EKONOMI ISLAM
AQIDAH SYARIAH AKHLAK
IBADAH MUAMALAH
ISLAM
MUAMALAH IBADAH
INTERNATIONAL RELATION
v Berbagai usaha telah dilaksanakan untuk mewujudkan suatu konsep keuangan (dan
ekonomi) alternatif yang dapat menghindarkan ummat Islam dari berbagai transaksi yang
bersifat paradoks tersebut. Seperti bunga (interest) yang sangat diharamkan dalam ajaran
Islam dan sangat bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits dilaksanakan dalam
banyak transaksi perbankan dan pasar keuangan modern. Belum lagi elemen gharar
(uncertainty) dan maysir (gambling) yang terdapat dalam beberapa kontrak asuransi dan
beberapa pasar keuangan derivatif lainnya, yang menyebabkan kegelisahan di hati banyak
Ummat Islam.
v Dengan konsep dasar merujuk kepada Ayat-ayat dan Hadits-hadits yang menolak banyak
kegiatan transaksi dan kontrak ini, beberapa usaha kaum Muslim telah berhasil membuat
suatu konsep dasar keuangan Islam untuk mewujudkan suatu konsep keuangan alternatif
yang berlandaskan Syari’ah yang mereka dambakan selama ini. Bermula dengan usaha
Ahmed El-Naggar pada tahun 1963 di Mesir dengan mendirikan sebuah bank lokal yang
menghindarkan segala transaksinya dari riba (berlandaskan syar’iah) dan diikuti oleh
banyak usaha akademisi dan praktisi dari kaum Muslim lainnya.
v Dan kini, perkembangan keuangan Islam semakin pesat di berbagai belahan dunia Timur
dan Barat, dan semakin diminati oleh banyak orang untuk dipelajari secara lebih
mendalam.
Perbedaan Ekonomi Islam &
Konvensional
¨ Asumsi dasar atau norma pokoknya berdasarkan syari’ah Islam
¨ Prinsipnya: Penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan hidup
¨ Motifnya: Mencari keberuntungan dunia dan akhirat dengan
beribadah dalam arti yang luas.
¨ Ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta
perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan.
¨ Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil,
kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.