Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH KOPERASI DUNIA

DAN KOPERASI SYARIAH DI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Pada mata kuliah koperasi Syariah

Dosen pengampuh : Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.

FAHIRA ALIMIN

90500120125

fahiraalimin@gmail.com

PRODI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaian makalah “SEJARAH

KOPERASI DUNIA DAN KOPERASI SYARIAH DI INDONESIA”. Dan kami

berterima kasih kepada ibu Dra.Hj.Nuraeni Gani,MM sebagai Dosen mata kuliah

Kewirausahaan yang telah memberikan tugas makalah kepada kami.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita sebagai penulis maupun pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................2
BAB I .............................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................4
BAB II ............................................................................................................................5
PEMBAHASAN .............................................................................................................5
2.1 Sejarah munculnya koperasi dunia ....................................................................5
2.2 Sejarah perkembangan koperasi syariah di Indonesia .......................................8
2.3 Pandangan ulama tentang koperasi syariah ........................................................9
BAB III ......................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 12
3.2 Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri keuangan syariah dalam bingkai lembaga keuangan syariah dalam

perekonomian suatu negara memegang peranan yang sangatpenting, salah satunya

membantu para pelaku usaha dalam menjalankan, memperluas, dan

mengembangkan kegiatan usahanya melalui pemberian pembiayaan. Di tengah

kemajuan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, berbagai perbankan

syariah berlomba-lomba melakukan kegiatan pemberian pembiayaan kepada

para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Lembaga keuangan mikro seperti

koperasi, terutama koperasi syariah tidak luputdalam memberikan pembiayaan

melalui pemberian pembiayaan kepada para anggota koperasi.

Jika berbicara tentang koperasi Jasa Keuangan syariah sejarah

kemunculannya tidak pernah terlepas dari sejarah koperasi konvensial. Koperasi

Jasa Keuangan syariah muncul karena ide dasarnya dari koperasi konvensional

yang mengalami pembaharuan di dalam pengaturan keuangannya yaitu dalam

prakteknya tidak menggunakan sistem bunga atau riba, karena di dalam Islam

sendiri melarang yang namanya riba. Dalam alQur’an sendiri sudah ada pada

dalil-dalil yang menyebutkan tentang pelarangan suatu sistem bunga atau riba

yaitu Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 275- 276, Al-Qur’an Surat Al Imran Ayat

130, dan Al-Qur’an Surat Ar Ruum Ayat 39. Jika melihat pada ayat ini makaa

akan terjadi keraguan dalam masalah kehalalan di dalam bunga ini. Maka dari itu

munculah sebuah lembaga keuangan syariah yang bebas dari unsur riba.

3
Sedangkan di Indonesia sendiri belum diketahui dengan pasti kapan

perkembangan koperasi Jasa Keuangan syariah, tetapi secara cerita koperasi yang

bernilai Islam awalnya dalam wujud paguyuban sebuah usaha yang namanya

Sarikat Dagang Islam atau yang disingkat SDI. Paguyuban ini dibentuk oleh

H.Samanhudi di Jawa Tengah tepatnya di Kota Solo. Yang beranggotakan

pedagang-pedagang muslim dan lebih banyak pedagang batik. Koperasi Jasa

Keuangan Syariah sendiri mulai terkenal sejalan dengan pertumbuhan yang ada di

Indonesia tentang perindustrian dalam syariah, yang awalnya dari pembangunan

bank syariah yang pertama di tahun 1992.1 Keputusan Menteri Koperasi dan

UKM RI No. 91 Tahun 2004 merupakan dasar lahirnya Jasa Koperasi Syariah di

Indonesia . Tujuan Koperasi Syariah adalah, meningkatkan kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan

perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah munculnya koperasi dunia ?

2. Bagaimana sejarah perkembangan koperasi syariah di indonesia ?

3. Bagaimana pandangan ulama tentang koperasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui munculnya koperasi dunia

2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan koperasi syariah di Indonesia

3. Untuk mengetahui pandangan ulama tentang koperasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah munculnya koperasi dunia

Sejarah koperasi dunia baru di mulai pada pertengahan abad ke- 18 serta

dini abad 19 di Inggris yang mana lembaga ini kerap disebut dengan koperasi

praindustri. Pada abad ini pula setelah itu bermunculan Revolusi Industri dan

suatu pandangan hidup yang setelah itu begitu memahami tatanan

perekonomian dunia yang setelah itu kita mengenalnya dengan nama

kapitalisme. Dalam sejarah ekspedisi pandangan hidup ini setelah itu

menemukan lawan yang proporsional dengan hadirnya pandangan hidup

sosialisme, yang mana model koperasi ini muncul di antara 2 kekuatan besar

ekonomi kala itu. terdapatnya banyak penderitaan yang dirasakan oleh

mayoritas kalangan buruh di bermacam Negeri Eropa nyatanya dirasakan pula

oleh para pendiri Koperasi konsum sang di Rochdale, Inggris, pada tahun

1844.

Pada awal mulanya Koperasi Rochdale ini gerakannya cuma dalam usaha

kebutuhan mengkonsumsi saja. Dengan berlandasan pada asasasas Rochdale,

kesimpulannya para pelopor Koperasi Rochdale sanggup meningkatkan toko

kecil mereka jadi unit usaha yang sanggup mendirikan pabrik dan sediakan

sarana perumahan untuk para anggotanya. Tidak hanya itu pula sanggup

menyelenggarakan pembelajaran buat tingkatkan pengetahuan buat para

anggota serta pengurus Koperasi. Setelah itu bersamaan keberhasilan Koperasi

Rochdale, pada tahun 1852 sudah berdiri kurang lebih 100 Koperasi

5
Mengkonsumsi di Inggris. Koperasi- koperasi ini secara universal didirikan

oleh para konsumen sebagaimana koperasi Rochdale.

Dalam rangka untuk menguatkan gerakan Koperasi, hingga setelah itu di

tahun 1862, Koperasi- koperasi konsumsmi di Inggris menyatukan diri

sehingga jadi pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative

Whole- sale Society, ataupun disingkat C. W. S. Pada tahun 1945, C. W. S.

terus menjadi tumbuh dengan mempunyai sekitar 200 buah pabrik berikut

tempat usaha dengan 9. 000 pekerja, yang menciptakan perputaran modal

sampai mencapai 55. 000. 000 poundsterling. Setelah itu pada tahun 1950,

jumlah anggota Koperasi hadapi jumlah kenaikan di seluruh daerah Inggris

sampai berjumlah lebih dari 11. 000. 000 orang dari sekitar 50. 000. 000 orang

penduduk Inggris. Tidak cuma di Inggris, koperasi pula tumbuh di negara-

negara yang lain. Pada dikala Revolusi Perancis bergulir, pertumbuhan

industri dinegara tersebut menimbulkan kemiskkinan serta penderitaan untuk

rakyat Perancis. Tetapi, atas dorongan para pelopor di perancis semacam

Charles Forier, Louis Blanc, dan Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya

revisi nasib rakyat, kesimpulannya para pengusaha kecil di Perancis sanggup

bangkit serta membangun Koperasi- koperasi yang bergerak dibidang

penciptaan. Mereka setelah itu membentuk gabungan Koperasi

Mengkonsumsi Nasional Perancis ataupun Federation Nationale Dess

Cooperative de Consommation, yang mana jumlah Koperasi yang tergabung

didalamnya terdapat sebanyak 476 buah. Anggotanya yang tergabung pula

mencapai 3. 460. 000 orang, serta toko yang dimilikinya berjumlah 9. 900

6
buah sehingga menciptakan perputaran modal sebesar 3. 600 milyar franc/

tahun. Sedangkan di Jerman, sejarah koperasi dipelopori oleh Herman

Schultz- Delitsch pada tahun 1808- 1883). Hakim serta pula anggota

parlemen pertama di Jerman yang sanggup meningkatkan konsep badi

prakarsa dan pertumbuhan secara bertahap dari koperasi- koperasi kredit

perkotaan, koperasi pengadaan fasilitas penciptaan untuk pengrajin, yang

setelahnya diterapkan oleh para orang dagang kecil, serta kelompok lain- lain.

Tidak hanya itu terdapat pula seseorang pelopor yang bernama Friedrich

Wilhelm Raiffeissen pada tahun 1818- 1888 yang menrupakan kepala desa di

Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Sat itu, Raiffeissen menganjurkan agar

para petani menyatukan diri dengan membentuk perkumpulan simpan- pinjam

yang membentuk koperasi- koperasi kredit yang didasarkan atas solidaritas

serta tanggungan tidak terbatas yang ditanggung oleh para anggota

perkumpulan koperasi tersebut. Prinsipnya merupakan membantu diri sendiri,

mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri. Sejarah koperasi dunia

pertama kali muncul di eropa pada awal abad ke19. Secara universal terdapat

2 alibi yang mendasari pengaruh sosialisme yang terdapa di eropa itu timbul

dengan alibi selaku berikut: • Adanya persamaan motif antara gerakan

koperasi dengan gerakan sosialis. • Keinginan buat membentuk organisasi

ekonomi yang berbeda dengan wujud struktur organisasi ekonomi yang

kavitalispitalis.

7
2.2 Sejarah perkembangan koperasi syariah di Indonesia

Gerakan ekonomi islam mulai benar- benar eksis yang ditandai dengan

berdirinya lembaga keuangan yang diucap Baitul MAAL Wattam il( BMT)

Bina Insan Kamil pada tahun 1992. Berdirinya BMT sekalian jadi momentum

bagi koperasi syariah untuk mulai bangkit. Pertumbuhan gerakan ekonomi

islam mulai terangkat kembali pada masa 1980- an, ditandai dengan pendirian

Baitut Tamwil Ridho Gusti di Jakarta. Akan tetapi, keberadaan keduanya juga

tidak bisa bertahan. Berdirinya BMT ini nyatanya sanggup memberi warna

untuk perekonomian golongan akar rumput, khususnya para pengusaha kecil(

mikro).

Kendati awal mulanya hanya ialah kelompok Swadaya Warga( KSM)

berlandaskan syariah, tetapi BMT mempunyai system kerja seperti suatu bank.

Diklasifikasikannya BMT selaku KSM, pada dikala itu, merupakan strategi

untuk menjauhi BMT dari jeratan hukum sebagai bank gelap. Hal ini sebab

terdapatnya undang- undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan yang

mengatakan kalau:“ Seluruh aktivitas dalam wujud penghimpunan dana

masyarakat dalam wujud tabungan serta menyalurkan dalam wujud kredit

wajib berupa bank”. Model KSM sendiri pada dasarnya mengadopsi program

pola ikatan kerja sama antara bank dengan KSM( PHBK), yang ialah hasil

kerja sama Bank Indonesia dengan Deutsche Gesellschaft fur Technische

Zusmmenarbeit( GTZ), suatu lembaga Swadaya Masyarakat( LSM) dari

Jerman. Semenjak itu, pertumbuhan BMT makin pesat, terutama setelah

beberapa Lembaga Pengembangan Swadaya Masyarakat( LPSM) turut

8
mendesak eksistensi KSM BMT, semacam pusat pembelajaran serta

pembinaan usaha kecil ( P3UK) selaku penggagas dini, pusat inkubasi bisnis

usaha kecil( Pinbuk) yang dimotori oleh jalinan cendekiawan muslim

indonesia( ICMI) serta forum ekonomi syariah( FES) yang digagas Dompet

dhuafa Republika. Berikutnya pada tahun 1994, berdiri suatu forum

komunikasi BMT Se- Jabodetabek yang beranggotakan BMT- BMT di jakarta

serta diketuai efendi syarif dari BMT Ikhtiro di depok. Gaung BMT terus

menjadi meluas sehabis Presiden Soeharto pada tahun 1995 berkenan untuk

mencanangkan Gerakan Balai Usaha Mandiri terpadu BMT sebagai gerakan

balai usaha mandiri terpadu, BMT sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang

bisa menopang pendanaan untuk para usaha kecil mikro serta warga pangkal

rumput.

2.3 Pandangan ulama tentang koperasi syariah

Mahmud Syaltut mendeskripsika koperasi ( syirkah ta’ awuniyah)

sebagai suatu wujud syirkah baru yang berbeda dengan uraian ulama terdahulu

yang membagi syirkah kepada 4 bagian, yaitu Syirkah Abdan, Mufawadah,

Wujud dan Inan. Sebagian ulama yang lain menggambarkan koperasi

sebagai akad mudharabah, dimana terdapat perjanjian kerja sama antara 2

orang ataupun lebih yang mana satu pihak sebagai penyedia modal serta pihak

yang lain melakukan usaha dan keuntungannya dibagi berdasaran

perjanjian. Mahmud Syaltut tidak setuju dengan pendapat tersebut, sebab

koperasi tidak mengandung unsur mudharaah sebagaimana yang

dirumuskan oleh ulama terdahulu. Menurut Syaltut koperasi ialah bentuk

9
syirkah baru yang dibuat oleh pakar ekonomi yang memiliki banyak

manfaat, ialah memeberikan keuntungan pada anggota pemegang saham,

membuka lapangan kerja, hasil usaha koperasi bisa menolong rumah ibadah,

sekolah serta yang lain, serta tidak ada faktor kezaliman serta pemerasan,

dikelola secara demokratis serta terbuka, dan membagi keuntungan dan

kerugian kepada seluruh anggota dengan aturan tertentu, hingga syirkah

ini dibenarkan dalam Islam.

Abdurrahman Isa berkomentar kalau koperasi merupakan syirkah

musahaman ialah syirkah yang dientuk lewat pembelian saham oleh

anggotanya. Sebabnya syirkah ini merupakan syirkah amwal yaitu badan

kumpulan modal, bukan syirkah asyakh yaitu badan kumpulan orang.

Bagi Isa koperasi boleh dalam islam serta halal keuntungannya sepanjang

tidk memiliki usaha yang riba dan haram. Berbeda dengan keduanya,

Khalid Abdurrahman Ahmad serta Taqiyuddin An- Nabhani mengharamkan

koperasi untuk umat Islam. Alasannya karena pertama disebabkan karena

prinsip- prinsip keorganisasian yang tidak memenuhi syarat- syarat yang

diresmikan oleh syariah di antara lain persyaratan anggota yang cuma

menghalangi satu kalangan saja sehingga dianggap akan melahirkan

kelompok yang eksklusif. Kedua, pembagian keuntungan koperasi yang

dilihat dari segi pembelian ataupun penjualan anggota di koperasinya. Cara

ini dianggap menyimpang dari ajaran Islam, karena menurut bentuk

kerjasama dalam Islam ( secara klasik) hanya mengenal pembagian

keuntungan atas dasar modal, jerih payah atau keduanya. Alasan

10
selanjutnya adalah didasarkan penilaiannya mengenai tujuan utama

pembentukan koperasi dengan persyaratan anggota dari golongan

ekonomi lemah yang diduga hanya bermaksud untuk menentramkan mereka

serta menghalangi keinginannya dan untuk mempermainkan mereka dengan

perkataan serta teori- teori utopis. Itulah pandangan ulama terkait koperasi,

ada yang menghalakan karena banyak memberikan manfaat dan

kemaslahata bagi banyak orang. Dan ada yang mengharamkan sebab

regulasinya yang berlawanan dengan prinsip- prinsip Islam. Di lain pihak

terdapat Asnawi Hasan yang mengharuskan koperasi karena sesuai dengan

prinsip- prinsip islam.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan sejarah koperasi syariah di Indonesia tidak lepas dari

perkembangamekonomi Islam di Tanah Air. Namun, meski gerakan ekonomi

islam gaungnya sudah ada sejak tahun 1905, yaitu sejak didirikanya SDI, pada

perjalanannya gerakan ini relatif tidak berkembang. BMT Bina Insan Kamil pada

tahun 1992. Berdirinya BMT sekaligus menjadi momentum bagi koperasi syariah

untuk mulai bangkit.

pandangan ulama terkait koperasi, ada yang menghalakan karena

banyak memberikan manfaat dan kemaslahata bagi banyak orang. Dan ada

yang mengharamkan sebab regulasinya yang berlawanan dengan prinsip- prinsip

Islam. Di lain pihak terdapat Asnawi Hasan yang mengharuskan koperasi karena

sesuai dengan prinsip- prinsip islam.

3.2 Saran

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para

pembaca untuk mengenal sejarah koperasi dunia maupun koperasi syariah dan

dapat menambah wawasan atau pengetahuan bagi para pembaca. Demi

penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mukhlis, Z. U. (2021). Koperasi dalam Perpektif Hukum Islam. Al-Kawakib, 2(2), 90 - 99.

Nurhadi. (2018). Maqashid Koperasi Syariah. I - Economic, 4(2), 159 - 179.

Sofiani, T. (2014). Konstruksi Norma Hukum Koperasi Syariah Dalam Rangka Sistem
Hukum Koperasi Nasional. Hukum Islam, 12, 135 - 151.
https://eoaclub.id/2021/08/16/sejarah-koperasi-syariah-di-indonesia/ diakses pada
tanggal 11 Maret 2022

https://toriqa.com/sejarah-koperasi-dunia/ Diakses pada tanggal 11 Maret 2022

13

Anda mungkin juga menyukai