Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hani Prihatini

NIM : 21108040014
Tugas Pertemuan ke-7 Manajemen Aset Negara dan Daerah

ANALISIS KASUS 1
PENGADAAN BUS
PT IFANA DEWI MINTA DKI BAYAR RP7,6 MILIAR

1. Berdasarkan kasus antara PT. Ifani Jaya dengan Pemprov DKI Jakarta terdapat dua
model penyelesaian sengketa yaitu litigasi ( PN Jakarta Pusat) dan Non litigasi
( Badan Arbitrase Nasional Indonesia/BANI)
2. Persyaratan utama yang harus dipenuhi para pihak sehingga sengketanya dapat
diselesaikan melalui lembaga arbitrase adalah Mengisi dokumen perjanjian yang telah
ditandatangani oleh kedua belah pihak yang menyatakan bahwa Pihak yang
bersengketa menyetujui untuk menyelesaikan konflik melalui
arbitrase dan Konsekuensinya jika hal tersebut dipenuhi oleh para pihak maka
keputusan Arbitrase tersebut sah digunakan dan kedua belah pihak wajib menjalankan
kesepakatan yang telah dibuat.
3. Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) bersifat final artinya putusan
tersebut tidak dapat dimintakan banding dan putusan tersebut mengikat bagi para
pihak untuk dapat dipatuhi secara suka rela. Pasal yang mengatur adalah UU No. 30
Tahun 1999 tentang Arbitrase.
4. Pasal yang mengatur jenis sengketa yang dapat diselesaikan lewat BANI adalah pasal
5 Ayat (4) UU Arbitrase dan Pasal 66 huruf b UU Arbitrase jenis sengketanya adalah

 Perniagaan
 Perbankan
 Keuangan
 Penanaman modal
 Industri
 Hak kekayaan intelektual

Dan sengketa perjanjian jual beli bisa diselesaikan melalui BANI.

PEMBAHASAN
Badan Arbitrase Nasional Indonesia/BANI adalah lembaga independen yang memberikan
jasa yang berhubungan dengan penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Penyelesaian
sengketa bisa diselesaikan melalui jalur hukum yaitu lewat peradilan negeri sedangkan non
hukum melalui BANI. Keuntungan penyelesaian konflik melalui BANI yaitu

 Efisien Waktu
 Hemat biaya
 Bersifat rahasia
 Putusan bersifat mengikat dan final
 Keahlian dan kepekaan para arbiter dan bisa menyewa pengacara.

Pada kasus PT. Ifani Jaya dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan kasus proyek
Transjakarta di sepakati bahwa Pemprov DKI wajib membayar kepada PT. Ifani Jaya tetapi
Pemprov DKI menolak membayar dan membawa kasus tersebut lewat jalur hukum pada
akhirnya tetap dimenangkan oleh PT. Ifani Jaya.

Anda mungkin juga menyukai