EKONOMI SYARIAH
Disusun oleh:
UNIVERSITAS MATARAM
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia ekonomi dalam Islam mencakup dunia bisnis atau investasi. Hal
ini bisa diperhatikan melalui tanda-tanda eksplisit berupa ajakan bisnis
dan melakukan investasi dalam Al-Quran dan Sunnah, hingga tanda-
tanda implisit untuk menciptakan sistem yang mendukung iklim investasi
tersebut, seperti dengan diterapkannya sistem zakat sebagai alat
disinsentif atas penumpukan harta, larangan riba sebagai upaya
mendorong optimalisasi atas setiap investasi, serta larangan maysir
atau judi dan spekulasi sebagai aturan yang dapat mendorong
produktivitas atas investasi.
Zakat adalah suatu tanggung jawab agama yang merupakan salah satu
rukun Islam yang amat ditekankan setelah syahadat dan shalat. Oleh
2
BAB II
PEMBAHASAN
Zakat merupakan pungutan wajib atas individu yang memiliki harta wajib
zakat yang melebihi nishab (muzzaki), dan didistribusikan pada delapan
golongan penerima zakat (mustahik), yaitu: fakir, miskin, fi sabilillah,
ibnusabil, amil, gharimin, hamba sahaya, dan muallaf.
Sistem zakat dalam ekonomi Islam selain berfungsi sebagai alat ibadah
bagi mereka yang memiliki kewajiban untuk membayar zakat dapat
memberikan kemanfaatan pribadi, juga berfungsi sebagai penggerak
ekonomi bagi orang-orang yang menerapkan sistem zakat ini di dalam
lingkungannya (negara).
5
Ketentraman jiwa ini akan tercapai karena dalam zakat berisi aktivitas
sosial yaitu kegiatan saling memberi dari yang memiliki kecukupan harta
kepada yang kekurangan harta. Kesehatan bisa diperoleh dari kegiatan
saling memberi tersebut, karena salah satu kunci kebahagiaan adalah
dengan memberi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi dapat dikatakan bahwa zakat memiliki dampak yang begitu baik,
yaitu bagi pembayar zakat, penerima zakat, masyarakat, bahkan
negara.
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA