Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN 2

Ruang Lingkup Ekonomi Moneter


dan Peranan Uang dalam
Perekonomian

Selly Kudrati Ningsih, SE., M.Ec.Dev


1. Ruang Lingkup Ekonomi Moneter

Ekonomi Moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari


tentang sifat fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi.

Ekonomi Moneter mencakup beberapa hal, yaitu:


a. Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian
b. Sistem moneter serta penggaruhnya terhadap jumlah uang dan kredit
c. Struktur dan fungsi dari bank sentral
d. Pengaruh jumlah uang dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
e. Pembayaran serta sistem moneter internasional
Beberapa alasan yang dapat dikemukakan dalam
mempelajari ekonomi moneter adalah pemahaman
secara mendalam tentang mekanisme penciptaan uang,
tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan
moneter, serta pembayaran internasional.

Selain itu juga meningkatkan kemampuan menganalisis


beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan
efek kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
Bank Sentral merupakan bank yang diberi
kewenangan untuk mencetak uang dan
mendistribusikan pada masyarakat.

Biasanya jenis uang yang beredar di


masyarakat terdiri dari uang kartal yang
berupa uang kertas dan uang logam serta
uang giral yang berbentuk cek.

Uang kartal yang beredar di masyarakat


sebagian untuk di tabung di bank atau
investasi di lembaga keuangan bukan bank.

Bank berfungsi menerima dana dari


masyarakat dan menyalurkannya kepada
pihak ketiga (Rahardjo, 2009).
Gambar 1. Ruang lingkup studi Ekonomi Moneter

Uang yang beredar di masyarakat juga perlu diatur jumlahnya agar dapat mempengaruhi
perekonomian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pemerintah yaitu stabilisasi
ekonomi melalui stabilitas nilai tukar, berkurangnya ketimpangan distribusi pendapatan
serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Sejarah Perkembangan Uang

Setidaknya terdapat lima tahapan dalam sejarah


perkembangan uang.

1. Tahap sebelum Perdagangan Barter

2. Tahap Perdagangan Barter

3. Tahap Uang Barang (Commodity Money)

4. Tahap Uang Logam

5. Tahap Uang Kertas


3. Pengertian Uang

• Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang disetujui dan diterima oleh


masyarakat sebagai alat perantara untuk melakukan pertukaran atau
perdagangan.

• Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat


tukar yang dapat diterima secara umum.

• Uang dalam ilmu ekonomi modern didefinisikan sebagai segala sesuatu


yang dipergunakan sebagai alat tukar.
4. Syarat-Syarat Uang

Beberapa syarat-syarat uang antara lain :


1. Diterima secara umum (acceptability).
Uang harus dapat diterima oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Agar dapat diakui sebagai
alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya
oleh pemerintah yang berkuasa.
2. Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value).
Nilai uang seharusnya stabil, tidak berfluktuasi dari waktu ke waktu.
3. Ringan dan mudah dibawa (portability).
Keberadaan uang seharusnya tidak memberatkan pemiliknya dan mudah dibawa kemana-mana
dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).
4. Tahan lama (durability).
Uang harus memiliki sifat tahan lama dan tidak mudah rusak, oleh karena itu pemilihan bahan
sangat menentukan ketahanan uang.
5. Kualitasnya cenderung sama (uniformity).
Uang harus memiliki kualitas yang cenderung sama.
5. Peranan dan Fungsi Uang

Sebagai Alat
01 Sebagai Satuan
Pengukur Nilai 02 Tukar Menukar

03 Sebagai Alat Penimbun/


Penyimpan Kekayaan
6. Motif Memegang Uang
Sehubungan dengan fungsi-fungsi uang, maka seseorang yang memegang uang
setidaknya dilandasi tiga motif, yaitu:

1. Motif Transaksi (Transaction Motive)


Motif transaksi adalah dorongan orang memegang untuk kebutuhan transaksi atau
pembayaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ataupun rumah tangga
perusahaan.
Motif transaksi ini dipengaruhi oleh besarnya tingkat pendapatan. Secara matematis,
permintaan uang untuk tujuan transaksi (Md) dirumuskan sebagai berikut.
𝑴𝒅𝒕 = 𝒌𝒀
Dimana :
𝑀𝑑𝑡 = money demand for transaction
k = Uang kas
Y = Pendapatan
Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang uang kas untuk
transaksi.

Gambar 2. Permintaan Uang untuk Transaksi

Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan Mdt. Pada motif transaksi,
Keynes mengikuti jejak Klasik bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan,
namun perbedaannya terletak pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat
bunga dalam menentukan permintaan uang untuk spekulasi.
2. Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
Keynes menganalisis teori permintaan uang Klasik lebih jauh dari sekedar untuk transaksi.
Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tak terduga
(unexpected need) (Nelson, 2010).

Menurut Keynes, masyarakat memerlukan uang kas untuk transaksi dan berjaga-jaga,
karena:
a. Transaksi pengeluaran sering kali terjadi lebih dahulu daripada penerimaan/
pendapatannya
b. Pengeluaran sering kali tidak dapat diperkirakan sebelumnya
c. Penerimaan yang diharapkan tidak jadi diterima
d. Pengeluaran yang terjadi sangat penting dan menguntungkan untuk dilakukan lebih
dahulu
3. Motif untuk Spekulasi (Speculative Motive)

Permintaan untuk motif spekulasi ini terjadi karena adanya faktor


ketidakpastian (uncertainty) dan ekspektasi (expectation) yang
mempengaruhi seseorang dalam memegang uang.
• Permintaan untuk motif spekulasi ini terjadi karena adanya faktor ketidakpastian
(uncertainty) dan ekspektasi (expectation) yang mempengaruhi seseorang dalam memegang
uang.
• Jumlah uang yang beredar di masyarakat pada dasarnya terdiri dari uang kartal dan uang
giral.

Gambar 3. Jumlah Uang Beredar di Masyarakat


7. Definisi Uang

Beberapa definisi uang berdasarkan tingkat likuiditasnya, yaitu:

M1  Uang kertas dan logam + simpanan rekening koran (demand deposit)

M2  M1 + Tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada Bank-bank umum

M3  M2 + Tabungan +Deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan non bank


8. Nilai Uang
Nilai uang diukur dari kemampuannya untuk dapat membeli
(ditukarkan dengan) barang dan jasa (internal value) serta
valuta asing (external value).

Terdapat 3 metode untuk mengukur nilai uang :

1. Indeks biaya hidup

2. Indeks harga barang-barang perdagangan besar

3. GNP Deflator
𝑮𝑵𝑷 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏𝒂𝒍
GNP Deflator = 𝑮𝑵𝑷 𝑹𝒊𝒊𝒍 (𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏)
9. Klasifikasi Uang
Uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar, yaitu:

1. Sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uang

2. Berdasarkan yang mengeluarkan / mengedarkan, yakni


pemerintah, bank sentral, atau bank komersial.

3. Hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan nilai


uang sebagai barang
Klasifikasi Uang
1) Full bodied money
2) Representative full bodied money
3) Credit money

Yang dikeluarkan oleh Pemerintah:


a) Tokens coin
b) Representative token money
c) Uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah
Yang dikeluarkan oleh Bank:
a. Uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral
b. Demand deposit (uang giral)
1) Full Bodied Money
Full Bodied Money adalah uang dimana nilainya sebagai barang sama
dengan nilainya sebagai uang.
Jenis : Emas dan Perak

2) Representative full bodied money


Representative full bodied money adalah uang dimana nilainya
sebagai barang tidak ada (nol).
Jenis : kertas

3) Credit Money
Credit Money adalah jenis uang yang mana nilainya sebagai uang
lebih besar daripada nilai sebagai barang.
Bentuk-bentuk Credit Money

Token Coins Representative token Uang kertas yang


money dikeluarkan oleh
pemerintah

Uang kertas yang Demand Deposit


dikeluarkan oleh Bank (Uang Giral)
Sentral
10. Standar Moneter
Standar Kembar
Dasar nilai mata uang menggunakan Emas dan Perak.

Standar Emas
Dasar nilai mata uang seberat emas tertentu.

Fiat Standar
Dasar nilai mata uang menggunakan Sertifikat Emas dan Perak.

Uang Giral (Deposit Money)


Dasar nilai mata uang menggunakan Cek deposito bank

Uang Kuasi
Dasar nilai mata uang menggunakan deposito berjangka,
tabungan, dan rekening valuta asing.
Thank You!

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai