Anda di halaman 1dari 3

1. Badan arbitrase pasar modal Indonesia, apa penyebab ini lahir?

Sebabnya lahir badan


arbitrase pasar modal yaitu karena peranan pasar modal saat ini. Contohnya importir dan
eksportir uu no 8 1995 (BAPI) mulai lahir tahun 2002. Tujuan BAPI yaitu untuk kebutuhan
para pelaku pasar modal Indonesia dalam memproses atau menyelesaikan perkara di luar
pengadilan khususnya di lembaga pasar modal oleh orang yang paham dengan pasar modal
dan dengan proses cepat murah keputusannya final and binding dan memenuhi rasa
keadilan. Proses di BAPI tetap para hakim netral tidak berpihak dalam hal mengadili dan
menilai posisi perkara.
Perbedaan : para arbiter dan hakim arbiter dipilih oleh para pihak, diajukan oleh para pihak
yang bersengketa ke BAPI, para pihak berhak menentukan apakah arbiter ini tunggal atau
lebih, para pihak bebas menentukan tempat arbitrase, para arbiter dipilih berdasarkan
keahliannya, proses persidangan di lakukan menurut BAPI uu nomor 8 tahun 1995
Putusan arbitrase tidak mengenal precedent atau yurisprudensi, arbiter dapat mengambil
keputusan aatas keadilan dan putusan, putusan arbitrase di pasar modal tidak dapat
diajukan banding,
Unsur yang diajukan ke bapi/Jenis persengketaan yang diajukan di BAPI: hanya
persengketaan perdata yang timbul sehubungan dengan kegiatan pasar modal, para pihak
sebelumnya sudah sepakat persengketaan ini diselesaikan di arbitrase bapi, salah satu pihak
mengajukan permohonan tertulis, dan bukan perkara pidana atau bukan perkara
administrasi.
Terhitung sejak terbentuk para arbiter yaitu proses 180 hari, pengambilan keputusan oleh
arbiter, menetapkan putusan paling lama 30 hari atau maksimal 30 hari, dalam mengambil
keputusan para arbiter ini bebas dari intervensi para pihak harus memenuhi kepatutan,
musyawarah dan mufakat.
2. Badan arbtras komoditi berjangka Indonesia (BAKTI), latar belakangnya untuk perlindungan
kepada masyarakat penyelesaian sengketa yang cepat dan murah dalam bidang
perdagangan. Berdiri 7 november 2008.
Sengketa yang dipersidangkan di bakti: non ajudikasi yaitu melalui penyelesaian yang tidak
memaksa para pihak kepada suatu resolusi tertentu (melalui proses negosiasi dan mediasi)
dan ajudikasi yaitu memaksa, mekanismenya melalui pengadilan dan arbitrase. Arbitrasenya
secara umum sama, kewenangan arbiter itu memberikan keputusan sengketa pada tingkat
pertama dan terakhir. Arbiternya yaitu adalah orangnya, umum yaitu dipilih oleh para pihak
jadi seorang arbiter di BAKTI.
Syarat seorang arbiter harus memenuhi syarat oleh bakti, keahlian, kredibilitas dan
intergritas yang ditentukan oleh badan arbitrase perdagangan berjangka komoditi.
Suatu kesepakatan yang berklausul arbitrase yang tercantum tertulis yang dibuat oleh para
pihak sebelum timbul sengketa. Atau perjanjian arbitrase dibuat tersendiri setelah adanya
persengketaan, standar klausul arbitrase. Standarnya yaitu perjanjian dibuat sebelum
munculnya persengketaan, dan jika ada perubahan dibuatlah addendum atau amandemen
jika dalam perjanjian belum memuatnya atau dirubah atau ada tambahan.

3. BASARNAS, badan arbitrase Syariah nasional, muncul setelah uu no 3 tahun 2006 tentang
pinjaman. Latar belakangnya perkembangan dalam bidang bisnis seperti asuransi,
perdagangan, penggadaian, bermunculan setelah lahirnya perusahaan bisnis yang
menggunakan sistem Syariah. Bank muamalat, bank Syariah Indonesia, asuransi takaful
BASARNAS menjadi satu badan peradilan untuk memproses perkara antara
Karena 2002 sampai 2008 lagi marak pemahaman mengenai Syariah sekarang mengenai
property Syariah. Banyak timbul perselisisahan khususnya bank.
Landasan hukum:
Ada di alquran yaitu as-sunnah ijma dan qyaz. menceritakan dengan abu suriah
Uu 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan aps
Ska mui no ket 09/MUI/XII/ 24 desember 2003 tentang basarnas lembaga arbitrase Syariah
Indonesia, dalam bidang perdagangan industry dan lain”
Fatwa dewan syariah nasional MUI
Tujuan basarnas:
1. Menyelesaikan perselesihan atau sengketa perdataan dengan prinsip mengutamakan
usaha – usaha perdamaian atau islah
2. Menyelesaikan sengketa – sengketa bisnis yang operasionalnya menggunakan hukum
islam
3. Menyelesaikan kemungkinan terjadi sengketa perdata diantara bank Syariah dengan
nasabahnya.
4. Memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa – sengketa muamalat
atau perdata yang timbul dalam bidang perdagangan, industry, jasa dan lain – lain.

Ruang lingkup kewenangan basarnas

1. Menyelesaikan secara adil dan cepat sengketa muamalat (perdata yang timbul dalam
bidang perdagangan, keuangan, industry dan jasa dan lain – lain yang menurut hukum
undang – undang dikuasai pihak – pihak yang bersengketa dan para pihak sepakat secara
tertulis menyelesaikan perkara ke basarnas
2. Memberikan pendapat yang mengikat atas permintaan para pihak tanpa adanya suatu
sengketa mengenai persoalan berkenaan dengan suatu perjanjian.

Mekanisme berperkara di basarnas

Pasal 3 uu basarnas

Mengacu uu no 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan aps

1. Ketua basarnas menetapkan arbiter (pasal 3 ayat 1)


2. Arbiter memberitahukan para termohon paling lambat 21 hari (pasal 7 ayat 3)
3. Salinan jawaban termohon setelah diberitahukan max 21 hari itu dijawab. 14 hari harus
dikasih jawaban. Setelah jawaban diterima dilakukan mediasi dulu, kalau mediasi tidak
ketemu masuk perkara.
4. Diberikan kesempatan untuk memanggil para saksi
5. Setelah pemeriksaan cukup dan saksi sudah cukup maka ditetapkan hari persidangan
untuk membaca keputusan (pasal 25 ayat 1)
6. Salinan putusan di tanda tangani oleh arbiter diserahkan
7. Lembar asli putusan arbitrase di daftarkan ke PN
8. Putusan wajib di patuhi oleh para pihak (pasal 25 ayat 1)
9. Apabila putusan arbitrase tidak dilaksanakan secara sukarela maka putusan dilaksanakan
oleh PN

Badan arbitrase dan mediasi hak kekayaan intelektual latar belakangnya makin banyaknya karya
intelektual sehingga mendorong timbulnya inovasi pengalihan dan penyebaran teknologi yang
diperoleh manfaatnya. Sehingga diperlukan aspek perlindungan hukum bagi pencipta. Haki itu hak
kebendaan yang bersumber dari otaknya atau karya otaknya itu sendiri. Dasar hukum timbulnya
badan arbitrase ini. Uu no 7 tahun 1994 tentang persetujuan pembentukan organisasi perdagangan
dunia. Uu no 30 tahun 1999 tentang arbitrase. Uu no 29 tahun 2000 tentang penanaman. Uu no 30
tahun 2000 tentang rahasia dagang, uu no 31, uu no 32, uu 14 tahun 2001 tentang paten, uu 15
tahun tentang merek, uu 19 tentang hak cipta

Tujuan badan arbitrase dan haki

1. Menyelenggarakan penyelesaian sengketa atau perselisihan perdata yang bersifat ajudikatif


di bidang haki secara adil dan cepat
2. Menyelenggarakan sosialisasi pelatihan dan Pendidikan di bidang haki sejalan dengan
maksud dan tujuan didirikannya badan arbitrase dan mediasi haki
3. Yang menyelenggarakan kegiatan lainnya yang tidak bertentangan dengan kegiatan utama

Anda mungkin juga menyukai