MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Ekonomi
Makro Islam II Dosen pengampu Herlan Firmansyah, M.Pd., ME
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
2018M/1439H
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah swt yang
telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kebijakan Fiskal dan Distribusi
Ekonomi Dalam Islam”.
Penyusunan makalah ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi Makro Islam II.
Makalah ini dapat dibuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Herlan Firmansyah S.Pd., M.Pd, ME Selaku dosen mata kuliah yang
telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan do’a dan dorongan kepada kami.
3. Dan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini sehingga selesai dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah
untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan
pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan
kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara
mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Dari
sisi pajak jelas jika menubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada
ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan
meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Sebaliknya
kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan
output industri secara umum.
Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah merupakan kebijakan
didalam bidang perpajakan (penerimaan) dan pengeluarannya, Kedua
kebijakan ini merupakan wahana utama bagi peran aktif pemerintah dibidang
ekonomi. Pada dasarnya sebagian besar upaya stabilisasi makro ekonomi
berfokus pada pengendalian atau pemotongan anggaran belanja pemerintah
dalam rangka mencapai keseimbangan neraca anggaran.
Oleh karena itu, setiap upaya mobilisasi sumber daya untuk
membiayai pembangunan publik yang penting hendaknya tidak hanya
difokuskan pada sisi pengeluaran saja, tetapi juga pada sisi penerimaan
pemerintah. Pinjaman dalam dan luar negeri dapat digunakan untuk menutupi
kesenjangan tabungan.
Dalam jangka panjang, salah satu potensi pendapatan yang tersedia
bagi pemerintahan untuk membiayai segala usaha pembangunan adalah
penggalakan pajak. Selain itu, sebagai akibat ketiadaan pasar-pasar uang
domestik yang terorganisir dan terkontrol dengan baik, sebagian besar
pemerintahan negara-negara dunia ketiga memang harus mengandalkan
langkah-langkah fiskal dalam rangka mengupayakan stabilisasi perekonomian
nasional dan memobilisasikan sumber-sumber daya (keuangan) domestik.
Kebijakan fiskal Islam dibahas terutama dalam kerangka keadilan
distributif Islam. Yang pastinya, keadilan distributif bukan satu-satunya
tujuan bahwa dengan kebijakan fiskal mampu mencapai keadilan tersebut.
Dan kebijakan fiskal bukan satu-satunya cara memastikan keadilan distributif
dalam masyarakat Islam.
Untuk itu, dibutuhkan suatu kebijakan yang disebut sebagai kebijakan
fiskal untuk menyesuaikan pengeluaran dengan penerimaan negara.
Penyesuaian antara pengeluaran dan penerimaan mengakibatkan ekonomi
stabil yang terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang layak tanpa adanya
pengangguran dan kestabilan harga-harga umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal?
2. Apa fungsi dari kebijakan fiskal?
3. Bagaimana instrumen kebijakan fiskal?
4. Apa saja jenis kebijakan fiskal?
5. Bagaimana kebijakan fiskal dan distribusi ekonomi dalam islam?
6. Bagaimana instrumen kebijakan fiskal islam?
2. Manfaat:
a. Manfaat Teoritis
Mengembangkan wawasan keilmuan tentang Ekonomi Makro
khususnya pada kajian Kebijakan Fiskal dan Distribusi Ekonomi
Dalam Islam
b. Manfaat Praktis
Menjadi referensi bagi mahasiswa tentang Ekonomi makro pada
kajian Kebijakan Fiskal dan Distribusi Ekonomi Dalam islam
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini disusun dalam tiga BAB, diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan masalah yang akan dibahas meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat makalah, serta
sistematika pembahasan.
BAB II PEMBAHASAN
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam
mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan juga dilengkapi
oleh data pendukung yang relevan dengan bahasan “Kebijakan Fiskal dan
Distribusi Ekonomi Dalam islam”.
BAB III PENUTUP
Bagian ini yang mengacu kepada permasalahan yang diajukan dalam
bagian pendahuluan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebijakan Fiskal
1. Stabilisasi
Tanggung jawabnya adalah menjamin perekonomian tetap pada
kesempatan kerja penuh (full employment) dengan harga yang stabil.
2. Alokasi
Pemerintah melakukan intervensi terhadap perekonomian dalam
mengalokasikan sumber daya ekonominya. Intervensi pemerintah ini dapat
dilakukan dengan secara langsung membeli barang-barang seperti
pertahanan dan pendidikan, dan secara tidak langsung melalui berbagai
pajak dan subsidi-subsidi, yang mendorong berbagai aktivitas atau
menghambat aktivitas-aktivitas lainnya.
3. Distribusi
Berkaitan dengan bagaimana barang-barang yang diproduksi oleh
masyarakat didistribusikan diantara anggota-anggotanya, berkaitan dengan
isu-isu seperti pemerataan, dan trade-offs antara pemerataan dan efesiensi.
Namun demikian, fungsi kebijakan fiskal lebih jelas ketika meminimalisir
volalitas atau fluktuasi siklus bisnis, dimana fungsi “stabilisasi” sangat
dibutuhkan perekonomian. Tujuan utama dari fungsi stabilisasi kebijakan
fiskal adalah memelihara tingkat pendapatan nasional aktual mendekati
potensialnya. Dengan tujuan seperti itu, maka “kebijakan stabilisasi”
seringkali dimaknai sebagai manipulasi dari permintaan agregat agar pada
saat yang sama mencapai full employment dan stabilisasi harga (price
stability).
Oleh karena itu, dalam menilai dampak kebijakan fiskal atau posisi
anggaran dalam merespon siklus bisnis atau fluktuasi ekonomi, baik dalam
masa boom ataupun pada masa resesi, perlu pembedaan antara sifat-sifat
otomatis yang melekat pada sistem fiskal (baik pajak maupun belanja) yang
dikenal sebagai “automatic stabilisers” (stabilisator otomatis) dengan
“discretionary actions” (tindakan-tindakan diskresioner) atau “fiscal
impluse” (impuls fiskal).
Stabilisator atau perubahan-perubahan otomatis adalah perubahan-
perubahan dalam pengeluaran pemerintah (G) dan penerimaan pajak (T)
yang merupakan hasil dari fleksibilitas otomatis dari sistem fiskal (the built-
in flexibility of the fiscal system). Sebagai misal, ketika pendapatan menurun
dan perekonomian berada dalam resesi, penerimaan pajak secara otomatis
menurun dan pengeluaran pemerintah untuk kompensasi pengangguran
secara otomatis meningkat.
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
BAB III
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA