MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Power Train Otomotif
Dosen Pengampu:
Drs. H. Sulaeman, M.Pd.
Ibnu Mubarak, S.Pd., M.Pd.
disusun oleh:
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan
wawasan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“DIFFERENTIAL & AXLE SHAFT” yang merupakan salah satu tugas mata
kuliah Power Train Otomotif. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya, kepada
sahabatnya dan sampai kepada kita selaku umatnya yang mudah-mudahan selalu
taat pada ajaran-Nya. Amin.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih atas bantuan serta
bimbingan yang telah diberikan selama proses penulisan makalah ini, serta kerja
samanya, yaitu kepada:
1. Drs. H. Sulaeman, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran.
2. Ibnu Mubarak, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Kurikulum
dan Pembelajaran.
3. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah ini, serta kepada
rekan-rekan semua yang telah bekerja sama dengan baik dalam penulisan
makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas maka peyusun menuliskan tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Differential dan Axle Shaft.
1.3.2 Untuk mengetahui komponen – komponen dari Differential dan Axle Shaft
1.3.3 Untuk mengetahui cara kerja Differential dan Axle Shaft.
1.3.4 Untuk mengetahui cara pengukuran Differential dan Axle Shaft.
1.3.5 Untuk mengetahui analisis pada Differential dan Axle Shaft.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Axle shaft adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga yang
meneruskan putaran engine ke roda (sebagai penggerak roda), dimana roda-roda
dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft.
3
2.2 Komponen – komponen Differential dan Axle Shaft
2.2.1 Komponen – konponen Differential
Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring
gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran
sebesar 90°.
2. Differential Gear
Differential gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi-roda gigi pinion
gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan
kanan saat kendaraan membelok.
4
Komponen – Komponen differential
1. Bearing Cap
Berfungsi sebegai penutup Backleah dan adjusting
2. Backlash / inires Bearing
Berfungsi sebagai tempat duduk bantalan bering
3. Adjusting
Berfungsi untuk mengatur jarak antara drive pinion dan ring gear
4. Lock Adjusting
Berfungsi pengunci adjusting agar tidak bergerak
5. Plange yoke
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan tenaga putar poros propeller ke
Drive Pinion shaft
6. Oil Shill Dan Shim
Komponen ini berfungsi untuk mencegah agar oil yang berada di dalam
Differential tidak keluar / bocor. Dan Shim berfungsi Sebagai Perapat oil shill
7. Side bearing
Berfungsi untuk memperlancar/ memperlembut putaran
8. Drive Pinion Shaft
Komponen ini berfungsi sebagai poros berputar dan meneruskan tenaga putar
dari poros plopeller yang selanjutnya dipindahkan ke gigi ring.
9. Collabsible
Komponen ini berfungsi untuk menjaga kedudukan fron dan rier
10. Ring Gear
Komponen ini berfungsi sebagai penerus putaran dari drive gear ke pinion dan
side gear.
11. Pinioan Shaft
Komponen ini berfungsi sebagai tempat dudukan pinion gear
12. Pinion Gear dan Thurs Washer
Komponen ini berfungsi membedakan putaran side gear kiri dan kanan saat
kendaraan berbelok dan washer berfungsi sebagai celah oli.
5
13. Side Gear
Komponen ini berfungsi meneruskan putaran dari pinion gear ke axle shaft
14. Differential Case
Differential Housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen
differential gear
15. Differential Housing
Differential housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen
differential
2.2.2 Komponen – komponrn Axle Shaft
1. Rigid Axle Shaft
6
1. Front axle yang berfungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat
knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.
Komponen-komponennya :
a. Front axle housing
b. Front axle inner shaft
c. Front axle outer shaft
d. Tappered roller bearing
2. Rear axle yang berfungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke roda.
Komponen-komponennya :
a. Axle shaft
b. Gasket
c. Axle shim
d. Axle retainer plate
e. Axle flange
7
Berdasarkan sistem penopangnya axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Half floating type (setengah bebas memikul).
2. ¾ floating type (3/4 bebas memikul).
3. Full floating type (bebas memikul).
a. Half floating type (setengah bebas memikul).
Pada type ini bantalan dipasang antara axle housing dengan axle
shaft dan roda langsung dipasang pada ujung poros.
Jenis ini biasa digunakan pada kendaraan jenis sedan, station wagon dan jeep.
b. ¾ Floating type (¾ bebas memikul).
Bantalan dipasang antara axle housing dengan wheel hub dan axle shaft, secara
tidak langsung axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Jenis ini biasa digunakan pada truck ringan.
8
2. Independent Axle Shaft
9
2.3 Cara Kerja Differential dan Axle Shaft
2.3.1 Cara Kerja Differential
1. Pada saat mobil berjalan lurus
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan
sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan
putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion
akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case
akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan
terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case
dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri
dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa
side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam
keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya
membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam
kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side
gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus.
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan
kemudian menggerakkan roda.
10
2. Pada saaat mobil membelok
Pada saat kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari
pada roda kanan. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka
pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear
sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana
jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat
dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan
putaran ring gear.
11
disamping bi-sa bergerak putar juga bisa ber-gerak memanjang, memendek dan
membuat sudut.
Cara kerja CV Joint
Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh
axle shaft melalui inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel
ball - outer race housing - roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint
tidak membentuk sudut.
Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari
differential diteruskan oleh inner race housing - steel ball - intermediate axle
shaft - steel ball - outer race housing - roda, dimana pada saat itu disamping
sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner
race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an
kendaraan menjadi stabil.
12
2.4 Cara Pengukuran Differential dan Axle Shaft
2.4.1 Pengukuran Differential
Pemeriksaan Keoleng Ring Gear ( Run OUT Ring Gear) menggunakan Dial
Tester Indicator.
Keolengan Maksimal : 0,07 mm.
Hasil pengukuran : 0,06 mm.
Masih bissa digunakan, Bila keolengan melewati batas maksimal gantilah roda
gigi ring gear
13
Ukur beban mula pinion penggerak dan roda gigi ring
1. Menggunakan Kunci Momen ukur beban mula dari backlash antara pinion
penggerakdan roda gigi ring.
Beban mula : 1,7 – 2,5 kg.
Hasil pengukuran : 2,1 kg.
Bagus
14
2.5 Analisis Differential dan Axle Shaft
2.5.1 Analisis Kerusakan pada Differential
1. Case Diff lock aus pada dudukan sleeve gear pinion
Analisys: Keausan yang terjadi pada case disebabkan oleh gerak axial sleeve
pinion gear saat menerima beban, dimana terjadi benturan terus menerus
dalam waktu yang lama dan terjadi backlash gear yang besar mengakibatkan
keausan pada dinding case.
Analisys: Keausan yang terjadi disebabkan adanya gram diantara piston dengan
plate, dengan adanya gaya tekan dan gesek saat Diff lock mengakibatkan
permukaan piston dan plate mengalami scratch, scratch semakin memanjang
dengan proses yang cukup lama, seperti gambar.
15
Piston Diff lock
Analisys: Pinion gear mengalami keausan tetapi tidak menimbuklan crack dan
rompal pada gear, penyebabnya adalah akibat adanya gram-gram pada oil
Differential, yang terjadi dari kerusakan case Differential dan bersirkulasi dalam
system pelumasan. Parts Bisa dipakai ulang dengan pengecekan menggunakan
colour check, seperti gambar.
4. Keausan yang terdapat pada Thrusts Washer Yang Menumpu Side Gear
Apabila dipakai maka akan mengakibatkan backlash besar maka harus diganti.
Analisys: Scratch terjadi akibat gram-gram yang berasal dari kerusakan pada
pinion gear, kemudian ikut bergesekan diantara thrust dengan side gear dan
mengakibatkan scratch pada thrust. Jika dipakai ulang maka permukaan thrush
washer yang kasar akan mempercepat kerusakan side gear /sun gear dan apabila
16
di perbaiki maka backlash akan menjadi besar dan menimbulkan noise. Seperti
gambar.
Trusts Washer
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Differential berfungsi meneruskan tenaga dari poros propeler atau dari
transmisi ke final drive. Jadi apa bila differential mengalami kerusakan maka
differential tidak bisa meneruskan tenaga dengan baik ke final drive. Pada
differential yang saya bongkar saya menyimpulkan bahwa differential masih baik
secara visual sehingga masih dapat digunakan.
3.2 Saran
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu, saya menyarankan untuk
memberikan kritik dan juga saran sebagai upaya perbaikan penyusunan makalah
ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Semarang.
Agus. (2010). Power train / Drive Train (pemindah daya). Tegal Jawa Tengah
Akhmadi, Ali. (2009). Analisa poros roda pada rancang bangun kendaraan
mini