Yang dimaksud uang yang bernilai penuh (full bodied money) adalah uang yang nilai terkandungnya
(intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Atau uang yang nilainya sebagai suatu barang untuk tujuan-
tujuan yang bersifat moneter sama besarnya dengan nilainya sebagai barang biasa (nonmoneter).
Uang seperti ini timbul pada pembuatan uang yang bahannya dari logam, biasanya emas dan perak.
Yang mana di dalam pembuatan uang ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
pada standar logam, antara lain:
Sedangkan uang yang bernilai tidak penuh (representative full bodied money), biasa sebagal “token
money” atau uang yang bertanda, artinya uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil daripada nilai
nominalnya. Uang ini sendiri tidak mempunyai nilai yang berarti sebagai suatu barang (nonmoneter),
tetapi uang ini dalam peredaran “mewakili” sejumlah logam tertentu dengan nilai barangnya. Sama
dengan nilai nominal uangnya.
Penggunaan uang kertas sebagai uang yang tidak bernilai penuh sangat bermanfaat sekali. Karena
dalam penggunaan uang kertas ini dapat dilakukan pembayaran-pembayaran atau penyelesaian
transaksi-transaksi dalam jumlah yang besar dengan mudah tanpa mengalami kesulitan seperti kalau
kita melakukan pembayaran atau menyelesaikan transaksi-transaksi dalam jumlah besar dengan
uang logam.
Membawa uang logam dalam jumlah besar merupakan beban yang berat.
Bila transaksi terjadi antara pedagang yang tinggal di kota atau daerah yang berjauhan
memerlukan biaya transport yang besar ditambah risiko di jalan.
3.kredit money
Adalah jenis uang yang mana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang, Dalam
keadaan tertentu nilai sebagai barang tidak penting, seperti uang kertas yang kita lihat sehari-hari.
Agar nilai sebagai barang tidak lebih rendah dari nilai sebagai uang, nilai tersebut perlu dipelihara
dengan cara membatasi pembentukan/pencetakan uang. Biasanya ditentukan sejumlah tertentu
uang yang akan dibuat, kemudian bahan dibeli sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk
membuat uang tersebut. Sehingga bahan yang tersisa dapat digunakan untuk tujuan lain. Jumlah sisa
ini pada umumnya cukup besar sehingga harganya relative rendah. Dengan demikian harga sebagai
bahan lebih rendah daripada nilal sebagai uang. Cara lain adalah pemerintah membeli semua bahan
untuk membuat uang ditawarkan dengan harga lebih rendah daripada nilainya sebagai uang yang
nantinya akan diciptakan.
KLASIFIKASI UANG BERDASARKAN BAHANNYA
1) Uang logam adalah uang yang dibuat dari semacam logam tertentu denen berat dan kadar
tertentu pula. Uang yang terbuat dari logam pada umumnya memiliki nilal nominal kecil,
yang dibuat dengan ciri-ciri khus menghindari pemalsuan. Uang logam di Indonesia pada
saat ini s uang yang bernilai nominal mulai dari Rp50,00; Rp1000 Rp200 R500,00 dan
Rp1.000,00
2) 2) Uang kertas merupakan uang fiduciary ( uang kepercayaan), karena semua masyarakat
mau menerima uang terselat pembayaran, walaupun nilai intrinsiknya jauh lebih kecil
daripada nilai nominalnya. Jadi, dasar uang kertas adalah kepercayaan kepada pemerintah
atau bank yang menjamin atas peredaran uang kertas tersebut.
Di samping kepercayaan umum, terdapat alasan lain yang mendorong untuk menciptakan uang
kertas sebagai alat pertukaran, yaitu:
- uang logam tidak dapat digunakan untuk jumlah yang sangat besar sedangkan uang kertas tidak ada
kesulitan
- biaya untuk membuat uang logam jauh lebih mahal daripada untuk membuat uang kentas,
- uang logam kurang prakts sukar dibawa ke tempat yang jauh dalam jumlah yang besar.
KLASIFIKASI UANG MENURUT LEMBAGA YANG MEMBUATNYA
1)Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang diberi tanda atau cap oleh pemerintah, sehingga berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah dan dapat diterima umum. Uang kartal dibagi menjadi dua, yaitu uang logam
dan uang kertas, yang dicetak atau dibuat dan diedarkan oleh bank sentral (Bank Indonesia).
2) Uang giral
Uang giral adalah simpanan atau deposito pada bank yang dapat diambil dengan menggunakan cek,
giro, atau surat perintah pembayaran lainnya (telegrafic transfer), yang dicetak atau dibuat oleh bank
umum/bank komersial.
a) cek, adalah perintah yang diterima dari pihak lain sebagai alat untuk pembayaran, atau perintah
kepada bank untuk membayar dengan uang tunai,
b) giro, adalah alat untuk memindahkan uang giral ke rekening orang lain, tetapi tetap uang giral
bukan uang tunai
1) Uang domestik artinya uang yang berlaku hanya di suatu negara tertentu, di luar negara
tersebut mungkin berlaku dan mungkin tidak berlaku.
2) Uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara, tetapi juga
berlaku dan diakui di berbagai negara di dunia. Misalnya uang dolar, poundsterling, yen,
euro, dan sebagainya.
1. Inside Money (Uang Dalam) Uang yang oleh sektor swasta secara keseluruhan Tidak
dapat dikategorikan sebagai kekayaan, karena merupakan “pemegangan” satuan
moneter (uang) olehsektor swasta yang tidak menyumbang pada kekayaan bersihnya
(net worth).
2. Outside Money (Uang Luar) Uang yang oleh sektor swasta secara keseluruhan dapat
dikategorikan sebagai kekayaan, karena merupakan “pemegangan” satuan moneter
(uang) oleh sektor swasta yang dapat menyumbang pada kekayaan bersihnya (net
worth).
Ekonomi monter menjadi cabang yang sangat penting dalam ilmu ekonomi, salah satu
penyebabnya karena uang memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia
dan perekonomian suatu Negara
Teori yang menjelaskan tentang uang dan pengaruhnya terhadap kegiatan perekonomian
secara makro disebut TEORI MONETER
Ilmu ekonomi yang khusus mempelajari tentang uang dan pengaruhnya terhadap kegiatan
perekonomian disebut ILMU EKONOMI MONETER
1. Tingkat Pendapatan Nasional yang kemudian mencerminkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
negara
4.Hubungan ekonomi dengan internasional yang tercermin dan keadaan Neraca Pembayaran
Internasional
Rumusan Teori permintaan uang Keynes dikenal dengan teori Liquidity of Preference yang
mencerminkan perilaku masyarakat dalam memegang uang. Dalam pandangan Keynes
bahwa permintaan uang untuk transaksi yang dipengaruhi oleh besarnya pendapatan
nasional merupakan hal yang tidak bisa dibantah sebagaimana diungkapkan oleh kelompok
cambridge. Semakin tinggi kegiatan ekonomi maka mendorong meningkatnya permintaan
uang untuk kebutuhan transaksi. Namun Keynes mengungkapkan bahwa kebutuhan akan
uang tidak hanya untuk sesuatu yang sifatnya normal dan reguler seperti halnya kebutuhan
uang untuk transaksi tetapi juga ada kebutuhan uang untuk sesuatu yang diluar perencanaan
sebelumnya seperti berobat jika sakit, membeli alat kantor jika ada yang rusak. Artinya
seseorang harus menyiapkan dana khusus untuk berjaga-jaga dan mengantisipasi seandainya
terjadi sesuatu yang tidak direncanakan dan besarnya kebutuhan uang untuk berjaga-jaga
terutama dipengaruhi oleh besarnya tingkat pendapatan nasional.
Md/p=[ Ky+1(r,W)]
Formulasi diatas mengungkapkan permintaan uang secara rill yang ditentukan oleh besarnya
proporsi tertentu (k) terhadap pendapatan nasional (Y) untuk menunjukan besarnya
permintaan uang untuk kepentingan transaksi dan berjaga-jaga. Disamping itu permintaan
uang juga ditentukan secara proporsional () dan besarnya kekayaan (w). Jika formulasi di atas
dirubah dalam bentuk permintaan uang secara nominal, maka akan diperoleh rumusan
sebagai berikut:
Mt+ Mj = f(Y)
Dimana
dMt/Dy > 0
dMj/Dy > 0
artinya bahwa semakin tinggi pendapatan akan semakin besar kebutuhan uang oleh
masyarakat untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.
▸ Perekonomian tidak selalu ada dalam keadaan full employment artinya bahwa
keseimbangan pasar (equilibrium) terepai pada keadaan dimana pasar mengalami kelebihan
atau kekurangan produksi.
▸ Perlu adanya campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah Kegagalan pasar
(market failure) karena timbulnya distorsi pasar.
▸ Analisis ekonomi akan lebih menekanka pada analisis jangka Pendek karena persoalan
ekonomi lebih banyak mengandung Persolan jangka pendek yang harus segera diatasi.
▷ Lebih menekankan analisis ekonomi dari sisi permintaan (demand Side economy)
Sedangkan pada pasar uang mazhab keynes memiliki pandangan yang khas yaitu :
Terdapat tiga motif masyarakat memegang uang yaitu utuk transaksi, berjaga-jaga,
dan spekulasi
Jumlah uang beredar ditentukan oleh pemerintah atau otoritas moneter. ▸
Keseimbangan dipasar uang ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan
tingkat bunga.
Karakteristik pandangan mazhab keynes pada pasar tenaga kerja adalah :
o Tingkat upah bersifat kaku (rigid) karena analisisnya lebih menekankan Pada
jangka pendek
o Untuk mengatasi pengangguran perlu campur tangan pemerintah.
STANDAR MONETER
Standar moneter diartikan dengan sistem moneter menunjukkan standar nilai uang termasuk
peraturan tentang ciri-ciri/sifat- sifat dari uang, kebijakan pengendalian jumlah uang beredar, dan
sebagainya.
Pada dasarnya standar moneter pada perekonomian mencakup dua bentuk, yaitu
1. Standar barang (commodity standard) yaitu standar moneter dimana nilai uang yang beredar
dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dengan seberat tertentu dengan barang yang berupa
emas atau perak.
2. Standar kepercayaan (fiat standard) yaitu moneter dimana nilai uang yang beredar tidak
dijamin oleh pemerintah dengan sejumlah tertentu barang yang berupa emas atau perak.
Pada perekonomian yang menerapkan standar emas (Gold Standard) yaitu jika mata uang yang
digunakan sebagai alat tukar adalah emas.
3. Standar Inti Emas yang dikendalikan (The Managed Gold Bullion Standard)
Secara umum standar Emas (Gold Standard) memiliki beberapa keunggulan Yang diminati banyak
orang, yaitu :
1. Diterima Masyarakat (acceptability) yaitu masyarakat menerima mata uang emas atau perak
yang dijamin sepenuhnya.
2. Pembatasan secara Otomatis sebagai Alat Transaksi (Automatic Limitation on Medium of
Exchange)
3. Dasar dalam Sistem Keuangan Internasional (Basis of an International Money System)
4. Pengontrol keadaan Inflasi dan Deflasi (A Check on Inflation and Deflation)
5. Pendorong Perdagangan dan Investasi Internasional (Stimulus to International Trade and
Investment)
6. Menyeragamkan Sistem Harga International (Uniform International Price System)
Kelemahan Standar Emas
Standar emas disamping ada sisi kelebihan namun juga ada aspek kelemahannya, yaitu :
1. Standar mata uang emas (the gold coin standard) sangat menyulitkan untuk transaksi perdagangan
dengan volume perdagangan yg kecil/besar.
2. Penerapan Standar Inti Emas (the gold bullion standard) bisa berjalan manakala masyarakat masih
percaya dgn uang kertas yg dijamin sepenuhnya
3. dgn emas oleh pemerintah. Dengan ditinggalkannya standar inti mata uang emas, maka
pemerintah mengeluarkan ketentuan mengenai penurunan jaminan nilai mata uang kertas.
4. Implikasi dari dilepaskannya standar emas mewujudkan keseimbangan harga internasional secara
otomatis tidak akan terwujud.
5. Perubahan jumlah cadangan emas yang tidak langsung terkait dengan nilai nominal uang yg
beredar membuka peluang terjadinya spekulasi yang berakibat munculnya fluktuasi nilai uang baik
secara internal maupun eksternal.
Secara operasional standar perak (the silver standard) dalam sistem moneter suatu perekonomian
tidak berbeda dengan standar emas (the gold standard). Klasifikasi standar perak juga sama dengan
standar emas yaitu standar mata uang perak (the silver coin standard), standar inti perak (the silver
bullion standard), standar inti perak yang dikendalikan (the managed silver bullion standard) dan
standar pertukaran perak (the silver exchange standard). Penjelasan operasional dari masing-masing
standar moneter perak tersebut hampir sama dengan standar emas demikian juga dengan aspek
kelebihan dan kekurangannya. Dalam perkembangan selanjutnya muncul kombinasi antara standar
emas dengan standar perak yaitu standar kembar (bimetalism standard) karenan masing-masing
komoditas tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pada perekonomian yang menerapkan standar kembar, maka uang yang dipakai dalam transaksi
ekonomi adalah emas dan perak dengan menetapkan nilai perbandingan antara emas dan perak.
Implikasi yang ditimbulkan dari sistem perekonomian yang menerapkan standar kembar adalah:
1. Nilai komoditi emas dan perak sebagai barang sama dengan nilai emas dan perak sebagai
uang dan disebut dengan istilah full bodied money.
2. Adanya kebebasan bagi masyarakat untuk melebur mata uang emas dan perak untuk
dijadikan barang-barang perhiasan atau kerajinan tangan lainnya. Keadaan ini muncul karena
berlakunya hukum Gresham yaitu Bad Money Drives Out Good Money artinya bahwa uang
yang ‘buruk’ akan mendorong keluar mata uang yang ‘baik’.
Standar Kepercayaan (fiat Standard) merupakan perkembangan lebih lanjut dari standar moneter
sebelumnya. Dan dikatakan standar kepercayaan karena nilai uang yang beredar di masyarakat tidak
dijamin dengan jumlah tertentu cadangan emas atau perak tetapi semata-mata oleh kepercayaan
masyarakat. Masyarakat mau menerima uang kertas yang tanpa dijamin sejumlah tertentu cadangan
emas karena masyarak percaya bahwa mata uang kertas atau logam tersebut dapat digunakan
sebagai alat untuk transaksi perdagangan dan sebagai penyimpan nilai.
Munculnya uang kepercayaan (fiat money) merupakan perkembangan lebih lanjut uang representasi.
Pada awal perkembangannya uang representasi dijamin 100% dengan emas, kemudian pemerintah
menetapkan kebijakan bahwa sertifikat representasi tidak dijamin 100% dengan emas namun tetap
sah sebagai alat tukar perdagangan. Sehingga masyarakat tetap menerima dan percaya dengan uang
yang ditangan sebagai alat pertukaran dan penyimpan nilai meskipun tidak bisa ditukar dengan
emas. Uang representasi atau uang kertas yang tidak dijamin 100% dengan emas dan sah sebagai
alat tukar perdagangan disebut dengan uang kepercayaan (fiat money).
Termasuk dalam klasifikasi uang kepercayaan yaitu simpanan atau deposito di bank yang dapat
ditarik dengan cek. Masyarakat yang menerima pembayaran dengan cek juga percaya bahwa cek
tersebut bernilai dan dapat dicairkan di bank dengan sejumlah tertentu sesuai dengan yang
tercantum di cek tersebut.
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini memungkinkan transaksi tidak
lagi dilakukan secara langsung dengan bertatap muka dengan menunjukkan lembaran-lembaran
uang kartal atau giral namun sudah ada banking via handphone melalui pengiriman short message
system (SMS), internet, anjungan teller mandiri (ATM), dan kartu kredit (credit card). Semua bentuk
pembayaran tersebut dilakukan dengan persyaratan harus mempunyai simpanan dan deposito di
bank komesial.
DEFINISI UANG
yaitu sesuatu yang ditetapkan oleh undang undang sebagai uang dan sah untuk alat transaksi
perdagangan.
Yaitu sesuatu yang secara umum dapat diterima datam transaksi perdagangan serta unfuk
pembayaran hutang-piutang
KRITERIA UANG
Benda yang disepakati untuk menjadi ‘uang’ harus memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat
berfungsi sebagai alat untuk mendorong transaksi perdagangan.
manfaat dan keuntungan yang dirasakan dari penggunaan 'uang' dalam kegiatan ekonomi yaitu:
Penemuan uang dalam sejarah kehidupan manusia bisa dikatakan sebagai tonggak baru
perkembangan kehidupan manusia di bidang ekonomi yang cukup penting, sama halnya dengan
penemuan mesin uap, alat tulis, listrik, dan sebagainya. Dengan diketemukannya uang sebagai alat
transaksi membawa implikasi perkembangan ekonomi yang semakin besar. Perkembangan mata
uang dimulai dari bentuk dan bahan yang sederhana seperti kerangbatu, kayu, tulang, gigi, dan
sebagainya
Pada masa Nabi Muhammad SAW masyarakat Arab tidak memiliki mata uang tersendiri. Mereka
menggunakan mata uang yang diperoleh dari bangsa asing berupa dinar emas Hercules kerajaan
Byzantium dan dirham perak dinasti Sasanid Iraq serta beberapa mata uang bangsa Himyar Yaman.
Penggunaan mata uang asing dalam perekonomian masyarakat Arab karena mereka sudah terbiasa
melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa lain di sekitar jazirah Arab. Sehingga pada masa
kenabian Muhammad SAW beliau memerintahkan umat Islam unfuk menggunakan mata uang emas
dan perak tersebut dan menggunakan ukuran timbangan yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat.
Secara umum pengertian uang adalah segala sesuatu yang dipergunakan sebagai alat untuk
bertransaksi (medium of exchange), Pentingnya peranan uang dalam perekonomian diibaratkan
seperti ‘darah’ bagi tubuh manusia yang berfungsi mengatur proses metabolisme dalam tubuh. Jika
‘darah beredar dengan lancar dengan jumlah dan tekanan yang memadai, maka tubuh manusia akan
sehat dan dapat beraktivitas dengan baik. Demikian juga uang dalam perekonomian, jika jumlah
uang yang beredar dan stabilitas nilai uang berada dalam keadaan yang ideal, maka perekonomian
akan berjalan dengan baik dan perekonomian akan mengalami pertumbuhan serta mendorong
proses produksi, konsumsi dan distribusi.
Uang memegang peranan yang penting dalam perekonomian modern dan motif memegang uang
yaitu:
NILAI UANG
Uang merupakan salah satu bentuk kekayaan (asset) yang memiliki nilai (value) karena
kemampuannya yang likuid untuk ditukarkan dengan jenis barang lainnya.ada 2 argumentasi teoritis
yang menjelaskan mengenai nilai uang yaitu teori barang dan teori nominalis.
Nilai uang internal adalah nilai uang yang ditinjau dari daya beli uang terhadap barang dan jasa
secara domestik.teori ekonomi yang menjelaskan mengenai nilai uang internal telah dirumuskan oleh
beberapa ahli dan yang paling dikenal yaitu Irving fisher dengan Quantity theory yang
mengungkapkan kaitan antara jumlah uang beredar (money supply) dengan besarnya harga barang
(inflasi).
Teori ini dikemukakan oleh david Hume, menurutnya korelasi antara jumlah uang yang beredar
dengan Besarnya tingkat harga bersifat proposional. Kelemahan teori ini adalah tidak
mempertimbangkan Kecepatan uang beredar,peredaran barang dan jasa serta tingkat suku bunga.
Asumsi dari teori kuantitas ini yaitu bahwa uang digunakan semata-mata untuk kepentingan
transaksi,kecepatan peredaran uang bersifat tetap dan perekonomian dalam keadaan full
employment.
Atas teori sebelumnya yaitu crude quantity theory yang memiliki kelemahan, maka pada teori ini
telah disempurnakan. Sehingga diperoleh rumusan:
M x V: P x T
Dimana:
P:harga
Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui bahwa inflasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
jumlah uang beredar velocity of money dan jumlah uang yang diperdagangkan.
Setelah memodifikasi rumus teori sebelumnya dengan Merubah jumlah barang yang
diperdagangkan(T) menjadi real output (O) maka diperoleh formula sbb:
M x V= P x T
M x V=P x O (P x 0=Y)
M x V=Y
Dalam formulasi diatas ditunjukkan bahwa perubahan dalam jumlah uang beredar (M) dan
peredaran uang(V) akan mendorong perubahan pendapatan nasional (Y)
Permintaan uang menurut teori Cambridge diturunkan dari teori Kuantitas menurut Fischer dan
secara matematis dapat diturunkan Sebagai berikut:
MxV=PxT
MxV=PxO
MxV=Y
M=PxO
M= Px O, jika = k
M = kPx M =KY
Unsur penting dari formulasi Cambridge Equation di atas yaitu Dimasukkan unsur k dalam persamaan
yang mempengaruhi besarnya nilai Y (pendapatan nasional) dan kemudian berdampak pada
perubahan nilai P (inflasi).
Karakteristi teori ekonomi klasik pada pasar barang dapat diidentifikasi menyangkut beberapa ide
yaitu
Landasan teoritiknya berdasarkan hukum Say yaitu supply Creates its own demand
(penawaran akan sekalifus Menciptakan permintaan)
Perekonomian selalu berada dalam kondisi full Employment di mana produksi total
masyarakat sama dengan besarnya kebutuhan total masyarakat (full employment
level of activity) artinya tidak ada kelebihan atau kekurangan produksi.
Harga umum bersifat fleksibel.
Setiap aktivitas produksi sekaligus berdampak padaa peningkatan output dan
peningkatan penghasilan pemilik faktor-faktor produksi dengan nilai yang sama.
Semua penghasilan dibelanjakan pada pasar barang.
Tidak perlu ada cam 10 dari 10 merintah.
Informasi pasar sempura kasi sumber-sumber ekonomi berjalan secara eleseruan
produktif (market clear).
2. Aliran yang bersumber dari teori keynes yang disebut teori permintaan uang setelah keynes. Teori
ini mengikuti sistem permintaan uang menurut keynes seperti untuk transaksi dan spekulasi. Yang
dipelopori oleh Prof William Baumol dari university princeton dan Prof James Tobin dari University
Yale
✓ Bahwa uang adalah salah satu cara untuk menyimpan daya beli atau kekayaan (store of value)
✓ Keputusan Ekonomis yang didasarkan pada pertimbangan untung dan rugi, Kelebihan memegang
uang kehilangan kesempatan untuk membeli obligasi. Kekurangan memegang uang kehilangan
kesempatan melakukan transaksi
a) Aliran teori kuantitas modern beranggapan bahwa harapan akan perubahan harga dimasa
depan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan besarnya permintaan
uang. Sedangkan Aliran Teori Keynes Modern beranggapan tingkat bunga lah yang
menentukan besarnya permintaan uang
b) Aliran Teori Kuantitas Modern Beranggapan bahwa ada hubungan langsung antara kelebihan
uang tunai yang ada di masyarakat dengan kecendrungan harga harga umum untuk naik atau
pada posisi dibawah full employment, juga output bisa naik. Sedangkan Aliran Teori Keynes
Modern berpendapat bahwa hubungan antara kelebihan uang tunai kenaikan harga harga
atau output adalah tidak langsung melalui perubahan tingkat bunga
c) Aliran teori kuantitas modern yakin bahwa kuantitas uang merupakan variabel dominan
dalam sektor keuangan, bahwa perubahan perubahan dalam kuantitas uang secara langsung
mempengaruhi sektor riil atau kebijakan moneter saja sudah cukup untuk menstabilkan
ekonomi. Sedangkan Aliran Teori Keynes Modern bahwa uang mempunyai posisi yang sama
dengan aktiva lainnya dan untuk stabilitas ekonomi dibutuhkan kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter
Keterangan :
• Uang sebagai salah satu dari banyak aktiva keuangan, namun uang tidak menguasai sektor
Keuangan dari perekonomian, alat alat danLembaga keuangan lainnya juga penting
• Sektor keuangan tidak berpengaruh langsung ke sektor riil tapi melalui penyesuaian portofolio
Keterangan:
Di dalam teori kuantitas modern, uang beredar diartikan dalam pengertian yang luas (M2), yaitu
uang beredar bukan saja mata uang dalam peredaran dan tabungan giral, tetapi meliputi pula
tabungan biasa dan tabungan berjangka M2C+DD + TD
DD = Demand Deposit,
TD = Time deposit
Jumlah kekayaan Yang termasuk kekayaan tidak hanya aktiva aktiva yang berbentuk atau bisa
diubah(dijual menjadi uang) tetapi termasuk juga nilai sekarang(present value dari aliran
penghasilan ditahun tahun mendatang dari tenaga kerjanya. Menurut friedman kekayaan
terdiri dari :
Human Wealth yaitu kekayaan manusiawi seperti tenaga kerja,pendidikan dan keahlian
seseorang
Non Human Wealth yaitu kekayaan bukan manusia seperti kekayaan dalam bentuk
fisik/barang rumah, mobil, tanah dil
2. Tingkat Pendapatan dari Tabungan dan Surat surat Berharga(saham dan obligasi): besarnya tingkat
Pendapatan dari menyimpan uang tunai atau tabungan di Dalam bank mempengaruhi besarnya akan
uang Dimasyarakat
3. Perubahan yang diramalkan ke atas harga harga masa depan makin tinggi tingkat kenaikan harga
makin sedikit permintaan akan uang
4. Ratio antara kekayaan manusiawi dengan kekayaan non manusiawi : Semakin besar human capital
relatif terhadap non human capital semakin besar permintaan uang
5.Selera(Cita Rasa): Faktor subjektif yang berbeda setiap orang menentukan permintaan uang
• Kaum moneterist mengakui bahwa kecepatan peredaran uang tidak selalu tetap. Tetapi mereka
yakin bahwa didalam jangka pendek atau jangka panjang dapat diramalkan besarnya.
• Penerapan prinsip dana teori kapital yaitu bahwa pendapatan adalah penghasilan yang bersumber
dari kepemilikan kekayaan dan sebaliknya tidak lain adalah nilai sekarang dari aliran pendapatan
dimasa depan.
• Pengertian variabel pendapatan yang relevan bagi analisa moneter yaitu konsep tentang pemanent
income yang ia gunakan dalam teori fungsi konsumsinya maupun dalam karya empiris dalam teori
permintaan uang
Fungsi permintaan uang dari friedman (The Modern Quantity Theory Of Money)
Keterangan :
M= Stok uang kas yang diminta(nominal)
Με = Faktor Selera
Asumsi yang digunakan adalah semua RT memaksimalkan kepuasannya dalam arti riil
Friedman menganggap bahwa pemilik kekayaan memiliki 5 bentuk kekayaan untuk dipegang Yaitu:
1. Uang Tunai
2. Obligasi
3. Saham-Saham atau Equities
4. Barang-Barang Fisik(bukan manusiawi)
5. Barang Barang Manusiawi (Human Capital).
Baumol melihat kebutuhan akan uang dari seseorang untuk tujuan transaksi pada hakikatnya adalah
sama dengan penentuan kebutuhan(stok) untuk suatu barang. Untuk menentukan stok uang yang
akan dipegang haruslah dipertimbangkan ongkos dari memegang uang tersebut yaitu seseorang akan
memilih jumlah dan pola waktu untuk stok tersebut yang membebani ongkos total yang paling
minimal
K = Nilai(atau jumlah) obligasi setiap kali akan dijual untuk memenuhi kebutuhan uang tunai untuk
transaksi selama jangka waktu tertentu
Jadi uang tunai tidak menghasilkan apa apa sedangkan obligasi memperoleh penghasilan berupa
bunga, maka orang lebih suka memegang pendapatan Totalnya sebanyak mungkin dalam bentuk
obligasi.