MATERI :
MERAWAT DIFRENSIAL
OLEH
JUNITAR KAMISI
19192742710181/3-427-001
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
E. Uraian Materi
Gambar 3.1
Letak Gardan pada kendaraan
Fungsi Gardan
2. Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran
poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang
berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang
berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat –
lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya
adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada
kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros
engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini
menjadi besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus
diperlambat. Disinilah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros
engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan
mobil dapat bergerak atau berjalan.
b. Belok kiri
Pada saat kendaraan berbelok kiri maka akan ada tahanan pada roda kiri dan kemudian
poros axle sebelah kiri juga tertahan sehingga side gear kiri pada differential case juga
tertahan. Akibatnya side gear sebelah kanan akan berputar lebih cepat sehingga roda
kanan RPMnya lebih besar dibanding RPM roda kanan (RPM A < RPM B).
3. Salah satu roda masuk Lumpur.
Jika kendaraan terjebak dijalan yang berlumpur dan saat salah satu roda masuk lumpur, maka
bagian roda yang masuk kedalam lumpur tersebut akan memiliki tahanan yang lebih besar
dibanding bagian roda yang tidak terjebak kedalam lumpur. Maka kecepatan putar roda yang
terjebak didalam lumpur akan lebih lampat dibanding roda yang tidak terjebak kedalam lumpur.
Oli gardan berfungsi sebagai pelumas gear yang ada di dalam gardan, gear yang terus bergesekan
dan rentan aus dilindungi oleh oli. Oli juga memiliki banyak fungsi yaitu untuk mendinginkan
gardan dan penyekat.
Beri tanda pada sisi penutup bantalan dan rumah diferensial kemudian lepas
tutup bantalan.
Lepaskan baut penutup bantalan.
Beri tanda, lepas baut pengikat gigi korona secara bertahap dan menyilang.
Lepas gigi korona ( Jangan memukul di satu tempat hingga lepas )
Lepaskan pin silang (poros gigi planet), gunakan batang logam lunak dan
palu.
Lepas gigi pinion.
Lepas roda gigi samping.
Lepas thrust washer
Keterangan :
1. Pinion Gear
2. Thrust Washer
3. Side Gear
4. Cross Pin
5. Ring Gear
6. Bolt
7. Differential Cage
8. Lock Pin
Lepas shim penyetel, perhatikan ketebalan dan posisi shims yang dilepas.
Lepaskan mur flange dengan menahan flenge dengan Holder pinion flange.
Lepaskan unit pinion drive menggunakan batang logam lunak dan diktok
dengan palu.
Lepaskan bantalan dalam pada pinion drive jika perlu/rusak menggunakan
separator dan ditekan (pres).
Pasang poros pinion dengan pengencangan sesuai spesifikasi pada buku pedoman
perbaikan, dan jangan lupa memasang pipa pembatas.
Pasang pin kunci. Setelah pemasangan pin kunci, ketok rumah transmisi untuk
mengunci pin pengunci.
o Kencangkan baut dalam urutan diagonal seperti pada gambar dan beratahap.
.
Pasang bantalan samping pada unit diferensial dengan ketebalan shims sesuai
dengan spesifikasi pada buku pedoman perbaikan. Topang sisi yang berlawanan
dengan pilot untuk mencegah kerusakan bantalan.
Pasang tutup bantalan dan sejajarkan dengan tanda yang dibuat pada saat
pembongkaran.
Kencangkan baut tutup bantalan samping dengan torsi sementara ± 2/3 dari yang
tertera pada buku pedoman perbaikan.
Setel celah bebas (backlesh) antara gigi korona dengan gigi pinion sesuai dengan
buku pedoman perbaikan.
Kencangkan baut tutup dudukan bantalan samping dengan momen pengencangan
sesuai dengan buku pedoman perbaikan.
Ukur run-out ring gear.
Periksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/cat tidak permanen pada gigi
korona kemudian diputar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi.
F. Soal Latihan
1. Berikut ini adalah fungsi dari difrensial pada kendaraan ringan :
a. Sebagai penghubung sudut.
b. Sebagai peningkatan moment putar.
c. Sebagai pengatur putaran roda-roda penggerak.
d. Sebagai pengatur momen putar.
2. Sebuan deferentsial unit jika dilihat keausan gigi pinion terlihat pada bagian ujung
gigi bagian dalam seperti pada gambar, kemungkinan penyebabnya adalah :
3. Rasio final drive dapat ditemukan dengan membagi jumlah gigi cincin (ring gear)
dengan jumlah gigi pada….
a. gigi cicing.
b. gigi pinion.
c. gigi samping.
d. gigi planet.
4. Pada deferensial planetary gear tidak beputar, sehingga kedua roda gigi samping
akan berputar pada kecepatan yang sama (terbawa bersama-sama dengan rumah
diferential), peristiwa ini terjadi ketika
a. ketika salah satu roda slip
b. ketika kendaraan belok kiri
c. ketika kendaraan belok kanan
d. ketika kendaraan bergerak lurus.
5. Jika kita merakit final drive setelah mendapatkan tinggi pinion maka berikutnya kita
menyetel ....
a. kontak gigi
b. pree load crown wheel
c. pree load pinion.
d. backless
Skor PG x100%
Mengetahui Makasar, 16 0ktober 2018
Kepala SMKS NUSANTARA Guru Mata Pelajaran,
RANTEPAO
JUNITAR KAMISI’SPd
Dra.ESTER MINNA’P. MPd NIP.19800610 2009 04 1 001
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim (1994). Training Manual Drive Train Group, Jakarta :
Penerbit PT. Toyota-Astra Motor.
2. Anonim (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta :
Penerbit PT. Toyota-Astra Motor.
3. Anonim (2004). N-Step Step 2 Chasis Training Materials Text, Jakarta
Penerbit PT. NISSAN.
4. Anonim (2003). Training Textbook-Technician’s B2, Jakarta :
Penerbit PT. HINO MOTORS SALES INDONESIA.
5. Karim Nice (2000). How Differential Work, www. howstuffworks.com