B. Teori
Biomassa merupakan produk fotosintesis, yakni butir-butir hijau daun yang
bekerja sebagai sel surya, menyerap energi matahari yang mengkonversi dioksida
karbon dengan air menjadi suatu senyawa karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa
ini dapat dipandang sebagai suatu penyerapan energi yang dapat dikonversi
menjadi suatu produk lain. Hasil konversi dari senyawa itu dapat berbentuk arang
atau karbon, dan alkohol kayu. Energi yang disimpan itu dapat dimanfaatkan
dengan langsung membakar kayu itu, panas yang dihasilkan digunakan untuk
memasak atau untuk keperluan lainnya.
Tabel 1. Potensi energi biomassa di Indonesia
Produksi Energi Pangsa
Sumber Energi (106 ton/th) (109kkal/th) (%)
Kayu 25.00 100.0 72.0
D. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pembuatan briket adalah:
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Timbang bahan baku, setelah itu bahan baku (misal batok kelapa) dibakar
(karbonisasi) dengan menggunakan metode pengarangan sederhana, dengan
cara tempurung dimasukkan ke dalam kaleng besi, lalu disiram dengan minyak
tanah agar mudah terbakar. Pembakaran bahan baku dilakukan selama 1 jam
dengan suhu ± 300°C sampai batok kelapa membentuk arang warna hitam.
3. Bahan baku yang sudah menjadi arang dihaluskan dengan cara dihancurkan
dengan gilingan.
4. Arang bahan baku yang telah halus kemudian diayak dengan ayakan 100 mesh
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Serbuk briket arang yang telah diayak
kemudian ditimbang.
5. Campurkan bahan baku dan larutkan perekat (tepung kanji) didalam wadah,
aduk rata. Jika perlu dapat ditambah air (diukur penambahannya).
6. Cetak dalam alat pengempa. Ulangi 3 kali untuk masing-masing jenis bahan
baku dan perlakuan.
7. Timbang, ukur volume, dan kadar air briket yang dihasilkan.
8. Lakukan pengeringan briket sampai kadar air mencapai sekitar 10% bb
9. Catat waktu pengeringan yang dibutuhkan
10. Timbang dan ukur kembali volume serta kadar air briket setelah dikeringkan,
sisihkan sampel untuk diukur nilai kalor panasnya.
11. Lakukan pembahasan dari hasil percobaan. Gunakan literatur/ purtaka dan
bahan kuliah untuk melengkapinya.
A. Tahap Pengujian
1. Kadar Air
Perhitungan kadar air :
Keterangan :
a = berat cawan kosong (g)
b= berat cawan + sampel briket (g)
c= berat cawan + sampel briket setelah di oven hingga beratnya konstan (g)
2. Kerapatan Massa (Densitas)
Densitas briket dapat dinyatakan dengan rumus :
𝜌=𝑀𝑉
Keterangan :
𝜌 = Kerapatan (g/cm3)
M = Massa (g)
V = π x r2 x t = Volume silinder (cm3)
3. Laju Pembakaran Briket
Laju pembakaran briket dihitung dengan cara berat briket yang telah
dinyalakan dibagi dengan waktu pembakaran sampai briket habis terbakar atau
menjadi abu.
Batok
kelapa
Serbu
k kayu
Keterangan :
+++++ = sangat banyak
++++ = banyak
+++ = cukup banyak
++ = sedikit
+ = sedikit banget
Ampas tebu *
Tempurung
**
kelapa
Serbuk kayu
Note: -Untuk nilai uji kerapatan dan nilai kalor cari referensi lain
-Untuk kelompok 1 dan 3 sebelum jadwal praktikum bahannya sudah
di hancurkan
- Semua alat dan bahan yang dibutuhkan harus disiapkan per kelompok
dan H-1 sebelum praktikum semua alat dan bahan yang dibutuhkan
harus dilaporkan ke asisten praktikum.
- Tinjauan pustaka tidak boleh diambil dari modul.
- Laporan Awal maksimal 10 lembar temasuk kover dan laporan akhir
pribadi minimal 10 lembar.
FORMAT LAPORAN AWAL (PRIBADI)
OBJEK 1. BRIKET
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PRAKTIKUM
4.1. Waktu dan Tempat
4.2. Alat dan Bahan
4.3. Prosedur Kerja
DAFTAR PUSTAKA ( minimal 5 sumber ; 3 buku dan 2 jurnal)
NAMA
NIM