2. Pupuk dengan pupuk yang mengandung fosfat tinggi, contoh : Super Phosphat 36 (SP36) sebanyak 2 kg. Bisa ditabur melingkar di atas permukaan tanah dgn radius 1,5 meter dari batang
3. Dua bulan kemudian, beri pupuk kombinasi fosfat dan kalium
tinggi, contoh : Mono Kalium Phosphat sebanyak 1 kg dengan cara : bikin lubang dengan linggis sejauh 70 cm hingga 120 cm dari batang melingkar. Jarak antar lubang acak saja, yang penting jumlah lubang merata di semua sisi. Masukkan 1/2 hingga 1 sendok teh pupuk MKP kedalam tiap lubang lalu tutup lubang dengan tanah di sampingnya. Pupuk MKP sebisa mungkin tidak kontak dengan udara untuk menghindari oksidasi dan meningkatkan manfaat pemupukan ketanaman 4. Hindari pemberian pupuk lain yang mengandung Nitrogen 5. Batasi pemberian air ke tanaman 6. Rajin-rajin berdoa Cara aplikasi pupuk bioorganik cair pomi : Kuning untuk pertumbuhan, merah untuk pembuahan 1. Semprotkan larutan pupuk bioorganik pomi pada tanah 1 - 2 hari sebelum tanam (pada tanaman padi) dan kocor pada lubang tanam sebelum tanam (pada tanaman cabai, terong, tomat dll), dengan konsentrasi 5 ml/ liter (70 ml pomi per tangki semprot 14 lt). 2. Semprotkan pada daun, batang dan akar tanaman sejak umur 15 hst dengan konsentrasi 5 ml/ lt 3. Semprotkan pupuk bioorganik pomi setiap 15 hari sekali dengan konsentrasi 5 ml/ lt 4. Kocor pangkal batang tanaman cabe, tomat, terong dll dengan pupuk bioorganik pomi setiap 15 hari sekali dengan konsentrasi 5 ml/ lt 5. Cara pemakaian lebih detail bisa dibaca pada label/ kemasan pomi Catatan :
Penyemprotan sebaiknya dilakukan sore hari setelah jam 4
atau pagi hari sebelum jam 9 (saat hari cerah / tidak hujan). 1 tutup botol pomi berisi 12 ml, jadi 1 tangki perlu 5-6 tutup pomi Sebaiknya tidak dicampur dengan pestisida kimia