Anda di halaman 1dari 29

BAB VI

UANG DAN BANK SENTRAL

MATERI KULIAH EKONOMI MAKRO


3 SKS
I. SEJARAH TIMBULNYA UANG 

1. Sistem barter
Kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan cara
menukarkan barang dengan barang lain yang dibutuhkan
dengan nilai tukar tertentu. Sistem barter tidak bisa digunakan
lagi karena kesulitan untuk mencari kesesuaian antara orang
yang membutuhkan dan orang yang memiliki barang yang
dibutuhkan.
  2. Uang barang (Commodity money)
Dengan keterbatasan sistem barter orang membutuhkan
alat pertukaran yang sah dan disepakati bersama. Uang barang
dibuat dari komoditi tertentu seperti emas, perak maupun kulit
kayu.
Meskipun uang barang lebih baik dari sistem barter tetapi terdapat kelemahan
sebagai berikut :
  a. Nilainya tidak stabil
Nilai yang terkandung pada komoditi yang dijadikan sebagai uang
tidak stabil berkaitan dengan jumlah persediaan komoditi yang digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan uang itu dalam masyarakat
  b. Kesulitan untuk membaginya
Uang yang terbuat dari komoditi tertentu, sulit untuk melaksanakan
perdagangan dalam jumlah yang besar maupun sangat kecil. Hal ini
dikarenakan uang barang sulit untuk dipecah atau dibagi menjadi
satuan-satuan hitung yang lebih kecil.
  c. Keamanannya tidak terjamin
Karena uang terbuat dari barang ukurannya biasanya terlalu besar
atau kadang terlalu kecil, maka akan mengakibatkan keamanannya tidak
terjamin
  d. Tidak fleksibel
Uang barang tidak fleksibel karena uang barang sulit untuk dibawa.
Kesulitan ini karena ukurannya yang terlalu besar apabila satuan
unitnya besar
3. Uang kartal
Jenis uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang terdiri
dari uang kertas dan uang logam. Meskipun uang kartal lebih baik
dari pada uang barang tetapi terdapat kelemahan sebagai
berikut :
  a. Keamanannya tidak terjamin
Apabila seseorang memiliki uang dan uang tersebut hilang, maka
orang tersebut tidak dapat mengkalim bahwa uang tersebut
miliknya apabila ditemukan orang lain.
  b. Rentan terhadap pemalsuan
Uang kertas , nilai bahan pembuat uang biasanya lebih murah
dari pada nilai uang tersebut, maka uang kertas rentan terhadap
pemalsuan. Kemajuan tehnologi memungkinkan orang untuk
membuat tiruan uang kertas
 
c. Mudah rusak
Perputaran uang yang selalu berpindah
kepemilikannya antar pemegang uang, terutama
uang kertas, mengakibatkan uang tersebut mudah
rusak dan robek.
  d. Uang giral
  Sebagai pelengkap dari uang kartal dalam
kegiatan ekonomi dan pertukaran terdapat uang
giral dalam bentuk time deposit (Deposito
berjangka), cek, rekening giro dan kartu kredit.
Adapun kelemahan dari uang giral adalah
likuiditasnya rendah atau tidak semua transakasi
dapat menggunakan uang giral.
  II. PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN
  Uang diciptakan oleh pemerintah melalui otoritas moneter
(Bank Sentral atau Bank Indonesia berperanan sebagai
berikut :
  1. Uang sebagai alat tukar
  Dengan adanya uang sebagai alat tukar kebutuhan
barang dan jasa manusia dapat dipenuhi dengan membeli dari
pedagang barang atau jasa tersebut dengan menggunakan uang.
  2. Uang sebagai satuan nilai
  Uang dapat digunakan sebagai ukuran yang menentukan
seberapa besar nilai suatu barang dan jasa. Dengan adanya uang
nilai suatu barang atau jasa dapat ditentukan yaitu seberapa
banyak uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan barang
atau jasa tersebut.
 
3. Uang sebagai standar pembayaran yang tertunda
  Penundaan pembayaran bagi pedagang tidak menjadi
masalah karena pembayaran pada waktu yang
akan datang dapat diukur dengan satuan uang.

  4. Uang sebagai penyimpan nilai


  Kekayaan seseorang dapat disimpan dalam bentuk uang
atau barang. Apabila harga relatif stabil menyimpan
kekayaan dalam bentuk uang tunai di bank akan
menguntungkan karena selain aman dan
terjamin juga akan mendapatkan bunga dalam
jumlah tertentu. Sebaliknya apabila
inflasi cukup tinggi maka menyimpan kekayaan
dalam bentuk barang lebih menguntungkan.
III. Konsep
KONSEP UANG BEREDAR DI INDONESIA
uang yang beredar dapat dibedakan dalam dua bentuk :
  1. Uang beredar dalam arti sempit
 
Jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal dan uang
giral yang digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan ekonomi
dengan persamaan sebagai berikut :

M₁ = C + D

Dimana :
  M₁ = Uang beredar dalam arti sempit
C = Uang kartal
D = Uang giral
2. Uang beredar dalam arti luas
  Jumlah uang beredar yang terdiri dari uang kartal,
uang giral dan uang kuasi dengan
persamaan sebagai berikut :
  ` M2 = C + D + T
  Dimana :
  M2 = Uang beredar dalam arti luas
T = Deposito berjangka

  Pengertian uang kuasi adalah suatu bentuk aset yang


mempunyai fungsi sebagai uang tunai karena dapat
digunakan untuk melakukan transaksi dalam kegiatan
ekonomi, tetapi tidak memiliki tingkat likuiditas seperti uang
tunai yaitu deposito berjangka dan tabungan.
IV. TEORI PERMINTAAN UANG
  Teori permintaan uang Keynesian
Permintaan uang dalam masyarakat didasari oleh
tiga macam motif yaitu :
  1. Motif untuk transaksi
  Dalam motif transaksi orang membutuhkan uang tunai
untuk melakukan transaksi pembelian barang dan
jasa dimana jumlahnya tergantung pada jumlah
pendapatan orang tersebut, dengan persamaan
sebagai berikut :
  MDT = f (Y)
 
Hubungan antara permintaan uang untuk transaksi dengan
pendapatan adalah positif yang artinya apabila pendapatan
mengalami kenaikan maka kebutuhan uang untuk transaksi
mengalami kenaikan dan sebaliknya.
Y
  MDT

  Y2 B

Y1 A

  
 
0 MDT1 MDT2 MDT
 
2. Motif untuk spekulasi
  Dalam motif spekulasi permintaan uang dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu : pendapatan, tingkat bunga, jumlah kekayaan dan keuntungan. Tujuan
utama motif spekulasi adalah untuk mencari keuntungan dari dengan tingkat
bunga dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut :

  MDS = f ( r )
 
  r ( % )

  
 
r A A

 
  
B
r B MDS
 
 

0 MA MB MDS
 
 
3. Motif untuk berjaga-jaga

  Dalam motif berjaga-jaga permintaan uang untuk


berjaga-jaga berhubungan erat dengan
tingkat pendapatan. Semakin besar
pendapatan maka semakin besar
permintaan uang untuk berjaga-jaga dan
sebaliknya dengan persamaan sebagai
berikut :
 
MDP = f ( Y )
 
V. ANALISIS IS dan LM
  1. Pasar barang dan kurva IS
  Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu
tertentu. Permintaan dalam pasar barang merupakan jumlah dari
semua permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara
yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang
diproduksi dalam negeri.
Variabel yang diperhitungkan dalam pasar barang ditentukan oleh
perekonomian suatu negara yaitu perekonomian tertutup
sederhana, perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka.
Permintaan agregat terdiri dari konsumsi, investasi dan belanja
pemerintah atas barang dan jasa, tetapi pengeluaran investasi
tergantung pada suku bunga.
  Dalam anlisis IS-LM variabel investasi diperlakukan sebagai
variabel endogen yaitu variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel diluar variabel tersebut, dengan persamaan sebagai
berikut :
  I = f ( r ) dimana I = I0 - k r
  Dimana :
  I = Besarnya investasi
I0 = Besarnya investasi saat tingkat bunga nol
k = Nilai konstanta
r = Tingkat bunga
Kurva IS adalah suatu kurva yang menghubungkan besarnya
pendapatan nasional (Y) pada berbagai tingkat bunga (r)
dimana pasar barang pada posisi keseimbangan.
  Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan
permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke
kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser
kurva IS ke kiri.

Pengertian kebijakan fiskal (fiskal policy) adalah implementasi dari


bentuk operasional kebijakan anggaran yang dilakukan
pemerintah dalam mengatur keuangan negara.

Kurva IS memiliki kemiringan negatif karena tingkat suku


bunga yang lebih tinggi menurunkan pengeluaran investasi,
yang pada gilirannya menurunkan permintaan agregat
serta tingkat pendapatan keseimbangan, dan sebaliknya
Dalam perekonomian sederhana, perekonomian dalam keadaan
keseimbangan adalah :
  Y = C + I
Y = ( C0 + cY ) + ( I + r )
Y = C0 + cY + I + r
Y - cY = C0 + I + r

Contoh : Menentukan fungsi IS


 
Diketahui : C = 200 + 0,50 Y dan I = 50 - 10 r
 
Ditanya : a. Tentukan keseimbangan dipasar barang
b. Gambarkan kurvanya serta penjelasannya
Jawab : 
Keseimbangan di pasar barang :
Y = C + I
Y = 200 + 0,50 Y + 50 - 10 r
Y - 0,5Y = 200 + 50 - 10 r
0,5Y = 250 - 10 r
Y = 500 - 20 r
 Kurva dan keseimbangan di pasar barang
r (%)
10

0 300 400 Y
2. Pasar uang dan kurva LM
  Keseimbangan di pasar uang terjadi pada saat jumlah uang yang diminta
oleh masyarakat untuk berbagai motif sama dengan jumlah uang
yang beredar. Jumlah uang yang diminta meningkat seiring dengan
menurunnya tingkat bunga. Dalam jangka pendek jumlah uang yang
beredar diasumsikan tetap.

Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat
bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga
semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah jumlah keseimbangan
uang riil yang diminta.

Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap,


kenaikan tingkat pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang
diminta, haruslah disertai dengan kenaikan suku bunga.

Jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik. Pendapatan
yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian
menaikkan tingkat bunga keseimbangan.
  Keseimbangan di pasar uang terjadi pada saat jumlah uang yang diminta
oleh masyarakat untuk berbagai motif sama dengan jumlah uang
yang beredar. Jumlah uang yang diminta meningkat seiring dengan
menurunnya tingkat bunga. Dalam jangka pendek jumlah uang yang
beredar diasumsikan tetap.

Tingkat Bunga ( % )
MS

E
9
7 E

LM

0 m₂ m₁ Jumlah Uang
Permintaan di pasar uang secara keseluruhan adalah :
 
M1 = MDT + MDP
M2 = MDS
Md = M1 + M2 atau Md = f ( Y ) + f ( r )
 
Kurva LM adalah kurva yang menghubungkan besarnya tingkat
pendapatan nasional (Y) pada berbagai tingkat bunga (r), dimana pasar
uang berada pada posisi keseimbangan.
 
Contoh : Menentukan kurva LM
  Diketahui :
  Jumlah uang yang beredar adalah 650.
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga adalah M1 =
0,25 Y.
Permintaan uang untuk spekulasi adalah M2 = 400 - 50 r
Ditanyakan :
  a. Tentukan keseimbangan di pasar uang
b. Gambarkan kurvanya serta penjelasannya
 
Jawab :
a. Keseimbangan di pasar uang
  MS = 650
Md = M1 + M2
= 0,25 Y + 400 - 50 r
  Kondisi keseimbangan terjadi apabila :
  MS = Md
650 = 0,25 Y + 400 + 50 r
650 - 400 + 50 r = 0,25 Y
250 + 50 r = 0,25 Y
0,25 Y = 250 + 50 r
Y = 1000 + 200 r

  Keseimbangan di pasar uang adalah : Y = 1000 + 200 r


Kurva keseimbangan di pasar uang

r (%)

10 Kurva LM

0 2000 3000 Y
Kenaikan tingkat suku bunga (r) akan mengakibatkan
kenaikan tingkat pendapatan nasional (Y). Dengan
tingkat bunga sebesar 5 % pendapatan nasional
sebesar 2000, kenaikan tingkat suku bunga sebesar 10%
akan mengakibatkan pendapatan nasional
meningkat sebesar 3000.
 3. Keseimbangan di pasar barang dan pasar uang
Keseimbangan umum terjadi pada saat besarnya
pendapatan nasional (Y) dan tingkat suku bunga (r)
mencerminkan tingkat pendapatan nasional dan
tingkat suku bunga keseimbangan, baik di pasar barang
dan pasar uang. Keseimbangan umum terjadi pada
saat perpotongan antara kurva IS dan kurva LM.
Contoh : Menentukan keseimbangan umum

 Diketahui :
Keseimbangan dipasar barang dan di pasar uang adalah :
  Persamaan kurva IS : Y = 1.750 - 20 r
Persamaan kurva LM : Y = 1.100 + 2000 r
 Ditanya :
  a. Tentukan keseimbangan umum di pasar barang dan pasar uang
b. Gambarkan kurvanya
 Jawab :
  Y = 1.750 - 20 r
Y = 1.100 + 2.000 r _

0 = 650 - 2.020 r
2.020 r = 650
r = 650 / 2.020
r = 0,3217
 
Dengan mensubtitusikan ke salah satu persamaan IS atau LM maka tingkat
pendapatan nasional keseimbangan adalah sebagai berikut :
  Y = 1.100 + 2.000 r
Y = 1.100 + 2.000 ( 0,3217 )
Y = 1.100 + 643,4
Y = 1.743,4
r (%)

LM
E
0,321

IS

0 1.743,4 Y
VI. BANK SENTRAL
  Bank Indonesia sebagai suatu lembaga negara yang independen dan
bebas dari campur tangan, baik dari pemerintah maupun pihak
lainnya.
  
Tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah :
  a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi perbankan di indonesia
Kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat dalam rangka mengatasi inflasi antara
lain:
a.    Politik diskonto (Discount Policy), adalah kebijakan bank
yang berhubungan dengan perubahan tingkat suku bunga.
b.     Politik pasar terbuka (Open market policy), adalah
kebijakan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan
surat berharga.
c.    Politik pembatasan kredit (Plafon credit policy), adalah
membatasi pemberian pinjaman atau kredit kepada masyarakat.
d.     Politik uang ketat (Tight money policy), artinya kebijakan
untuk mengurangi banyaknya jumlah uang yang beredar.
e.     Politik cadangan kas (cash ratio policy), adalah kebijakan
yang berhubungan dengan perbandingan antara kas dengan
kredit yang diberikan kepada masyarakat.
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral Bank Indonesia
mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah yang
mengandung dua aspek yaitu :
  a. Kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan
jasa
Aspek pertama ini tercermin dalam perkembangan
laju inflasi
b. Perkembangan nilai mata rupiah terhadap mata
uang negara lain
Aspek kedua ini tercermin dalam perkembangan
nilai valuta asing.

Anda mungkin juga menyukai