Anda di halaman 1dari 11

Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu

perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter ,yaitu kebijakan yang bertujuan untuk
mengatur penawaran uang atau mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang
merupakan tugas pemerintah melalui anksetral ( bank Indonesia).

Sangat perlu di pahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep lukuiditas. Suatu
asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diliangkan dengan tanpa kehilangan resiko
rugi. Pada suatu sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid
dengan daya beli penuh. Pada tingkat spektum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang
secara devinitif tidak secara langsung berfungsi sebagai medium of change. Pada sisi ekstrim
lainnya kita mengenal asset-asssetfiik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti
rumah, tanah, oblogasi, jangka panjang dan sebagainnya.

Uang beredar (money supply) tercipta melalui interaksi pasar yaitu permintaan dan
penawaran uang, jadi uang beredar dapat bertambah dan berkurang tergantung tarik-menarik

PENAWARAN UANG

A. Pengertian Penawaran Uang

Penawaran uang aadalah jumlah uang beredar dan tersedia dalam suatu
perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter yaitu kebijkan yang bertujuan untuk
mengatur penawaran uang atau mengatur jumlah uang yang beredar .Jadi penawaran uang
merupakan tugas bank Indonesia untuk mengendalikannya. Tiga pelaku berkaitan dengan
jumlah uang yang beredar antara lain bank sentral, bank umum dan sector swata domestik.

Jenis-jenis uang beredar di Indonesia adalah :


1. Uang beredar dalam arti sempit (M1)

Yaitu kewajiban system moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sector swata
domestic atau penduduk meliputi uang kartal (C :Uang kertas atau uang logam) dan uang
giral (Deposito yang disimpan dalam bank_bank umum, dan dapat dikeluarkan dengan
menggunakan cek, giro, atau surat perintah lainnya). Uang kartal dan uang giral atau narrow
money memiliki sifat dapat dipakai sebgai alat pembayaran sewaktu-waktu atau setiap saat
bila diinginkan ,tidak terikat waktu dalam pemakaiannya.

M1 = C + D

Dimana :

C = currency ( uangkartal, kertasdanlogam )

D = Demand Deposits ( uanggiral : rekening )

1
Pengertian uang beredar dalam arti lebih luas adalah M1 ditambah dengan deposito
berjangka dan tabungan masyarakat pada bank- bank umum.

2. Uang beredar dalam arti luas ( M2 )


Uang beredar dalam arti luas disebut juga likuiditas perekonomian, yaitu kewajiban
system moneter terhadap sector swasta domestic meliputi M1 ditambah uang kuasi (QM).
Uang kuasi terdiri dari deposito berjangka tabungan, valuta asing milik swata domestik,
simpanan berjangka lain yang jangka waktunya lebih pendek termasuk rekening pasar uang
dari pinjaman semalam antar bank (bank over weight). Uang kuasi ini adalah uang yang
tidak dapat dipakai setiap saat dalam pembayaran karena keterikatan waktu.
M2 = M1 + TD + SD
Dimana :
TD = Time Deposits ( deposito berrjangka)
SD = Saving Deposits ( saldo tabungan )

3. Definisi uang beredar lebih luas lagi (M3)


Yaitu mencakup semua TD dan SD, besar kecil, rupiah atau dollar milik penduduk pada
bank atau lembaga keuangan non bank( Uangkuasi)
M3 = M1 + QM
Dimana :
QM = uang kuasi
Laju pertumbuhan uang beredar (M1) dalam indicator perekonomian Indonesia sering
dikaitkan dengan tingkat inflasi . hubungan antara keduanya biasanya Bersifat positif /
searah. Semakin tinggi laju pertumbuhan M1 maka semakin tinggi pula inflasi. Posisi uang
kartal dan uang giral dalam uang beredar dimaksudkan untuk melihat bagaimana
perkembangan peranana uang kartal dan uang giral terhadap uang beredar. Dalam
perekonomian yang semakin maju terutama dalam hal lalu lintas moneter, posisi uang giral
semakin lebih besar dari pada uang kartal, masyrakat dikota- kota besar akan cenderung
menggunakan uang giral sebagai alat tukar atau alat bayar.
Pengertian lain tentanguang yang perlu dipahami adalah uang primer, yaitu uang yang di
edarkan pemerintah dan dipegang oleh masyarakat dan bank- bank, uang prmer ini meliputi
uang yang dipegang masyarakat sebagai alat bayar sehari- hari ( uang kartal ) dan uang
serap yang dimiliki bank ( uang tunai di bank dan deposito di bank sentral ).
Rasio atau posisi uang beredar ( M1 ) dan rasio atau posisi uang kuasi terhadap likuiditas
perekonomian (M2) merupakan indicator permintaan masyarakat. Terhadap barang dan jasa
yang disediakan dipasar. Jika semakin rendah rasio M1 terhadap M2 ,dilain pihak semakin
tinggi rasio uang kuasi terhadap M2 berarti permintaan masyarakat melemah sehingga
inflasi akan cenderung turun dan sebaliknya.

2
B. Kurva Penawaran Uang

Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slipe positip. Seperti halnya kurva
permintaan uang, jumlah uang beredar juga dipengaruhi oleh tingkat bunga.

Perubahan penawaran uang

Perubahan jumlah uang beredar (bertambah atau berkurang) dapat mempengaruhi aktivitas
ekonomi dan keadaan perekonomian atau keseluruhan. Factor-faktor yang menyebabkan
perubahan jumlah beredar adalah :

1. aktivitas luar negeri

2. tagihan pada lembaga/badan dan perusahaan-perusahaan negara

3. rekening khusus

4. tagihan pada perusahaan dan perorangan

5. simpanan berjangka serta tabungan dan factor lainnya

i Ms1 Ms2

Gambar. Pergeseran kurva penawaran

Keterangan :

i = suku bunga

Ms = penawaran uang

3
Menurut Madura (2009) factor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar uang ada 4, yaitu:

1. perbedaan tingkat inflasi (hargabarangumum)antara kedua negara. Perubahan pada tingkat


inflasi relative dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional, yang akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu mata uang dan karenanya mempengaruhi
nilai tukar (kurs).

2. Perbedaan tingkat suku bunga antara kedua negara. Perubahan pada tingkat suku bunga
relative akan mempengaruhi investasi pada sekuritas asing, yang akan mempengaruhi
permintaan dan penawaran mata uang dan karenanya mempengaruhi nilai tukar.

3. tingkat pendapatan relative

Tingkat pendapatan akan mempengaruhi jumlah permintaan barang impor, maka


pendapatan akan mempengaruhi kurs mata uang.

Pengendalian pemerintah

Pemerintah dapat mempengaruhi kurs keseimbangan dengan berbagai cara termasuk dengan
:

1. mengenakan batasan atas pertukaran mata uang asing

2. mengenakan batasan atas perdagangan asing

3. mencampuri mata uang asing (dengan membeli atau menjual mata uang)

4. mempengaruhi variable-variabel makro seperti inflasi, suku bunga, dan pendapatan.

Perubahan jumlah uang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh mata uang inti dan
pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan
oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, dilain pihak, disamping dipengaruhi
oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti
bank umum dan masyarakat domestic.

Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu
asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengan tanpa kehilangan
risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang
paling likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat spectrum likuiditas moderat kita
mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai alat
tukar. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak likuid
sebaga ialat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan sebagainya.

4
C. Penawaran Uang Tanpa BANK

Teori ini adalah gambaran ketika perekonomian masih menggunakan emas sebagai
alat pembayaran dan belum ada system perbankan yang mempengaruhi penggunaan alat
tukar tersebut. Jumlah alat tukar ini di masyarakat berubah-ubah sesuai dengan tersedianya
emas di masyarakat. Ciri penawaran uang pada teori ini ,yaitu harga emas bisa naik dan bisa
turun, uang beredar secara otomatis berdasarkan mekanisme pasar,dan tanpa campur tangan
pemerintah.

Jumlah uang (emas) dapat turun apabila emas dikirim keluar negeri untuk menutup
deficit neraca pembayaran (impor), industry-industri yang menggunakan emas dalam proses
produksinya menyedot emas yang ada. Jumlah uang beredar (emas) naik apabila ada surplus
neraca pembayaran atau karena produksi emas meningkat.

Uang beredar ditentukan oleh pross pasar, sedangkan pemerintah bank sentral atau
perbankan tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya uang beredar. Contoh sederhana:
suatu perekonomian tertutup yang menggunakan emas untuk alat pembayarannya. Dalam
hal ini uang hanya akan bertambah apabila orang memproduksi emas. Sedangkan produsen
emas akan memproduksi emas hanya apabila menguntungkan, yaitu apabila harga emas di
pasaran lebih tinggi dari pada biaya produksinya.

Ciri penawaran/ supplay emas pada zaman tersebut:

• Jumlah emas/ alat tukar yang beredar berubah-ubah (bisa turun atau naik)
• Jumlah emas turun apabila terjadi deficit neraca pembayaran luar negeri untuk pembayaran
barang (dikirim keluar karena impor atau ekspor).
• Terjadi perubahan jumlah emas ini juga bisa dikarenakan adanya peningkatan penggunaan
emas untuk produksi lain (perhiasan).
• Jumlah emas juga akan naik jika surplus pembayaran luar negeri atau ditemukan tambang
emas baru.
• Uang beredar benar–benar ditentukan secara otomatis oleh proses pasar (tidak ada campur
tangan pemerintah/otoritas moneter yang melakukan kebijakan moneter).
• Penambahan produksi emas (di tambang dan di murnikan) oleh produsen emas mengikuti
hokum perilaku produsen/penawaran( mengikuti pemerintah dan harga emas tersebut) jika
harga emas tinggi disbandingkan barang yang dipertukarkan maka produksi emas akan
tinggi, namun kemudian jika penawaran emas berlebih harga emas akan turun dan
penawarannya akan berkurang.

5
Teory penawaran uang (system emas) belum berkembang dan masih dalam bentuk yang
sederhana , karena tidak banyak memerlukan campur tangan untuk mempengaruhi
jumlahnya

D. Penawaran Uang Menurut Klasik

Penawaran Uang dan Harga Menurut Pandangan Klasik

Dibedakan menjadi 2 bentuk, yang pertama teori kuantitas dan yang kedua teori sisa
tunai. Pandangan pokok teori tersebut adalah sama yaitu: perubahan dalam penawaran uang
akan menimbulkan perubahan proposional dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang
akan menaikan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan
menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.

Persamaan Pertukaran

Teori kuantitas uang biasanya diterangkan sengan menggunakan persamaan pertukaran.


Persamaan pertukaran dapat dinyatakan sebagai berikut:

MV = PT

Dimana M adalah penawaran uang, V adalah laju perputaran ( transaksi )uang, P adalah
tingkat harga dan T adalah jumlah barang.

Dalam persamaan sederhana di atas yang diperhatikan hanya indeks harga. Perubahan ini
hanya menggambarkan perubahan rata-rata tingkat harga dalam perekonomian. T adalah
jumlah barang dalam ekonomi, mempunyai arti sebagai berikut:

1. Ia adalah nilai fiskal dan bukan nilai uang


2. Ia meliputi barang jadi dan barang setengah jadi
Oleh karena itu PT tidak sama dengan pendapatan nasional. Nilai PT lebih besar dari
pendapatan nasional karena ia juga meliputi nilai barang-barang setengah jadi, sedangkan
pendapat nasinal meliputi seluruh barang jadi yang siap dikonsumsi.
Teori kuantitas uang adakalanya dinyatakan menggunakan persamaan berikut:
Mvy = Y

Dimana M adalah penawaran uang dan V adalah laju perputaran uang yang dibelanjakan
untuk membeli barang-barang jadi, Y adalah pendapatan nasional.

1. Teori Kuantitas Uang

6
Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatanya
dengan harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama
Asumsi dan pandangan teori kuantitas
Asumsi dan pandangan teori kuantitas di bedakan sebagai berikut:
a. Laju peredaran uang atau V, adalah tetap
b. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi
2. Teori Sisa Tunai
Teori ini juga menerangkan sifat hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori
sisa tunai diterangkan dengan persamaan sebagai berikut:
M = kPT

M,P,T mempunyai arti yang sama dengan persamaan dariMV = PT,k adalah bagian dari
pendapatan masyarakat.

3. Teori Keynes
Teori keynes menerangkan 3 hal:
a. Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta uang
b. Faktor-faktor yang menentukan tingkat harga
c. Efek perubahan uang atas kegiatan ekonomi negara

Penawaran Uang, dan tingkat bunga

Menurut ahli tingkat bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan dana
(fund) untuk investasi, sedangkan menurut keynes tingkat bunga ditentukan oleh permintaan
dan penawaran uang.

Pergeseran Kurva Penawaran Uang

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran uang adalah:

1. Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian.
2. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi
rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
3. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan
memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia
perbankan dan dunia usaha ( melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
4. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan

7
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah
agar tetap aman. Bank indonesia menetapkan tingkat cadangan tertentu, yang sekaligus
menjadi pengukur kesehatan bank.
5. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah beredar,
sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik
dan nilai rupiah pun terangkat.

E. Uang Dan Kegiatan Ekonomi Menurut Pandangan Keynes

Penawaran uang akan menimbulkan perubahan tinkat harga, tetapi perubahan ini tidak
menimbulakn efek atas tinkat produksi dan kegiatan ekonomo negara.

Mekanisme Transmisi

Analisis keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan


tinhkat kegiatan dalam perekonomian berlaju mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan
ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan:

1. Menaikkan pengeluaran agregar, melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan kompenen


pengeluaran agregat lain (seperti ekspor dan investasi).
2. Menambah penawaran uang.
Teori keynes tidak menunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan
mempengaruhi tingkat harga. Teori keuangan keynes juga sama tidak memperhatikan efek
perubahan penawaran uang pada tingkat harga. Efek perubahan harga dapat dibedakan
dalam tiga tahap perubahan yang berikut:
a. Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat bunga.
b. Selanjutnya perubahan tingkat bunga akan mengubah jumlah investasi.
c. Perubahan investasi mengubah pengeluaran dan akhirnya merubah pendapatan nasional.

Rangkaian peristiwa yang berlaku

Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan diatas dinamakan mekanisme


transmisi atau transmision merchanism yaitu suatu rangkaian peristiwa yang
menggambarkan efek perubahan uang atas kegiatan ekonomi negara. Perubahan dalam
penawaran uang akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional.

Perangkap likuiditas

Perangkap lekuiditas adalah suatu keadaan dimana tingkat bunga dalam


perekonomian mencapai tingkat sangat rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk
tujuan spekulasi menjadi elastis sempurna.

8
F. Teori Penawaran Uang Modern

Dalam perekonomian modern digunakan system standart kertas dan sebagai


sumber terciptanya uang beredar adalah otoritas moneter (pemerintas dan bank
sentral)dan lembaga keuangan. Otoritas moneter sebagai sumber penawaran uang inti dan
lembaga keuangan sebagai sumber penawaran uang sekunder. Jumlah uang beredar
merupakan proses pasar, artinya hasil interaksi antara permintaan dan penawaran, dan
bukan hanya pencetakan uang atau merupakan keputusan pemerintah saja. Apabila suatu
waktu permintaan uang inti tidak sesuai dengan penawaran uang inti, maka para pelaku
pasar untuk masing-masing akan melakukan “penyesuaian” berupa tindakan –tindakan
(mengubah struktur /komposisi dari kekayaan) di sub pasar uang inti sehingga terjadi
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Demikian juga jika terjadi
ketidakseimbangan di pasar uang sekunder. Kedua sub pasar ini harus mencapai
keseimbangan secara bersama-sama.

Contoh, ketika pasar dalam posisi keseimbangan, pemerintah penambahan


penawaran uang inti kepada masyarakat (ada kenaikan gaji pegawai). Tambahan uang inti
akan diterima masyarakat sebagai tambahan uang tunai. Hal ini dapat menggangu
keseimbangan karena masyarakat akan merasa terlalu banyak memegang uang tunai. Jika
tindakan penyesuaian yang dilakukan masyarakat adalah dengan menyimpan kelebihan
uang tersebut dalam rekening giro, maka berarti bahwa cadangan bank menjadi lebih
besar, dan bank mungkin akan menanamkan kelebihan uang tersebut dengan membeli
SBI. Dalam transaksi tersebut, bank menerima SBI dan BI menerima uang tunai. JAdi,
tambahan uang inti oleh pemerintah, kembali ke BI sebagai otorita moneter. Uang kartal
yang dipegang masyarakat tetap, tetapi ada uang tambahan uang giral, sehingga MI
bertambah.

Dalam dunia pertukaran modern, para produsen emas tidak mempunyai peranan
moneter lagi karena dalam standar uang kertas, sumber dari terciptanya uang beredar
adalah otoritas moneter (bank sentral sebagai supplier uang inti dan Lembaga keuangan
/perbankan sebagai supplier uang sekunder. Pasar uang itu terdiri dari 2 sub pasar yaitu
sub pasar pasar uang supplier uang sekunder. masing-masing mempunyai permintaan dan
penawarannya, namun kedua sub pasar tersebut sangat erat berhubungan satu sama lain.
Sub pasar uang primer lebih bersifat fundamental karena uang sekunder (giral) diciptakan
oleh bank berdasarkan uang primer. yang dipegang bank. Tanpa ada uang primer tersebut
jika mungkin bank menciptakan uang sekunder. Jadi kedua sub pasar tersebut bisa
dibedakan secara konsep tetapi jelas bahwa dalam kenyataan keduanya tidak terpisahkan
satu sama lain.

9
Mengingatkan kedua sub pasar tersebut sangat erat terkait satu sama lain, maka
para pelaku pasar baru berhenti melakukan tindakan tindakan penyesuaian hanya apabila
permintaan dan penawaran di masing masing sub pasar mencapai keseimbangan secara
bersama sama. Apabila pada suatu saat, katakana, sub pasar uang inti mencapai
keseimbangan tetapi sub pasar uang sekunder belum, maka keseimbangan tetapi sub
pasar uang sekunder belum, maka keseimbangan yang belum tercapai. Di sub pasar uang
sekunder akan terjadi tindakan tindakan penyesuaian yang mempengaruhi permintaan
dan penawarannya. Perubahan pada permintaan dan penawaran uang sekunder (giral)
pasti akan mempengruhi permintaan dan oenawaran uang inti. JAdi sub pasar uang inti
yang tadinya sudah seimbang menjadi tidak seimbang, dan tentu kemudian akan ada
tindakan tindakan penyesuaian di sub pasar ini.

Proses penyesuaian ini akan terus terjadi (di kedua Sub pasar tersebut) sampai
kedua sub pasar tersebut mencapai keseimbangan secara bersama sama (simultan). Baru
apabila keadaan ini tercapai, maka pasar uang secara keseluruhan mencapai
keseimbangan yang sesungguhnya (equilibrium).

1. Pengertian Jumlah Uang Beredar Zaman Klasik


Sebagian ekonomi klasik mengartikan uang beredar sebagai uang kertas dan logam
yang ada ditangan masyarakat karena hanya uang inilah yang benar-benar
merupakan daya beli yang langsung digunakan atau dibelanjakan serta
mempengaruhi harga barang-barang.

2. Pengertian Jumlah Uang Beredar Ketika Peranan Bank Makin Berkembang


Pengertian jumlah uang beredar ketika peranan bank makin berkembang dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a. Dalam Arti Sempit
Jumlah uang yang beredar merupakan seluruh uang kartal (uang tunai) yang
dipegang masyarakat dan uang giral yang dimiliki perseorangan pada bank-
bank umum.
b. Dalam Arti Luas
Jumlah uang yang beredar merupakan uang beredar selain uang kartal dan
giro yang dipegang masyarakat, juga termasuk deposito berjangka dan
tabungan dan deposito berjangka ini dapat diubah menjadi uang tunai sama
dengan uang kartal, bahkan pada perekonomian yang makin banyak
transaksi yang dilakukan melalui bank.
c. Dalam Arti Paling Luas
Jumlah uang yang beredar juga termasuk uang yang disimpan dilembaga
keuangan lain bukan bank (bukan bank umum dan bank tabungan) asalkan

10
memenuhi syarat sebagai uang, yaitu harganya tetap dan dapat diterima
masyarakat secara umum (misalkan lembaga pembiayaan, ansuransi, dan
pegadaian).

Penawaran uang adalah jumlah uang beredar dan tersedia dalam suatu perekonomian.
Kita telah mengenalkebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur
penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar.

Jenis-jenis uang yang beredar diindonesia terdiri dari : uang beredar dalam arti sempit
(M1), uang beredar dalam arti luas (M2), uang beredar yang lebih luas lagi adalah (M3). Faktor-
faktor yang menyebabkan perubahan jumlah uang beredar adalah : aktiva luar negeri bersih,
tagihan bedrsih pada pemerintah pusat, tagihan pada lembaga/badan dan perusahaan-perusahaan
negara, rekening khusus, tagihan pada perusahaan dan perorangan, simpanan berjangka dan
tabungan dan faktor lainnya bersih.

Menurut madura (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar uang ada 4 yaitu :
perbedaan inflasi, perbedaan suku bunga, dan perbedaan pendapatan.penawaran uang tanpa bank
menganggap jumlah uang dimasyarakat berubah-ubah sesuai dengan tersediannya emas
dimasyarakat. penawaran uang menurut klasik dibedakan menjadi 2, yaitu teori kuantitas dan
teori sisa tunai. Menurut ahli klasik tingkat bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan
permintaan dana (fund) untuk investasi, sedangkan menurut keynes tingkat bunga ditentukan
oleh permintaan dan penawaran uang.

Teori penawaran uang modern, dalam perekonomi9an modern digunakan sistem standar
kertas dan sebagai sumber terciptanyauang beredar adalah otoritas moneter (pemerintah dan
bank sentral)dan lembaga keuangan.otoritas moneter sebagai sumber penawaran uang inti dan
lembaga keuangan sebagai sumber penawaran uang sekunder.jumlah uang beredar merupakan
proses pasar, artinya hasil interaksi antara permintaan dan ppenawaran, dan bukan hanya
pencetakan uang atau merupakan keputusan pemerintah saja.

11

Anda mungkin juga menyukai