Anda di halaman 1dari 26

BAB 1 SEJARAH PERKEMBANGAN BANK

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi inimasiswa diharapkan dapat:
 Memahami sejarah perkembangan perbankan di Indonesia
 Maampu menjelaskan definisi, fungsi dan kegiatan-kegiatan bank

PENDAHULUAN
Perbankan merupakan salah satu pondasi bagi suatu negara, perbankan sendiri secara
umum diartikan suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa
keuangan, seperti tempat menyimpan uang dan investasi, memberikan pinjaman kepada
pihak yang membutuhkan, pengawasan terhadap mata uang, , membiayai usaha
perusahaan, dan lain-lain. Tujuan adanya perbankan sendiri untuk menjaga
perekonomian suatu negara agar uang yang beredar tidak terlalu banyak yang
mengakibatkan inflasi dan tidak telalu sedikit yang mengakibatkan deflansi, selain itu
perbankan juga ikut serta menumbuhkan perekonomian dengan memberikan pembiayaan
kepada usaha masyarakat maupun badan usaha.
Sejarah perbankan ini tidak terlepas dari
peranan uang. Dalam Perekonomian uang merupakan
materi yang sangat berharga. Perekonomian modern
tidak dapat dipisahkan dengan pentingnya uang. Uang
ibarat darah dalam tubuh manusia, tanpa uang,
perekonomian tidak akan dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Secara sederhana uang didefinisikan segala
sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu
Pada zaman dahulu para
dalam pertukaran. Secara hukum, uang adalah sesuatu pedagang memakai emas untuk
yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. alat pembayaran (currency).
Kemudian dari emas tersebut
Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika mengalami perkembangan sistem
pembayaran sampai menjadi uang
ada aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa kartal yang kita pakai sehari-hari
sesuatu itu dapat digunakan sebagai alat tukar.
1.1 PENGERTIAN, FUNGSI UANG
A. Pengertian Uang
Uang merupakan alat penukar dan pembayaran transaksi komersial dan finansial. Uang
menjadi pendorong kemajuan perekononıian dan perdagangan nasional dan
internasional. Globalisasi perekonomian dapat terjadi berkat peranan uang. Hampir
seluruh aspek kehidupan dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang
sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satu peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan
menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti
stagnan dan tidak berkembang.
Uang adalah hampir segala-galanya, bahkan ada pepatah yang mengatakan "ada
uang abang sayang, tak ada uang abang melayang". Pepatah tersebut menunjukkan
pada kita bahwa demikian hebatnya kekuatan uang untuk mengatur dan mengendalikan
kehidupan manusia. Aliran uang bagaikan darah yang mengalir dalam tubuh manusia,
tanpanya seakan-akan manusia akan mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah
yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan Iemah, yang
pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan. Kapankah uang
mulai dibutuhkan dalam kehidupan manusia? Sampai sejauh
manakah peranan uang dalam kehidupan kita? Siapa yang
berhak membuat dan menggunakan uang?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu saja
Pada zaman dahulu kala manusia
membutuhkan penjelasan yang panjang lebar. Penjelasan dalam memnuhi kebutuhannya
menggunakan sistem barter, yaitu
mengenai uang dimulai ketika uang secara historissudah sejak tukar menukar barang satu
lama peradaban manusia menggunakan uang guna dengan barang yang lain dengan
orang lain. Kelemahan barter
mempermudah transaksi ekonominya. Evolusi dari adalah sulitnya dalam memcari
orang yang saling membutuhkan
perkembangan uang ini dimulai dari peradaban kuno yang barang dalam satu waktu.
menggunakan cara barter dalam melakukan transaksi (https://karyapemuda.com/sistem
ekonominya. Pertukaran barang dengan barang (barter -barter/)

economy) tersebut dapat dimaknai sebagai upaya seseorang


dalam memenuhi kebutuhannya dengan mcmpertukarkan apa
yang mereka miliki. Tentunya, hal ini memperhatikan manfaat
yang diperoleh dari setiap pihak dalam proses pertukarannya.

Dalam perkembangannya, kemudian dikenal adanya mata uang koin terbuat dari metal
yang mencantumkan besar unit mata uang. Mata uang ini digunakan dalam sistem
pemerintahan monarki dandideklarasikan sebagai alat pembayaran yang sah (legal
tender), di mana penjual atau kreditor dapat menerimanya sebagai media pembayaran.
Koin pertama yang muncul berasal dari bangsa Lydia pada tahun 700 SM.

Gambar 1.1: Bentuk Uang logam bangsa Lydia


Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan perekonomian mulai mengarah pada
pentingnya alat pembayaran yang dapat digunakan untuk mengadakan suatu
pertukaran kebutuhan. Kegiatan perekonomian ini, dikenal dengan sebutan
perekonomian sederhana, seperti gambar berikut ini:

Tenaga Kerja, Modal,Lahan,


Dan Keusahawan
1

penghasilan
2
PRODUSEN MASYARAKAT
3
konsumsi

4
barang dan jasa

Gamabr 1.2: Kegiatan Perekonomian sederhana

Pada kuarter kedua Abad ke- 19, Secara teoritis uang dapat diklasifikan dalam dua
golongan utama, yaitu uang dalam pengertian sempit (narrow money)atau yang
biasa disimbolkan dengan M1 serta uang dalam pengertian luas (broad money)
dengan notasi M2.(Hnasabah, 2009)Pada era perekonomian modern dewasa ini,
bentuk uang mengalami evolusi dari bentuk uang logam, uang kertas, cek, hingga
bitcoin.
 Uang dalam Pengertian Sempit
Uang dalam pengertian sempit (narrow money)adalah bentuk uang yang dianggap
memiliki likuiditas paling tinggi. Uang yang dimaksudkan dalam pengertian ini
biasanya adalah uang kartal dan uang giral.
 Uang dalam Pengertian Luas
Uang dalam pengertian luas (broad money)bisa diartikan dalam dua kelompok.
Secara umum, kelompok yang pertama atau yang biasa diberi notasi M2 biasanya
terdiri atas narrow moneyditambah dengan rekening tabungan (saving deposite) dan
rekening deposite berjangka (time deposit). Kelompok yang kedua atau yang biasa
diberi notasi M3 terdirii atas M2 ditambah dengan seluruh simpanan dana
masyarakat pada lembaga keuangan bukan bank.

Pengertian Uang: Sesuatu yang Diterima sebagai Alat


Pembayaran

 Syarat Uang
Sesuai dengan definisi yang sudah diungkapkan di atas, ada beberapa persayaratan
yang harus dipenuhi agar uang dapat berfungsi sebagaimana mestinya, antara lain:
a) Uang harus daat diterima secara umum (Acceptability).
b) Uang harus memiliki nilai yang stabil (Stability of value).
c) Jumlah yang beredar harus mencukupi kebutuhan (Scarcity).
d) Mudah dibawah dipindahtnasabahtangakan oleh pemiliknya (Portability)
e) Memiliki sifat tahan lama atau tidak mudah rusak (Durability).
f) Bendanya memenuhi persyaratan mutu tertentu, atau mempunyai
kesamaan kualitas (Uniformity).
g) Uang yang dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia harus meliput
satuan baik yang kecil maupun yang besar sehingga mempermudah
pertukaran atau mudah dibagi.
 Jenis-Jenis Uang
Uang dibedakan ınenjadi uang kartal dan uang giral, Uang kartal merupakan uang
resmi atau alat penukar/pembayaran sedangkan Uang giral merupakan alat lalu lintas
pembayaran modern. Uang kartal terdiri dari uang pecahan kertas dan logam yang
nilai nominalnya telah ditentukan pemerintah, sedangkan uang giral hanya dari kertas
dan nilai nominalnya ditentukan oleh penariknya masing-masing.
a. Uang kartal
Uang kartal merupakan alat penukar yang sah, legal, dan berlaku mutlak di negara
bersangkutan. Berlaku mutlak artinya pembayaran dengan uang kartal harus
diterima. Jika ditolak dapat dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
Menurut UU No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia mempunyai otoritas
tunggal untuk mencetak dan mengedarkan uang kartal baik kertas maupun logam.
Misi Bank Indonesia menyediakan uang kertas dan uang logam yang berkualitas
sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan masyarakat.

Gambar 1.3 : Uang kartal


Fungsi uang kartal adalah sebagai berikut:
1. Alat penukar yang sah dan legal unluk transaksi komersial dan finansial.
2. Stnasabahr nilai atau harga barang dan jasa.
3. Penimbun atau penyimpan kekayaan.
4. Alat pembayaran penyelesaian utang piutang.
5. Komoditi yang dapat diperjualbelikan melalui perbedaan kurs.
b. Uang Giral
Karena kemajuan perdagangan dan perekonomian, banyak transaksi yang nilainya
cukup besar. Untuk pembayaran transaksi yang besar ini, jika dibayar dengan uang
kartal kurang praktis dan kurang ekonomis karena waktu, biaya, dan risikonya besar.
Untuk memenuhi pembayaran yang praktis dan ekonomis, diciptakanlah uang giral
sebagai pengganti (substitusi) dari uang kartal. Uang giral ini tidak berlaku mutlak
sebagai alat penukar karena dapat ditolak tanpa ada sanksi hukum. Uang giral ini
antara lain adalah cek, bilyet giro, promes, payment order, draft L/C, bank garansi,
dan sebagainya.
Fungsi uang giral adalah untuk menarik dan atau pemindahbukuan tabungan
dari rekening giro nasabah dan alat lalu lintas pembayaran modern.
1. Cek (Cheque)
Cek adalah suatu instrumen tertulis yang ditnasabahtangani oleh penabung yang
isinya menyuruh bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang
dituju.
Tabel 1.1: Perbedaan Uang dan Cek
Uang Cek
1. Alat penukar yang sah, legal, dan mutlak 1. Alat pembayaran akan tetapi tidak
berlaku. mutlak berlaku.
2. Nilai nominal satuan unitnya telah ditetapkan 2. Nilai nominal perlembarnya
oleh Bank Indonesia. ditetapkan oleh penariknya.
3. Alat penukaran untuk beberapa kali. 3. Alat penukarnya hanya untuk 1 kali
4. Masa berlakunya cukup lama. atau terbatas.
5. Hanya dikeluarkan oleh bank indonesia. 4. Masa berlakunya hanya 70 hari.
6. Terdiri dari logam dan kertas. 5. Boleh dikeluarkan oleh setiap bank
7. Setiap satuan unitnya hanya ditnasabah umum.
tangani oleh pejabat Bank Indonesia. 6. Hanya terbuat dari kertas saja.
7. Setiap lembar cek ditnasabah tangani
oleh penariknya.

Gambar 1.4 : Contoh uang giral dalam bentuk Cek


2. Bilyet giro
Bank Indonesia pada tanggal 24 Januari 1972 melalui Surat edaran Bank
Indonesia No. 04/6670 UPPB/Pb.B nnengedarkan alat pembayaran baru, yaitu
Bilyet Giro(BG). Bilyet Giro adalah surat perintah nasabah yang telah
distnasabahrisasi kan bentuknya kepada bank penyimpan dana untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada
pihak penerima yang disebutkan namanya Pada bank yang sama atau pada
bank Iainnya. Jadi, bilyet giro hanya dapat dipindahbukukan saja dan tidak
dapat dicairkan secara tunai.
Perbedaan Bilyet Giro dengan Cek
Cek Bilyet Giro
1. Dapat dicairkan secara tunai. 1. Tidak dapat dicairkan secara tunai.
2. Tanggalnya hanya satu, yaitu tanggal 2. Tanggalnya hanya dua, yaitu tanggal
jatuh tempo (efektif) penarikan dan tanggal jatuh tempo.
3. Dapat dicairkan sebelum tanggal efektif, 3. Tidak dapat dicairkan sebelum tanggal
jika dikliringkan. efektif.
4. Alat pembayaran/penukar. 4. Alat pemindahbukuan saja.
5. Terdapat cek valas/travellerCheque. 5. Tidak terdapat Giro Valas.
6. Inkaso (collection) cek dapat dilakukan. 6. Inkaso bilyet giro tidak ada.

Gambar 1.4 : Contoh uang giral dalam bentuk Bilyet Giro


3. Commercial paper
Commercial Paper (CP) adalah surat pengakuan utang tanpa jaminan aset.
Penjualan surat berharga ini kepada publik tidak memerlukan izin Bapepam
(Badan Pengawas Pasar Modal) dan tidak perlu adanya prospektus, bahkan
relatif lebih mudah dibandingkan pengajuan kredit kepada bank. CP merupakan
insrumen pasar uang untuk pinjaman jangka pendek maksimum 270 hari (±
sembilan bulan). Dari segi likuiditas, bagi investor atau peminat CP ini kurang
diminati karena dianggap sebagai liquidity reserves. Sedangkan bagi issuer atau
pencari dana, CP biasanya diperlukan sebagai bridging atau untuk keperluan
sementara saja sebelum pinjaman jangka panjang diperoleh, misalnya dengan
menjual obligasi. CP bakal marak jika kredit sulit diperoleh atau karena situasi
tight money policy.

Gambar 1.5: Contoh Commercial paper dalam bentuk surat deposito


2. Wesel
Adalah perintah tertulis dari drawer (penarik) kepada drawee (tertarik) untuk
membayar sejumlah uang kepada penerima (payee). Wesel L/C (draft L/C)
adalah surat perintah dari eksportir kepada importir untuk melakukan
pembayaran dengan sejumlah uang kepada pemegang (bearer) wesel, jika
persyaratannya telah dipenuhi.

Gambar 1.6: contoh Aplikasi letter of credit


B. Fungsi Uang
 Uang sebagai alat tukar
Dalam kenyataanya, uang tidak hanya di pnasabahng sebagai satuan hitung karena
akibat langsung dari penetapan suatu nilai atas barang dan jasa adalah untuk
ditukarkan pada barang dan jasa lainnya yang diinginkan oleh pelaku ekonomi. Dalam
melaksanakan pertukaran ini, para pelaku ekonomi butuh media dan sarana pertukaran
yang mempunyai nilai yang sebandig atas barang dan jasa yang akan ditukarkan.
Sekarang meida yang digunakan untuk uang adalah logam dan kertas.
 Uang sebagai satuan hitung
Sebagai satuan hitung, uang adalah suatu yang dapat digunakan unutk menentukan
suatu nilai atau harga barang dan jasa. Misalnya uang dapat digunakan untuk menilai
kerja seseorang persatuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan per satuan unit
barang dan jasa. Sebagai kesatuan hitung uang juga dapat digunakan untuk
menghitung besarnya kakayaan seseorang, dan nilai sebuah karya. Fungsi kesatuan
hitung ini sangat penting karena pengukuran nilai barang dan jasa ke dalam satuan
hitung untuk memudahkan proses pertukaran dan penetapa nilai.
 Uang sebagai penimbun kekayaan
Fungsi uang sebagai penimbun kekayaan merupakan fungsi yang timbul karena ingin
berjaga-jaga di masa yang akan mendatang. Niat berjaga-jaga dengan menimbun uang
adalah suatu yang sangat logis, karena uang adalah benda yang sewaktu-waktu dapat
digunakan untuk dipertukarkan barang dan jasa lainnya serta keperluan mendesak
lainnya.
 Uang sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran, stabilitas nilai uang perlu dijaga dengan mengontrol
peredaran uang yang ada di masyarakat. Karena kelebihan atau kekurangan jumlah
uang yang beredar akan berdampak langsung kepada kegiatan perekonomian. Uang
tidak sebagai stnasabahr pembayaran yang sifatnya tunai melainkan juga dapat
digunakan untuk pemnayaran utang atau yang sifatnya kredit.
1.2. PENGERTIAN DAN FUNGSI BANK
A. Pengertian
Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah.
Istilah bangku secara resmi dan populer menjadi Bank.
Bank termasuk perusahaan industrijasa karena produknya hanya mernberikan pelayanan
jasa kepada masyarakat. Untuk lebih jelasnya maka pengertian bank tercantum pada
Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah
diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998:
 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dałam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dałam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
 Perbankan adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
berdasarkan prinsip syariah yang dałam
kegiatannya memberikan jasa dałam lalu lintas salah satu fungsi bank adlah
menjaga kestabilan moneter
Pada zaman dahulu awalnya,
pembayaran. negara dengan memperhatikan
bank menjadi tempat
banyaknya uang yang beredar.
 Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang penyimpanan emas para nasabah.
Salah satu contoh kegagalan
Perlu diketahui setelah era barter,
melaksanakan kegiatan usaha secara pengnasabahlian moneter seperti
manusia menggunakan emas
yang terjadi pada negara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah sebagai currency atau mata uang
zimbabwe yangmengalami inflasi
untuk alat tukar, namun karena
sebesar 785%, hal ini karena
yang dałam kegiatannya tidak memberikan jasa emas semakin berharga dan
jumlah uang yang beredar di
sangat tinnggi resiko untuk
dałam lalu lintas pembayaran. masyarakat terlalu banyak,
dibawa kemana-mana,
sehingga uang 100 Triliun di
B. Fungsi Perbankan Selanjutnya permainan berubah,
negara ini hanya bisa digunakan
nasabah menitipkan emas pada
Fungsi perbankan Indonesia menurut Pasal 3 UU untuk naik angkot
bankir dan diberi tnasabah
No. 10/1998 tetang Perbankan: terima berupa kertas yang disebut
(https://www.beritasatu.com/dun
IOU “I Owe You” (Aku Utang
ia/656611/inflasi-785-
Fungsi perbankan Indonesia adalah menghimpun Padamu), akhirnya kertas IOU
di-)tengahtengah-covid19-
tersebut menjadi currency baru
dana dan kemudian menyalurkan dana itu ke zimbabwe-di-ambang-gejolak
untuk jual beli. inilah cikal bakal
masyarakat.Fungsi tersebut dikenal sebagai terbentuknya sistem Bank

intermediasi keuangan (financial intermediary). (https://www.alihamdan.id/asal-


muasal-uang-bank/)
Maksud dari fungsi intermediasi (perantara) adalah
bahwa perbankan memberikan kemudahan untuk
mengalirkan dana dari nasabah yang memilikl
kelebihan dana (savers) dengan kedudukan sebagai penabung dana dengan pihak
yang membutuhkan atau kekurangan dana (borrowers) untuk demikian, nasabah
penyimpan dana (savers) disebut juga dengan pemberi pinjaman (lenders). posisi
bank adalah sebagai perantara untuk menerima dan memindahkan/menyalurkan dana
antara kedua belah pihak itu tanpa mereka saling mengenal satu sama lainnya. Fungsi
perbankan lebih spesifik sebagai berikut:
 Fungsi Pembangunan (Development)
Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat menunjang
pertumbuhan perekonomian negara. Jika sistem dan kelembagaan industri
perbankan baik, perbankan akan sangat bermanfaat bagi pembangunan Indonesia.
Pemerintah dan masyarakat membutuhkan dana yang disediakan bank sebagai
perantara untuk menggerakkan sektor riil. Pembangunan negara akan berjalan
baik apabila perbankan turut terlibat dalam bentuk pembiayaan yang diperlukan.
Dengan demikian, proses penyaluran pembiayaan perbankan harus dilakukan
secara aktif, berhati-hati, dan didasarkan pada pengetahuan atau informasi yang
tepat mengenai sektor/industri usaha tertentu yang produktif. Pola kerja
Perbankan nasional harus akomodatif terhadap kebutuhan Perekonomian
nasional, sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Perbankan
Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.
 Fungsi Pelayanan (Services)
Perbankan adalah jenis Perusahaan dengan kegiatan utama berupa pemberian
semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan dana maupun
nasabah peminjam dana. Pelayanan ini pada dasarnya adalah memberikan semua
kegiatan keuangan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh nasabah, sehingga
nasabah memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi
keuangannya.
 Fungsi Transmisi
Fungsi Transmisi merupakan kegiatan perbankan yang berkaitan dengan lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang dengan menciptakan instrumen keuangan
yang disebut dengan uang giral. Maksud uang giral adalah jenis simpanan dana di
bank yang dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan cek dan jenis simpanan
uang tersebut umumnya dikenal dengan tabungan/simpanan giro.

Gambar 1.7: Alur Fungsi Bank


C. Perkembangan Perbankan Di Indonesia
Perbankan Indonesia pada Masa Penjajahan
Perbankan Indonesia pertama kali dibentuk pada masa penjajahan Belnasabah, dengan
tujuan utama mendukung pertumbuhan ekonomi negara Belnasabah dan kepentingan
politis. Belnasabah pernah mengalami kesulitan keuangan pada masa VOC akibat
terjadinya peperangan. Setelah VOC dibubarkan, pemerintah Hindia Belnasabah
mulai memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi untuk negaranya yang berasal dari
negara-negara jajahan termasuk Indonesia. Indonesia dinilai memiliki potensi sumber
daya alam yang sangat besar dengan masyarakat yang terpecah belah karena kondisi
geografis yang berbentuk kepulauan, sehingga pemerintah Hindia Belnasabah dapat
melaksanakan kepentingannya dengan mudah.
Bank yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah De Javasche Bank pada
tanggal 10 Oktober 1827. Bank yang didirikan pertama kali di Jakarta itu, bukan milik
pemerintah Indonesia. Dewan Direksi diangkat oleh dan dengan persetujuan dari
pemerintah Hindia Belnasabah. Tugas atau kegiatan dari De Javasche Bank adalah:
1. Memperoleh hak octrooi (istimewa) untuk mengeluarkan uang kertas yang
digunakan untuk transaksi pembayaran bagi masyarakat Belnasabah dan
Indonesia.
2. Memperdagangkan valuta asing.
3. Menjalankan fungsi sebagai bank umum.
Setelah melihat potensi sumber daya alam Indonesia yang sangat besar dan
mayoritas sumber daya manusianya yang tidak berpendidikan, perusahaan besar
swasta Belnasabah berkeinginan menanamkan modalnya di Indonesia. Kaum
kapitalis Belnasabah segera melakukan ekspansi usahanya begitu pemerintah
Belnasabah menjadikan Indonesia terbuka bagi perusahaan swasta asing. Hal
tersebut membuat pemerintah Hindia Belnasabah membuka beberapa bank yang
ditujukan untuk mendukung kegiatan ekspansi tersebut.

Gambar 1.8: Photo De Javasche Bank


Beberapa bank yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belnasabah di
Indonesia selain De Javasche Bank adalah:

1. Nederlandshe Handel Maatschappij, yang kemudian


dinasionalisasikan pada masa. pascakemerdekaan menjadi Bank
Ekspor-lmpor Indonesia (Bank Exim).
2. Escompto Batik, yang kemudian dinasionalisasikan pada
masapascakemerdekaan menjadi Bank Dagang Negara (BDN).
3. Nationale Escompto Bank, yang kemudian dinasionalisasikan pada
masa pascakemerdekaan menjadi Bank Bumi Daya (BBD).
4. Algemene Volkcrediet Bank (AVB), yang kemudian dinasionalisasikan
pada masa pasca kemerdekaan menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI).
5. Postspaarbank, yang kemudian dinasionalisasikan pada masa pasca
kemerdekaan menjadi Bank Tabungan Negara (BIN).
Selain bank-bank di atas yang didirikan di Indonesia, bank-bank di
Belnasabah segera membuka cabangnya di Indonesia. Tujuan perbankan pada
masa itu tentunya bukan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat
Indonesia, namun berupa kepentingan yang berkaitan dengan investasi,
penyimpanan pajak rakyat Indonesia, dan anggaran operasional pemerintah
Hindia Belnasabah selama berada di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan
beberapa pemuda atau pedagang Indonesia yang jumlahnya hanya sedikit menjadi
prihatin akan nasib bangsanya. Sehingga mereka berusaha membuat bank pribumi
dengan tujuan meningkatkan usaha dan taraf hidup rakyat yang terjajah.
Beberapa bank Yang dibentuk diantaranya:
1. Bank Priyayi (Huip-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Abmtenaren) pada tahun 1895 di Purwekerto. Pemerintahan
Belnasabah kemudian mengubah bank tersebut menjadi AVB dan
dinasionalkan menjadi bank BRI.
2. Bank Nasional Indonesia di Surabaya pada tahun 1929.
3. Bank Nasional (Bank Saudagar) di Bukit Tinggi pada tahun 1930.

Pada masa penjajahan Jepang, tidak banyak kegiatan perbankan yang


dilakukan di Indonesia. Selain karena masanya yang singkat, penjajahan Jepang
membawa dampak yang buruk dalam perkembangan perbankan dan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia dibandingkan dengan masa penjajahan Belnasabah. Hampir
semua bank ditutup, kecuali Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) yang kemudian
diubah namanya menjadi Syomin Ginko dengan daerah operasional hanya untuk
Jawa saja. Tugas utama bank tersebut adalah menghimpun simpanan dari Bank
desa atau lumbung desa untuk kemudian ditransfer ke Yokohama Specie Bank di
Jepang. Pimpinan bank ditunjuk langsung oleh pemerintah Jepang.
 Perbankan Indonesia pada Masa Pascakemerdekaan (1945 - 1968)
a. Fungsi dan Kegiatan Perbankan pada Masa Pascakemerdekaan
Fungsi perbankan pada masa itu diutamakan untuk membiayai investasidan
modal kefia bagi perusahaanPerusahaan besar milik
pemerintahJPembiayaan ini sangat Penting karena menyangkut kepentingan
masyarakat umum. Mobilisasi dana bukan diutamakan berasal dari rakyat,
namun didapat dari anggaran pemerintah yang digunakan kembali untuk
membiayai kegiatan pemerintah.
b. Kondisi Perbankan pada Masa Pascakemerdekaan Perbankan
pada masa itu bukanlah lembaga dengan orientasi bisnis, tetapi mereka
bekerja sesuai dengan keinginan pemerintah. Mobilisasi dana belum
dilakukan dengan optimal dan pemberian kredit hanya untuk membiayai
proyek pemerintah. Kegiatan perbankan masih didominasi oleh bank milik
pemerintah. Bank swasta jumlahnya sedikit dengan aktivitas yang rendah.
Daya saing antarbank sangat rendah dengan operasional perbankan yang
terbatas. Selain itu, bank kurang terbuka bagi masyarakat luas, sehingga
orang enggan memasuki bank karena pelayanan yang kurang memuaskan.
 Perbankan Indonesia pada Masa Orde Baru (1968 - 1998)
Pergantian pemerintahan pada tahun 1968 ternyata membawa perubahan baru
dalam perekonomian Indonesia. Pemerintahan pada masa itu melakukan
perombakan yang besar atas sistem perekonomian Indonesia. Terdapat tim yang
membentuk undang-undang terbaru tentang perbankan Indonesia, yaitu UU Nomor
13 Tahun 1968. Dalam undang-undang tersebut masih jelas terlihat keterlibatan
pemerintah yang cukup besar dalam perbankan Indonesia, terutama tentang
kedudukan bank sentral dan Dewan Moneter.
Pada masa 30 tahun orde baru tersebut, terdapat banyak peristiwa penting
dalam perbankan Indonesia dan cukup banyaknya regulasi tentang perbankan
yang dibuat Oleh pemerintah dengan tujuan mendukung pertumbuhan
perekonomian Indnesia.
Perbankan pada masa ini terbagi menjadi:
1. Masa awal pemerintahan orde baru hingga tahun 1980-an
2. Tahun 1980-an hingga akhir masa orde baru (1998)
1. Masa awal pemerintahan orde baru hingga tahun 1980-an
Pada masa ini, pemerintah bersama tim ahli di semua an bidang menyusun
kerangka kebijakan jangka panjang yang dinarnakan dengan Garis Besar
Haluan Negara dan Repelita sebagai pelaksanaan kebijakan tersebut dalam
jangka pendek. Kebijakan tersebut bertujuan meningkatkan kemakmuran
rakyat dan memberikan aturan pelaksanaannya. Perbankan Indonesia pada
masa itu, belum berkembang dengan baik dalam pengertian belum melakukan
kegiatan mobilisasi dana Yang besar dari masyarakat untuk kepentingan
masyarakat pula.
Kondisi perbankan pada masa itu adalah:
a. perbankan menerima Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
Otoritas moneterpada masa itu masih didominasi oleh pemerintah yang
memberikan kredit likuiditas Bank Indonesia (KLBI) ke bank-bank
pemerintah. KLBI merupakan jenis kredit dengan biaya yang rendah dan
ditujukan ke debitur/calon debitur tertentu pada perbankan pemerintah.
Pemberian KLBI ini membuat perbankan pemerintah dapat menerima
keuntungan yang lebih besar dan mampu menarik calon debitur potensial,
karena biaya bunga yang ditawarkan juga lebih rendah.
b. Program-program pemerintah disalurkan melalui perbankan nasional
Terdapat tanggung jawab perbankan nasional terutama bank-bank milik
pemerintah untuk turut serta dalam mensukseskan program pemerintah. Bank
memang memiliki kewajiban untuk menunjang pembangunan negara, namun
ternyata pelaksanaan kegiatan tersebut tidak selalu sesuai dengan kebijakan
dalam GBHN dan Repelita. Pelaksanaan program-program pemerintah
terkadang dibuat tanpa memperhitungkan aspek bisnis dan efisiensi.
c. Instrumen kebijakan moneter terbatas
Ot
Kebijakan moneter adalah aktivitas yang dilakukan oleh oritas moneter
yang dilakukan untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar dan suku
bunga kredit dengan tujuan stabilitas perekonomian negara. Pada masa itu,
de
wan moneter belum secara aktif melakukan melakukan diskonto terhadap
berbagai surat berharga jangka pendek.
d. Persaingan antarbank rendah
e. Masyarakat kurang tertarik pada perbankan nasional
f. Rendahnya mobilisasi dana masyarakat melalui perbankan
2. Tahun 1980-an hingga akhir masa orde baru (1998)
Perkembangan bank tahun 1980 an hingga orde baru sangat banyak yanng terjadi,
selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk tabel.
Tabel 1.2: Deregulasi Perbankan Indonesia
Masa Jenis produk perbankan
Deregulasi 27-10-1988 - Kemudahan pendirian bank baru, penetapan BMPK dan likuiditas minimum , dan
perluasan moda].
Deregulasi 20-12-1988 - Pengembangan pasar moda].
Deregulasi 29-01-1990 - Mengurangi KLBI dan penyederhanaan struktur bunga pinjaman.
- Prudential principal, peningkatan profesionalisme SDM, penentuan CAR, dan
Deregulasi 28-02-1991
pembentukan cadangan minimum.
UU No. 7 tahun 1992 tentang - Lnasabahsan ideal dan operasional yang lebih kukuh bagi pengembangan usaha
perbankan perbankan.
- Ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum, ketentuan Kredit Usaha
Deregulasi 29-05-1993
Kecil, pengetatan BMPK, penilaian kesehatan bank umum dan BPR, penyempurnaan
sistem pemantauan dini, dan pedoman pemeriksaan khusus terhadap bank.
Deregulasi 01-03-1994
- Penyempurnaan ketentuan mengenai penyisihan penghapusan aktiva produktif
- Keharusan bagi perbankan nasional untuk memilih pemilik dan pengurus bank yang
SK Direksi BI, 25-01-1995
memiliki integritas dan pengalaman yang tinggi
- Perhatian ke asas-asas perkreditan yang sehat serta kemampuan debitur/peminjam
SK Direksi BI, 31-03-1995
untuk melunasi uatangnya sesuai dengan yang telah disepakati dalam perjanjian
- Pengaturan transaksi derifatif agar selaras dengan prinsip-prinsip kehati-hatian bank
SK Direksi BI, 29-12-1995
dan meminimalkan risiko negatif yang ditmbulkannya.

3. Masa reformasi : sistem perbankan modren


Pada zaman sebelum reformasi, pengaruh penguasa sangat besar kepada sistem
perbankan di Indonesia, hal ini bertujuan untuk memenuhi kepentingan penguasa saat
itu. Sehingga Bank indonesia tidak menjadilembaga keungan yang independent dan
tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai bank sentral. Setelah terjadinya krisis
ekonomi yang diikuti dengan tumbangnya pemerintahan orde baru, maka sistem
perbankan mulai mengkaji kelonggaran sistem perbankan sebelumnya dengan
melakukan pengawasan ketat yang juga melibatkan penynasabahng dana dari IMF
(International Monetary Fund), sehingga dibentuklah BPPN (Badan Penyehatan
Perbankan Nasional) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1998 tentang
Pembentukan BPPN. Lembaga ini dibentuk dengan tugas pokok untuk
penyehatan perbankan, penyelesaian aset bermasalah dan mengupayakan pengembalian
uang negara yang tersalur pada sektor perbankan. Karena kinerjanya yang dinilai
kurang memuaskan, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri,
lembaga ini dibubarkan pada 27 Februari2004 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran BPPN. Tak hanya itu,
Presiden Megawati Soekarnoputri juga menunjuk Menteri Keuangan Boediono sebagai
Ketua Tim Pemberesan Badan Penyehatan Perbankan Nasional melalui Keppres Nomor
16 Tahun 2004 tentang Pembentukan Tim Pemberesan BPPN. Keppress ini merupakan
satu dari sejumlah lnasabahsan hukum yang dikeluarkan presiden berkaitan dengan
pembubaran BPPN.
Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (“PPA”) didirikan Pemerintah pada 27 Februari
2004 melalui Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2004 untuk melaksanaka pengelolaan
aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) yang tidak berperkara
hukum. Dalam melaksanakan tugas pengelolaan dimaksud, Menteri Keuangan RI dan
Direktur Utama PPA mennasabahtangani Perjanjian Pengelolaan Aset tanggal 24 Maret
2004 untuk jangka waktu lima tahun dan untuk selanjutnya dapat diperpanjan
masingmasing untuk jangka waktu satu tahunan. Melalui Peraturan Pemerintah No. 61
Tahun 2008 tanggal 4 September 2008.
Sesuai dengan amanat UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, salah satu tugas
Bank Indonesia adalah mengatur dan mengawasi perbankan. Ruang lingkup tugas ini
meliputi menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas
kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan
atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Selain Bank Indonesia, terdapat pula beberapa
lembaga yang mengawasi bank namun dengan lingkup yang terbatas, yaitu:
1. Badan Pemeriksa Keuangan memiliki tugas untuk mengawasi bank-bank milik
pemerintah.
2. Bapepam berwenang untuk mengawasi bank-bank yang sudah go public.
3. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang dibentuk pada
tahun 2002 (berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana
Pencucian Uang) memiliki wewenang meminta dan menerima laporan dari
Penyedia Jasa Keuangan serta melakukan audit terhadap Penyedia Jasa
Keuangan mengenai kepatuhan kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-undang ini dan terhadap pedoman
pelaporan mengenai transaksi keuangan.
4. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
berwenang mendapatkan data simpanan
nasabah dan laporan keuangan bank serta
melakukan verifikasi dan konfirmasi data
Sebelum OJK terbentuk, fungsi
dalam rangka merumuskan dan menetapkan
pengaturan dan pengawasan
kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan bank-bank umum di indonesia
dilakukan oleh Bank Indonesia.
dan melaksanakan penjaminan Sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 21 tahun 2011 tentang
simpanan.Sesuai dengan amanat UU No. 23
Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, salah terhitung sejak 31 Desember 2013,
pengaturan dan pengawasan bank
satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dilakukan OJK. Dengan demikian
dan mengawasi perbankan. BI akan fokus pada pengendalian
inflasi dan stabilitas moneter.
Untuk mewujudan struktur perbankan yang
https://www.voaindonesia.com/a/ojk-
stabil secara berkesinambungan, Bank Indonesia resmi-ambil-alih-tugas-pengawasan-
perbankan-dari-bi/1820703.html
berkoordinasi dengan Pemerintah dalam merancang
Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dalam
skenario API, bank-bank diwajibkan memperkuat
permodalannya sesuai dengan lingkup
operasionalnya. Semakin luas lingkup operasionalnya maka semakin besar pula
permodalan yang dipersyaratkan. Dengan demikian bank-bank kecil yang selama ini
rentan, terus didorong untuk menjadi besar, merger dengan bank lain, diambilalih oleh
bank lain atau turun menjadi BPR. Dalam skenario ini, lingkup operasional bank
dibedakan menjadi 4 kriteria, masing-masing Bank dengan Kegiatan Usaha Terbatas,
Bank Fokus, Bank Nasional dan Bank Internasional.
Pengalihan pengawasan jasa keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang
selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran
Bapepam-LK.
KESIMPULAN
Uang merupakan alat penukar dan pembayaran transaksi komersial dan
finansial.Hampir seluruh aspek kehidupan dalam peradaban modern saat ini tidak
terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang.Penjelasan mengenai uang dimulai ketika
uang secara historis danSecara teoritisdapat diklasifikan dalam dua golongan utama,
yaitu uang dalam pengertian sempit (narrow money)atau yang biasa disimbolkan
dengan M1 serta uang dalam pengertian luas (broad money) Pengertian Uang:
Sesuatu yang Diterima sebagai Alat Pembayaran, agar uang dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, , ada beberapa persayaratan yang harus dipenuhi antara
lain:Acceptability, Stability of value, Scarcity, Portability, Durability, Uniformity.
Jenis Uang dibedakan ınenjadi uang kartal dan uang giral kedua jenis uang tersebut
memiliki peran diantanya: Uang sebagai alat tukar, Uang sebagai satuan hitung,
Uang sebagai penimbun kekayaan, Uang sebagai alat pembayaran Inflasi adalah
salah satu peristiwa moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan naiknya
harga barang secara umum. penyebab inflsai dapat dijelaskan melalui Demand
Inlantion & Inflation Cost Inflation. Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dałam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dałam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Fungsi perbankan Indonesiaadalah
menghimpun dana dan kemudian menyalurkan dana itu ke masyarakat. Bank yang
pertama kali berdiri di Indonesia adalah De Javasche Bank pada tanggal 10
Oktober 182
Daftar Pustaka

Totok Budisantuso, Nuriitomo; Edisi 3; Bank dan Lembaga Keuangan Lain


Rimsky K.Judisseno; 2002; Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia
Ir. Ade Arthesa, M.M, Ir. Edia Handiman; 2006; Bank & Lembaga keuangan Bukan Bank
Drs.H.Malayu S.P Hasibuan;2004; Dasar-Dasar Perbankan
Imam Mukhlis; 2015; Ekonomi Keuangan & Perbankan
Tugas : Membuat Infografis Sejarah Perkembangan Bank
Tugas : Membuat Info grafis dengan tema "Mengapa Bank penting
bagi perekonomian Negara"
Waktu Pengerjaan : 1 Minggu
Petunjuk Pengerjaan: Bentuk sebuah kelompokterdiri dari 3-4 mahasiswa .
kemudian BUATLAH sebuah Info grafis.dengan menggunakan
aplikasi canvas,  Brochure Maker, Poster Maker, Graphic
Design ,  Adobe Spark Post,  Desygner: Free Graphic Design,
Photos, Full Editor dll (Opsional).
Penilaian Aspek:
 Kecepatan Pengumpulan
 Ketepatan isi konten
 Kreatifitas
Contoh infografis :
Studi Kasus

Pada tanggal 10 Maret 1950


terjadi kebijakan ekonomi
yang berani yang sampai
saat ini masih dikenang oleh
masyarakat Indonesia yaitu
peristiwa Guntung
Syafrudin. Yang dimaksud
dengan Gunting Syafrudin
sendiri adalah peristiwa
berupa berlakunya kebijakan
moneter yang ditetapkan oleh Syafrudin Prawiranegara yang saat itu merupakan Menteri
Keuangan dalam Kabinet Hatta II untuk menggunting “uang merah” (Uang NICA) dan
uang De Javasche Bank dari pecahan Rp. 5 ke atas digunting menjadi dua.
Instruksi
1. Apa dampak peristiwa tersebut untuk kondisi bank yang ada di Indonesia dan
untuk perekonomian Indonesia ?.
2. Tindakan apa yang harus diambil bank yang adadi Indonesia untuk
menanggulangi masalah tersebut ?.
3. Apakah tindakan yang diambil Pemerintah saat itu merupakan tindakan yang baik
untuk perkembangan bank dan pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
Soal Analisis!
1. Jelaskan asal muasal uang dari zaman dahulu sampai sekrang
2. Jelaskan bentuk-bentuk uang sampai zaman sekarang
3. Apa yang anda ketahui mengenai Crypto currency
4. Bagaimana sejarah Keberadaan bank
5. Jelasakan fungsi bank pada perekonomian Indonesia
Lembar Jawaban Latihan Soal

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bukan seberapa banyak orang menghasilkan uang,
melainkan untuk tujuan apa uang itu digunakan.
(John Ruskin)

Anda mungkin juga menyukai