Anda di halaman 1dari 22

DIFFERENTIAL & AXLE SHAFT

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Power Train Otomotif
Dosen Pengampu:
Drs. H. Sulaeman, M.Pd.
Ibnu Mubarak, S.Pd., M.Pd.

disusun oleh:

Ibnu Sina 1702689

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan
wawasan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DIFFERENTIAL & AXLE SHAFT” yang merupakan salah satu tugas mata
kuliah Power Train Otomotif. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, kepada
sahabatnya dan sampai kepada kita selaku umatnya yang mudah-mudahan selalu
taat pada ajaran-Nya. Amin.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih atas bantuan serta
bimbingan yang telah diberikan selama proses penulisan makalah ini, serta kerja
samanya, yaitu kepada:
1. Drs. H. Sulaeman, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran.
2. Ibnu Mubarak, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Kurikulum
dan Pembelajaran.
3. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah ini, serta kepada
rekan-rekan semua yang telah bekerja sama dengan baik dalam penulisan
makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.

Bandung, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan .......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Differential dan Axle Shaft ............................................................ 3
2.2 Komponen – komponen Differential dan Axle Shaft ...................................... 4
2.3 Cara Kerja Differential dan Axle Shaft........................................................... 10
2.4 Cara Pengukuran Differential dan Axle Shaft................................................. 13
2.5 Analisis Differential dan Axle Shaft................................................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 18
3.2 Saran ……...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Differential dan Axle Shaft atau sering dikenal dengan nama gardan dan as
roda adalah komponen pada kendaraan roda empat atau lebih yang  berfungsi
untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda dan diteruskan ke roda. Sekedar
untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses
pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik
turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak putar poros
engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila
akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi
ke poros Propeller lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke Axle
Shaft dan Axle Shaft akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi
dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari engine
sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka penyusun mengambil pembahasan
mengenai:
1.2.1 Apa itu Differential dan Axle Shaft?
1.2.2 Apa saja komponen – komponen dari Differential dan Axle Shaft ?
1.2.3 Bagaimana cara kerja Differential dan Axle Shaft?
1.2.4 Bagaimana cara pengukuran dari Differential dan Axle Shaft?
1.2.5 Bagaimana analisis pada Differential dan Axle Shaft?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas maka peyusun menuliskan tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Differential dan Axle Shaft.
1.3.2 Untuk mengetahui komponen – komponen dari Differential dan Axle Shaft
1.3.3 Untuk mengetahui cara kerja Differential dan Axle Shaft.
1.3.4 Untuk mengetahui cara pengukuran Differential dan Axle Shaft.
1.3.5 Untuk mengetahui analisis pada Differential dan Axle Shaft.

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan tujuan diatas maka saya menuliskan manfaat penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1.4.1 Secara praktis
Semoga makalah ini mampu memberi tambahan kajian terhadap
mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya mengenai Differential dan
Axle Shaft.
1.4.2 Secara teoritis
Semoga makalah ini diharapkan mampu memberi wawasan bagi saya dan
pembaca terkait kajian yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

1.5 Sistematika Penulisan


Berdasarkan latar belakang diatas maka kami menuliskan sistem
penulisan makalah ini adalah:
1.5.1 BAB I PENDAHULUAN
1.5.2 BAB II PEMBAHASAN
1.5.3 BAB III PENUTUP

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Differential dan Axle Shaft

2.1.1 Pengertian Differential

Gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan


tenaga engine ke poros roda . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran
roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar.
Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk
bergerak naik turun . Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk
memutar poros engkol . Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk
memutar roda gila / flywheel.

2.1.2 Fungsi Differential

             Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan


pada saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. 

2.1.3 Pengertian Axle Shaft

Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang
meneruskan putaran engine ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda
dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft.

2.1.4 Fungsi Axle Shaft

1) Sebagai penerus putaran engine ke roda


2) Sebagai dudukan roda
3) Sebagai penumpu beban roda

3
2.2 Komponen – komponen Differential dan Axle Shaft
2.2.1 Komponen – konponen Differential

Bagian – Bagian Differential


Differential terdiri dari 2 bagian besar yaitu:
1. Final Gear

Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring
gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran
sebesar 90°.
2. Differential Gear

Differential gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi-roda gigi pinion
gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan
kanan saat kendaraan membelok.

4
Komponen – Komponen differential
1. Bearing Cap
Berfungsi sebegai penutup Backleah dan adjusting
2. Backlash / inires Bearing
Berfungsi sebagai tempat duduk bantalan bering
3. Adjusting
Berfungsi untuk mengatur jarak antara drive pinion dan ring gear
4. Lock Adjusting
Berfungsi pengunci adjusting agar tidak bergerak
5. Plange yoke
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan tenaga putar poros propeller ke
Drive Pinion shaft
6. Oil Shill Dan Shim
Komponen ini berfungsi untuk mencegah agar oil yang berada di dalam
Differential tidak keluar / bocor. Dan Shim berfungsi Sebagai Perapat oil shill
7. Side bearing
Berfungsi untuk memperlancar/ memperlembut putaran
8. Drive Pinion Shaft
Komponen ini berfungsi sebagai poros berputar dan meneruskan tenaga putar
dari poros plopeller yang selanjutnya dipindahkan ke gigi ring.
9. Collabsible
Komponen ini berfungsi untuk menjaga kedudukan fron dan rier
10. Ring Gear
Komponen ini berfungsi sebagai penerus putaran dari drive gear ke pinion dan
side gear.
11. Pinioan Shaft
Komponen ini berfungsi sebagai tempat dudukan pinion gear
12. Pinion Gear dan Thurs Washer
Komponen ini berfungsi membedakan putaran side gear kiri dan kanan saat
kendaraan berbelok dan washer berfungsi sebagai celah oli.

5
13. Side Gear
Komponen ini berfungsi meneruskan putaran dari pinion gear ke axle shaft
14. Differential Case
Differential Housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen
differential gear
15. Differential Housing
Differential housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen
differential
2.2.2 Komponen – komponrn Axle Shaft
1. Rigid Axle Shaft

Type rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah keatas


dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan-
medan berat karena mampu menahan beban yang berat.
Fungsi axle shaft pada type rigid : 
a.    Penerus putaran ke roda.
b.    Pendukung beban roda
Menurut letaknya dudukan axle shaft dibedakan menjadi 2 macam yaitu :  

6
1. Front axle yang berfungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat
knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.

Komponen-komponennya :
a.    Front axle housing
b.    Front axle inner shaft
c.    Front axle outer shaft
d.   Tappered roller bearing
2. Rear axle yang berfungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke roda.

Komponen-komponennya :
a.    Axle shaft
b.    Gasket
c.    Axle shim
d.    Axle retainer plate
e.    Axle flange

7
Berdasarkan sistem penopangnya axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu  :
1.    Half floating type (setengah bebas memikul).
2.    ¾ floating type (3/4 bebas memikul).
3.    Full floating type (bebas memikul).
a.    Half floating type (setengah bebas memikul).
Pada type ini bantalan dipasang antara  axle housing dengan  axle
shaft dan roda langsung dipasang pada ujung poros.

Jenis ini biasa digunakan pada kendaraan jenis sedan, station wagon dan jeep.
b.    ¾ Floating type (¾ bebas memikul).
Bantalan dipasang antara  axle housing dengan  wheel hub dan axle shaft, secara
tidak langsung  axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Jenis ini biasa digunakan pada truck ringan.

c.    Full floating type (bebas memikul)


Pada type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada axle housing melalui dua buah
bantalan dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda.
Type ini banyak digunakan pada kendaraan berat.

8
2. Independent Axle Shaft

Type independent sering digunakan pada kendaran kecil  dan umumnya


jenis-jenis sedan, karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu
membuat sudut belok lebih besar.
Fungsi axle shaft pada tipe independent :
1.    Sebagai penerus putaran ke roda
2.    Sebagai pendukung beban roda
3.    Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.
Tipe-tipe axle shaft independent (drive shaft)

9
2.3 Cara Kerja Differential dan Axle Shaft
2.3.1 Cara Kerja Differential
1.     Pada saat mobil berjalan lurus
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan
sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan
putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion
akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case
akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan
terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case
dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri
dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa
side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam
keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya
membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam
kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side
gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus.
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan
kemudian menggerakkan roda.
                                                 

10
2.     Pada saaat mobil membelok
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari
pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka
pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear
sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana
jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat
dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan
putaran ring gear.

2.3.2 Cara Kerja Axle Shaft

Cara kerja axle shaft type rigid

Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah


merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat kendaraan
berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti gerakan posisi axle.
Cara Kerja Independent Axle Shaft

Dengan dilengkapi CV joint ma-ka pada saat kendaraan melaju dijalan


yang bergelombang ma-ka posisi body kendaraan se-akan akan tidak terpengaruh
oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV Joint pa-da setiap gerakan

11
disamping bi-sa bergerak putar juga bisa  ber-gerak memanjang, memendek dan
membuat sudut.
Cara kerja CV Joint

Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh
axle shaft melalui inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel
ball - outer race housing - roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint
tidak membentuk sudut.

Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari
differential diteruskan oleh inner race housing - steel ball - intermediate axle
shaft - steel ball - outer race housing - roda, dimana pada saat itu disamping
sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner
race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an
kendaraan menjadi stabil.

12
2.4 Cara Pengukuran Differential dan Axle Shaft
2.4.1 Pengukuran Differential
Pemeriksaan Keoleng Ring Gear ( Run OUT Ring Gear) menggunakan Dial
Tester Indicator.
Keolengan Maksimal : 0,07 mm.
Hasil pengukuran : 0,06 mm.
Masih bissa digunakan, Bila keolengan melewati batas maksimal gantilah roda
gigi ring gear

Pemeriksaan Backlash Roda Gigi Ring menggunakan Dial Indicator


Backlash STD       : 0,13 – 0,18 mm
Hasil pengukuran  : 0,14 mm
Bagus

Pemeriksaan Backlash roda gigi samping, menggunakan dial indicator


Backlash STD      : 0,05 – 0,20 mm
Hasil pengukuran : 0,20 mm
Masih Bisa digunakan, Tapi sebaiknya pasang cincin dorong yang tepat sebelum
melewati batas toleransi

13
Ukur beban mula pinion penggerak dan roda gigi ring
1.      Menggunakan Kunci Momen ukur beban mula dari backlash antara pinion
penggerakdan roda gigi ring.
Beban mula                : 1,7 – 2,5 kg.
Hasil pengukuran       : 2,1 kg.
Bagus

2.      Ukur beban mula total tambahan beban mula pinion penggerak


Beban Total STD       : MAX 1,7 kg
Hasil pengukuran       : 1 kg
Bagus

14
2.5 Analisis Differential dan Axle Shaft
2.5.1 Analisis Kerusakan pada Differential
1. Case Diff lock aus pada dudukan sleeve gear pinion

Apabila case dipakai ulang akan menyebabkan backlash antara planetary


gear dan side gear Differential besar berakibat noise pada Differential.

Analisys: Keausan yang terjadi pada case disebabkan oleh gerak axial sleeve
pinion gear saat menerima beban, dimana terjadi benturan terus menerus
dalam waktu yang lama dan terjadi backlash gear yang besar mengakibatkan
keausan pada dinding case.

Case Diff Lock

2. Piston Diff lock scratch pada permukaannya

Jika dipakai ulang, bagian permukaan piston yang kasar akan


mempercepat proses kerusakan pada plate dan komponen Diff lock.

Analisys: Keausan yang terjadi disebabkan adanya gram diantara piston dengan
plate, dengan adanya gaya tekan dan gesek saat Diff lock mengakibatkan
permukaan piston dan plate mengalami scratch, scratch semakin memanjang
dengan proses yang cukup lama, seperti gambar.

15
Piston Diff lock

3. Keausan yang Terdapat pada Pinion Gear.

Analisys: Pinion gear mengalami keausan tetapi tidak menimbuklan crack dan
rompal pada gear, penyebabnya adalah akibat adanya gram-gram pada oil
Differential, yang terjadi dari kerusakan case Differential dan bersirkulasi dalam
system pelumasan. Parts Bisa dipakai ulang dengan pengecekan menggunakan
colour check, seperti gambar.

Differential Pinipon Gear

4. Keausan yang terdapat pada Thrusts Washer Yang Menumpu Side Gear

Apabila dipakai maka akan mengakibatkan backlash besar maka harus diganti.

Analisys: Scratch terjadi akibat gram-gram yang berasal dari kerusakan pada
pinion gear, kemudian ikut bergesekan diantara thrust dengan side gear dan
mengakibatkan scratch pada thrust. Jika dipakai ulang maka permukaan thrush
washer yang kasar akan mempercepat kerusakan side gear /sun gear dan apabila

16
di perbaiki maka backlash akan menjadi besar dan menimbulkan noise. Seperti
gambar.

Trusts Washer

2.5.2 Analisis Kerusakan Axle Shaft

No. Jenis Gangguan Penyebab Cara


Mengatasi
1. Kaliper rusak Kebebasan bantalan Ganti
tidak sesuai standar /
tertalu besar
2. Piringan rem tipis Kebebasan bantalan Ganti
tidak sesuai standar
3. Outboard joint tidak bisa Tidak ada kebebasan Perbaiki/ganti
bergerak dalam outboard joint

4. Inboard joint serat Tidak meluncur Perbaiki/ ganti


dengan lembut dalam
arah axial

5. Inboard joint kadang tidak Kebebasan arah Perbaiki/ganti


kuat radial terlalu besar 

Tabel Diagnosa Kerusakan

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Differential berfungsi meneruskan tenaga dari poros propeler atau dari
transmisi ke final drive. Jadi apa bila differential mengalami kerusakan maka
differential tidak bisa meneruskan tenaga dengan baik ke final drive. Pada
differential yang saya bongkar saya menyimpulkan bahwa differential masih baik
secara visual sehingga masih dapat digunakan.

Axle Shaft atau poros penggerak roda merupakan poros pemutar roda-roda


penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda.
Poros penggerak roda sangat berperan dalam sistim penerus daya maka dari itu
komponen ini sangat perluh di perhatikan dan dirawat dengan baik.

3.2 Saran
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu, saya menyarankan untuk
memberikan kritik dan juga saran sebagai upaya perbaikan penyusunan makalah
ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Wahyu Sasongko, Adjie, dkk. (2008). Rancang Bangun Gokart dengan

Penggerak motor bensin 5.5 HP (Politeknik negri Semarang).

Semarang.

Agus. (2010). Power train / Drive Train (pemindah daya). Tegal Jawa Tengah

Akhmadi, Ali. (2009). Analisa poros roda pada rancang bangun kendaraan

mini

roda empat (Universitas Mercubuana). Jakarta.

Ibrahim, Fatulah. (2014). Cara Mengubah Putaran Pada Penggerak.

(PT.Cibaliung Sumber Daya). Banten

Dazis, Irfan. (2014). Jenis – Jenis penggerak Mobil Serta Kelebihanya

(the green blog). Jakarta

Akbar, Iswan. (2015). Poros Penggerak (drive shaft).(SMK N 1 Bekasi). Bekasi

Anda mungkin juga menyukai