Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH GERAKAN KOPERASI DI DUNIA DAN DI

INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Koperasi Syariah
dan UMKM

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Nuraeni Gani, M.M.


NIP: 196412111991032001

Disusun Oleh:

Miftahul Jannah
NIM: 90500120098

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Sejarah Gerakan Koperasi Di
Dunia Dan Di Indonesia’ ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dra.
Hj. Nuraeni Gani, M.M. selaku dosen pada mata kuliah Koperasi Syariah dan
UMKM. Selain itu ditujuankan untuk menambah pengetahuan bagi penulis pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani,
M.M. yang telah memberikan tugas ini serta membimbing dalam penulisan
makalah ini sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan
selama penulis Menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengarapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 08 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Latar Belakang Lahirnya Koperasi ......................................................... 6
B. Sejarah Gerakan Koperasi di Dunia ........................................................ 7
C. Sejarah Gerakan Koperasi di Indonesia .................................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi adalah sebuah organisasi Kerjasama antar anggota yang bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para anggotanya. Koperasi pada awalnya

terbentuk karena adanya ketidakadilan dalam pelaksanaan sistem ekonomi. Pada

pertengahan abad ke-18 kemajuan teknologi dan penetahuan telah mengubah wajah

dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi telah mengubah wajah ekonomi

yang baur. Tatanan dunia ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan

perseorangan, yaitu kaum pemilik modal dimana mereka memanfaatkan penemuan

baru tersebut dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat

kedudukan ekonominya. Hasrat serakah ini melahirkan persaingan bebas yang tidak

terbatas. Sistem ekonomi kapitalis memberikan keuntungan sebesar-besarnya

kepada pemilik modal dan melahirkan kemisikinan bagi masyarakat ekonomi

lemah karena gaji yang ditetapkan para pengusaha tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Cara yang ditempuh para pengusaha untuk mencapai

efisiensi adalah dengan menekan biaya produksi yaitu upah buruh. Karena itu

kehidupan para buruh menjadi semakin menderita.

Akibat hal tersebut, beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan

kemampuan ekonomi terbatas, terdorong untuk mempersetaukan diri dan menolong

dirinya sendiri serta manusia laun dengan cara mendirikan koperasi. Awalnya

keberadaan koperasi itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya,

4
sehingga hanya ada koperasi konsumsi. Namun dalam perkembangannya fungsi

koperasi menjadi berkembang dan bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukut

kegiatan usaha, sebagai bentuk usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana latar belakang lahirnya koperasi?

2. Bagaimana sejarah berkembangnya gerakan kopeasi di dunia?

3. Bagaimana sejarah berkembangnya Gerakan koperasi di Indonesia?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini

adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui dan memahami latar belakang lahirnya koperasi


2. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berkembangnya Gerakan

koperasi di dunia

3. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berkembangnya Gerakan

koperasi di Indonesia

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Lahirnya Koperasi

Pada akhir abad ke-18 dan di awal abad ke-19 sosialisme muncul sebagai reaksi

dari perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini

memang memberikan keuntungan terhadap para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi

justru memberi kerugian kepada para pekerja. Karena sistem industri kapitalis

tersebut, maka reaksi dalam bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin

meningkat.

Pemikir pertama yang dapat dijuluki sosialis adalah Francois Noel Babeuf yang

pemikirannya muncul semalam revolusi Prancis. Meskipun pemikir-pemikir

sosialis sebelumnya, tetapi Francois Noel Babeuf ini sangat sangat

memperjuangkan doktrin pertarungan keras antara kaum modal dan buruh yang

selanjutnya diperjuangkan lebih keras oleh Marxime.

Para pemikir sosialis setelah Babeuf ini kemudian ternyata lebih moderat dan

mereka biasanya dijuluki kaum ‘utopian socialists’, seperti De Saint-Simon,

Charles Fourier dan Robert Owen. Mereka leboh moderat dalam artian tidak terlalu

mengedepankan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi

mengedepankan kerjasama dari pada kompetisi. Saint Simon berpendapat bahwa

negara yang harus mengatur produksi dan distribusi, sedangkan Fourier dan Owen

lebih mempercayai bahwa yang harus berperan besar adalah komunitas kolektif

kecil. Karena itu kemudian muncul perkampungan komunitas (communistic

6
settlements) yang didirikan berdasarkan konsep yang terakhir ini di beberapa

tempat di Eropa dan Amerika Serikat, seperti New Harmony (Indiana) dan Brook

Farm (Massachussets).

Dari situ kita bisa melihat bahwa apa yang diyakini Owen sebenarnya berangkat

dari keadaan bahwa badai revolusi di Inggris sebenarnya telah melahirkan sebuah

tatanan masyarakat dimana golongan pemilik modal akan mampu berkembang

pesat, sementara golongan masyarakat tak bermodal akan menjadi sebuah

kelompok yang terpinggirkan. Owen melihat bahwa solusi efektif untuk

membangkitkan masyarakat tak bermodal itu adalah dengan membentuk komunitas

kolektif kecil yang mempunyai prinsip dan aturan yang jelas untuk membantu

memperbaiki perekonomian anggotanya.

Dasar berpikir inilah yang kemudian membuat Owen untuk memperoleh

Gerakan koperasi dan menyokong organisasi serikat dagang yang tersebar di

seluruh Inggris dan Skotlandia. Bagi Owen prinsip koperasi tidak hanya sekedar

menjual susu kepada ibu-ibu rumah tangga. Ia lebih yakin koperasi para produsen

daripada koperasi konsumen yang akan menciptakan tatanan masyarakat yang baru.

B. Sejarah Gerakan Koperasi di Dunia

Sejak pertumbuhan koperasi di seluruh dunia yang disebabkan oleh tidak

dipecahkannya masalah kemiskinan atas dasar individualism. Koperasi lahir

sebagai alat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan kelemahan-

kelemahan dari perekonomian yang kapitalistik. Koperasi yang lahir pertama kali

di Inggris (1844) berusaha menangani masalah konsumsi para anggotanya denagn

7
cara kebersamaan yang dilandari atas dasar prinsip-prinsip keadilan yang

selanjutnya melahirkan prinsip keadilan yang dikenal ‘Rochdale Principles’.

Dalam waktu yang hamper bersamaan di Prancis lahir koperasi yang bergerak di

bidang produksi dan di Jerman lahir koperasi di bidang simpan-pinjam.

Pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit, sehingga

pada tahun 1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian ‘The Cooperative Whole

Sale Society’ (CWA). Tahun 1869 di London terbentuklah ICA (Internasional

Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu Gerakan internasional.

Dalam perkembangannya ternyata koperasi di Eropa terbagi dalam beberapa

aliran yang mempunyai ciri-ciri khusus dalam kegiatannya.

1. Aliran Yardstick

a. Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang

menganut perekonomian liberal

b. Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan

dan mengoreksi.

c. Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya

koperasi ditengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak

ditangan anggotanya sendiri

d. Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama di negara-negara barat dimana

industry berkembang dengan pesat seperti di Amerika Serikat, Prancis,

Swedia, Denmark, Jerman, Belanda, dan lain-lain.

2. Aliran Sosialis

8
a. Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat, disamping iyu menyatukan rakyat lebih

mudah melalui organisasi koperasi

b. Peran pemerintah sangat besar dalam perkembangan koperasi, dan

adanya penyeragaman koperasi

c. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan

Rusia.

3. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

a. Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan

kualitas ekonomi masyarakat

b. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan

memegang peranan utama dalam struktur perkeonomian masyarakat

c. Hubungan pemerintah dengan Gerakan koperasi bersifat kemitraan,

dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim

pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

C. Sejarah Gerakan Koperasi di Indonesia

Gerakan kopersi di Indonesia lahir pada akhir adab 19 dalam suasana sebagai

negara jajahan dan tidak memiliki iklim yang menguntungkan bagi

pertumbuhannya. Baru kemudian setelah Indonesia memproklamasikan

kemerdekaanya, dengan tegas perkoperasian ditulis dalam UUD 1945. DR. H. Moh.

Hatta sebagai salah seorang ‘Foundung Father’ Republik Indonesia, berusaha

memasukkan rumusan perkoperasian di dalam konstitusi.

9
Sejak kemerdekaan itu pula koperasi di Indonesia mengalami perkembangan

yang lebih baik. Pasal 33 UUD 1945 ayat 1 beserta penjelasannya yang menyatakan

bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan tersebut adalah koperasi. Di dalam pasal 33 UUD 1945 tersebut diatur

pula peranan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Swasta.

Apa yang diperjuangkan Hatta dalam pasal 33 tersebut sebenarnya berangkat

dari kondisi kultural masyarakat Indonesia yang telah berlangsung berabad-abad.

Dalam bukunya Hatta menjelaskan bahwa, dalam masyarakat Indonesia terdapat

kecenderungan kooperatif sosial, misalnya budaya gotong royong. Ciri tersebut

pada dasarnya merupakan budaya masyarakat sosialis yang memegang teguh

budaya tolong-menolong dsn bekerja sama. Sehingga sudah selayaknya jika

perekonomian Indonesia mengikuti prinsip yang dipakai dalam kooperatif sosial

tersebut, yaitu kooperatif ekonomi.

Hal tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya ide sosialisme Indonesia yang

diwujudkan dalam suatu sistem perkoperasian Indonesia adalah sebuah manifestasi

dan penghargaan sistem ekonomi kerakyatan. Ide sosialisme ekonomi Hatta

tersebut berawal dari pengalam bahwa individualisasi yang digerakkan oleh

ekonomi modern telah menarik masyarakat meninggalkan bidaya ekonomi kolektif

yang telah terbukti efektif dalam tatanan ekonomi tradisional Indonesia. Oleh

karenanya cita-cita sosialisme Indonesia pada dasarnya adalah berusaha

mempertahankan jiwa kolektif tersebut yang diwujudkan dalam koperasi.

10
Pada akhir 1945, Jawatan Koperasi mengadakan pendaftaran koperasi dan

tercatat sebanyak 2500 koperasi di seluruh Indonesia. Pemerintah Republik

Indonesia bertindak aktif dalam pengembangan perkoperasian. Disamping

menganjurkan berdirinya berbagai jenis koperasi pemerintah RI berusaha

mempeluas dan menyebarkan pengetahuan tentang koperasi dengan jalan

mengadakan kursus-kursus koperasi di berbagai tempat.

Pada tanggal 12 Juli 1947 diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang

pertama di Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut diputuskan antara lain:

1. Terbentuknya Sentra Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)

2. Menjadikan tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi

3. Menganjurkan diselenggarakan pendidikan koperasi dikalangan pengurus,

pegawai dan masyarakat.

Selanjutnya pada tanggal 15-17 Juli 1953 diselenggarakan kongres koperasi

Indonesia yang ke-II di Bndung. Keputusannya antara lain:

1. Merubah Sentra Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)

2. Mewajibkan DKI membentuk Lembaga Pendidikan Koperasi dan mendirikan

Sekolah Menengah Koperasi di Provinsi-Provinsi

3. Penyampaian saran-saran kepada pemerintah untuk segera diterbitkannya UU

koperasi yang baru

4. Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Pada tahun 1956 tanggal 1-5 September diselenggarakan kongres koperasi ke-

III di Jakarta. Keputusan kongres disamping hal-hal yang berkaitan dengan

11
kehidupan perkoperasian di Indonesia juga mengenai hubungan Dewan Koperasi

dengan Internasional Cooperative Alliance (ICA).

Perlu dipahami bersama perbedaan sikap pemerintah terhadap pengembangan

perkoperasian atas daar perkembangan sejarah pertumbuhannya di Indonesia dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Pemerintah kolonial Belanda bersikap pasif

2. Pemerintah Pendudukan Balatentara Jepang bersikap aktif negatif, karena

akibat kebijaksanaannya nama koperasi menjadi hancur

3. Bersikap aktif positif dimana Pemerintah RI memberikan dorongan

kesempatana dan kemudahan bagi koperasi.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alasan utama lahirnya koperasi adalah karena sistem industri kapitalis dimana

keuntungan terhadap para pemilik pabrik/modal pada saat itu sangat besar tetapi

memberi kerugian kepada para pekerjanya. Hal tersebut memberikan reaksi besar

bagi para pemikir-pemikir sosialis.

1. Francois Noel Babeuf, pemikirannya muncul semalam revolusi Prancis

2. Marxime, memperjuangkan doktrin pertarungan keras antara kaum modal dan

buruh

3. De Saint-Simon, Charles Fourier dan Robert Owen, mereka tidak terlalu

mengedepankan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi

mengedepankan kerjasama dari pada kompetisi

Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut, koperasi lahir pertama kali di Inggris

pada tahun 1844 sebagai alat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan dan

kelemahan-kelemahan dari perekonomian yang kapitalistik.

B. Saran

Setiap organisasi yang terbentuk pasti memiliki sejarah yang mendasari

berdirinya organisasi tersebut. Jadi untuk memahami dasar-dasar yang ada dalam

organisasi hendaknya perlu mengetahui juga sejarah dari didirikannya suatu

organisasi. Oleh karena itu tujuan utama dalam penulisan makalah ini yaitu agar

13
pembaca maupun penulis dapat memahami lebih jauh tentang sejarah berdirinya

koperasi di dunia maupun di Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, M. I. (2016). Analisis Perkembangan Koperasi di Indonesia
Dibandingkan dengan Ngara-Negara Maju dalam Persefktif Ekonomi
Politik.

Masngudi, H. (1990). Penelitian tentang sejarah perkembangan koperasi di


Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian Perkembangan Koperasi.

Edi Siswanto, Sri. 1987. Koperasi di Dalam Orde Ekonomi Indinesia. Jakarta:
Universitas Indonesia UI Press.

Sitio, Arifin. Koperasi: Teori dan Praktek. Erlangga.

Achmad Solihin, S.E., & Lestari, E.P. Sejarah Koperasi.

Pattipeilohy, G. Sejarah Perkembangan Koperasi

Tahiya, S, & Hasan, M. (2010). Koperasi 1: Pengantar, Sejarah Ideologi dan


Perkembangannya di Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai