Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

RODA DAN BAN

Disusun oleh:

Ilsabil Nakul

1623042001

PTO B / 02

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “Roda dan Ban” ini guna memenuhi
salah satu tugas.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini, juga kepada rekan-rekan yang telah
memberi dukungan untuk penyusunan makalah ini.
Besar harapan saya mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan, khususnya bagi penulis. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kalimat atau bahasa yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Untuk itu kami mengharapkan ritik dan saran yang membangun dari guna mencapai
penyempuraan laporan penyusun kedepan.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2

A. Pengetian Roda................................................................................................... 2

B. Ban ..................................................................................................................... 2

C. Ban Radial .......................................................................................................... 3

D. Tipe Ban menurut ada tidaknya ban dalam ........................................................ 5

E. Cara Membaca Ukuran Ban Motor .................................................................... 5

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ban merupakan sau-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung
dengan permukaan jalan. Ban berbeda dengan roda, roda adalah komponen yang
terdiri dari pelek, ban dan komponen pendukung lain. Oleh karena itu ban tidak
dapat berdiri sendiri tapi harus dipasang pada pelek.
Ban mempunyai konstruksi yang kompleks, tidak seperti yang kita lihat
pada bagian luarnya. Adapun komponen ban diantaranya adalah carcass atau
cassing, tread, sidewall, breaker, belt, bead

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1. Dapat mengetahui Roda.
2. Dapat mengetahui tentang Ban.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Roda
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu,
dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir.
Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda
juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang
berputar.

B. Ban
Carcass untuk ban bias (bias-ply tire) disusun dari lapisan-lapisan
benang yang membentuk sudut 300-400 terhadap garis tengah ban. Akan
tetapi pada saat menerima beban vertikal,lapisan benang cenderung mengeliat.
Ban bias menghasilkan jalannya kendaraan lebih lembut,tetapi kemampuan
membelok dan ketahanan ausnya kurang bila dibandingkan dengan ban radial.
Komponen-komponen Ban Bias dan Fungsinya :

1. Bead adalah bagian yang bersinggungan dengan pelekdan berfungsi untuk


menahan kedua ujung dari cord yang terdapat didalam carcass,menjamin
pemasangan yang kuat dari ban ke pelek.

2
2. Sidewall adalah lapisan benang yang berfungsi untuk melindungi carcass
pada bagian samping ban dan tempat tercantumnya informasi penting dari
ban.
3. Inner tube adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan
dan berisi angin yang terdapat dalam ban luar(ban dalam)
4. Breaker adalah bagian yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai
peredam goncangan/tumbukan & berfungsi sebagai penguat tread.
5. Shoulder berfungsi sebagai penghubung antara tread dan sidewall.
6. Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi
melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain.

C. Ban Radial
Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang yang tegak lurus dengan
garis tengah ban. Konstruksi seperti ini sangat fleksibel pada arah radial,tetapi
kurang tahan terhadap beban memanjang ke sekeliling roda. Oleh sebab itu
ban radial dilengkapi dengan belt (biasa disebut rigid breaker) terbuat dari
benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet. Susunan seperti ini
membuat tread lebih rigid. Ban radial yang rigid menghasilkan kemampuan
membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan
gelindingnya rendah. Pada ban ini biasanya juga memiliki daya tahan aus
yang tinggi,tetapi bila digunakkan pada jalan yang tidak rata (jalan
bertonjolan) dengan kecepatan rendah kenikmatan pengendara menjadi
berkurang.
Komponen-komponen ban Radial dan Fungsinya :

3
a. Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi
melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain.
b. Carcas adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat, goncangan,
tumbukan dan tekanan angin.
c. Inner liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet
yang kedap udara.
d. Belt berfungsi sebagai penahan carcass untuk mendapatkan bentuk telapak
ban agar dapat menelapak dijalan dengan sempurna dan memperkokoh
carcass agar selalu dapat mempertahankan bentuk bulat dari konstruksi
ban.
e. Reinforcing rubber adalah karet penguat
f. Rim lines adalah suatu garis yang harus terkena oleh bagian ujung oleh ban
dan menunjukkan tepat pemasangan ban tersebut.
g. bead wires adalah bagian ban yang berhubungan dengan pelek yang
berfungsi sebagai pengunci agar carcass dapat duduk melekat pada pelk.
h. Chafer adalah karet lentur.

4
D. Tipe Ban menurut ada tidaknya ban dalam
a. Ban Biasa Dengan Ban Dalam
Ban biasa didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang
dipompakan kedalam ban. Katup pentil menjadi satu dengan ban dalam,dan
akan segera kempes bila tertusuk benda tajam.
Bagian bagian:
1. Whell rim.
2. Air valve.
3. Inner tube.

b.Ban Tubeless
Ban tubeless tidak mengguakkan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan
oleh lapisan dalam ban,yaitu lapisan karet yang kedap udara. pentil langsung
dipasang pada pelk.
Kelebihan:
1. Bila terjadi kebocoran udara tidak langsung keluar
2. Bila bocor tidak usah melepas roda.
Bagian-bagiannya:
1.Wheel rim
2. Air vallve
3. Inner liner

E. Cara Membaca Ukuran Ban Motor


Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol)
angka atau huruf misalnya130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban
tersebut Informasi apa yang bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan
membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban yang biasa
digunakan:
Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.
Contoh Kode Ban Imperial 4.60-H-18 4PR

5
1. 4.60 menyatakan kode lebar ban "dalam satuan inchi"
2. H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian
3. 18 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim "dalam satuan ( " ) inchi"
4. 4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan
serat kain ban atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang
terbuat dari bahan nilon di dalam sebuah carcass berindikasi kekuatannya setara
dengan 4 lapisan kain ban.

Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan tinggi ban
terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar
ban).
Contoh : Kode Ban Metric 120/70-17 67H
120 menunjukkan kode untuk lebar ban "dalam satuan milimeter"
70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti
juga perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar
ban 120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm.
Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan stabilitas
serta handling kendaraan.
17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( " ) inchi.
67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load
index / LI ). LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh
sebuah ban sebesar 307 kg.
H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)

Kode kecepatan ban


Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam.
S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180 km/jam.
T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190 km/jam.
U adalah kode untuk kecepatan maksimal = 200 km.jam.
H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210 km/jam.

6
V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240 km/jam.
W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270 km/jam.
Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300 km/jam.
Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.
sumber : http://www.donaalfian.com

Indeks Beban :
Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban
yang dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh
pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran bannya 80/90-17. Cara baca
kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil. Angka pertama,
“80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban)
atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang
angka di belakangnya, “90” adalah aspec rationya. Aspec ratio adalah
persentase section width dibandingkan dengan section height (tinggi dari
tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka
aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm.
Sedang angka terakhir, “17” menunjukan diameter dalam ban, atau
diameter pelek. “Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban
yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada kecepatan tinggi.
Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode ukuran metric,”
jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk,
produsen ban GT Radial dan IRC. Yang berikutnya adalah kode ukuran ban
imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai
sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor
Honda.
Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca. Angka
pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari
bagian dalam ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan

7
inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm. Lalu bagaimana
dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada
nilai 100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban
sama. Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam ban, atau
diameter pelek. sumber: dari sumber
· 62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
· 63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
· 64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
· 66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
· 68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
· 70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
· 73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
· 75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
· 80 - 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 - 580 Kg.
· 90 - 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 - 800 Kg.
Cara Membaca Kode Pada Ban Mobil.
Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar,
dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah
Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil
produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4
Digitdari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan
dari Produksi pada Minggu(Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut
diproduksi.
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya.
Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi
ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir
itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban
dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001.

8
Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah
diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di
akibatkan kekerasan pada kompon ban.
Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan
daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau
telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan
sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan.
Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa
kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan
ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa
dibilang layak untuk digunakan.
Tips untuk Anda :Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban
baru , sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa yang
sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT Radial. Tujuannya agar
kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik. Ada tiga unsur
yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :1. Ukuran
BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13
82H. itu maksudnya adalah :
· "175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter,
jadi bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar
telapaknya.
· "70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban.
Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek
sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil
angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.
· "R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
· "13" merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang
dipakai berukuran 13 inci.

9
· "82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka
tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban
maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.
· "H" melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini.
Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.

Treadwear Indicator

Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat
diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di
antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban.
Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus
sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan
menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat
berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi. sumber: :
1. Ban mobil penumpangUkuran195/60 R 14 85 H
· 195 : Lebar penampang ban (mm)
· 60 : Aspek rasio
· R : Kontruksi ban radial
· 14 : Diameter pelek (inch)
· 85 : Load indek
· H : Simbol batas kecepatan.

Ukuran7.75 - 14 4PR

· 7.75 : Lebar penampang ban (inch)


· 14 : Diameter pelek (inch)
· 4PR : Ply rating

10
Ukuran205SR14

· 205 : Lebar penampang (mm)


· S : Batas kecepatan
· R : Kontruksi radial
· 14 : Diameter pelek (inch)

UkuranG70 - 15 B

· G : Batas ban
· 70 : Aspek rasio (seri)
· 15 : Diameter pelek (inch)
· B : Load range

2. Ban Truck and Bus, off the road dan IndustriUkuran10.00 - 20 14PR
· 10.00 : Lebar penampang (inch)
· 20 : Diameter pelek (inch)
· 14PR : Ply rating

3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)Ukuran5.00/9.00 - 13

· 5.00 : Tinggi penampang (inch)


· 9.00 : Lebar penampang (inch)
· 13 : Diameter pelek (inch)

4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).Ukuran10 x 6 x 61/4

· 10 : Diameter luar (inch)


· 6 : Lebar Dasar
· 61/4 : Diameter dalam (inch)

5. Ban Agrikultur (AGP)Ukuran19 x 8.00 - 10

· 19 : Diameter keseluruhan (inch)


· 8.00 : Lebar penampang (inch)
· 10 : Diameter pelek.

11
Cara membaca aspek ratioAspek ratio adalah perbandingan antara
tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat
rumusnya seperti ini.
Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100

contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi
penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55
R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107
mm dan lebar bannya 195mm.

12
BAB III
PRAKTEK
A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat :
1. Mampu mengetahui proses kerja Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
2. Mahasiswa mampu melakukan Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).

B. Alat dan bahan


Alat :

 Pulpen
 Buku tulis
 Buku panduan
 Kunci-kunci
Bahan :


 Satu unit roda Kendaraan

C. Keselamatan kerja.
Adapun keselamatan kerja yang harus dipatuhi :
1. Menggunakan baju praktek.
2. Menggunakan sepatu
3. Mengkuti instruksi dari dosen.

D. Langkah praktek

1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda
yang akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan
dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.

13
3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari
kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya
membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta
segala kotoran pada permukaan peleg.
5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin
Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda,
serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat.
6. Selanjutnya, menekan tombol selector untuk menentukan tipe penyetelan, apakah tipe
Statis atau tipe Dinamis.
 Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah,
serta menggunakan bobot balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas
atau bawah.
 Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping,
serta menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam
dan luar.
7. Kemudian memilih posisi penempatan bobot balancer pada permukaan peleg roda.
8. Selanjutnya menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda
dengan body wheel balancer, yakni dengan meggunakan pengukur distance (jarak),
setelah itu menekan tombol OK.
9. Setelah itu, menekan tombol LARGE, kemudian mengukur lebar ban dengan
menggunakan Width Measuring Gauge, setelah itu memasukkan hasil pengukuran
dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
10.Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian
memasukkan hasil pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-),
setelah itu menekan tombol OK.
11.Kemudian, memutar roda dan tutup dengan penutup roda, dan biarkan roda berputar
hingga berhenti.
12.Pada saat putaran roda berhenti, kemudian melihat pengukuran pada layar dengan
nilai dalam satuan gram.

14
13.Setelah itu, memutar roda secara perlahan hingga indikator warna hijau menyala,
kemudian menginjak rem pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
14.Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada bagian peleg yang
sejajar dengan garis penunjuk.
15. Setelah itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali roda hingga
berhenti, yakni apabila layar menunjukkan angka nol (0), berarti roda sudah
seimbang (balance).
16. Apabila proses balance belum berhasil, maka perlu menambah bobot balancer pada
bagian peleg roda yang lain dengan melakukan pengukuran kembali.
17. Kemudian, setelah proses balance selesai, maka roda dapat dilepas dari Mesin
Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda,
sehingga roda yang sudah balance dapat dipasang ke kendaraan.
18. Dalam pemasangan roda yang telah dibalance, roda dipasang disertai dengan mur
roda, yang selanjutnya dikencangkan menggunakan kunci roda.
19. Setelah itu, mendongkrak kendaraan pada bagian roda yang dibalance, kemudian
melepas jack stand dari kendaraan.
20. Selanjutnya, dongkrak diturunkan, dan mur roda pada roda yang dibalance
dikeraskan menggunakan kunci roda.

15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu,
dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir.
Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting
darikendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan
ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan,
serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk
meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagian besar ban
yang ada sekarang, terutama yang digunakan untukkendaraan bermotor,
diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain
seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika dan Kanada Inggris)
atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan
lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda
untuk melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik
dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap shock sambil menjaga
gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari kata
"dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang
mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu
sendiri mungkin berasal dari kata "dasi," yang merujuk ke bagian cincin baja
luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama
Wheel balance atau biasa disebut dengan balancing adalah
servis roda untuk membuat roda dapat berputar pada segala kecepatan
tanpa menimbulkan getaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari
titik terberat dalam putaran roda dan melakukan kompensasi dengan
memberikan pemberat pada sisi lainnya.

16
Roda yang tidak balance (seimbang berat tiap sisinya) akan
menyebabkan roda bergetar pada kecepatan tertentu.

Gejala mobil memerlukan balancing adalah:

 Getaran pada roda kemudi pada kecepatan tertentu

 Getaran pada lantai mobil atau kursi mobil pada kecepatan

tertentu

 Roda yang aus terpotong-potong

B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem
Roda dan Ban karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan
mudah memahami tentang Roda dan Ban.

17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “ Sekilas Info Tentang Ban.” http://www.champion-
vulkanisir.com/2010/11/sekilas-pengetahuan-tentang-ban-baru.html( jam
21.58 tanggal 8 september 2010).

Anonim. “Pabrik Ban Goodyard.” http://www.scribd.com/./39116742/Pabrik-ban-


goodyard( jam 21.58 tanggal 8 september 2010).

Rohman,Bangun eko.”Mengenal seluk beluk ban mobildan motor.”


http://www.Ekobangunrohman.com/2010/03/Mengenal-seluk-beluk-ban-
mobil-dan-motor.html ( jam 21.27 tanggal 8 september 2010).

18

Anda mungkin juga menyukai