Anda di halaman 1dari 11

Budidaya Cabai (Capsicum anuum )

dengan
Teknologi Organik MMC
Berikut Analisis Usaha (Skala 1 hektar)

Pupuk Berimbang
Agens Hayati
Peningkatan Hasil
Kelestarian lingkungan
Keberlanjutan

Edisi III - Juni 2016


Budidaya Cabai

Mengapa dengan teknologi Organik MMC?

Dapat mengurangi penggunaan pupuk NPK ( secara


bertahap) dari 25 % sampai 50%.
Peningkatan hasil/produksi cabai 25 % sd 40%
Penghematan penggunaan pupuk kandang. Sebagai
gambaran, 1 botol MOSA GOLD (500 gr) setara dengan
1 ton pupuk kandang, sehingga esien dan praktis.
Pupuk organik MMC mampu bertahan lama di tanah dan
diserap tanaman secara berlahan (slow release).
Peningkatan kualitas buah (ukuran ,bobot, daya tahan
buah)
Penggunaan agens hayati MMC lebih menjamin bebas
residu pestisida kimia, sehingga meningkatkan nilai jual
Pada lahan, lebih menjamin kelestarian kesuburan
tanah
Dan berbagai keuntungan lainnya
Budidaya Cabai

Budidaya Cabai Capsicum Anuum


dengan Teknologi MMC

Saat ini harga cabai cenderung tinggi, apalagi di musim


penghujan biasanya harga melonjak. Budidaya cabe atau
lombok memiliki peluang besar untuk dijadikan alternatif
peningkatan ekonomi petani kita. Asal tekniknya sesuai,
hasilnya luar biasa! Apalagi bila tanaman cabai kita
menggunakan pestisida biologi, artinya tidak menggunakan
pestisida kimia yang berbahaya sehingga selain kualitas
hasil cabai yang dihasilkan lebih bagus, juga turut menjawab
kebutuhan akan pangan sehat bagi masyarakat kita.

Syarat Tumbuh

Cabai cocok ditanam pada tanah berhumus/subur, gembur, bersarang sehingga


drainasenya baik. Cabai dapat ditanam di dataran rendah 10 m dpl hingga dataran tinggi
1500 dpl. Derajat keasaman tanah (pH 56) yang optimum untuk pertumbuhan cabai .

Pengolahan Lahan

- Lahan dibajak, kemudian digaru (biarkan selama 1


minggu)
- Buat bedengan dengan lebar 120cm dan parit selebar
50m.
- Tebarkan pupuk kandang dosis : 0,5 -1 ton/ 1000 m2
- Tebari dengan Dolomit sebanyak : 0,25 ton / 1000 m2
untuk menetralkan PH tanah.
- Siramkan MOSA GOLD (1 bt) / AGRITECH (1-2 bt)
untuk luasan lahan per 1000 m2 ;
Aplikasi MOSA GOLD : 1 botol dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap
50 liter air tambahkan 200 cc larutan induk, atau 1 gembor ( 10 liter ) diberi 1
sendok makan peres MOSA GOLD dan disiramkan ke bedengan 5-10m.
Aplikasi AGRITECH : 1 gembor ( 10 liter ) diberi 2-4 tutup AGRITECH dan
siramkan ke bedengan sepanjang 5 10 meter.
Campurkan SUPERGLIO (MOSA GLIO) 100 200 gr ( 1
2 bungkus ) dengan 50 100 kg pupuk kandang, dan
biarkan 1 minggu. Campuran ini kemudian disebarkan ke
bedengan.
Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak
tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag (biarkan 1 2 minggu).

Pemasangan mulsa serta pembuatan lubang


tanam

1
Budidaya Cabai

Fase Persemaian ( 0-30 Hari)


Persiapan persemaian;

Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan. Naungan


bisa dibuat dari atap plastik atau rumbia.

Media tumbuh yang dipakai dari campuran tanah dan pupuk kandang
atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang
25-50kg sebelum dipakai dicampur dengan SUPERGLIO (MOSA
GLIO) 100 gr dan didiamkan selama 1 minggu lalu dimasukkan ke
polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau bekong daun pisang.

Penyemaian;
Contoh pembibitan sederhana dari daun
Bersihkan biji dari bahan kimia dengan air, kemudian buat pisang (bekong). Media pembibitan terdiri
dari tanah halus dan pupuk kandang yang
larutan BIO SPF untuk perendaman benih. Pembuatan sudah dicampur SUPERGLIO (MOSA GLIO)
larutan kira-kira setengah sendok makan BIO SPF dilarutkan
dengan 1 liter air. Perendaman dilakukan selama 3 jam.

Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag , lalu ditutup
selapis tanah tipis-tipis ditambah pupuk kandang matang
yang telah disaring.

Semprot AGRITECH dosis 1-2 tutup/tangki umur 10 dan17 Hari Setelah Semai (HSS).
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban

Fase Penanaman
Cara pemilihan bibit cabai:

Pilih bibit yang seragam, sehat, kuat tumbuh mulus dan tidak-
terdapat gejala penyakit.
Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 30 hari).

Cara pemindahan dan penanaman bibit cabe; Pemberian BIO-SPF diawal untuk antisipasi dari
Waktu tanam sebaiknya dilakukan di sore hari. Plastik polibag penyakit antraknosa pada tanaman cabai

atau bekong dilepas dan bibit diambil pelan-pelan sehingga


akar tidak terganggu.

Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram/disemprot AGRITECH


3 sd 4 tutup/tangki.

Apabila pengadaan bibit dengan cara membeli yang sudah jadi (siap tanam),
disamping pemberian AGRITECH setelah penanaman tambahkan larutan
BIO- SPF pada perakaran dengan dosis 10 gr (setengah sendok makan) untuk
5 liter air.

Untuk menjaga dari sengatan sinar matahari, bibit yang telah ditanam bisa
diberi pelindung pelepah daun pisang.

2
Budidaya Cabai

Pengelolaan Tanaman pada 7-70 HST (Hari Setelah Tanam)

Pada tahapan ini, dilakukan pemupukan, penyiraman (pengocoran), penyemprotan dan


perempelan. Secara teknisnya sebagai berikut;

Penyiraman
Penyiraman dengan pengocoran tiap tanaman atau
penggenangan (jawa: dilep) jika dirasa kering.

Pemupukan
Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali
pada pangkal batang/tiap lubang tanam.

Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro; Urea : SP 36 : KCl +


MOSA GOLD = (250 : 250 : 250 + 1 Botol MOSA GOLD) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil).
Diberikan pada umur 1 sd 4 minggu dengan dosis 250 cc/lubang.

Sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro; Urea : SP36 : KCl +
MOSA GOLD = (500 : 250 : 250 + 1 Botol MOSA GOLD) gr dalam 50 liter air (1 tong
kecil). Pengocoran diberikan dengan dosis 500 cc/lubang.kebutuhan pupuk makro per
1000 meter persegi untuk tanaman cabai

Pemupukan dengan pupuk organik MMC

Pupuk Semprot/Pupuk Daun


Penyemprotan dengan larutan AGRITECH dosis 3 sd 5 tutup
dan HORTECH 1-2 tutup kedalam 1 tangki air 14 liter.
Penyemprotan diusahakan sampai ke bagian dalam daun.
Penyemprotan ini dilakukan pada umur 10 HST, umur 20
HST, umur 30 HST, umur 40 HST dan umur 50 HST.
Secara mudahnya Penyemprotan dengan jeda 10 hari
sekali.

Perempelan
Perempelan tujuannya agar mengatur jumlah cabang dan
produksi cabainya lebih optimal. Sisakan 2-3 cabang Penyemprotan AGRITECH 5 tutup per tanki
semprot 14 liter, disemprotkn di seluruh bagian
utama. Produksi buah akan mulai pada umur 15 sd 30 hari. daun tanaman cabai

3
Budidaya Cabai
Pengamatan Hama & Penyakit pada tanaman cabai:
Spodoptera litura/ Ulat grayak
ciri-ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna
hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan
ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian
punggungnya (seperti bulan sabit).

Gejala serangan: larva memakan


permukaan bawah daun dan daging
buah dengan kerusakan berupa
Pengendalian hama dan penyakit secara serempak
dengan agens hayati lebih memaksimalkan
bintil-bintil atau lubang-lubang
keberhasilan besar. Serangan parah, daun cabai
gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja.

Pengendalian;
Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di
sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian.
Semprot dengan TOP BN (MOSA BN) sebanyak 30 gr (1/3 sachet) dilarutkan dalam
tangki 14 liter. 1 sachet TOP BN (MOSA BN) cukup untuk lahan seluas 1000m2.

Penyakit Bule / Gemini

Penyakit bule / gemini ini disebabkan oleh virus.


Penyakit ini dapat menyerang tananaman cabai dan
dapat menular melalui vektor pembawa yakni kutu
kebul.
Degan penjelasan Kutu kebul tersebut menghisap
tanaman cabai yang sudah terkena virus kuning
kemudian menghinggap pada tanaman cabai yang
masih sehat dan kemudian mengeluarkan
Tanaman cabai yang tekena lendir yang masih mengidap virus kuning,
virus gemini
kemudian virus tersebut menyebar
didalam tubuh tanaman yang bersamaan
dengan cairan yang ada didalam tubuh tanaman
tersebut. Penyakit bule masuk saat fase tanaman pada
kondisi lemah diantara umur 10.20.30,40 dan 60
HST.Tanaman yang terserang penyakit virus
Bule/Gemini/kuning menimbulkan gejala daun
mengeriting dan ukuran lebih kecil.

Pengendalian;
Pengendalian kutu kebul (vektor virus) dengan penyemprotan TOP-
BN (MOSA BN) dengan dosis 30gr pertangki 14 liter. Bila populasi
kutu kebul sangat padat atau tinggi penyemprotan dilakukan setiap 3
hari sekali
Untuk pengendalian virus nya dengan menggunakan antivirus
nabati MOSA BIMASAKTI. Penyemprotan dengan interval 5-7 hari
sekali dengan dosis 2-2.5 ml per liter.
Untuk mempercepat pemulihan, perlu diberikan asupan nutrisi
mineral dan asam amino yang bisa didapatkan di AGRITECH

4
Budidaya Cabai

Pengamatan Hama & Penyakit pada tanaman cabai:


Penyakit Layu / Layu fusarium

Penyakit layu ini disebabkan beberapa jamur antara


lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala
serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering
dan gugur daun. Tanaman layu
dimusnahkan dan untuk
mengurangi penyebaran,
sebarkan SUPER GLIO (MOSA
GLIO) dicampur pupuk kandang
Tanaman cabai yang penyakit layu yang sudah matang 25 sd 50 kg,
fusarium
dibasahi air secukupnya dan
diperam 1 minggu.

Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici

Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala
serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-
abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning
sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi
rusak karena terbakar sinar matahari. Pengendaliannya adalah sejak
dini/awal dilakukan perendaman benih dengan BIO-SPF 10 gr
(setengah sendok makan) dilarutkan dengan 1 liter. Benih direndam
dengan larutan BIO-SPF ini selama 3 jam.

Penyakit Busuk Buah Antraknosa / Patek

Penyakit busuk buah antraknosa


disebut juga Colletotrichum
gloeosporioides, gejala serangan
mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang
membusuk melebar dan berkembang menjadi warna
orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak
terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora
berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan
seluruh bagian buah mengering. Pengamatan
Tanaman cabai yang penyakit antraknose
atau patek sangat merugikan dan ditakuti dilakukan pada buah merah dan hijau tua.
petani cabai
Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada
waktu panen dipisahkan. Sejak awal dilakukan perendaman benih dengan BIO-SPF 10
gr (setengah sendok makan) dilarutkan dengan 1 liter. Benih direndam dengan larutan
BIO-SPF ini selama 3 jam.

Lalat Buah (Dacus dorsalis)

Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya
dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah
memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah.
Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat
buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol (minyak cengkeh) 40
buah / ha.

5
Budidaya Cabai

Panen dan Pasca Panen

Tanaman setelah pemetikan buah untuk pemanenan pertama bisa tumbuh


kembali untuk panen berikutnya. Untuk memaksimalkan pemanenan perlu
diperhatikan hal berikut;

Panen pertama sekitar umur 60-75 hari setelah tanam. Panen kedua dan
seterusnya tiap 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali
pemetikan.

Setelah pemetikan ke-3 perlu disemprot dengan AGRITECH + HORTECH dengan


perbandingan seperti diatas. (AGRITECH 5 tutup dan HORTECH 1 sd 2 tutup per
tangki 14 liter).
Pemupukan melalui pengocoran dilakukan dengan perbandingan seperti diatas
(Urea : TSP: KCL + MOSA GOLD = 500 : 250 : 250 + 1 botol MOSA GOLD) .
Pemberian kocoran sebanyak kira-kira 200cc ( liter) per tanaman.

Hal yang perlu diperhatikan saat pemanenan:

- Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)


- Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
- Penyortiran dilakukan sejak di lahan
- Simpan ditempat yang teduh

6
Budidaya Cabai

Analisa Usaha Budidaya Cabe skala 1 hektar

Biaya persiapan Lahan untuk 1 tahun ( 2 kali tanam)


1 Sewa lahan Rp 3.500.000
2 Pembersihan lahan Rp 2.000.000

A 3
4
5
Pencangkulan
Pengguludan
Pemasangan Mulsa
Rp
Rp
Rp
6.000.000
2.500.000
1.000.000
6 Pelubangan Mulsa Rp 200.000
7 Penanaman Rp 750.000
Total Biaya Persiapan lahan Rp 15,950,000

Biaya Pemeliharaan
(3 orang x 100 hari x Rp.60.000,- ) Rp 18.000.000
1 Pemasangan Ajir (Sampai siap panen) -
B 2
3
Penyulaman
Pengocoran
-
-
4 Pengikatan -
5 Penyemprotan -
6 Perempelan Daun -
Total Biaya Pemeliharaan Rp 18.000.000

Biaya SAPROTAN (Sarana Prasarana Pertanian)


- Untuk 2 kali tanam
1 Bibit 11 amplop x Rp 150000 Rp 1.650.000
2 Mulsa 10 rol merk Blonceng Rp 5.500.000

C 3
4
Pupuk Kandang 3000 kg x 600
Pupuk Anorganik NP 16-16 200 kg x 11000
Rp
Rp
1.800.000
2.200.000
5 Ajir 18000 batang x Rp 500/batang Rp 9.000.000
6 Bambu 20 batang x Rp15000 Rp 300.000
7 Terpal 2 lembar ukuran 6x8 m Rp 500.000
8 Produk MMC Rp 14.600.000
- Mosa Gold 50 botol Rp 4.500.000
- Agritech 50 botol Rp 1.750.000
- Hortech 50 botol Rp 1.500.000
- TOP BN 20 sachet Rp 600.000
- BIO SPF 50 Sachet Rp 1.750.000
- SUPERGLIO 50 Sachet Rp 1.500.000
- BIMASAKTI 30 botol Rp 4.500.000
Total Biaya SAPROTAN Rp 37.050.000

7
Budidaya Cabai

Analisa Usaha Budidaya Cabe skala 1 hektar

Total Biaya tiap musim tanam


(Biaya A / 2 kali tanam )+ Biaya B+ Biaya C
(Rp.15.950.000 / 2 kali tanam ) + 18.000.000 + Rp.37.050.000
= Rp. 63.025.000

Perkiraan keuntungan per panen :

Setiap tanaman menghasilkan 1kg sd 1,5 kg. Jika dirata-rata per


tanaman menghasilkan 1 kg cabai (hasil terendah), maka prediksi
panen mencapai 18 ton ( 1 kg x 18000 tanaman).

Dengan perkiraan harga jual minimal Rp. 20.000,- , maka perkiraan


pendapatan sebesar ; Rp.360.000.000,- (Rp.20.000,- x 18 ton) per
musim.

Keuntungan per musim


Rp.360.000.000 - Rp.63.025.000 = Rp. 296.975.000,-

Catatan :
Musim kedua tanpa 1-6 diatas
Musim kedua tanpa 2,5,6,7 dan drum
Budidaya Cabai ini secara semi organik, yakni tanpa pestisida kimia,
kecuali keadaan terpaksa
Fluktuasi biaya menyesuaikan perkembangan

8
C a bai Berkualitas, Panen Me
kan ning
s i l ka
a ih Se hat dan Berkelanjut t,
H L eb a n

www.agrokomplekskita.com | www.mosamandiri.co.id

Anda mungkin juga menyukai