1
Daftar Isi
1. Konsep Dasar Ekonomi Islam
2. Karakteristik dan Rancang Bangun Sistem
Ekonomi Islam
3. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
4. Teori Produksi & Konsumsi dalam ekonomi
Islam
5. Sektor Riil dalam ekonomi Islam
6. Uang Dalam Ekonomi Islam
7. Konsep Kepemilikan dalam Islam
8. Peran Negara dalam ekonomi Islam
9. Riba dalam Islam
10. Perbankan Islam
2
11. Pasar Modal Dalam Ekonomi Islam
Bab 1
3
Ekonomi
• Ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya
harta diantara manusia, sehingga manusia dapat
memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba
Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat
(hereafter)
• Ekonomi adalah aktifitas KOLEKTIF!
7
Ekonomi Islam - Ekonomi
Rabbani
Surah Ali Imran (3) ayat 109:
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi;
dan kepada Allah –lah
dikembalikan segala urusan
End of Second
Islamic Resurgence
World War
9
Sejarah Ekonomi Islam
Ekonomi
Sistem Ekonomi
13
1. Tujuan Ekonomi Islam
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk
memberikan keselarasan bagi kehidupan di
dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya
untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh
mahluk hidup di muka bumi.
Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan
kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai
Islam guna mencapai pada tujuan agama
(falah). Ekonomi Islam mampu menangkap nilai
fenomena masyarakat sehingga dalam
perjalanannya tanpa meninggalkan sumber
hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
14
2. Karateristik Ekonomi
Islam
• Harta Kepunyaan Allah dan Manusia
merupakan khalifah atas harta
• Ekonomi terikat dengan akidah, syariah
(hukum), dan moral.
• Keseimbangan antara kerohanian dan
kebendaan.
• Kebebasan individu dijamin dalam Islam
• Negara diberi wewenang turut campur dalam
perekonomian.
• Bimbingan konsumsi
• Petunjuk Investasi
15 • Zakat
3. Prinsip Ekonomi Islam
Kerja (resource utilization)
Kompensasi (compensation)
Efisiensi (efficiency)
Professional (professionalism)
Kecukupan (efficiency)
Pemerataan kesempatan (equal opportunity)
Kebebasan (freedom)
Kerja sama (cooperation)
Persaingan (competition)
Keseimbangan (equilibrium)
Solidaritas (solidarity)
Information simetri (Symmetris information)
Hidup hemat/tidak bermewah-mewah (abstain
from wasteful and luxurious living)
16
4. Nilai Dasar Sistem
Ekonomi
Islam
Zakat
Pelarangan
Riba
Kerjasama
Ekonomi
Jaminan
Sosial
Peranan
18
Pemerintah
a. Pandangan Dunia terhadap
Riba
Fatwa MUI, Desember Keputusan MUI, Januari
2003 2004
Buku Yusuf
Qardlawy:
Bunga Bank BUNGA BANK
Haram ADALAH RIBA,
DAN KARENA
Sidang OKI di
Karachi 1970 ITU HARAM
Mufti
Negara Konsul Kajian Islam
Mesir 1989 Dunia
19 Al-Azhar, Al-
Qahirah
Tauhid
Akhlaq
Sosial
Mempersamakan dan mempersaudarakan manusia
Ekonomi
21
Jaminan Sosial (lanjutan)
Karakter utama
masyarakat ekonomi
Islami >< persaingan Mudharab
bebas kapitalis dan ah
kediktatoran marxis Musyarakah
Qardhul Hasan
Qirad: pemilik
modal adalah
partner, bukan Murabahah
pemberi
pinjaman
23
e. Peranan Negara
Pemerintah dapat
berfungsi sebagai
distributor maupun
pemilik manfaat sumber-
sumber ekonomi serta
sebagai lembaga
pengawas kehidupan
24
ekonomi melalui lembaga
Peranan Negara (lanjutan)
riba)
Pelembagaan Zakat
(implementation of zakat)
Pelarangan Gharar (risk)
Pelarangan yang
Pengambilan Keputusan
Pasar yg Adil sbg Media Koordinasi
28
Pelaku Ekonomi dlm Islam; Pasar,
Bab 3
29
Sejarah Ekonomi Islam
Ekonomi Islam pada hakikatnya bukanlah sebuah
ilmu dari sikap
reaksioner terhadap fenomena ekonomi
konvensional. Awal
keberadaannya sama dengan awal keberadaan
Islam di muka bumi ini
(1500 Th yang lalu), karena ekonomi Islam
merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari Islam sebagai sistem hidup.
Islam yang diyakini
sebagai jalan atau konsep hidup tentu
melingkupi ekonomi sebagai
salah satu aktivitas hidup manusia. Jadi dapat
30 dikatakan bahwa
Perekonomian di Masa
Rasulullah SAW
Mekkah – masyarakat Muslim belum sempat
membangun perekonomian; perjuangan &
mempertahankan diri dari intimidasi kaum Quraisy
Madinah;
perekonomian sederhana – prinsip2 dasar ekonomi
Komitmen thdp etika dan norma (syariah Islam)
Baitul Maal; Institusi pengelola keuangan Negara -
kesejahteraan masyarakat
Muzaraah, mudharabah, musaqah
Pemasukan Negara; zakat dan ushr
Sadaqah & Ghanimah
Rikaz, amwal fadhla, wakaf, nawaib
Jizyah
31
Perekonomian Masa
Khulafaurrasyidin
Abu Bakar Siddiq (537- Usman Bin Affan (577
634M) – 656M)
Melanjutkan dasar-dasar Zakat & Jizyah
yg dibangun Rasulullah Supremasi Kelautan
SAW (Pelabuhan Islam
Zakat – banyak yg tidak
Pertama)
membayar Zakat Komposisi kelas sosial
Baitul Maal – Diteruskan
Sistem penggajain
Ali Bin Abi Thalib
aparat Negara (600-661M)
Sederhana
Umar Bin Khattab (584- Keuangan Negara
644M) Mata Uang Negara
Sektor Pertanian &
32
Irigasi
Hukum Perdagangan &
Periode Pertama/Fondasi
(699-767M)
1. Abu Hanifa (699-767M) 3. Muhammad bin Al
Salam; transaksi Hasan (750-804M)
penjual & Pembeli Ijarah, Tijarah, Ziraah,
Menghilangkan dan Sinaah)
ambiguitas & Perilaku konsumsi ideal
perselisihan
Murabahah & Transaksi/kerjasama
Perdagangan
Zakat & Muzara’ah 4. Abu Ubayd Al-Qasam
(838M)
2. Abu Yusuf (731-798) Keuangan publik
Al-Kharaj; Perpajakan &
Kebijakan fiskal
Peran Negara
Keuangan Negara Zakat, khums, kharaj,
Tasarruf al-Iman ‘ala fay
33 Ra’iyyah Manatun bi al-
Mashlahah
5. Harith bin Asad Al- 7. Mawardi (1058M)
Muhasibi (859M) Al-Ahkam al-
Al-Makasib;
Sulthoniyyah;
memperolehi
pemerintah &
pendapatan
Laba & Upah administrasi
Kerjasama & Hukuman Pengawasan Pasar
(mencari keuntungan) Perilaku ekonomi –
individu
6. Ibn Miskwaih (1030M) Wisdom
Tahdid al-Akhlaq;
pertukaran barang, Mudharabah
jasa & peranan uang Transaksi Dagang
Kompensasi
Emas logam
34
Periode Kedua (1058-1446M)
Korupsi & dekadensi moral
1. Al-Ghazali (1055- 3. Ibn Khaldun (1332-
1111M) 1404M)
Perukaran & evolusi Muqaddimah
pasar Perdagangan
Produksi & Peranan International
Negara Hukum
Barter & evolusi uang permintaan/penawaran
Riba Industri & kerajinan
Kepentingan individu Emas & Perak
Backward sloping supply
2. Ibn Taimaya (1263- curve
1328)
Persaingan pasar bebas 4. Nasiruddin Tusi
Market supervisor (1093M)
35
Peranan negara Akhlaq e-Nasiri
Kepemilikan & sumber Political economy
Periode Ketiga (1446- Periode Kontemporer
1932M) (1930-
sekarang)
1. Shah Waliullah (1703-
1763M) 1930-an --- kebangkitan
Hujjatullah al-Baligha
kembali intelektualitas
Kerjasama; pertukaran
di dunia Islam
barang & Jasa Perbandingan sistem
Pembagian ekonomi
ekonomi islam dgn
alamiah
Kepemilikan &
sistem lainnya
Kritik thdp sistem
pengelolaan Negara
Pajak ekonomi konvensional;
filosofi dan praktikal
Pembahasan ekonomi
2. Muhammad Iqbal (1873-
1938M) islam; mikro dan makro
Islam vs Kapitalisme &
36
Komunisme
1. Muhammad Abdul Mannan
Market System Plus
Islamic Man Planning
ASSUMPTION
S
Private Property is an Observation & Revelation
Individual Right as Source of Knowledge
38
3. Syed Nawab Haider Naqvi
Unity Freewill
AXIOMs
Equilibrium Responsibility
FEATURES
Infaq Incentive
39
4. Monzer Kahf
Islamic Man as Active
Agent Cooperate to
ASSUMPTIONS State as Planner & Achieve Goal
Supervisor of Falah
ECONOMIC POLICIES
FRAMEWORK
Role of State
40
5. Sayyid Mahmud Taleghani
Islamic Man Market System as in
Capitalism Unacceptable
ASSUMPTION to Islam
S
Social Rights Precede Need for Qualified and
Individual Rights Guided Ijtihad to Answer
Contemporary Problems
Decision-Making &
Resource Allocation
Prohibition of Riba
(interest)
41
6. Muhammad Baqir As Sadr
Islamic Man Restricted to individual
freedom is natural
ASSUMPTION
S Vicegerency calls for
Private, Public & State duty, responsibility,
Ownership Exist accountability & justice,
Simultaneously leading to cooperation
Property Relations
FEATURES
Decision-Making &
resource Allocation
43
1. Teori Konsumsi
Konsumen mencari kepuasan tertinggi
Batasan konsumsi --- kemampuan anggaran
52
Motif Aktifitas Ekonomi
Definisi & Jenis Transaksi
Kontrak Komersial
Instrument – instrument
Etika dlm Pasar
Hisbah
Intervensi Pemerintah
53
Motif Aktifitas Ekonomi
KONDISI MOTIF AKTIFITAS
MASYARAKAT EKONOMI
(asumsi)
54
Jenis Transaksi
Definisi
Cara transaksi yang
Sektor yang dibenarkan dalam Islam
adalah pertukaran
menjelaskan ekonomi yang bersifat
tentang arus barang produktif tanpa ada unsur
dan riba (bunga), gharar
(manipulasi), maisir (judi),
jasa, yang terjadi ihtikar (penimbunan),
akibat tatfif (curang).
transaksi yang
“…Allah telah
dilakukan di
menghalalkan jual-beli
pasar dengan dan mengharamkan
menggunakan riba…” (Al Baqarah: 275)
55 bentuk-bentuk akad
Jual Beli (Dr. Saiful Azhar
Rosly)
Profits derived from Al-Bay’( trade and commerce)
(GHURMI + IKHTIAR)
(RISK-TAKING + WORK AND EFFORT)
Profit
(Ribh)
Debt Al-Bay’
Risk-free Ghurmi
Haram Halal
Zero VAD Ikhtiar
56
Jual Beli (Dr. Saiful Azhar
Rosly)
‘IWAD
57
Prinsip Dasar Transaksi
Syariah
Transaksi harus dilakukan atas mal atau amal
yang mutaqawwam dan memberi faedah
(manfaat), dimana atas manfaat yang timbul
dapat dilakukan bagi hasil.
Uang berfungsi sebagai alat pertukaran nilai,
karena nilai uang adalah pada daya beli yang
ditimbulkannya dan manfaat hanya timbul akibat
pemakaian mal atau amal yang dibeli dengan
uang tersebut.
Transaksi harus transparan dan tidak boleh ada
keraguan yang menimbulkan kerugian (gharar)
Harus dapat mengelola resiko yang timbul
58
sehingga tidak mengambil resiko yang berlebihan
(maysir)
Kontrak Komersial (Jual-Beli)
Murabahah
Ijarah
Istisna’
Salam
Rahn
Mudharabah
Musyarakah
59
Instrumen Investasi Dalam
Pasar
Mudharabah
Yaitu kontrak bagi hasil (Profit-Loss Sharing)
antara dua pihak atau lebih dalam sebuah usaha
ekonomi, dimana ada pihak yang menjadi
penanam modal (Rabbulmal) dan ada pihak yang
mengelola modal dengan keahliannya (Mudarrib)
Musyarakah
Yaitu kontrak bagi hasil (Profit-Loss Sharing)
antara dua pihak atau lebih dalam sebuah usaha
ekonomi, dimana kedua pihak tersebut dapat
berkongsi modal dan keahlian, dan keduanya aktif
dalam pengelolaan usaha ekonomi.
60
Instrumen Jual-Beli Dalam
Pasar
Istisna
Yaitu Transaksi jual beli dimana pembeli menerima barang
terlebih dahulu dengan pembayaran yang tertunda.
Salam
Yaitu transaksi jual beli dimana penjual memberikan barang
pada pembeli pada masa yang akan datang dengan pembayaran
penuh terlebih dahulu.
Rahn
Yaitu transaksi menggunakan akad gadai, jika penggadai
mampu tidak mampu menebus barangnya dalam waktu yang
telah disepakati, maka barang tadi menjadi milik penerima gadai
Murabahah
Yaitu suatu transaksi jual beli dimana pemilik modal
(Rabbulmal) membeli barang atas permintaan pengguna akhir
yang kemudian membeli secara kredit dari pemilik modal dengan
harga mark-up.
Ijarah
61
Yaitu suatu kontrak sewa yang kemudian menjadi transaksi jual
beli ketika penyewa menggenapkan pembayaran pada akhir
Mekanisme Pasar
62
Kebijakan Penunjang Sektor
Riil
Kebijakan Sistemik:
• Mekanisme Zakat
• Pelarangan Riba
Kebijakan Pemerintah:
• Minimalisasi Pajak (Supply-Side Policy)
• Optimalisasi Sektor Sosial (Demand-
Side Policy)
• Pengembangan Teknologi-Informasi
• Optimalisasi Institusi Penunjang Pasar
63
Zakat Dalam Sektor Riil
• Zakat menjadi mekanisme baku yang menjamin
terdistribusinya pendapatan dan kekayaan,
sehingga tidak terjadi kecenderungan
penumpukan faktor produksi pada sekelompok
orang yang berpotensi menghambat perputaran
ekonomi.
• Mekanisme zakat merupakan mekanisme
perputaran ekonomi (velocity) itu sendiri yang
memelihara tingkat permintaan dalam ekonomi.
Dengan kata lain pasar selalu tersedia bagi
produsen untuk memberikan penawaran. Dengan
begitu sektor riil selalu terjaga pada tingkat yang
minimum dimana perekonomian dapat
berlangsung, karena interaksi permintaan dan
penawaran selalu ada.
64
• Dengan zakat perekonomian juga
mengakomodasi warga negara yang tidak
Pelarangan Riba Dalam
•
Sektor Riil
Absensi Riba dalam perekonomian (sektor riil) mencegah
penumpukan harta (money concentration) pada sekelompok orang,
dimana hal tersebut berpotensi mengeksploitasi perekonomian
(eksploitasi pelaku ekonomi atas pelaku yang lain eksploitasi sistem
atas pelaku ekonomi).
• Absensi Riba mencegah timbulnya gangguan-gangguan dalam
sektor riil, seperti inflasi dan penurunan produktifitas ekonomi
makro (akibat money creation).
• Absensi Riba mendorong terciptanya aktifitas ekonomi yang adil,
stabil dan sustainable melalui mekanisme bagi hasil (profit-loss
Pajak Dalam Sektor Riil
sharing) yang produktif.
• Pajak yang tidak definitif (jelas) akan membebani
perekonomian dan menekan peningkatan aktifitas pasar,
bahkan cenderung berkorelasi positif dengan gangguan
ekonomi seperti inflasi. Dimana pajak menjadi beban yang
kemudian menekan penawaran.
• Penggunaan dana pajak yang tidak lancar dan transparan
akan membuat ketidakseimbangan ekonomi pada sektor riil.
• Pajak yang tidak definitif akan menggeser beban pada
65 segolongan pelaku ekonomi dalam perekonomian, yang
kemudian menghambat aktifitas sektor riil.
Instrumen Sosial Dalam
Sektor Riil
• Instrumen sosial seperti infaq, shadaqah, hadiah, dan
hibah sebenarnya melengkapi pendanaan
kesejahteraan sosial bagi golongan masyarakat yang
tidak memiliki akses ekonomi yang terlebih dulu
dilakukan pemerintah melalui instrumen regulasinya;
zakat, kharaj, jizyah, khums dan ushur atau pajak-
pajak kondisional
• Wakaf sebagai investasi publik diharapkan mampu
menekan biaya-biaya sosial yang harus dikeluarkan
masyarakat. Wakaf kemudian secara langsung atau tak
langsung mampu meningkatkan kesejahteraan dan
kinerja sektor riil, berupa penekanan biaya ekonomi,
menekan pengangguran dan meningkatkan konsumsi.
70
Intervensi Pemerintah dalam
Mekanisme Pasar
Ibnu Taimiyah, memandang perlu
keterlibatan (intervensi) negara dalam
aktifitas ekonomi dalam rangka
melindungi hak-hak. rakyat/masyarakat
luas dari ancaman kezhaliman para
pelaku bisnis yang ada, dan untuk
kepentingan manfaat yang lebih besar.
Hal ini bertujuan untuk menghapuskan
kezaliman dan kemiskinan yang
merupakan kewajiban negara dan
membantu penduduk agar mampu
71
mencapai kondisi finansial yang lebih
baik
Sinergi Aktifitas Ekonomi
Islamic Financial
Institutions
Firm Household
MARKET
Hisbah
Bait Al Mal
(Government)
72
Bab 6
73
Konsep Uang Sistem Ekonomi
Konvensional
Money is anything that is generally accepted
as a medium of exchange
Fungsi
A Means of Payment or Exchange
A Store of Value
A Unit of Account
Jenis
Commodity monies
Fiat or Token money
Kebutuhan
Demands for transactions
Demands for precautionary
Demands for speculation
74
Konsep Uang Modern yang
Islami
Dinar Milenia atau Dinar Madani
Uang tidak harus terbuat dari emas/perak,
tetapi Pemerintah harus menyatakan uang
sebagai alat pembayaran yang sah dan
harus menjamin nilai
Bank Sentral harus memastikan kemampuan
penjaminan Pemerintah sebelum
menerbitkan uang.
Nilai Tukar Valuta ditentukan dalam
kesepakatan multilateral berdasarkan harga
logam mulia di negara yang bersangkutan.
Bank Sentral harus mengadakan &
mengumumkan valuasi atas penjaminan
75
Pemerintah dengan memakai acuan nilai
logam mulia.
Pemikiran Al Ghazalitentang
.
uang
Uang bagaikan cermin, ia tidak mempunyai
warna namun dapat merefleksikan semua
warna.
Uang diperlukan untuk menentukan nilai dari barang
dan jasa
Uang diperlukan untuk mempercepat transaksi
Menimbun uang adalah dosa.
Menimbun = mengurangi uang dalam sirkulasi =
memperlambat transaksi ekonomi
Melebur = menghilangkan uang dari sirkulasi
Nilai dan bentuk uang ditentukan oleh
Pemerintah.
Uang yang bukan dari logam mulia = alat bayar
76
resmi
.
Pemikiran Ibnu Chaldun
tentang Uang
Kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh
banyaknya uang di negara tersebut, tetapi
ditentukan oleh tingkat produksi di negara
tersebut dan kemampuan untuk memperoleh
neraca perdagangan yang positif.
Nilai uang di suatu negara merefleksikan
kemampuan produksi (efisiensi produksi) negara tsb
konsep inflasi
Nilai tukar uang antar negara tergantung pd
kemampuan memperoleh neraca perdagangan yg
positif moneter
Emas dan perak adalah acuan nilai dari uang.
Penerbitan uang sesuai dengan nilai harta
77 (cadangan) tidak harus emas/perak
Kesimpulan Umer Chapra
tentang uang
Hanya Pemerintah yang dapat menerbitkan
uang.
Pemerintah harus menjamin stabilitas nilai
uang agar dapat berfungsi sebagai ukuran
nilai, alat tukar, dan alat penyimpan daya beli
melalui (cadangan) harta yang dimiliki
Pemerintah
Pemerintah harus mengelola permintaan uang
melalui pengelolaan (1) nilai moral, (2)
lembaga yang mempengaruhi mekanisme
harga, dan (3) tingkat keuntungan usaha.
Pemerintah harus mengelola penawaran uang
melalui instrumen (1) cadangan wajib, (2) rasio
78
likuiditas, (3) pagu kredit, dan (4) nisbah bagi
Konsep Uang dalam Sistem
.
Ekonomi Islam
Uang diperlukan untuk transaksi, sehingga uang
adalah milik masyarakat dan nilai guna uang
meningkat bila kegunaannya dalam transaksi
meningkat.
Uang tidak harus berbasis pada emas dan perak
selama dinyatakan oleh pemerintah sebagai alat
pembayaran yang sah dan pemerintah wajib
menjaga nilainya.
Nilai tukar uang antar negara adalah merupakan
fungsi neraca perdagangan antar negara tersebut
Suatu negara dapat memakai mata uang negara
lain sebagai alat pembayaran yang syah di
negara tersebut.
Larangan penimbunan emas dan perak (kanzul
79
Emas/Perak dalam Uang
Gold Standard : uang diterbitkan dengan
menjamin penukaran uang dengan emas
pada nilai paritas tertentu memerlukan
cadangan emas untuk menerbitkan uang
Dinar : uang dicetak dari emas dengan nilai
(mutu dan berat) tertentu memerlukan
emas untuk penerbitan uang
Acuan Emas : nilai tukar valuta ditentukan
berdasarkan acuan nilai emas (mutu dan
berat) tertentu tetapi tanpa menjamin
penukaran uang dengan emas tidak
memerlukan (cadangan) emas, tetapi
pemerintah tetap harus menjamin nilai
uang
80
Peran Uang Plastik dalam
Perniagaan antar Negara
Penyedia Jasa Uang Plastik (Visa,
Mastercard, dsb) dapat memberikan jasa
pembayaran transaksi perniagaan dalam
valuta yang berbeda.
Pada saat transaksi, Pemakai tidak
mengetahui nilai tukar yang berlaku.
Setelah transaksi terjadi, Penyedia Jasa
dapat menentukan nilai tukar valuta tanpa
persetujuan Pemakai.
Penyedia Jasa menjadi ‘clearing agent’ atas
transaksi-transaksi valuta yang terjadi
tanpa memerlukan persetujuan dari negara-
81 negara yang menerbitkan valuta yang
Mekanisme Dinar Madani
Kesepakatan multilateral dlm fasilitas
pembayaran bagi perdagangan internasional
Dibentuk Lembaga Keuangan Internasional
yang akan menjadi clearing agent dimana
perusahaan dan lembaga yg terlibat akan
membuka rekening
Transaksi perniagaan antar negara dilakukan
melalui mekanisme yg serupa dgn Uang
Plastik.
Nilai tukar antar Valuta akan ditentukan oleh
Clearing Agent
Nilai Efektif Uang dapat berubah sesuai
dengan perubahan relatif harga logam mulia.
82
Penarikan/penyimpanan dana menurut
valuta lokasi penarikan.
Peran Uang dalam Ekonomi Syariah
Flow Concept of Money
Semata-mata digunakan sebagai alat tukar dalam
transaksi
Kegunaan meningkat sesuai dengan perputarannya
Stock Concept of Capital
Merupakan faktor produksi yang digunakan sesuai
kebutuhan
Kegunaan merupakan fungsi efisiensi & efektivitas
Money is Public Goods
Digunakan untuk kepentingan umum
Tidak boleh ditimbun atau dihilangkan dari
peredaran
83
Bab 7
84
Hubungan antara manusia dengan harta
yang ditentukan oleh syara dalam bentuk
perlakuan secara khusus thdp. harta tersebut
yang memungkinkan untuk
mempergunakannya secara umum sampai
ada larangan untuk menggunakannya.
Bahasa: Penguasaan manusia atas harta dan
penggunaannya secara pribadi
Definisi Istilah: Pengkhususan hak atas
sesuatu tanpa orang lain, dan dia berhak
untuk menggunakannya sejak awal kecuali
ada larangan syaria’.
- Larangan syaria’ seperti: Keadaan gila,
keterbelakangan akal (idiot), belum cukup
85
umur ataupun cacat mental, dll.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-
nabhani
Konsep kepemilikan
i. Kepemilikan individu; bekerja, warisan,
keperluan harta utk mempertahankan hidup,
pemberian negara, harta individu diperolehi
tanpa berusaha – hibah, hadiah, wasiat dll
ii. Kepemilikan umum; bersama masyarakat
memanfaatkan suatu kekayaan – air, listrik
dll, Brg yg tdk mungkin dimiliki individu –
danau, lautan, Brg yg menguasai hajat hidup
org banyak – emas, perak dll
iii. Kepemilikan negara; ghanimah, fai, kharaj,
rikaz dll
Pemanfaatan Kepemilikan; pengembangan
86
harta & penggunaan harta
Distribusi Kekayaan
Wajibnya muzakki memberikan kpd mustahik
Hak setiap warga negara
Pembagian harga negara
Pemberian harta waris kpd ahli warisnya
Larangan menimbun emas dan perak sekalipun
telah dikeluarkan zakatnya
Pengaturan Kekayaan:
Pemanfaatan harta
Pembayaran zakat – penyeimbang kekuatan
ekonomi
Penggunaan harta benda tanpa merugikan org lain
Memiliki harta secara sah
Penggunaan berimbang
Kepentingan kehidupan
87
Keadaan/Pembagian Harta,
dapat dimiliki ataupun
tidaknya:
1. Harta yang tidak dapat dimiliki dan
dihakmilikkan orang lain
Setiap harta milik umum seperti jalanan, jembatan,
sungai dll. dimana harta/barang tersebut untuk
keperluan umum.
Harta yang tidak bisa dimiliki kecuali dengan
ketentuan syariah
Seperti harta wakaf, harta baitul mal dll. Maka harta
wakaf tidak bisa dijual atau dihibahkan kecuali dalam
kondisi tertentu seperti mudah rusak ataupun biaya
pengurusannya lebih besar nilai hartanya.
89
1. Pemilikan atas barang saja
Hak kepemilikan milik sendiri, namun hak pakai
milik yang lain
- Hak Pakai tidak bisa diwariskan menurut
Hanafiyah
91
Bab 8
92
Peran & Fungsi Negara (Yusuf
Qardhawy)
1. Menjamin kebutuhan minimal rakyat;
fungsi ini bertujuan utama untuk memelihara keimanan rakyat
dengan menekan atau bahkan menghilangkan hambatan-
hambatan ekonomi yang mengganggu hubungan mereka dengan
Allah SWT.
96
Keuangan Publik Dalam
Perekonomian Islam (Umar
Bin Khattab)
Zakat Fay’ Pajak Takaful
Qiradh
(Financial
Authority)
Pasar (Market)
101
Bab 9
102
Pengertian.
Yang dimaksud dengan transaksi pengganti atau
penyeimbang
yaitu transaksi bisnis atau komersial yang
melegitimasi adanya
penambahan tersebut. Seperti transaksi jual-
beli, gadai, sewa,
Ibnu Al Arabi Al Maliki, dalam kitabnya Ahkam Al
atau bagi hasil proyek.
:Qur’an,menjelaskan
وا لربا يف ا للغة هوا لزيادة وا ملراد ب ه يف ا آلية ك لزيادة مل ي قابلها ع وض
103
BEDA BUNGA DAN MARGIN KEUNTUNGAN MURABAH
Perbankan Islam
114
HUKUM – HUKUM
SEPUTAR AQAD, JUAL
BELI DAN SYIRKAH
DALAM ISLAM
115
Pengertian Aqad
Akad merupakan hubungan antara ijab dan
qabul dalam bentuk yang disyariatkan,
dengan dampak yang ditetapkan pada
tempatnya. (Ibn al-Abidin, Hasyiyah Ibn Abidin, Juz II, h.
355, Wahbah az Syhayli, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, juz IV,
hal 2918.}
Ijab dan qabul ini harus dilakukan
secara syar’i, sehingga dampaknya juga
halal bagi masing-masing pihak. (Hafidz
Abdurrahman)
Aqad sangat penting dalam Aktivitas
muamalah hampir sama dengan niat
dalam masalah ibadah
116
(Menurut
SYARIAH)
119
JUAL BELI
120
JUAL BELI
Jenis Produk
1. Titipan (Wadiah)
2. Bagi Hasil (Syirkah)
3. Jual Beli (al Bai’)
4. Sewa (al Ijarah)
5. Jasa-jasa (Ja’alah)
6. Tukar Menukar Valuta (Sharf)
7. Produk dan Jasa Lainnya
121
Produk & Jasa Lembaga
Keuangan Syariah
Giro (Yad
Wadiah Dhamanah)
Penghimpun
an Dana Tabungan
Mudharab
ah Deposito
Operasional Equity
Bank Syariah Penggunaan Financing
di Indonesia Dana
Debt
Financing
Wakalah ZIS
(arranger/agency)
SDB
Hawalah (anjak
Jasa Layanan piutang)
Perbankan Kafalah (garansi
bank)
Rahn (Gadai)
122
Produk Pembiayaan
(Financing)
Muthlaqah (tidak
bersyarat)
Mudhara
bah
Muqayyadah (bersyarat)
Equity
Financi
ng
Musyarakah
Musyarak
(kerjasama dua pihak
ah
atau lebih)
123
Produk Pembiayaan
(Financing) (Lanjutan)
Barang- Barter
barang
Jual Beli (Bai)
• Murabahah (margin)
• Bitsaman Ajil (cicil)
Barang -
uang Sewa Menyewa (Ijarah)
Debt • Ijarah (sewa)
Financing • Ijarah Wa Iqtina (sewa
beli)
Salam (indent->
Uang - pertanian)
Barang Istishna (indent ->
manufacture)
Uang - Sharf (tukar valas)
uang
124
Skema Operasional Bank
Syariah
Bagi Hasil:
·Mudharabah
·Musyakarah
Bagi
SUMBER Hasil
DANA: POOLING Pembiayaan/Jual Profit
·Giro Wadiah DANA Beli: Distributio
·Tab Wadiah · Murabahah
Margi n
·Tab. Angsuran
· Murabahan n
Mudharabah Alhamdulillah... Sewa Beli:
·Dep. Sekaligus
· Ijarah
Mudharabah
·Equity
Porsi
Nasaba
h
Jasa-jasa:
• Kiriman
Uang
• Inkaso 100% pendapatan Pors
• Garansi Bank Bank i
• Gadai Ban
125 k
1. Wadiah
Dari segi bahasa diartikan sebagai meninggalkan,
meletakkan atau meletakan sesuatu pada orang lain
untuk dipelihara dan dijaga
Secara teknis berarti titipan murni, dari satu pihak ke
pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang
harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip
kehendaki
Landasan hukum:
a. Al Qur’an
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk
menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak
menerimanya
(QS An Nisaa (4) : 58)
127
Wadiah (Lanjutan)
1.Titip dana
Nasabah Bank
(penitip) (Penyimpan)
4. Beri bonus
2. Pemanfaatan
3. Bagi hasil dana
Rukun Wadiah
Penitip / pemilik barang / harta
(muwaddi’)
Penerima titipan / orang yang
menyimpan (mustawda’)
Barang / harta yang dititipkan
Aqad / Ijab Qabul
129
2. Syirkah
b. Al Hadits
Dari Abu Hurairah,”Rasulullah SAW bersabda,”sesungguhnya
Allah azza wa jalla berfirman,”Aku pihak ketiga dari dua orang
yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati
lainnya
(HR. Abu Dawud)
133
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
Skema
Nasabah Musyarakah Bank
Asset Value Pembiayaan
Proyek /
Usaha
Keuntungan / Kerugian
1. Akad
Bank Umum Musyarakah BPRS (B)
(A) (Mitra)
(Shahibul Modal B Rp 125 juta
(20%)
Maal)
3. Nasabah Aka
2. Modal A d
B
Rp 500 juta
Modal Rp
(80%)
625 juta
4.Pemba
Nisbah 56% gian Nisbah 44 %
x Marjin x Marjin
Debitur Keuntung Debitur
. 5. Pengembalian Modalan . 5. Pengembalian Modal
Pokok A Rp 500 juta Pokok B Rp 125 juta
(80%) Modal (20%)
Pokok
135
Syirkah - Mudharabah
Pembiayaan
Berasal dari kata adharbu fil al ardhi (ulama Iraq), yaitu bepergian
untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al
qardhu (ulama hijaz) yang berarti al qath’u (potongan), karena
pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan
memperoleh sebagian keutungan
Merupakan bentuk musyarakah yang paling populer dalam
perbankan syariah
Bentuk kerjasama antara minimal 2 pihak dimana pemilik modal
(shahib al maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan
Kontribusi modal 100% dari shahibu al maal dan skill dari mudharib
Tidak mensyaratkan adanya wakil shahib al maal dalam
manajemen proyek sebagai org kepercayaan
Mudharib harus bertindak hati-hati karena harus bertanggung
jawab atas kerugian akibat kelalaian (PSAK 59)
Musyarakah dan Mudharabah dalam fikih berbentuk uqud al
amanah (perjanjian kepercayaan), yang menuntut kejujuran yang
tinggi dan menjunjung keadilan
136 Jumlah modal yang diserahkan sebaiknya tunai, jika bertahap harus
jelas tahapannya dan disepakati bersama
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Pembiayaan - Lanjutan
Hasil pengelolaan dapat diperhitungkan dengan 2 cara:
Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing)
Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)
Hasil usaha dibagi sesuai akad.
Shahib al maal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat
kelalaian dan penyimpangan mudharib
Shahib al maal dapat melakukan pengawasan terhadap
pekerjaan namun tidak berhak campur tangan dalam urusan
pekerjaan.
Nasabah/pengelola yang wanprestasi dapat dikenakan sanksi
administrasi
137
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Dan jika dari orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah
SWT (QS Al Muzzamil (73):20)
b. Al Hadits
Dari Shalih bin Suaib ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda,”Tiga hal yang didalamnya
terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh,
138
muqaradhah (mudharabah) dan
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
60 % Laba 40 %
Skema
Pembiayaa
n
Mudharaba
Bank h
100 % modal management
100 % Rugi 0%
Repayment of Capital
139
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Pendanaan
Deposan bertindak sebagai shahib al maal (pemilik
modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola)
Dana dapat dipergunakan bank untuk melakukan
pembiayaan murabahah, ijarah, mudharabah dsb
Dalam hal dana dipergunakan untuk pembiayaan
mudharabah, maka kerugian menjadi kewajiban bank
Produk mudharabah diaplikasikan pada tabungan dan
deposito berjangka
Bank wajib memberitahukan nisbah & tata cara
pemberian keuntungan dan/atau perhitungan
pembagian keuntungan serta risiko yg dpt timbul dr
penyimpanan dana
Dana dpt ditarik oleh pemilik dana sesuai perjanjian
140
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Rukun Mudharabah
Shahib al maal (pemilik modal / nasabah)
Mudharib (Bank)
Amal (pekerjaan)
Hasil (bagi hasil)
Aqad / Ijab qabul
Mudharabah Muthlaqah
Tidak ada pembatasan bagi bank mempergunakan
dana yang dihimpun
Bank wajib menginformasikan nisbah dan tata
cara serta resiko & keuntungan, kesepakatan
tersebut harus tercantum pada akad
Untuk bukti penyimpanan dapat berupa buku
(tabungan dan bilyet (deposito)
Tabungan dapat diambil setiap saat, tetapi tidak
boleh mengalami saldo negatif
Deposito hanya dapat dicairkan sesuai dengan
jangka waktu yang disepakati
Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo
akan diperlakukan sama seperti deposito baru,
142 tetapi bila pada akad sudah dicantumkan ARO,
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
1. Titip dana
Bank :
Penabung / -Mudharib
Deposan -Wkl Shahibul Maal
Shahibul Maal
4.Bagi Hasil
2. Pemanfaatan
3. Bagi Hasil dana
Skema
Mudharabah Pengusaha
Muthlaqah
143
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet
Merupakan simpanan khusus (restricted investment)
Pemilik dana menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi bank
(misalnya syarat untuk bisnis, akad atau nasabah tertentu).
Bank wajib menginformasikan nisbah dan tata cara serta resiko &
keuntungan, kesepakatan tersebut harus tercantum pada akad
Bank wajib menerbitkan bukti simpanan khusus dan wajib
memisahkan dana dari rekening lainnya
Penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usaha
Bank bertindak sebagai perantara (arranger)
Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus
dipatuhi bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai
144
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Investasi Khusus
2. dana 1. Proyek
3. Paper
Reksadana Equity
Investasi Reksadana
Bank Manajer Obligasi
Investasi
Lain-Lain
Skema Mudharabah
Muqayyadah
146
3. Al Bai’
Prinsip sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan
barang atau benda (transfer of property)
Tingkat keuntungan bank ditentukan di muka dan menjadi bagian
harga atas barang yang dijual
Jenis-jenis Al Bai’ adalah :
Murabahah (Angsuran/Bai’ Bi tsaman ajil dan Tangguh)
Salam
Istishna
Isu sentral Al Bai’ adalah :
Harga kredit lebih tinggi dalam murabahah, harga mecicil lebih
mahal dibandingkan tunai
Peningkatan harga kredit dalam murabahah, harga mencicil 2
tahun lebih mahal dibandingkan mencicil 1 tahun
Penjual atau penyandang biaya ?
Bebas resiko atau bagi-bagi resiko ?
147
Al Bai’ - Murabahah
Berasal dari kata Ribhu (keuntungan) yaitu jual beli dimana
bank menyebut jumlah keuntungannya
Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli
Harga jual adalah harga beli dari pemasok ditambah dengan
biaya bank ditambah dengan marjin keuntungan (cost plus
profit). Biaya bank tersebut antara lain ekuivalen harapan
bagi hasil untuk deposan, overhead cost dan faktor resiko
Kedua belah pihak wajib menyepakati akad yang berisikan
harga jual dan jangka waktu pembayaran
Akad tidak dapat diubah selama masa berlakunya
Lazimnya dilakukan secara bi tsaman ajil atau cicilan
Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
(QS Al Baqarah (2) : 275)
b. Al Hadits
dari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga
148 hal yang di dalam terdapat
keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah
Al Bai’ – Murabahah (Lanjutan)
Bank dan pembeli melakukan negosiasi tentang :
Jumlah
Kualitas
Harga
Profit margin bank
Cara pembayaran nasabah
Jenis-jenis barang yang dapat diperjualbelikan antara lain
barang konsumsi, modal kerja dan investasi
1. Negosiasi
2. Akad
Nasabah
Bank
6. Bayar
5. Terima Barang &
Dokumen
Pemasok/Toko/Pabrikan
Rukun Salam
Pembeli (Muslam / salam)
Penjual (Muslam ilaihi)
Barang (Muslam fihi)
Harga (Tsaman)
Ijab-qabul
153
Al Bai’ – Salam (Lanjutan)
Skema Salam
4. Kirim
Pesanan
Nasabah Pembeli
Penjual
Bank
154
Al Bai’ – Istishna
Menyerupai produk salam, namun pembayarannya
dapat dilakukan oleh bank dan beberapa pihak.
Menurut jumhur ulama fuqaha, merupakan jenis
khusus bai’ as-salam yang biasanya dipergunakan
untuk manufaktur dan konstruksi
Spesifikasi barang harus jelas seperti jenis, macam
ukuran, mutu dan jumlah. Jika terjadi perubahan
dari kriteria pada akad maka seluruh biaya
tambahan ditanggung nasabah
Rukun Istishna
Produsen (Shaani’)
Pemesan (Mustashni’)
Barang (Mashnu)
Harga (Tsaman)
155
Sighat (Ijab-qabul)
Al Bai’ – Istishna (Lanjutan)
1. Pesan
Nasabah Bank
Konsumen Penjual
(pembeli) 4. Nasabah beli
pesanan dan
bayar cicil atau 2. Pesan,
tunai 3. Bank beli bayar di
pesanan muka, bayar
sesuai
Skema Produsen termin
Pembuat
Istishna’
156
4. Al Ijarah
Berasal dari kata alajru yang berarti al
‘iwadhu (ganti)
Merupakan transaksi perpindahan
manfaat/hak guna, hampir sama dengan jual
beli, perbedaannya hanya pada obyek
transaksi dimana tidak diikuti perpindahan
kepemilikan (milkiyyah)
sewa dapat dilakukan dengan operating lease
(tidak terjadi perpindahan kepemilikan) atau
bank dapat menjual barang yang
disewakannya kepada nasabah (ijarah
muntahhiyah bittamlik-IMBT/sewa yang diikuti
dengan perpindahan kepemilikan/finance
157
lease)
Al Ijarah (Lanjutan)
Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
tidak dosa bagimu apabila kamu mmberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah maha melihat
apa yang kamu kerjakan (QS Al Baqarah (2) : 233)
b. Al Hadits
diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW
bersabda,”berbekam kamu, kemudian berikanlah
olehmu upahnya kepada tukang bekam itu”
(HR Bukhari & Muslim)
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda,”berikanlah
upah pekerja sebelum kering keringatnya” (HR Ibnu
Majah)
158
Obyek sewa yang ditransaksikan antara lain meliputi
barang konsumsi, properti, peralatan, alat-alat
Al Ijarah (Lanjutan)
4. Menyerahkan
objek Sewa
1. Mengajukan
Permohonan Sewa Beli
Bank 3. Akad Sewa
Syariah 5. Membayar Sewa
2. Membeli Objek Sewa
159
5. Ja’alah
Syarat Transaksi :
Harus dilakukan secara tunai
Transaksi tidak dimaksudkan untuk tujuan
spekulatif, tetapi benar-benar untuk tujuan
161 operasional.
Produk dan Jasa
Lainnya
162
1. Hiwalah
Berasal dari kata tahwil yang berarti intiqal
(perpindahan), yaitu memindahkan hutang dari
tanggungan orang yang berhutang (muhil) menjadi
tanggungan orang yang berkewajiban membayar
hutang (muhal ’alaih)
Dalam konsep hukum perdata, adalah serupa dengan
lembaga pengambialihan utang (schuldoverneming)
atau lembaga pelepasan/penjualan utang atau lembaga
penggantian kreditor atau penggantian debitor.
Prakteknya dipergunakan kepada supplier untuk
mendapatkan modal tunai untuk kelanjutan produksi
Bank mendapat biaya jasa atas pemindahan piutang
Bank perlu berhati-hati karena resikonya cukup besar,
dimungkinkan adanya buy back guarantee
Dasar Hukum
a. Al Hadits
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
163
Rasulullah SAW bersabda,”menunda pembayaran bagi orang yang
Hiwalah (Lanjutan)
Muhil Muhal
Supplier Pembeli
1. Supply Barang
Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Siapa yang mau meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, Allah akan
melipatgandakan (balasan) pinjaman itu
untuknya dan dia akan memperoleh pahala
yang banyak (QS Al Hadiid (57) : 11)
b. Al Hadits
Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW
berkata,”bukan seorang muslim (mereka)
yang meinjam muslim (lainnya) dua kali
kecuali yang satunya adalah (senilai)
166
sedekah (HR Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan
Qardh (Lanjutan)
Perjanjian/Akad
Bank Nasabah
Proyek/
Usaha
100% Kembali
Modal
Keuntungan
167
3. Rahn
Secara bahasa berarti tetap dan lestari. Sering
disebut Al Habsu artinya penahan. Ni’matun
rahinah artinya karunia yang tetap dan lestari
Secara teknis menahan salah satu harta
peminjam yang memiliki nilai ekonomis sebagai
jaminan barang yang diterimanya. Sering disebut
gadai
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan
jaminan pembayaran kembali pada bank dalam
memberikan pembiayaan
Barang yang digadaikan harus barang milik
nasabah sendiri, jelas ukuran/sifat/nilai – nilai
ditentukan berdasarkan nilai riil pasar
Barang yang digadaikan dikuasai bank namun
168 tidak boleh dimanfaatkan bank
Nasabah dapat menggunakan barang yang
Rahn (Lanjutan)
b. Al Hadits
Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW membeli makan dari seorang
Yahudi dan menjamin
kepadanya baju besi (HR Bukhari & Muslim)
Rukun Gadai
170
Ar Rahin (orang yang menggadaikan)
Rahn (Lanjutan)
3. Akad
Nasabah Bank
4. Qardh
Jaminan/Marhun
1. Titip + biaya pemeliharaan
171
Skema Rahn
4. Wakalah
Wakalah atau wikalah berarti menyerahkan, pendelegasian
atau pemberian mandat
Dalam bahasa Arab dipahami sebagai at-tafwidh
(penyerahan),
Secara teknis adalah akad perwakilan antara dua pihak,
dimana pihak pertama (muwakkil) mewakilkan suatu urusan
(taukil) kepada pihak kedua (wakil) untuk bertindak atas
nama dan untuk kepentingan pihak pertama
terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank
untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau jasa
tertentu, seperti kliring, pembukaan L/C (impor dan ekspor),
documentary collection, inkaso dan transfer uang.
Kelalaian dalam kuasa menjadi tanggung jawab bank,
namun sepanjang pihak bank telah menjalankan sebatas
kuasa dan wewenang yang diberikan, maka resiko dan
tanggung jawab atas dilaksanakannya perintah tersebut
menjadi tanggung jawab pemberi kuasa (termasuk force
majeur)
Bank dan nasabah yang dicantumkan dalam akad
172
pemberian kuasa harus cakap hukum. Khusus untuk akad
Wakalah (Lanjutan)
b. Al Hadits
Bahwa Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi dan seorang
Anshar untuk mewakilkan mengawini
Maimunah binti-Harist (HR Malik)
Jenis Wakalah :
1. WAKALAH AL MUTHLAQAH
Perwakilan diberikan secara mutlak, tanpa batasan waktu
maupun urusan
2. WAKALAH AL MUQAYYADAH
Perwakilan hanya diberikan untuk urusan-urusan tertentu
Kontrak + Fee
Nasabah
(muwakil)
• Agency
• Administration Bank
• Collection (wakil)
• Payment
• Co Arranger
(taukil)
Investor
(muwakil)
Kontrak + Fee
Skema Al Wakalah
175
5. Kafalah
Merupakan akad jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga dalam rangka menjamin kewajiban pihak yang
ditanggung (makfulanhu), apabila pihak yang ditanggung tersebut
cedera janji atau wanprestasi.
Dalam arti lain berarti juga mengalihkan tanggung jawab seseorang
yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain
sebagai jaminan
Diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu
kewajiban.
Bank dapat mempersyaratkan nasabah untuk menyimpan dana
dalam bentuk wadiah.
Masuk dalam transaksi jenis ini adalah L/C dengan segala jenis dan
variasinya
Landasan Hukum
Al Qur’an
Penyeru-penyeru itu berseru,”kami kehilangan piala raja dan barang siapa
yang dapat mengembalikannya akan
memperoleh makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin
terhadapnya (QS Yusuf (12) : 72)
176Al Hadits
Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW (mayat seorang laki-laki untuk
Kafalah (Lanjutan)
Jenis-Jenis Kafalah
1. KAFALAH BIN NAFS
Jaminan dari diri seseorang yang memiliki reputasi, kredibilitas
dan bonafiditas yang
dikenal baik (Personal Guarantee).
2. KAFALAH BIL MAAL
Jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam
aplikasinya di perbankan dapat
berupa jaminan uang muka (Advance Payment Bond) atau
jaminan pembayaran (Payment
Bond).
3. KAFALAH BIN NAFS
Jaminan dari diri seseorang yang memiliki reputasi, kredibilitas
dan bonafiditas yang
dikenal baik (Personal Guarantee).
4. KAFALAH BIL MAAL
Jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam
aplikasinya di perbankan dapat
Berupa jaminan uang muka (Advance Payment Bond) atau
177
jaminan pembayaran (Payment
Kafalah (Lanjutan)
Skema Al Kafalah
178
6. Zakat, Infaq dan
Shadaqah (ZIS)
Secara fikih berarti sejumlah harta
tertentu yang diwajibkan Allah
diserahkan kepada orang-orang yang
berhak
Kata zakat dalam bentuk ma’rifah
disebutkan 30 kali dalam Al Qur’an, 27
kali disebutkan bersama shalat dan 1
kali sama dengan shalat
Zakat diwajibkan pada tahun ke 9
Hijriah sementara shadaqah pada
tahun ke 2 Hijriah
179
Zakat diatur dalam UU No 38 tahun
1999 tentang ketentuan pengelolaan
Zakat, Infaq dan Shadaqah
(ZIS) (Lanjutan)
Lembaga zakat wajib memiliki persyaratan teknis :
Berbadan hukum
Memiliki program kerja yang jelas
Memiliki pembukuan yang baik
Bersedia diaudit
Pengelola zakat wajib :
Beragama Islam
Mukallaf (dewasa)
Memiliki sifat amanah dan jujur
Mengerti dan memahami hukum zakat
Berkemampuan melaksanakan tugas dengan baik
Pekerja keras
UU mengizinkan dibentuknya Lembaga Amil Zakat (LAZ)
yang dibentuk oleh masyarakat (orpol, ormas, takmir masjid,
pesantren, media massa, bank dsb) selain Badan Amil Zakat
yang dibentuk pemerintah
Penyaluran dana ZIS kepada 8 kelompok masyarakat sesuai
180 Al Qur’an
7. Wakaf Tunai
Berasal dari kata waqafa, berarti menahan atau
berhenti, berarti menyerahkan suatu milik yang tahan
lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga
wakaf), baik berupa perorangan maupun badan
pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau
manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai
dengan syariat
Harta yang diwakafkan keluar dari hak milik pewakaf,
namun tidak menjadi hak milik nadzir, tetapi menjadi
milik Allah dalam pengertian milik masyarakat umum
Dalam sejarah Islam merupakan lembaga penting
dalam sistem sosio ekonomi Islam, khususnya semasa
kekhalifahan Ottoman
Landasan Hukum:
a. Al Qur’an
kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna)
sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan
apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah
181 mengetahuinya (QS Ali Imran : 92)
b. Al Hadits
Wakaf Tunai (Lanjutan)
Pengelolaan Dana
Rugi Laba
183
Bank sebagai Penerima dan Penyalur
Wakaf Tunai (Lanjutan)
Rugi Laba
184
Lembaga sebagai Penerima dan Penyalur
8. Investasi Reksadana Syariah
Merupakan salah satu alternatif investasi
bagi masyarakat pemodal
Dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana yang memiliki modal
dan mempunyai keinginan untuk
berinvestasi, namun hanya memiliki waktu
dan pengetahuan terbatas
Secara teknis diartikan sebagai wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portfolio efek (saham,
obligasi, valas atau deposito) oleh manager
investasi
185
Reksadana syariah tidak menginvestasikan
Investasi Reksadana Syariah
(Lanjutan)
Pengelolaan dilakukan oleh perusahaan yang telah
mendapatkan ijin Bapepam sebagai manajer investasi.
Perusahaan tsb dapat berupa :
Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi
tersendiri atau PT yang khusus menangani
reksadana selain divisi perantara pedagang efek
(broker dealer) dan penjamin emisi (underwriter)
Perusahaan yang secara khusus sebagai perusahaan
manajemen investasi
Dalam pengelolaan juga melibatkan bank kustodian
yang berwenang menyimpan, menjaga dan
mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan
serta pembayaran/penjualan kembali suatu reksadana
berdasarkan kontrak yang dibuat manajer investasi
Jenis Reksadana berdasarkan sifat :
Tertutup (close end fund)
186 pemodal tidak bisa menjual kembali kepada manajer
investasi melainkan harus melalui pasar modal
9. Investasi Obligasi Syariah
Merupakan surat utang dari suatu lembaga atau perusahaan yang
dijual kepada investor untuk mendapatkan dana segar
Biasanya investor akan mendapatkan return dalam bentuk suku
bunga tertentu
Sebagaimana fixed income securities, maka memiliki beberapa
karakter:
Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum
Memiliki jangka waktu atau jatuh tempo
Memberikan pendapatan tetap secara periodik
Ada nilai nominal
Sebagai surat hutang, maka melibatkan perjanjian yang mengikat
yang berisi minimal antara lain :
Besar tingkat kupon serta periode pembayaran
Jangka waktu jatuh tempo
Besarnya nominal
Jenis obligasi
187
Investasi Obligasi Syariah
(Lanjutan)
Sebagaimana fatwa DSN MUI, obligasi syariah adalah surat
berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang
dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang
mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi syariah berupa margin/fee serta membayar
dana obligasi saat jatuh tempo
Obligasi syariah bukan hutang berbunga tetap, tetapi merupakan
penyerta dana yang didasrkan pada prinsip bagi hasil.
Akad yang digunakan adalah penyertaan (muqaradhah bond)
Obligasi syariah kompetitif sebab :
Kemungkinan perolehan dari bagi hasil pendapatan lebih tinggi
Lebih aman karena untuk mendanai proyek prospektif
Bila terjadi kerugian (di luar kontrol) investor tetap memperoleh
aktiva
Bukan surat hutang, tetapi surat investasi
188
Bab 11
189
Konsep Modal (Capital)
Modal (Capital) adalah segala sesuatu yang diproduksi
atau diadakan pada sistim ekonomi yang digunakan
sebagai inputs dalam kegiatan produksi dan distribusi
dari produk (mal) dan jasa (amal) di masa mendatang
Jenis Modal
Tangible (Physical) Capital
Social (Infrastructure) Capital
Intangible (Human/Intellectual) Capital
Dimensi Waktu dari Modal
Manfaat = The value of services rendered over time
Kemampuan memberi manfaat berubah dengan waktu
Penentuan Nilai dari Modal
Current Market Value = Potensi Pemanfaatan vs Depresiasi
Demand-Supply
190
Peran Modal dalam Ekonomi
Non-Syariah
Memperbolehkan perusahaan
meningkatkan dana eksternal dalam
191 rangka ekspansi aktivitas perusahaan.
Tujuan utama Pasar Modal:
memfasilitasi perdagangan atas klaim terhadap
bisnis perusahaan –
pasar modal dapat memberikan dampak yang
signifikan thdp
investasi krn 2 alasan:
193
Konsep Waktu dalam
Ekonomi