Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Uang”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Moneter Keuangan Negara

Dosen Pengampu :
Venita Sofiani

Penyusun :
Nabila Putri Apriliani 2041211009
Asep Pirmansah 2041211007
Khildan Nurulhikam 2041211003
Hariansyah Muharram 2041211012

Program Studi DIII Perpajakan


Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat limpahan
rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini, dan tak lupa kita
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya, karena atas jasa-jasa beliaulah sehingga kita dapat
membedakan mana yang haqk dan mana yang bathil.
Terimakasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini, dan juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini karena dengan berkat kerja samanya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan sesuai apa yang diharapkan.
Manusia pasti memiliki kekurangan seperti halnya dalam pembuatan tugas ini
pun kami banyak sekali kekurangan. Untuk itu, kami selalu mengharap kritik dan
saran dari pembaca guna kemajuan bersama.

Penyusun, 9 Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Sejarah Uang..........................................................................................................2
2.1.1 Masa sistem Barter.........................................................................................2
2.1.2 Uang barang....................................................................................................2
2.1.3 Sejarah uang logam dan kertas.....................................................................3
2.1.4 Uang masa modern atau masa kini...............................................................3
2.2 Sejarah uang di Indonesia.....................................................................................3
2.3 Fungsi dan jenis Uang............................................................................................5
2.3.1 Fungsi uang......................................................................................................5
2.3.2 Jenis-jenis uang................................................................................................6
2.4 Kebijakan Moneter................................................................................................7
2.5 Manfaat Uang.........................................................................................................8
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uang merupakan salah satu sarana dan penunjang kehidupan.
Sebagian orang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya perekonomian,
karena di dalam masyarakat modern saat ini, kegiatan-kegiatan seperti jual-
beli, sewa-menyewa, ekspor-impor, dan sebagainya memerlukan uang sebagai
alat transaksi.
Dalam perekonomian suatu negara atau wilayah, uang sangat memiliki
peranan yang sangat penting. Kesehatan perekonomian dapat tercermin dari
jumlah uang yang beredar dalam masyarakatnya. Layaknya sebuah aliran arus
listrik yang mengalir dan terdistribusi dengan baik sehingga dapat membuat
lampu menyala dan menerangi seluruh kota. Apabila aliran tersebut
mengalami masalah dalam distribusi arus listriknya, maka dapat dipastikan
lampu tidak akan menyala dan menerangi kota. Begitu pun dengan uang yang
harus selalu berputar dalam perekonomian, apabila terhambat maka
perekonomian pun akan menjadi redup. Agar fungsi uang ini bisa tetap
berjalan seperti sebagaimana mestinya, maka dibutuhkan suatu kebijakan oleh
otoritas moneter

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Uang
2. Apakah fungsi uang dan apa saja jenis uang
3. Bagaimana kebijakan moneter
4. Apa saja manfaat dari adanya Uang

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian uang serta sejarah uang
2. mengetahui fungsi dan jenis uang yang beredar di Indonesia
3. memahami kebijakan moneter

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Uang
Uang pada jaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Sebelum uang
ditemukan manusia menggunakan sistem barter atau sistem pertukaran antara
barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya. Akibat sulitnya untuk
menemukan kesamaan keinginan dalam pertukaran barang dengan sistem
barter maka dipergunakanlah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan
diterima dengan suka rela. Pada zaman dahulu kala uang tidak seperti pada
saat sekarang yang berbentuk koin dan kertas. Dulu manusia sempat
menggunakan kerang, garam, dan lain sebagainya dalam melakukan transaksi
ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya dapat berupa uang kertas
dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan uang seperti cek,
giro, surat berharga, dan sebagainya.
Barter merupakan suatu sistem pertukaran yang telah ada seusia
dengan peradaban manusia itu sendiri serta menunjukan bahwa tukar menukar
telah dimungkinkan terjadi tanpa perantara uang. Kemudian beberapa
kelemahan timbul dari cara ini sehingga cara barter hanya dapat
mempertahankan kehidupan primitif saja.(Mahmud, 1985)
2.1.1 Masa sistem Barter
Sejarah barter diperkirakan muncul pada 6000 SM dan
diperkenalkan oleh suku Mesopotamia. Kemudian, sistem barter ini
diadopsi oleh orang fenisia. Dalam sistem yang baru ini, mereka
menggunakan berbagai barang sebagai standar barter.
Sistem barter lambat laun menemui kendalanya ketika kedua orang
yang melakukan pertukaran tidak sepakat dengan nilai
pertukarannya. Keberadaan permasalahan ini membuat manusia
akhirnya berinovasi untuk menciptakan uang komoditas atau uang
barang
2.1.2 Uang barang
Karena sistem barter menemui banyak kendala dalam
penerapannya. Akhirnya pada masa itu manusia menerapkan barang
dasar yang hamper semua orang miliki sebagai standar pembayaran.
Barang dasar yang dimaksud di antaranya seperti garam, teh,
tembakau, dan biji-bijian. Akan tetapi, uang barang tersebut berubah
seiring berjalannya waktu menjadi hewan ternak dan saat budaya
pertanian muncul uang barang tersebut bergeser lagi dalam bentuk

2
produk pertanian seperti gandum, sayuran, dan tumbuhan lainnya.
Pada 1200 SM, uang primitive mulai digunakan. Uang primitive
berasal dari cangkang kerang dan sebagainya.
2.1.3 Sejarah uang logam dan kertas
Berdasarkan sejarah, uang logam diciptakan pertama kali pada
tahun 560-546 SM oleh Croseus di Yunani. Namun seiring
berjalannya waktu akibat keterbatasan bahan baku uang logam (emas
dan perak), tercetuslah ide untuk membuat uang kertas oleh orang
tiongkok pada abad 1M.
2.1.4 Uang masa modern atau masa kini
Sejarah uang semakin berkembang, setiap negara kini sudah
memiliki mata uang yang sah, seperti Indonesia dengan mata uang
“Rupiah”. Pada tahun 1946, kartu kredit dan debit diperkenalkan
sebagai alat transaksi nontunai yang masih kita gunakan sampai
sekarang.
Suatu hal menjadi pembeda adalah keberadaan teknologi canggih di
masa sekarang yaitu kehadiran dompet digital (e-wallet) dan
QQRIS (kode QR Standar Indonesia) sebagai pilihan tambahan
untuk transaksi nontunai.

2.2 Sejarah uang di Indonesia


Masyarakat Indonesia pada zaman dahulu bertransaksi dengan mata uang
seperti koin emas dan perak. Pada zaman kolonial, dulu pertukaran uang
dilakukan dengan gulden, mata uang belanda. Indonesia mengalami
perubahan mata uang dari waktu ke waktu.
1. Tahun 800-1600, Indonesia menggunakan bermacam pembayaran
untuk melakukan transaksi
Tahun 800 sampai 1600 masehi transaksi dilakukan dengan
menggunakan koin emas dan perak. Produk koin pertama kali
ditemukan di Indonesia berasal dari dinasti Sailendra yang diproduksi
dari abad ke-9 hingga ke-12.
Indonesia selain menggunakan koin emas dan perak, untaian manik-
manik juga dipakai sebagai alat tukar. Manik-manik ini diproduksi
oleh kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan menyebar hingga pulau Jawa,
Kalimantan sampai Indonesia bagian timur seperti Maluku.
2. Tahun 1600-1942, Indonesia mengguanakan mata uang Kolonial
Belanda

3
Orang-orang Eropa datang ke Indonesia dengan membawa koin emas
dar Portugal dan Venesia, dolar perak dari Bolivia, Peru dan Meksiko
yang kemudian jadi koin perdagangan utama selama beberapa ratusan
tahun. Uang kertas pertama muncul di tahu 1752 berkat pembentukan
De Bank Courant dan Bank Van Leening. Setelah VOC bangkrut pada
31 Desember 1799, Republik Batavia mengeluarkan uang sendiri dan
membuat koin gulden perak pada tahun 1802.
3. Tahun 1942-1945, masa penjajahan Jepang
Pada tahun 1942, jepang menginvasi pemerintahan Hindia Belanda
dan mengambil alih seluruh negeri. Jepang melikuidasi bank-bank,
termasuk De Javasche Bank. Setelahnya, terbitlah uang kertas yang
dikeluarkan oleh De Japansche Regeering dan menjadi alat
pembayaran yang sah sejak Maret 1942.
Uang Jepang mengalami hiperinflasi dikarenakan mencetak uang
secara berlebihan. Pada tahun 1944, Jepang mengeluarkan uang yang
dicetak dalam Bahasa Indonesia. Stok uang kertas ini dipakai oleh
pemerintah Indonesia sampai tahun 1946 ketika pemerintah baru bisa
mencetak uang sendiri.
4. Belanda datang Kembali untuk merebut Indonesia dan mengeluarkan
Gulden NICA
Pada akhir perang, sekutu NICA mengambil alih kendali atas
Indonesia lalu mencetak gulden NICA di tahun 1943. Uang ini
disebarkan di Papua, Maluku dan Kalimantan. Melihat hal ini
Soekarno mengeluarkan dekrit (keputusan) segera di tanggal 2
Oktober 1945 yang menyatakan bahwa uang kertas NICA itu ilegal.
5. Tahun 1945, Indonesia mulai mencetak mata uang rupiah
Pada tahun 1945, setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah
Indonesia memutuskan untuk membuat mata uang sendiri. Rupiah
Indonesia pertama kali dikeluarkan pada 3 Oktober 1946. Sementara,
mata uang yang berlaku sebelumnya seperti uang NICA atau mata
uang jepang harus diserahkan ke bank paling lambat 30 Oktober 1946.
Saat itu satu rupiah nilainya setara dengan 0,5 gram emas.
6. Tahun 1965-1991, terjadi inflasi besar-besaran
Pada tahun 1961 terjadi inflasi hingga naik 27 persen. Di tahun
selanjutnya, melonjak hingga 174 persen dan menjadi 600 persen pada
tahun 1965. Akibat kekacauan ini, harga terus melonjak naik dan
indeks harga pada akhir tahun 1965 dihitung 363 kali lebih tinggi dari
tahun 1958.

4
Inflasi ini membuat pemerintah untuk menambahkan beberapa
nominal baru rupiah. Pada tahun 1970, Bank Indonesia menambahkan
nominal Rp5.000 dan Rp10.000 pada uang kertas baru. Setelah inflasi
terkendali, koin rupiah mulai diperkenalkan lagi, mulai dari nominal
Rp1 hingga Rp100. Pada bulan September 1975, uang kertas pecahan
Rp100 ditarik permanen dari peredaran.
7. Tahun 1992-1999, sebelum dan sesudah krisis ekonomi
Krisis keuangan Asia yang terjadi pada tahu 19997-1998 mengurangi
nilai rupiah hingga 80 persen. Dikarenakan hal tersebut masyarakat
menggulingkan Soeharto dari kursi kepresidenan yang telah ia duduki
selama 32 tahun. Pada Juni 1998, rupiah mencapai titik terendah yang
menyentuk angka Rp16.800 per 1 USD.
Uang pecahan Rp50.000 yang sebelumnya bergambar Soeharto diganti
dengan gambar WR Soepratman pada pecahan yang sama. Hal
tersebut menandakan berakhirnya kekuasaan Soeharto dan memulai
babak baru di era reformasi.
8. Tahun 2000-2005, uang kertas pecahan 100 dan 500 dihentikan
Pada tahu 2000, uang kertas pecahan 100 dan 500 rupiah resmi
dihentikan produksinya. Hal tersebut terjadi dikarenakan ada devaluasi
dramatis terhadap mata uang Indonesia. Namun, penghentian ini
selaras dengan munculnya pecahan uang baru Rp1.000 dan Rp5.000.
Sekitar taun 2004, pecahan uang Rp20.000 diperkenalkan. Sementara
itu, di tahun 2005, direksi Bank Indonesia mendesain ulang pecahan
uang kertas Rp10.000 dan Rp50.000
9. Tahun 2016, Bank Indonesia meluncurkan seri pecahan uang terbaru
seperti yang beredar di masa sekarang
Pada tahun 2016, perubahan terbaru dilakukan. Tepatnya pada 19
Desember 2016, Bank Indonesia meluncurkan desain baru uang kertas
dan koin rupiah. Bank Indonesia juga menempelkan teks ‘Negara
Kesatuan Republik Indonesia’ pada uang kertas, bukan Bank
Indonesia seperti pada seri uang sebelumnya.
2.3 Fungsi dan jenis Uang
2.3.1 Fungsi uang
Uang memiliki banyak fungsi bagi perekonomian, fungsi uang dibagi
menjadi 2 bagian yaitu, fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi asli
a. Uang sebagai alat penukar (medium of exchange)
Uang digunakan sebagai alat untuk mempermudah
pertukaran. Semenjak adanya uang, pertukaran dapat

5
dilaksanakan setiap hari dan lebih efisien, tanpa
menunggu adanya kesamaan kehendak.
b. Uang sebagai satuan hitung (unit of account)
Uang sebagai satuan hitung dikarenakan uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman. Sebagai alat satuan hitung, uang juga
berperan untuk memperlancar pertukaran.
c. Uang sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
Uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli
dari masa sekarang ke masa mendatang. Hal ini juga
dapat dibaca sebagai alat investasi, di mana uang
menjadi deposit di bank.

2. Fungsi turunan
a. Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Semakin berkembangnya zaman, manusia
membutuhkan alat pembayaran yang dapat diterima
semua orang untuk melakukan sebuah transaksi, yaitu
uang.
b. Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Dengan mempunyai uang berarti mempunyai kekayaan,
uang dapat digunakan sebagai alat penimbun kekayaan
dengan cara menabung dan sebagainya.
2.3.2 Jenis-jenis uang
Uang memiliki banyak jenis ada yang berdasarkan Bahan, Nilai,
Kawasan serta Lembaga .
 Berdasarkan Bahan
1) Uang logam
Merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari
logam, baik dari alumunium, kupronikel, bronze, emas,
perak atau perunggu dan bahan lainnya.
2) Uang Kertas
Merupakan uang yang bahannya terbuat dari kertas atau
bahan yang berkualitas tinggi, yaitu tahan terhadap air,
tidak mudah robek atau luntur. Uang dari bahan kertas
biasanya dalam nominal yang besar mudah dibawa
untuk keperluan sehari-hari.

6
 Berdasarkan Nilai
1) Bernilai penuh (full bodied money)
Merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan
nominalnya.
2) Tidak bernilai penuh (representative full bodiet money)
Merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari
nilai nominalnya.
 Berdasarkan Kawasan
1) Uang local
Uang yang berlaku di suatu Negara tertentu, seperti
Rupiah di Indonesia atau Ringgit di Malaysia.
2) Uang Regional
Merupakan uang berlaku di kawasan tertentu yang
lebih luas dari uang local seperti untuk kawasan benua
Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa, yaitu EURO.
3) Uang Internasional
Uang yang berlaku antar Negara seperti US Dollar dan
menjadi standar pembayaran Internasional.
 Berdasarkan Lembaga
1) Uang Kartal
Merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral
baik uang logam maupun uang kertas.
2) Uang Giral
Merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum
seperti cek, bilyet giro, traveler cheque, dan credit card.
2.4 Kebijakan Moneter
kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan
ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut
dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan
output keseimbangan.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan
cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan
moneter dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Kebijakan moneter ekspansif / Monetary Expansive Policy adalah
suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang
beredar.

7
2. Kebijakan moneter kontraktif / Monetary Contractive Policy
adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang
yang beredar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight
money policu).

2.5 Manfaat Uang


Uang sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya ketika melakukan
transaksi.
 Untuk mendorong aktivitas ekonomi
 Sebagai komoditas yang diperjualbelikan
 Sebagai penyelamat depresi ekonomi Negara
 Sebagai fasilitas rencana produksi dan konsumsi
 Mempermudah untuk menentukan nilai (harga) barang dan jasa

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan


perekonomian. Uang merupakan alat pembayaran yang sah, dengan fungsi
sebagai alat tukar, alat satuan hitung, alat penimbun dan pemindah kekayaan
serta pembayaran yang ditangguhkan. Uang juga memiliki jenis yaitu uang
kartal dan uang giral.
Penciptaan uang merupakan proses memproduksi/menghasilkan uang
baru. Uang tercipta saat bank memberikan kredit, pencetakan uang dilakukan
oleh PERUM PERURI.
.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dahliana, D. (n.d.). Sejarah Uang.

IDN TIMES. (2021, Oktober 27). Retrieved from 9 Linimasa Sejarah Perjalanan Rupiah
sebagai Mata Uang Indonesia: https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-
zakiah-1/sejarah-rupiah-mata-uang-indonesia?page=all

Qothrunnada, K. (2022, April jumat, 08). Detik Finance. Retrieved from Uang: Pengertian,
Fungsi, dan Jenis-jenisnya: https://finance.detik.com/moneter/d-6022525/uang-
pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya

Sari, S. W. (2016). Perkembangan dan Pemikiran Uang Dari Masa ke Masa.

10

Anda mungkin juga menyukai