PROSEDUR ARBITRASE
Disusun oleh:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pembahasan
PEMBAHASAN
Penunjukan Arbiter
Merujuk pada UU Arbitrase pasal 8 ayat 1 dan 2, Pemohon dan Termohon dapat
memiliki kesepakatan mengenai arbiter. Kesepakatan ini dituliskan pada
permohonan arbitrase yang disampaikan Pemohon dan dalam jawaban Termohon.
Forum arbitrase dapat dipimpin oleh hanya satu orang arbiter (arbiter tunggal)
atau majelis, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila dalam waktu
14 hari tidak ditemukan kesepakatan antara para pihak, maka Ketua Pengadilan
dapat melakukan pengangkatan arbiter tunggal. Keputusan tersebut kemudian
akan mengikat kedua belah pihak.
Sidang Pemeriksaan
Pada proses pemeriksaan arbitrase, dilaksanakan sebagaimana yang telah diatur
dalam undang-undang. Pengaturan ini antara lain: pemeriksaan dilakukan secara
tertutup, menggunakan Bahasa Indonesia, harus dibuat secara tertulis, dan
mendengar keterangan dari para pihak.
Putusan akhir paling lama ditetapkan dalam kurun waktu 30 hari sejak ditutupnya
persidangan.1
1 https://bahasan.id/mengenal-penyelesaian-sengketa-melalui-arbitrase/
maupun internasional, dalam menyelesaikan sengketa bisnis mereka lebih
memilih penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase, khususnya SIAC
dibanding dengan lembaga arbitrase seperti BANI. Hal ini yang akan diteliti apa
dan bagaimana proses dan tata cara yang ada pada kedua lembaga tersebut,
sebagai perbandingan serta kelebihan dan kekurangannya. Penelitian ini
membahas mengenai perbandingan proses penyelesaian sengketa melalui arbitrase
pada lembaga BANI dan SIAC, sehingga didapatkan data mengenai bagaimana
metode penyelesaian sengketa melalui arbitrase tersebut menjadi pilihan utama
bagi para pelaku bisnis yang bersengketa. Hasil penelitian membuktikan bahwa
proses dan tata cara penyelesaian sengketa pada lembaga SIAC memiliki
perbedaan dengan lembaga BANI dalam proses dan tata cara serta dasar hukum
yang digunakan dalam penyelesaian sengketa bisnis para pihak.Kata kunci:
Perbandingan, Putusan Arbitrase, Implementasi. 2
2 https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/959059
Sengketa bisnis juga dapat terjadi karena adanya penafsiran atas isi suatu
kontrak (perjanjian) apabila terdapat klausul arbitrase dalam kontrak berkaitan
dengan penyelesaian sengketa karena adanya perbedaan penafsiran, maka para
pihak dapat meminta pendapat lembaga arbitrase dimana pendapat tersebutu
bersifat mengikat & tidak dapat dilakukan upaya hukum apapun/ Binding
Opinion.3
BAB III
PENUTUP
3 https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl2813/macam-putusan-arbitrase/
Kesimpulan :
Daftar Pustaka:
https://bahasan.id/mengenal-penyelesaian-sengketa-melalui-arbitrase/
https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/959059
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl2813/macam-putusan-
arbitrase/