Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN OBSERVASI CHASIS

Spooring & Balacing

DI BENGKEL “ OLIMART MEGA MERAPI”


Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Chasis Otomotif

Dosen pengampu : Ngatou Rohman, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

1. Muhammad Sonagar (K2516049)

2. Syah rif Yunanto (K25160)

3. Vicky Satria P. (K2516069)

4. Windia Pebrianto (K2516071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITA SEBELAS MARET

2018
PENDAHULUAN

A. Penjelasan FWA
FWA (Front wheel Alignment) adalah sistem penyetelan sudut geometris dan ukuran
roda-roda yang terdiri dari camber, caster, toe angel, kingpin inclination, dan turning radius.
FWA sendiri berfungsi untuk menghasilkan stabilitas dalam pengemudian kendaraan. Apabila
salah satu dari penyetelan wheel alignment tidak tepat maka akan menimbulkan beberapa
masalah seperti ban mengalami aus yang tidak merata, kemudi tidak stabil, pengemudian berat,
pengembalian roda setelah belok tidak sempurna. Berikut sedikit penjelasan tentang camber,
caster, toe anggel, dll:
a. Camber
Camber adalah sudut yang di bentuk antara kemiringan rod dan garis vertikal dilihat dari
depan kendaran.Bila miringnya kea rah luar disebut camber positif,dan bila miringnya kea
rah dalam disebut camber negatif.
Camber positif berfungsi untuk memungkinkan terbentuknya camber nol saat kendaraan
diberi beban,dan mengurangi beban pada steering.
Camber negatif adalah untuk mengutamakankendaraan dapat lurus dan stabil.
b. Steering Axis(king Pin) Inclinaton
Steering axis adalah sumbu tempat roda berputar saa berbelok king pin inclinaton adalah
sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertical dilihat dari depan
kendaraan.Offset adalah jarak dari titik potong garis tengah ban dengan jalan ke titik potong
steering axis denga jalan.Offset yang lebih kecil akan menyebabkan kemudi menjadi lebih
ringan dan daya balik kemudi baik.
c. Caster.
Caster adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertical dilihat dari
samping kendaraan.
Caster positif berfunsi untuk kestabilan pengemudian dan daya balik kemudi setelah
membelok.Jarak dari titik potong sumbu steering axis dengan jalan,ke titik pust singgung
ban dengan jalan disebut trail.

Caster yang terlalu positif akan menyebabkan trail semakain panjang dan daya balik
kemudai makin baik,tetapi kemudi menjadi lebih bert
Caster negatif membuat kemudi ringan,tetapi kestabilan kendaran saat berjalan lurus
menjadai berkurang.
d. Toe Angle(Toe In dan Toe Out)
Kendaraan dapat disebut memiliki toe in apabila jarak bagian depan roda depan (A)
lebih kecil dari pada bagian belakang roda depan (B) dan dinyatakan dalam satuan mm(B-
A).
Toe in berfungsi untuk mengimbangi camber roll (menggelindingnya roda kearah luar)
yang disebabkan oleh camber positif.
e. Turning Radius
Bila roda depan kanan dan kiri mempunyai sudut belok (turning radius) roda yang sama
besar,akanmenyebabkan roda-roda berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda (01 dan
02),akibatnya kendaran tidak dapt membelok dengan lembut karena terjadinya side slip pada
roda-roda.
Untuk mencegah hal ini,knuckle arm diserongkan ke dalam,akibatnya sudut belok roda
inner sedikit lebih besar daripada sudut belok roda outer.Prinsip ini disebut prinsip acker
man.
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Tujuan umum
Untuk memperoleh pengalaman, dan memperoleh wawasan sehingga bisa menggali
perkembangan informasi teknologi terbaru serta meningkatkan pemahaman mengenai
spooring and balancing secara lebih nyata dengan melihat langsung di bengkel.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan di bengkel secara nyata
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja perbaikan spooring and balancing
c. Mahasiswa dapat mengetahui tipe-tipe kerusakan langsung pada kendaraan
d. Mahasiswa dapat mengetahui bahan-bahan yang di gunakan

C. MANFAAT PELAKSANAAN OBSERVASI


Manfaat Praktik Observasi Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan atau teori yang diperoleh
di bangku kuliah terhadap permasalahan yang dihadapi atau tempat praktik industri.
b. Mahasiswa dapat membandingkan teori dan praktek chasis otomotif dengan kondisi di
lapangan.
c. Mahasiswa agar tahu betul tentang pelaksanaan spooring and balancing.

Manfaat observasi dibengkel


a. Dapat sebagai jembatan penghubung antara Universitas dan bengkel tempat kerja dimana
pada akhirnya saling menguntungkan antara pihak Universitas dan pihak bengkel.
b. Dapat memahami apa yang dikerjakan dibengkel dan mengenai suatu alat kerja yang ada
di bengkel .

D. DASAR PEMILIHAN OBSERVASI


Pengerjaan observasi ini Sesuai dengan jurusan pendidikan teknik mesin, dan
mengambilnya dalam bidang otomotif sehingga sudah sesuai dengan perintah yang diberikan
yaitu bengkel spooring and balancing. Adapun dengan pemilihan tempat observasi tersebut
adalah :
a. Tempat bengkel yang mau diobservasikan dekat dari kampus.
b. Tempat bengkel lumayan luas dan banyak konsument yang datang kebengkel Olimart
Mega Merapi .
c. Bengkel Olimart Mega Merapi adalah bengkel umum yang memiliki alat lumayan
lengkap.
d. Bengkel tesebut memberikan kesempatan kepada kita dalam melakukan observasi untuk
melihat alat dan bahan, menerangkan cara pengerjaannya, dan memfoto saat pengerjaan
awal sampai akhir, pengerjaan dan segala hal yang dikerjakan di bengkel tersebut.
Dengan dasar-dasar yang ada di atas tersebut maka kami memilih tempat mandiri montor
sebagai tempat melaksanakan observasi industri.
HASIL OBSERVASI

E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Tempat : Bengkel Olimart Mega Merapi (Monte Carlo Group)
Jl. Pandawa Puncangan Kartosuro Sidoarjo, Dusun III, Puncangan, Kartasura,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (57168)
Waktu : Rabu, 7 November 2018

F. SASARAN KEGIATAN OBSERVASI


a. Mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapatkan selama melaksanakan observasi
dibengkel.
b. Mahasiswa dapat mengetahui manajemen bengkel Olimart Mega Merapi dan sistem
pengerjaannya.
c. Mahasiswa dapat mengetahui –macam kerusakan, alat dan proses pengerjaannya.
G. Data Temuan

a. Konsumen yang datang dalam kurun waktu 1 minggu rata-rata 10-15 mobil, karena
di bengkel ini untuk spooring dan balancing sudah 1 paket dengan layanan lainnya
seperti tune up dan service ringan lainnya.
b. Sangat jarang ada konsumen yang datang khusus untuk spooring dan balancing.
c. Konsumen yang datang ke bengkel ini tidak hanya pemilik kendaraan pribadi, tetapi
juga pihak bengkel lain yang di bengkelnya tidak memiliki fasilitas spooring.
d. Lama pengerjaan untuk proses spooring dan balancing sekitar 45 menit hingga 1 jam
diluar waktu tunggu antrian, karena alat untuk spooring yang tersedia hanya 1.
e. Jika dilihat harga rata-rata untuk pelayanan spooring dan balancing di daerah solo
adalah 20-35 ribu per ban untuk balancing dan 100 ribu untuk spooring. Dikarenakan
di bengkel tersebut harga spooring balancing sudah dijadikan satu paket dengan
servis ringan lainya maka di bengkel ini harga untuk spooring dan balancing sekitar
230 ribu hingga 450 ribu tergantung paket yang di pilih konsumen untuk mobilnya.
Untuk konsumen dari bengkel lain tentunya memiliki harga berbeda karena telah
memiliki ikatan kerja sama antar bengkel Mega Merapi dengan bengkel lainnya,
sayangnya harga tersebut tidak diberi tahukan kepada kami.

Anda mungkin juga menyukai