Uang yang beredar di masyarakat juga perlu diatur jumlahnya agar dapat mempengaruhi
perekonomian sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pemerintah yaitu stabilisasi
ekonomi melalui stabilitas nilai tukar, berkurangnya ketimpangan distribusi pendapatan
serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Sejarah Perkembangan Uang
Sebagai Alat
01 Sebagai Satuan
Pengukur Nilai 02 Tukar Menukar
Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan Mdt. Pada motif transaksi,
Keynes mengikuti jejak Klasik bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan,
namun perbedaannya terletak pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat
bunga dalam menentukan permintaan uang untuk spekulasi.
2. Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
Keynes menganalisis teori permintaan uang Klasik lebih jauh dari sekedar untuk transaksi.
Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tak terduga
(unexpected need) (Nelson, 2010).
Menurut Keynes, masyarakat memerlukan uang kas untuk transaksi dan berjaga-jaga,
karena:
a. Transaksi pengeluaran sering kali terjadi lebih dahulu daripada penerimaan/
pendapatannya
b. Pengeluaran sering kali tidak dapat diperkirakan sebelumnya
c. Penerimaan yang diharapkan tidak jadi diterima
d. Pengeluaran yang terjadi sangat penting dan menguntungkan untuk dilakukan lebih
dahulu
3. Motif untuk Spekulasi (Speculative Motive)
3. GNP Deflator
𝑮𝑵𝑷 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏𝒂𝒍
GNP Deflator = 𝑮𝑵𝑷 𝑹𝒊𝒊𝒍 (𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏)
9. Klasifikasi Uang
Uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar, yaitu:
3) Credit Money
Credit Money adalah jenis uang yang mana nilainya sebagai uang
lebih besar daripada nilai sebagai barang.
Bentuk-bentuk Credit Money
Standar Emas
Dasar nilai mata uang seberat emas tertentu.
Fiat Standar
Dasar nilai mata uang menggunakan Sertifikat Emas dan Perak.
Uang Kuasi
Dasar nilai mata uang menggunakan deposito berjangka,
tabungan, dan rekening valuta asing.
Thank You!