Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH : UTILITAS 1

OLEH :

SERGIUS NIKOLAUS DALLA UKO (22119084)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR – FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

2020/2021
STANDAR SNI 4.Penghawaan dan Pengkondisian Udara; Penghawaan dan

Utilitas bangunan pengkondisian udara pada bangunan gudang terdiri atas

1.Pencegahan Bahaya Kebakaran; pencegahan bahaya sistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan. Perencanaan

kebakaran mengikuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum sistem penghawaan dan pengkondisian udara mengikuti

Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006

Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung dan

serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor SNI 03-6572- 2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem

20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung. -

Kebakaran Di Perkotaan. 15 - http://jdih.pu.go.id 5) Sistem Sanitasi Sistem sanitasi pada

2.Instalasi Listrik; Ketentuan mengenai instalasi listrik mengikuti bangunan gudang berupa fasilitas toilet paling sedikit terdiri

SNI 0225:2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik dari kloset, keran air, pancuran air (shower)/bak penampung

2011. air. Perencanaan sistem sanitasi mengikuti Peraturan Menteri

3.Penerangan dan Pencahayaan; Penerangan dan pencahayaan Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman

pada bangunan gudang terdiri atas pencahayaan alami dan Persyaratan Teknis Bangunan Gedung dan SNI 7065:2005

buatan. Ketentuan mengenai pencahayaan pada bangunan tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.

mengikuti: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis 1. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH

Bangunan Gedung; b) SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara  SNI SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
Standar perencanaan system penyediaan air minum
Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Bangunan
ini memuat kriteria perencanaan sistem penyediaan air
Gedung; dan c) SNI 03-2396-2001 tentang Tata Cara
minum mulai dari mulai dari perencanaan unit air baku,
Perancangan Sistem Pencahayaan Alami Pada Bangunan
unit transmisi, unit produksi, unit distribusi, dan unit
Gedung.
pelayanan. Standar ini merupakan rujukan untuk para
perencana, produsen, pelaksana konstruksi, dan
pelayanan. Standar ini merupakan rujukan untuk para Untuk mengatasi hal ini maka tekanan awal udara dalam
perencana, produsen, pelaksana konstruksi, dan tangki dibuat lebih besar dari tekanan atsmosfer ( dengan
pengelolaan. Standar yang berkaitan dengan perencanaan memasukkan udara kempa ke dalam tangki).
sistem penyediaan air minum saat ini sudah ada, akan 2. SISTEM JARINGAN AIR KOTOR
tetapi masih terpisah – pisah bahkan ada yang sudah  SNI SISTEM JARINGAN AIR KOTOR
tersusun tetapi tidak dalam bentuk standar, sehingga ada SNI plambing digunakan sebagai acuan bagi
kebutuhan untuk menyatukan standar-standar tersebut perencana, pelaksana, dan pengawasan mutu dalam
dalam satu standar nasional yang lengkap. Standar ini di pemasangan sistem plumbing pada bangunan gedung.
susun dalam rangka melaksanakan amanat Standar ini memuat ketentuan tentang spesifikasi
peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2005 peralatan plumbing dan perencanaan, pemasangan,
tentang pengembangan sistem penyediaan air perubahan, perbaikan, perggantian, penambahan, dan
minum, yaitu bagian kedua wewenang dan perawatan sistem plumping sesuai dengan peraturan yang
tanggung jawab pemerintah, pasal 38 butir b. berlaku dengan peraturan yang berlaku dengan
menetapkan norma, standar, pedoman, dan memperhatikan peratura lain yang berhubungan.(
manual. Sistem penyediaan air bersih harus sumber : SNI 8153 : 2015 sistem plumbing pada
memenuhi ketentuan seperti, sistem tangki tekan bangunan gedung) atau informasi SNI terseleksi
biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih dari (Selective Disemination of SNI information ) Vol. 1
30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki Tahun 2016.
berisi air. Bila mula-mula seluruh tangki berisi udara pada SNI diperlukan agar dapat menjamin kesehatan,
tekanan atsmosfer, dan bila frekuensi tekanan antara 1,0 keselamatan dan lingungan, serta memperoleh kesamaan
sampai dengan 1,5 kg/cm2, maka sebenarnya volume kualitas produk yang sama.
efektif air yang mengalir hanyalah sekitar 10% dari SNI sistem plumbing merupakan standar yang ‘smart’
volume tangki. Untuk melayani kebutuhan air yang besar. karena dengan memenuhi SNI ini dapat melakukan
pengelolaan terpadu akan kebutuhan air bersih, air siap Negara lain. standar ini di susun dalam rangka
minum dan penyaluran limbah. melaksanakan amanat peraturan menteri
 STANDAR PENAMPUNG Pekerjaan umum ( permen PU ) no 16 Tahun 2005
tentang pengembangan sistem penyediaan air

N Nama Alat Plumbing Tekanan yang di perlukan minum, yaitu bagian kedua Wewenang dan

O ( kg/cm) tanggung jawab pemerintah pasal 38 butir b.


1. Katup gelentor kloset 0,7
2. Katup gelentor 0,4
 STANDAR PENGGUNAAN
peturasan
4.SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI PADA BANGUNAN
3. Kran yang menetup 0,7
 SNI SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI PADA BANGUNAN
otomatik
4. Pancuran mandi, 0,7  Transportasi vertical ( lift )
dengan pancaran air Standar tata cara perancangan sistem
halus transportasi vertical dalam gedung ( lift ) di
5. Pancuran mandi biasa 0,35
tetapkan menjadi SNI 03-6573-2001, melalui
6. Kran biasa 0,3
rapat consensus yang di adili oleh sisti
3.SISTEM PERPIPAAN pemerintah, asosiasi profesi, perguruan tinggi,
 SNI SISTEM PERPIPAAN suplie, konsultan, kontraktor, dan pengelolah
Tata cara ini menguraikan tata letek (lay- out) dan bangunan gedung.
tipe sistem distribusi, ketentuan reservoir, sistem Standar ini mengambil ACUAN dari
pemompaan, palu air, pipa transmisi, pipa dsitribusi, unit ASME 17.1 safety code for Elevator (lift)
pelayanan, hasilperencanaan, dan pengerjaan .subtansi and Escalator 1993, revecion addenda 1995
teknik diambil dari beberapa sumber berupa buku dan buku referansi lain.
referensi ( text book ), standar Indonesia, dan standar  Transportasi Eskalator
Sama halnya juga dengan sistem telecom, dll) estetis dan menyenangkan peralatan
transportasi vertical, escalator juga memakai keamanan (CCTV, nomor. Telpon darurat dll.)
standar SNI 03-6573-2001 yang di tetapkan  Transportasi escalator
pada 08-august-2001 dan SK penetapan Untuk fungsi pelayanan yang baik,
1999. A/BSN-I/HK.50.A/08/2001 standar escalator juga dapat dibuat secara berkelompok (
ini mengambil acuan dari ASME 17.1 safety grouping sudut miring escalator biasannya 30°-
code for elevator (lift) and escalator 1993, 35°untuk ketinggian lanntai bangunan yang tidak
revecion addenda 1995 dan buku referensi melebihi 6m kecepatan dibatasi hingga 0,5 m/s.
lain.
 STANDARD PENGGUNAAN 5.SISTEM JARINGAN UDARA PADA BANGUNAN
 Transportasi Vertical  SNI SISTEM UDARA PADA BANGUNAN ( AIR
Lift digunakan pada setiap bangunan dengan CONDITIONER)
jumlah lantai lebih dari tiga lantai. Minimum Pendingin Ruangan (Air Conditioner (AC))
standard penggunaan sebuah lift untuk setiap 4-7 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan produk
lantai dengan jarak maksimum 45 m ke loby lift AC split, window dan atau portable untuk penggunaan
luas area dan kapasitas kotak lift diperkirakan rumah tangga dengan daya pendingin sampai dengan 3
berdasarkan 2 m²/orang pertimbangan penting PK dan tegangan pengenal tidak lebih dari 250 V. SNI
untuk kenyamanan dan keamanan dalam IEC 60335-2-40-2009 peralatan listrik rumah
pengunaan lift waktu tunggu yang singkat pada tangga dan peralatan serupa -keselamatan -Bagian
setiap lantai waktu perjalanan yang singkat pada 2-40:Persyaratan Khusus untuk pompa kalor
setiap lantai pergerakan lift harus cepat dan tidak listrik, pengkondensi udara dan pengering udara.
kasar instruksi yang cukup (pintu buka/tutup,
 STANDAR PENGGUNAAN AC
 AC Low Watt  AC Inverter
AC low watt memiliki cara kerja yang sama AC inferter adalah AC dengan kasta tertiggi.
dengan ac standard perbedaannya terletak pada Teknologi pada AC inferter membiat kompresor
komresornya yang menggunakan daya listrik pada AC inverter dapat bekerja menyesuaikan
yang lebih kecil. Untuk PK dari sharp pada kebutuhan untuk mencapai suhu udara
menggunakan daya listrik 690 W apabila yang diinginkan. AC inverter juga tidak cocok
dibandingkan dengan 900 W yang diperlukan AC untuk penggunaan yang sebentar karena tarikan
standard 1 PK dari sharp. listrik awalnya amat tinggi sehingga tidak efisien
pada penggunaan listrik.

PENEMPATAN SISTEM JARINGAN PADA BANGUNAN


U

JALUR PIPA LIMBAH CAIR SKEMA AIR KOTOR


WASTAFEL & FLOOR DRAIN (LIMBAH CAIR)
BAK KONTROL

AIR HUJAN
SALURAN KOTA
TALANG AIR

LIMBAH CAIR
(WASTAFEL& PIPA VERTIKAL BAK KONTROL
FLOOR DRAIN)

lift
b rn g
SUMUR
lift
RESAPAN
b rn g

SUMUR RESAPAN PEMBUANGAN


KOTA

BAK KONTROL RENCANA LIMBAH CAIR


STANDARD ROOM
SKALA 1:400

M A T A K U L IA H DOSEN M A H A S IS W A JU D U L TU G A S GAM BAR SKALA CATATAN


RENCANA LIMBAH CAIR
1:400
PERANCANGAN HOTEL STANDARD ROOM
UTILITAS I APRIANUS K. LAPENANGGA SERGIUS N. DALLA UKO DAN PUSAT BELANJA DI
UNIVERSITAS KATOLIK
WIDYA MANDIRA KUPANG
ST,MT.
221 19 084 KOTA KUPANG PARAF N IL A I
TUBE IN TUBE
FAKULTAS-TEKNIK STRUCTURE
JURUSAN-ARSITEKTUR
U
SKEMA AIR KOTOR
(LIMBAH PADAT)

JALUR PIPA LIMBAH LIMBAH PADAT


PADAT (KLOSET) PIPA VERTIKAL BAK KONTROL
(KLOSET)

RESAPAN
RESAPAN
KLOSET

li f t
b rn g

li f t
b rn g

SEPTICTANK

KLOSET

RENCANA LIMBAH PADAT


STANDARD ROOM
SKALA 1:400

MATA KULIAH DOSEN MAHASISWA JUDUL TUGAS GAMBAR SKALA CATATAN


RENCANA LIMBAH PADAT
STANDARD ROOM
1 :4 0 0
PER AN CA NG A N HO TEL
UTILITAS I A P R IA N U S K . L A P E N A N G G A S E R G IU S N . D A L L A U K O D A N PU SA T B ELA N JA D I
UNIVERSITAS KATOLIK
WIDYA MANDIRA KUPANG
S T ,M T .
221 19 084
K O TA KU PA NG PARAF NILAI
T U B E IN T U B E
FAKULTAS-TEKNIK STR UC TU R E
JURUSAN-ARSITEKTUR

U SKEMA PENDISTRIBUSIAN
AIR BERSIH
PDAM
JARINGAN PDAM METERAN AIR GROUND WATER TANK
METERAN AIR
JALUR PIPA AIR BERSIH SUMUR ARTESIS POMPA

ROOF TANK
GROUND
ROOF TANK
WATER TANK

TITIK
PENDISTRIBUSIAN AIR

PO M PA li f t

b rn g

li f t
b rn g

RENCANA AIR BERSIH


SUMUR ARTESIS POMPA TYPE DELUX ROOM
SKALA 1:400

MATA KULIAH DOSEN MAHASISWA JUDUL TUGAS GAMBAR SKALA CATATAN


RENCANA PENDISTRIBUSIAAN
AIR BERSIH 1 :4 0 0
PERANCANGAN HOTEL STANDARD ROOM
UTILITAS I A P R IA N U S K . L A P E N A N G G A S E R G IU S N . D A L L A U K O D AN PUS AT B ELA N JA D I
UNIVERSITAS KATOLIK
WIDYA MANDIRA KUPANG
S T ,M T .
221 19 084 KOTA KUPANG PARAF NILAI
T U B E IN T U B E
FAKULTAS-TEKNIK STRUCTURE
JURUSAN-ARSITEKTUR
U SKEMA TRANSPORTASI
PADA BANGUNAN
P O D IU M

3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

3.00 3.00
3.00 3.00
3.00 3.00
4.00 4.00
3.00 3.00
4.00 PARKIR 4.00
C O R E
3.00 3.00
1.50 DOWN 1.50

3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00

PODIUM PODIUM

DENAH BASEMENT
ELV. -8.00
SKALA 1:500

MATA KULIAH DOSEN MAHASISWA JUDUL TUGAS GAMBAR SKALA CATATAN


REN CAN A
TR ANPO RTA SI PAD A 1 :4 0 0
PER AN CA NG AN HO TEL B AN G U NA N
UTILITAS I A P R IA N U S K . L A P E N A N G G A S E R G IU S N . D A L L A U K O D A N PU SA T B ELA N JA D I
UNIVERSITAS KATOLIK
WIDYA MANDIRA KUPANG
S T ,M T .
221 19 084
K O TA KUPA NG PARAF NILAI
T U B E IN T U B E
FAKULTAS-TEKNIK STRU CTURE
JURUSAN-ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai