Anda di halaman 1dari 8

BADAN

ARBITRASE NASIONAL
Indonesia (BANI)
DIVA AULIA
B10020242
§ § Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI
Arbitration Center) adalah lembaga independen yang
memberikan jasa beragam yang berhubungan dengan
arbitrase, mediasi dan bentuk-bentuk lain dari
penyelesaian sengketa di luar pengadilan.§BANI

Pengertian BANI didirikan pada tahun 1977 oleh Kamar Dagang dan
Industri Indonesia (KADIN) melalui SK No.
SKEP/152/DPH/1977 tanggal 30 November 1977 dan
dikelola oleh Dewan Pengurus dan diawasi oleh
Dewan Pengawas dan Dewan Penasehat yang terdiri
dari tokoh-tokoh masyarakat dan sektor bisnis.
§ ◦ 1. The Japan Commercial Arbitration Association
(JCAA);

§ 2. The Netherlands Arbitration Institute (NAI);


§ 3. The Korean Commercial Arbitration Board (KCAB);
Kerjasama BANI § 4. Australian Centre for International Commercial
dengan berbagai Arbitration (ACICA);

lembaga di § 5. The Philippines Dispute Resolution Centre, Inc.

beberapa negara
(PDRCI);

§ 6. Hong Kong International Arbitration Centre (HKIAC);


§ 7. The Foundation for International Commercial
Arbitration dan Alternative Dispute Resolution (SICA-
FICA).
§ Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-
undang tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa Tersebut, objek perjanjian
arbitrase hanyalah sengketa di bidang
perdagangan dan mengenai hak yang menurut

Objek Arbitrase hukum dan peraturan perundang-undangan


dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang
bersengketa.§ BANI berkedudukan di Jakarta dan
memiliki arbitrase wilayah di beberapa kota besar
di Indonesia, yaitu Surabaya, Bandung, Medan,
Denpasar, Palembang, Pontianak dan Jambi
§ § Dalam rangka turut serta dalam upaya penegakan hukum
secara otonom dan independen di Indonesia menyelenggarakan
penyelesaian sengketa atau beda pendapat, melalui arbitrase
dan bentuk-bentuk alternatif penyelesaian sengketa lainnya di
bidang perdagangan, termasuk korporasi, konstruksi, asuransi,
industri, keuangan, fabrikasi, Hak Kekayaan Intelektual, lisensi,
franchise, minyak, gas bumi dan sumber daya alam lainnya,
pelayaran/maritim, telekomunikasi, dan lain-lain dalam lingkup

Tujuan didirikan peraturan perundang-undangan dan kebiasaan internasional.

Bani
§ Menyediakan jasa-jasa bagi penyelenggaraan penyelesaian
sengketa melalui arbitrase atau bentuk-bentuk alternatif
penyelesaian sengketa lainnya, seperti negiosiasi, mediasi,
konsiliasi dan pemberian pendapat yang mengikat sesuai dengan
Peraturan Prosedur BANI atau peraturan prosedur lainnya yang
disepakati oleh para pihak yang berkepentingan.§
Menyelenggarakan pengkajian dan riset serta program-program
pelatihan/pendidikan mengenai arbitrase dan alternatif
penyelesaian sengketa.
§ Klausula arbitrase adalah suatu klausula dalam
perjanjian antara para pihak yang mencantumkan
adanya kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa
yang timbul antara para pihak melalui proses arbitrase.◦

§ Klausula arbitrase sebagaimana yang disarankan oleh


Klausula BANI isinya adalah sebagai berikut:◦ “Semua sengketa

Arbritrase yang timbul dari perjanjian ini, akan diselesaikan dan


diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)
menurut peraturan-peraturan administrasi dan
peraturan-peraturan prosedur arbitrase BANI, yang
keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan
terakhir”.
§ ◦ BANI berpekara maksimal 180 hari sejak majelis arbiter
terbentuknya, berikut 4 tahapan prosedur berperkara di BANI:◦
§ 1. pendaftaran permohonan, permohonan wajib di daftarkan oleh
pemohon kesekertariat bani, dalam permohonan tersebut perlu
dijelaskan kedudukan pemohon terkait perjanjian arbitrase,
kewenangan Bani untuk memeriksa perkara dan upaya atau
prosedur apa yang telah ditempuh para pihak sebelum ke forum

Prosedur Dalam
bani.

§ 2. menunjukkan majelsi arbiter, masing maisng pihak mengangkat


Penyelesaian satu arbiter lalu untuk arbiter ketiga yang di daulat sebagai ketua
majelis, ketua majelis diangkat berdasarkan kesepakatan para

BANI pihak. Jika kesepakatan terkait arbiter tidak tercapai, maka atas
permohonan salah satu pihak ketua pengadilan negeri yang akan
mengangkat arbiter ketiga tersebut.

§ 3. sidang pemeriksaan digelar secara tertutup dengan bahasa


Indonesia atau bahasa lain atas persetujuan majelis arbiter dengan
surat kuasa para pihak dapat diwakili dengan kuasanya. Sekretariat
majelis arbiter wajib menyampaikan salinan permohonan beserta
dokumen-dokumen terkait kepada pihak Lanjut
§ ◦ 3. termohon, dan kemudian meminta termohon
menyampaikan tanggapan tertulis dengan jangka
waktu maksimal 30 hari, jangka waktu penyampaian
tanggapan oleh ketua Bani dapat diperpanjang paling
lama 14 hari.

§ 4. putusan akhir dalam waktu paling lama, 30 hari sejak


Lanjutan… ditutupnya persidangan majelis arbiter wajib
menetapkan putusan akhir. Ketentuan jangka waktu ini
dapat diperpanjang secukup atas pertimbangan
majelis arbiter. Selain putusan akhir majelis arbiter
juga berwenang menetapkan putusan pendahuluan,
putusan sela, putusan parsial.

Anda mungkin juga menyukai