Anda di halaman 1dari 24

SABUK DAN PULI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

Tahun Ajaran 2020/2021

Dosen Pengampu : Yuliar Yasin Erlangga. S.S.T..M.T

Disusun Oleh :

Zuboili (220321023)

Tahta Arsyi Khaliq (220321019)

TEKNOLOGI REKAYASA PERANCANGAN MANUFAKTUR

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat,
berkah, hidayah, dan karunia-Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah
tentang “Sabuk dan Puli”.

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi nilai keterampilan mata kuliah
Elemen Mesin di Kelas 1 DEA semester 2 Tahun Ajaran 2020/2021.

Makalah ini berisikan pembahasan tentang sabuk dan puli yang merupakan bagian
dari elemen mesin, yaitu elemen pemindah (transmisi). Adapun bagian yang dibahas
yaitu definisi sabuk (belt) dan puli (pulley), klasifikasi sabuk dan puli, dan fungsi atau
penggunaan sabuk dan puli.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang tak ternilai harganya. Untuk itu,
pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini khususnya bapak Yuliar Yasin Erlangga.
S.S.T..M.T selaku dosen elemen mesin yang selalu membimbing kami. Semoga segala
bantuan yang telah diberikan kepada kami, senantiasa mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Aamiin.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya, umumnya bagi semua pembaca, serta dapat berguna bagi kemajuan
Politeknik Manufaktur Bandung.

Bandung, Maret 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3

1.3 Tujuan.................................................................................................................4

BAB II ISI..........................................................................................................................5

2.1 Definisi Puli dan Belt...............................................................................................5

2.2 Klasifikasi Puli dan Belt..........................................................................................5

2.3 Fungsi atau Penggunaan Puli dan Belt...................................................................16

2.4 Kekurangan dan Kelebihan Puli dan Belt sebagai Elemen Pemindah...................17

BAB III PENUTUP.........................................................................................................19

3.1 Kesimpulan............................................................................................................19

3.2 Saran.......................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elemen mesin adalah bagian-bagian pada suatu konstruksi mesin yang
mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti pena, baut-mur, pasak, poros,
kopling, sabuk dan puli.

Dalam penggunaannya elemen mesin dapat berfungsi sebagai elemen


pengikat, elemen pemindah, elemen penyangga, elemen pelumas, elemen pelindung
dan sebagainya.

Kurangnya pengetahuan masyarakat dan pentingnya pengetahuan akan


elemen mesin bagi mahasiswa terutama mahasiswa teknik manufaktur dalam
mengetahui elemen mesin maka kami menyusun makalah mengenai salah satu
bagian dari elemen mesin bagian dari elemen pemindah, yaitu puli (pulley) dan
sabuk (belt).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan bahwa masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:

1) Apakah yang dimaksud dengan sabuk dan puli?


2) Bagaimana klasifikasi sabuk dan puli?
3) Bagaimana fungsi/penggunaan dari sabuk dan puli?
4) Bagaimana contoh pemasangan sabuk dan puli?
5) Bagaimana kekurangan dan kelebihan dari sabuk dan puli sebagai elemen
pemindah?

3
1.3 Tujuan
Adapun tujuan khusus yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan puli dan belt.


2) Untuk mengetahui pengklasifikasian puli dan belt.
3) Untuk mengetahui fungsi atau penggunaan dari puli dan belt.
4) Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan puli dan belt sebagai elemen
pemindah.

4
BAB II

ISI

2.1 Definisi Sabuk dan Puli


Sabuk (belt) dan puli (pulley) merupakan suatu sistem transmisi energi dari
satu poros ke poros yang lain melalui gesekan, putaran, dan daya dalam jarak yang
panjang dan dapat dilakukan dalam kecepatan yang sama ataupun berbeda. Jumlah
tenaga yang ditransmisikan tergantung dari beberapa faktor :

1. Kecepatan pada sabuk


2. Kekencangan sabuk pada puli
3. Hubungan antara sabuk dan puli kecil
4. Kondisi pemakaian sabuk

Sabuk (belt) adalah suatu elemen fleksibel yang dapat di gunakan dengan
mudah mentranmisi torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen ke komponen
lainnya, dimana sabuk tersebut dililitkan pada puli yang melekat pada poros yang
akan berputar. Sabuk digunakan jarak antara proses dengan motor penggerak yang
relatif jauh, sehingga jika menggunakan sistem roda gigi cukup menjadi masalah
baik dalam pembuatan maupun dalam biaya, sebab biaya pembuatan roda gigi
relatif mahal jika dibandingkan dengan biaya pembuatan puli. Sedangkan Puli
(pulley) merupakan elemen mesin yang berfungsi sebagai elemen pemindah
(transmisi) yang pada dasarnya berbentuk seperti roda dan pada umumnya selalu
berpasangan dengan sabuk (belt).

2.2 Klasifikasi Sabuk dan Puli


2.2.1 Sabuk

2.2.1.1 Jenis – Jenis Sabuk

A. Sabuk Konvensional (Sabuk Datar)

Sabuk konvensional adalah belt yang tidak mempunyai bentuk


khusus, biasanya berupa sabuk datar, sabuk bulat dan perigi
(ukuran

5
kecil). Pada pembuatannya, sabuk konvensional ada yang betulang
dan berlapis, tetapi ada pula yang tidk bertulang.

Sabuk konvensional sering digunakan atau menjadi pilihan


karena memiliki kelebihan yang cukup banyak, diantaranya:
penggunaan yang luas, sederhana, murah, mudah didapat, dan
memiliki efesiensi rata-rata 97%.

Kemampuan dari sabuk ini bergantung pada jenis bahan yang


digunakan, pada bahan khusus tertentu efesiensi belt ini dapat
meningkat hingga 98%. Secara umum mampu menggerakan
sampai 6000 fpm (feet/menit) 104 m/s dan menerima beban sampai
500KW.

Secara umum sabuk datar terdiri dari tiga jenis bahan, yaitu :

a. Belt dari Kulit

Belt ini terbuat dari


kulit hewan, contohnya
kulit sapi, adapun untuk
meningkatkan
kemampuan belt, belt
dibuat dengan
campuran kulit dengan
nylon,
dengan kulit yang
berhubungan dengan
puli dan nylon sebagai penguat. Dibuat berlapis adapun yang
tidak, sesuai dengan kebutuhan kualitas belt. Kelebihan belt ini
yaitu mempunyai flexibilitas tinggi, murah, tahan lama, dan
mempunyai koefisien gesek yang tinggi.

b. Sabuk dari Tenunan

Sabuk ini terbuat dari tenunan kain yang berlapis-lapis


yang dicampur dengan karet atau hanya tenunan yang dibuat
dengan serat menyilang, pada dasarnya kemampuan dari belt
6
ini masih dibawah belt yang berbahan dasar kulit. Sabuk ini
sangat

7
fleksibel tetapi dengan cepat hancuroleh panas, minyak atau
pelumas. Salah satu keuntungan sabuk ini adalah mudah di
buat dan diaplikasikan. Sabuk ini baik di gunakan untuk
penggilingan gergaji, pabrik kertas dan tempat yang lembab.

c. Sabuk dari Plastik

Sabuk ini terbuat dari bahan dasar plastik sintetis yang


dicampur dengan karet dan tenunan, untuk sabuk berukuran
kecil (sabuk bulat atau persegi) dibuat dengan campuran karet
dan plastik sintetis tanpa serat penguat. Sedangkan untuk
meningkatkan kualitas sabuk datar dari dari paduan bahan ini
dilengkapi serat penguat berupa fiberglas atau kaust.

B. Sabuk Beralur / Berurat


a. Sabuk Berurat Berdasarkan Sabuk Datar

8
Sabuk ini dilengkapi alur atau urat pada bagian bawahnya,
sabuk ini terbuat dari kain tenunan berlapis karet sintetis dan
dilengkapi dengan tali-tali. Pada dasarnya kemampuan sabuk
ini lebih baik darisabukt konvensional/sabuk datar.

b. Sabuk Berurat berdasarkan Ve-belt

Sabuk ini dilengkapi dengan bagian bawah yang berupa


Ve- belt dan bagian atasnya digabung dengan bagian datar.
Sabuk ini dibuat dengan campuran karet sintetis, tenunan kain,
dan serat kaca atau kawat. Pada dasarnya kemampuan dari
sabuk ini lebih dari sabuk berurat berdasarkan sabuk datar.

C. Sabuk – V

Sabuk-V atau V-belt merupakan salah satu transmisi


penghubung yang terbuat dari karet dan mempunyai penampang
berbentuk trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-V dibelitkan
mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang
membelit pada puli akan mengalami lengkungan sehingga lebar
bagian dalamnya akan bertambah besar.

Sabuk ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu :

a. Bagian mampu tarikan


b. Bagian mampu menerima beban
c. Bagian mampu tekan
d. Bagian pelindung

Setiap bagian dibuat dari campuran serat kaca atau kawat,


karet sintetis yang diperkuat, dan tenunan kain dengan ketahanan
bahan berkisar antara 3 -5 tahun.

Penggunaan sabuk-V cukup luas karena sabuk-V sangat


murah dan mudah dalam penanganannya. Selain itu, sabuk-V juga
memiliki keunggulan lain, yaitu akan menghasilkan transmisi daya

9
yang lebih besar pada tegangan yang relatif rendah jika
dibandingkan dengan transmisi roda gigi. Rantai, sabuk-V bekerja
lebih halus dan tak bersuara. Sementara itu, kekurangan dari sabuk
V adalah ada kemungkinan terjadinya slip.

Sabuk-V terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai


dengan kebutuhan. Tipe yang tersedia adalah A, B, C, D, dan E.
Berikut ini adalah tipe Sabuk-V berdasarkan bentuk dan
kegunaaannya:

 Tipe standar yang ditandai huruf A, B, C, D, & E


 Tipe sempit yang ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
 Tipe beban ringan yang ditandai dengan 3L, 4L, & 5L

Sabuk-V dapat dipasang majemuk sesuai kebutuhan beban.


Selain untuk transmisi putar dan beban, ada pula sabuk-V yang
dikonstruksikan untuk konveyor maupun fungsi khusus untuk
Variable Speed Pulley, yaitu profil V yang lebih lebar.

D. Sabuk Konveyor

Sesuai dengan namanya, sabuk jenis ini fungsi utamanya


sebagai konveyor. Sabuk konveyor dapat berupa :

10
a. Sabuk Konveyor dari belt datar
Konveyor jenis ini digunakannya pada kondisi putaran
rendah serta dilengkapi dengan idler.
b. Sabuk Konveyor dari V – Belt
Pada konveyor jenis ini, bentuk dasar seperti V – belt pada
umunya, hanya saja bagian atasnya memiliki bentuk khusus
untuk kemudahan fungsi pembaus (sebagai bekt konveyor).
Pada pemasangannya dikonstruksikan majemuk.
c. Sabuk Konveyor dari Kawat Tersusun
Konstruksi dari kawat kerja yang teranyam dan cukup
lebar, tetapi pada kedua sisinya dilengkapi rantai sehingga
pemindahan putaran dilakukan oleh roda gigi rantai (sproket)
dan dibantu puli idler. Untuk jenis ini kadang kala
dikategorikan pada rantai konveyor.

2.2.1.2 Massa Jenis Bahan

Bahan Massa Jenis ( kg/𝒄𝒎𝟑)


Kulit 1.00
Kanvas 1.22
Karet 1.14
Balata 1.11
Anyaman tunggal 1.17
Anyaman ganda 1.25

2.2.1.3 Tekanan pada Sabuk

Kekuatan akhir (ultimate stenght) sabuk kulit sangat beragam,


mulai dari 210 kg/cm3 hingga 350 kg/cm3 dengan rasio keamanan
berkisar di angka 8 sampai 10. Bagaimanapun, pemakaian/
pengausan suatu sabuk lebih penting dibanding kekuatan nyata. Hal
tersebut telah dibuktikan dengan peneltian bahwa rata-rata kondisi
suatu tekanan yang diijinkan sekitar 28 kg/cm3 atau lebih untuk

11
menciptakan kondisi sabuk yang layak. Tekanan pada kisaran 17-
25 kg/cm3 biasanya dapat bertahan hingga 15 tahun.

2.2.1.4 Kecepatan Sabuk

Tegangan yang kecil akan menunjukkan bahwa adanya


peningkatan kecepatan sabuk. Selain itu, gaya sentrifugal juga
meningkat yang mengakibatkan gaya tersebut mencoba menarik
sabuk menjauh dari puli. Hal ini akan berdampak pada
pengurangan tenaga yang ditransmisikan oleh sabuk. Untuk
mentransmisikan tenaga yang efisien, kecepatan sabuk yang
dipergunakan sekitar 20 m/sec sampai 22-5 m/sec.

2.2.1.5 Koefisien Gesek Antara Puli dan Sabuk

Koefisien gesek antara sabuk dan puli bergantung pada faktor


– faktor berikut :

1. Bahan sabuk,
2. Bahan puli,
3. Gelincir sabuk, dan
4. Kecepatan sabuk.

Koefisien gesek antara sabuk kuli dan puli besi, pada titik
gelinci dapat diambil persamaan :

dengan v adalah kecepatan dalam satuan m/s.

12
2.2.1.6 Sambungan Sabuk

Kebanyakan sambungan membutuhkan panjang yang lebih


dari ukuran yang tersedia. Untuk itu, industri biasa mengakalinya
dengan cara memotong dari gulungan besar dan disambungkan
dengan pengancing.

Sambungan terdiri dari beberapa jenis, diantaranya :

1. Sambungan Tanam
Sambungan yang ditanam dibuat oleh pabrik untuk
membuat suatu sabuk yang tidak ada akhir atau limitnya. Jenis
ini lebih disukai dibandingkan sambungan lain.
2. Sambungan yang Diikat
Sambungan ikat dibentuk dengan hantaman lubang secara
berderet atau menyilang bagian sabuk (sisa – sisa garis tepi
antara tepi dan lubang).
3. Sambungan yang dapat Berputar
Untuk membentuk suatu sambungan, dibutuhkan kulit
kasar potongan untuk menghantam tepi dan lubang bersama.

13
2.2.2 Puli

2.2.2.1 Macam-macam Puli

A. Puli Idler

Puli idler merupakan puli


tambahan yang berperan sebagai
pengencang pada bagian sabuk
yang kendor. Permukaan puli dapat
radius atau silinder datar (sesuai
kebutuhan). Fungsi atau manfaat
lainnya diantaranya :

a. Sebagai puli antara, untuk menambah sudut dari permukaan


b. Sebagai puli antara belt dengan puli transmisi
c. Pada sistim transmisi mengurangi efesiensi dan dapat meredam
getaran.

B. Puli Pengubah Kecepatan

Sesuai namanya, puli ini berfungsi sebagai pengubah


kecepatan, dimana kecepatan putar poros yang digerakan dapat
diubah-ubah sesuai dengan keperluan (kecepatan poros penggerak
konstan). Pada dasarnya sistim puli ini menggunakan sepasang puli
V yang lebarnya dapat diatur, sehingga didapatkan harga diameter

yang diinginkan.

14
C. Sabuk Penggerak

Sabuk penggerak ini merupakan jenis yang paling banyak


digunakan di industri sebagai penerus daya mekanis karena murah
dan mudah dibuat. Prinsip kerja sabuk penggerak ini mematok pada
gesekan antara roda (puli) dengan sabuknya. Dampaknya terlihat
pada kecepatan putar yang didapat, kecepatan putar tersebut bisa
berubah walaupun kecepatan putar penggeraknya tetap. Hal yang
perlu diperhatikan adalah adanya kemungkinan pergeseran (slip)
antara kedua material (permukaan puli dan sabuk) akibat kekuatan
gesek yang menurun atau beban yang bertambah besar.

Perbandingan transmisi didefinisikan sebagai :

i : kecepatan putar penggerak / kecepatan putar yang digerakkan

15
a. Tanpa slip :
Kecepatan sabuk = Vc1 = Vc2
i = n1/n2 = d2/d1
sehingga d1n1 = d2n2

b. Terjadi slip :
Adanya slip mengakibatkan Vc2 < Vc1
Slip dinyatakan dalam presentase, misalnya s = 2%
Sehingga Vc2 = (100% - s) x Vc1
Atau i = n1/n2 = 1/100%-s x d2/d1

2.2.2.2 Material atau Bahan Pembuatan Puli

Pada dunia teknik kususnya kontruksi permesinan kita mengetahui


ada berbagai macam jenis dan bahan yang bisa digunakan dalam
kontruksi puli, disesuaikan dengan penggunaan puli tersebut yang dapat
kita jumpai dilapangan, adapun jenis-jenis puli tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Bahan Besi Cor/Besi Tuang

Besi cor adalah bahan yang pertama kali digunakan dalam


pembuatan puli mengingat bahan-bahan ini dapat menerima atau
dapat mentransmisikan daya yang besar sehingga banyak
digunakan untuk mesin industri, mesin pertanian, mesin otomobik,
dan lain-lain.

2. Bahan Puli Aluminium

Bahan puli dengan menggunakan aluminium banyak digunakan


untuk peralatan atau perkakas dan mesin-mesin rumah tangga serta
dijumpai pada pesawat elektronik.

3. Bahan Puli Plastik


Puli dengan bahan plastik yang disebut telepon yang banyak
digunakan dalam pesawat elektronika.

16
4. Bahan Puli Mild Steel

17
Bahan puli dengan mild steel banyak kita jumpai pada mesin-
mesin industri dan otomobil.

2.3 Fungsi atau Penggunaan Sabuk dan Puli


1. Mesin Bubut (Lathe)

Mesin Bubut (lathe) adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda
kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar
yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi
yang pada dasarnya merupakan sabuk dan puli yang menghubungkan poros
spindel dengan poros ulir.

Pada intinya sistem sabuk dan puli pada mesin bubut disini digunakan untuk
menyetel kecepatan rotasi (rpm) sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Mesin Frais

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja
menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter).
Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat
pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar
oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya
putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais. Pada dasarnya dalam
pemakanan benda kerja membutuhkan gerak rotasi (rpm) yang sesuai dengan
material benda kerja, gerak rotasi (rpm) pada mesin frais dapat diatur melalui
sistem puli dan belt yang mana diameter puli

18
dapat diatur sesuai kebutuhan, sehingga menghasilkan gerak rotasi (rpm) yang
sesuai.

3. Kompresor

Kompresor adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk


meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor
biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai
tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor biasanya
diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air brush,
untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air gerinder)
dan lain sebagainya. Dimana pada translasi energinya kompresor menggunakan
sistem puli dan belt untuk memindahkan energi rotasi yang dihasilkan oleh
bahan bakar dan dirubah menjadi energi tekanan yang menghasilkan tekanan
udara atau fluida.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sabuk dan Puli sebagai Elemen Pemindah
1. Kelebihan penggunnan sistim transmisi menggunakan Sabuk dan Puli,
diantaranya:
a. Mampu menerima putaran cukup tinggi dan beban cukup besar.
b. Pemasangan untuk jarak sumbu relatif panjang.
c. Murah dan mudah dalam penanganan.
d. Untuk jenis sabuk datar mempunyai keleluasaan posisi sumbu.
e. Meredam kejutan atau hentakan.

19
f. Tidak perlu sistim pelumas.

2. Kerugian penggunnan sistim transmisi menggunakan Sabuk dan Puli,


diantaranya:
a. Suhu kerja agak terbatas sampai 80o C.
b. Jika RPM terlalu tinggi maupun terlalu rendah mennjadi tidak efektif.
c. Selain”Timing Belt” pada pemindahan putaran terjadi selip.
d. Tidak cocok untuk beban berat.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi penulis dari berbagai sumber referensi, maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya:

1) Yang dimaksud dengan dengan puli adalah elemen mesin yang berfungsi
sebagai elemen pemindah (transmisi) yang pada dasarnya berbentuk seperti
roda dan pada umumnya selalu berpasangan dengan sabuk (belt) sedangkan
yang dimaksud dengan belt adalah Belt adalah suatu elemen fleksibel yang
dapat di gunakan dengan mudah mentranmisi torsi dan gerakan berputar dari
suatu komponen ke komponen lainnya.
2) Bahwa dalam pengklasifikasiannya puli terdiri dari puli idler, puli pengubah
kecepatan, dan puli penggerak. Sedangkan belt dalam pengklasifikasiannya
terdiri dari belt konvensional, belt beralur (berurat), belt Ve, dan belt konveyor.
3) Contoh penerapan atau aplikasi dari puli dan belt yang sering dijumpai adalah
pada mesin bubut dan mesin frais yang berfungsi sebagai pengtaransmisi dan
pengatur gerak rotasi (rpm) dan yang ketiga sering dijumpai pada mesin
kompressor yang mana berfungsi sebagai pemindah gerak rotasi.
4) Adapun beberapa kelebihan dari sistem puli dan belt diantaranya murah dan
mudah dalam penanganan, dapat meredam kejutan, tidak perlu sistem pelumas,
pemasangan dengan jarak sumbu relatif panjang. Dan pada sistem ini tentunya
mempunyai beberapa kekurangan, diantanya tidak dapat bekerja dengan RPM
tinggi, suhu kerja agak terbatas, dan tidak cocok untuk beban berat.

3.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan dalam makalah ini,
diantaranya sebgai berikut:

21
1) Pertimbangan dalam pemilihan elemen mesin harus benar-benar sesuai dan
peraktis, selain itu juga harus mempertimbangkan faktor biaya agar lebih
ekonomis.
2) Pada dasarnya sistem puli dan belt tidak bisa menahan gerak rotasi (rpm) yang
cukup tinggi karena dikhawatirkan akan terjadinya slip dan sebagainya,
sehingga apabila dibutuhkan elemen pemindah dengan gerak rotasi (rpm) yang
cukup tinggi penggunaan sistem puli dan belt lebih baik dihindari terutama
demi menjaga faktor keselamatan (safety faktor).
3) Sistem puli dan belt sangat memiliki banyak sekali keuntungan mulai dari
biaya, pemasangan, dan sebagainya. Sehingga apabila memungkinkan dengan
memperhatikan kekurangan dari sistem ini, sistem puli dan belt dapat menjadi
pilihan utama sebagai elemen pemindah (transmisi).

22
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Wahyu. 2011.ELEMEN MESIN (SABUK). Diunduh dari:


https://www.scribd.com/doc/47728947/ELEMEN-MESIN-SABUK.

Pada tanggal 20 Maret 2021.

Herdiana, Dadang. 2013. Belt dan Puli / Transmisi Sabuk. Diunduh dari:

Pada tanggal 25 Maret 2021.

http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/02/belt-tramisi-sabuk.html

Younggi, Dionisius. 2015. Puli. Diunduh dari:

http://teknikmesinpedia.blogspot.com/2015/03/apa-itu-puli-pulley.html

Pada tanggal 26 Maret 2021.

Sumaryono, Muhammad. 2013. Macam-Macam Mesin Perkakas. Diunduh dari:

https://muhammadsumaryono.wordpress.com/2013/01/22/gitar-gitar/

Pada tanggal 30 Maret 2021.

Dermanto, Trikueni. 2014. Desain Sistem Kontrol. Diunduh dari:

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Kompresor.html

Pada tanggal 30 Maret 2021.

23

Anda mungkin juga menyukai