Ekonomi dan
Arbitrase
Fransisca Vicki Devitasari
2132550116/3D
CONTENTS
- Sengketa merupakan suatu konflik yang terjadi antar individu yang saling memiliki kepentingan
atas suatu objek kepemilikan yang sama, sehingga menimbulkan aibat hukum antara satu
dengan yang lain.
- - Penyelesaian sengketa secara damai bertujuan guna mencegah dan menghindarkan kekerasan
dalam suatu persengketaan antar negara atau antar individu
Menurut pasal 33 ayat 1, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Pasal 27 UU No 30 Tahun 1999 disebutkan bahwa Semua pemeriksaan oleh arbiter atau majelis arbitrae
dilakukan secara tertutup”. Dalam penyelesaian sengketa ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai
macam seperti negoisasi, konsiliasi, arbitrase, peradilan dan peradilan hukum. Penyelesaian sengketa
melalui arbitrase dinilai menguntungkan karena : kecepatan dalam proses, pemeriksaan ahli dibidangnya,
sifat konfidensialitas (kerahaasiaan terjamin)
Ketentuan Arbitrase
Badan Arbitrase
Menurut UU No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Nasional Indonesia
Alternatif Penyelesaian Sengketa pada pasal 1 Arb trase
(BANI)
adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata diluar
peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
Badan Arbitrase
Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase harus
Syariah Naional
didahului dengan kesepakatan para pihak, secara tertulis
(BASYARNAS)
untuk melakukan penyelesaian menggunakan lembaga
arbitrase. 3 lembaga/organisasi resmi yang memberikan jasa Panitia Penyelesaian
administrasi arbitrase : Perselisihan Bisnis
Indonesia (PSBI)
Ketentuan Arbitrase
Nama dan alamat para pihak-
Penunjukan kepada klausula atau
perjanjian artibrase yang berlaku,
Perjanjian atau masalah yang
Berdasarkan UU No. 30 tahun 1999 pasal 7: Para pihak dapat menyetujui
menjadi sengketa, Dasar tuntutan
suatu sengketa yang terjadi atau yang akan terjadi antara mereka untuk
dan jumlah yang dituntut, Cara
diselesaikan melalui artibrase. Berdasarkan UU No. 30 tahun 1999 pasal &
penyelesaian yang dikehendaki,
Dalam hal timbul sengketa. pemohon wajib memberitahukan surat tercatat.
Perjanjian yang diadakan oleh
telegram teleks, faksimili, e-mail atau dengan buku ekspedisi kepada pemohon
para pihak tentang jumlah arbiter
bahwa syarat yang diadakan oleh pemohon atau termohon berlaku,> Surat
atau apabila tidak pernah
pemberitahuan untuk mengadakan artibrase sebagaimana dimaksud dalam
diadakan perjanjian semacam itu
ayat (1) memuat :
pemohon dapat mengajukan usuk
tentang jumlah arbiter yang
dikehendaki dalam jumlah ganjil
Badan Artibase Nasional Indonesia
• Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
• Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 34 Tahun 1981
• Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 1990
Kendala dan Prospek Artibase
Kendala.
Kendala yang mahal, adanya pembatalan putusan arbitrase, timbulnya upaya hukum lain. eksekusi
putusan arbitrase melalui pengadilan negen, hukum acara yang tidak jelas. dijadikannya pada arbiter
sebagai pihak dalam upaya hukum lain, serta tidak tercapainya win- win solution yang diharapakan
oleh para pihak.
Prospek.
Penyelesaian sengketa melalui arbitrase diketahui cepat, biaya murah, prosedur yang sederhana dan
terjaminnya kerahiasaan para pihak pemeriksaan ahli dalam bidangnya. bersifat konfidensialitas, putusan
anbtrase final dan mengikat
THANK U!