2 U3
P1 U4 P2 U4
P1 U5 P2 U5
Keterangan:
P1: ragi tape
P2: : ragi roti
U1: Ulangan ke-1
U2: Ulangan ke-2
U3: Ulangan ke-3
U4: Ulangan ke-4
U5: Ulangan ke-5
B. Definisi Operasional Variabel
1. Variasi Jenis Ragi
Pembuatan bioetanol menggunakan ragi tape dan ragi roti. Ragi tape
25
mengandung mikroba Amylomyces rouxii, Rhizopus sp, Aspergillus sp,
Mucor spdan ragi roti mengandung mikroba Saccharomyces cerevisiae.
2. Kadar Bioetanol
Bioetanol disebut juga etil alkohol yang terbuat dari bahan alami dengan
melibatkan jasad renik, adalah sejenis cairan yang mudah menguap,
memiliki warna bening, mudah terbakar, dan merupakan bagian dari jenis
alkohol yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bioetanol
diperoleh dari proses fermentasi umbi talas oleh bakteri Saccharomyces
cerevisiae yang terdapat dijenis variasi ragi yang kemudian dimurnikan
dengan cara destilasi. Bioetanol dari hasil destilasi tersebut kemudian
dikembangkan sebagai petunjuk praktikum SMA kelas XII.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk mengukur subyek
yang akan diteliti. Instrumen dalam penelitian ini berupa cara kerja ataupun
langkah-langkah untuk mendapatkan data yang diinginkan. Berikut adalah alat
dan bahan adalah sebagai berikut:
1. Alat
a. Kompor
b. Panci
c. Baskom
d. Kaleng fermentasi
e. Timbangan
f. Alkoholmeter
g. Botol plastik
h. Blender
i. Seperangkat alat destilasi
j. Bunsen
k. Pisau
l. Kain saring
m. Hot plate
n. Buret digital
2. Bahan
a. Umbi talas 5000 gram
b. Ragi tape dan regi roti 100 gram
c. Air 5 liter
d. Gula 155 gram
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah proses
fermentasi selama 60 jam, agar umbi talas mengalami fermentasi sempurna.
Proses fermentasi dilakukan pada suhu ruang (26-280C). Tahap yang kedua
adalah proses destilasi, yang dilakukan pada suhu maksimal 780C hingga
diperoleh volume hasil sebanyak 75% dari volume awal. Proses destilasi ini
dilakukan berulang-ulang kali sampai diperoleh kadar bioetanol 90% dan
kadar bioetanol 94%. Tahap yang terahir adalah penentuan kualitas
bioetanol yang dihasilkan menggunakan alkoholmeter. Parameter kualitas
bioetanol yang diamati meliputi kadar etanol, rendamen bioetanol, densitas,
dan uji kelayakan nyala api.
a. Tahapan Fermentasi
1) Mengupas dan memotong umbi talas menjadi 4 bagian.
2) Menimbang sebanyak 5000 gram.
3) Merebus umbi talas selama 30 menit.
4) mengeringkan dibawah sinar matahari selama 30 menit sampai.
kadar air sedikit berkurang.
5) Melumatkan umbi sampai halus.
6) Menambahkan air sebanyak 5 liter dengan perbandingan 1:1.
dengan umbi, merebus kembali hingga menjadi bubur.
7) Memeras/menyaring dengan kain saring untuk diambil patinya.
8) Setelah mendapatkan air pati umbi talas kemudian mencampur
ragi tape sebanyak 100 gram dan gula 155 gram dengan air pati
tersebut.
9) Menaruh didalam wadah rapat dan menutup agar tidak ada udara
didalamnya (anarob) selama 60 jam.
10) Percobaan dengan langkah yang sama dilakukan pada fermentasi
menggunakan ragi roti.
b. Tahapan Destilasi
Destilasi atau sering dikenal dengan penyulingan adalah metode
yang digunakan untuk memisahan larutan berdasarkan perbedaan titik
didih yang dimiliki larutan tersebut. Destilasi dilakukan untuk memisahkan
etanol dari bahan fermentasi ( air dan etanol). Titik didih dari bioetanol
murni adalah 78oC sedangkan air adalah 100oC (dalam keadaan standar).
Memanaskan sampel uji pada rentang suhu berkisar antara 60-80oC yang
akan mengakibatkan sebagian besar bioetanol menguap terlebih dahulu.
Ada pun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Langkah yang pertama adalah merangkai alat untuk menenentukan
untuk titik didih, diantaranya alat-alat tersebut adalah kompor atau
hot plate, thermometer suhu, sirkulator, kondensor dan labu
destilasi. Labu didih berfungsi untuk tempat mendidikan bahan uji
atau sampel yang digunakan hingga terjadinya proses penguapan.
Thermometer berfungsi untuk pengukur tinggi suhu pada titik didih
larutan ketika jatuh pada labu destilasi dari kondensor. Kondensor
atau selang pendingin berfungsi untuk jalannya cairan hasil
penguapan serta mendinginkan uap larutan yang terbentuk dari
hasil penguapan hingga kemudian diteruskan kedalam labu destilasi
dalam bentuk cair. Prinsip kerja dari alat destilasi sederhana adalah
penguapan yang bekelanjutan, yang mana prinsip kerjanya alat ini
adalah dengan memisahkan larutan dengan titik didih yang berbeda
yaitu dengan cara diuapkan terlebih dahulu menjadi embun dan uap
panas, setelah itu diubah menjadi cairan kembali melali cara
pendinginan.
2. Larutan yang akan didestilasi dimasukkan kedalam labu didih.
Larutan tersebut adalah bahan yang sebelumnya telah difermentasi
dan telah mengandung alkohol sebelumnya.
3. Labu didih kemudian dipanaskan agar diperoleh bioetanol dan
terjadi proses penguapan sehingga terjadi pengembunan atau biasa
dikenal proses kondensasi.
4. Cairan dari hasildestilasi tersebut kemudian dimasukkan kedalam
tabung untuk ditampung (Prasetyajati:2015)
1. Ragi Tape
2. Ragi Roti
No Kriteria uji
Ragi Tape Ragi Roti
2 Warna Api
3 Waktu
Kriteria pengujian:
1. Dapat menyalakan sumbu: Beri tanda centang (√) jika dapat
menyalakan sumbu dan tanda silang (x) jika tidak dapat
menyalakan sumbu
2. Warna api: Merah
Kuning
Ungu
Biru
Hijau
3. Waktu: Lama
Sedang
Cepat
Penilaian
Jenis Pernyataan
SS S KS TS
Total
Penilaian
Jenis Pernyataan
SS S KS TS
Total
Penilaian
Jenis Pernyataan
SS S KS TS
Penilaian
Jenis Pernyataan
SS S KS TS
b. Uji Homogenitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai
varian yang homogen atau tidak. Menurut sudjana (2005:249) bahwa
digunakan uji F (kehomogenan) atau distribusi F sesuai dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan hipotesis yaitu Ho : dan tandingannya H1 :
c. Uji t
Uji Hipotesis yang dilakukan setelah mendapatkan data menurut
Sudjana (2005):
H0 : µ1 = µ2
Hi : µ1 ≠ µ2
Keterangan:
µ1 = Rata-rata populasi ke-1 (ragi tape)
µ2 = Rata-rata populasi ke-2 (ragi roti)
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari
R : Skor mentah yang diperoleh
SM : Skor maksimum yang diharapkan
(Meyhandoko, 2013)
Tabel 8. Kriteria Penerapan
Interval Kriteria
25%≤skor<43,75% Tidak layak
43,75%≤skor<62,50% Cukup layak
62,50%≤skor<81,25% Layak
81,25%≤skor<100% Sangat layak
(Meyhandoko, 2013)