Anda di halaman 1dari 14

PENYELESAIAN SENGKETA

BISNIS

NAMA KELOMPOK:
1 . AY U R I Z K I L E STA R I ( 1 8 0 911176 6 )
2. ISA HANAFI ( 1 8 0 91 2 5 3 41 )
3 . M E G A L E STA R I (1809110852)
4. MIA SAFITRI ( 1 8 0 9 1 1 0 2 74 )
5. VIRA SANTIKA (1809111862)
PENGERTIAN SENGKETA BISNIS

Sengketa Bisnis dapat diartikan sebagai pertikaian,


perselisihan, sesuatu yang menyebabkan perbedaan
pendapat atau yang merupakan sebuah konflik yang
berkembang atau berubah menjadi sebuah sengketa
apabila pihak yang merasa dirugikan telah menyatakan
rasa tidak puas atau keprihatinannya baik secara tidak
langsung maupun langsung kepada pihak yang dianggap
sebagai penyebab kerugian atau kepada pihak lain.
JENIS – JENIS SENGKETA BISNIS

1. Sengketa Perniagaan

2. Sengketa Perbankan

3. Sengeta Keuangan

4. Sengketa Investasi

5. Sengketa HAKI

6. Sengketa Dagang
CARA PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG
1. Penyelesaian Sengketa Dagang Secara Litigasi

•Adalah diskusi lngsung antar para pihak dengan


harapan bahwa pembuat keputusan bisnis
a. Negosiasi dapat menyelesaiakan sengketa mereka tanpa
persidangan formal.

•Adalah sistem penyelesaian sengketa melalui


lembaga peradilan. Sengketa yang terjadi dan
b. Litigasi diperiksa melalui jalur litigasi akan diperiksa dan
diputus oleh hakim. Penyelesaian melalui litigasi
diatur dalam UU Nmor 48 tahun 2009.
• Kelebihan dan Kelemahan Litigasi

Kelebihan Litigasi Kelemahan Litigasi

1. Ruang lingkup 1. Kurangnya


pemeriksaannya kepastian hukum
lebih luas

2. Pada dasarnya
2. Biaya yang relatif hakim harus paham
lebih murah terhadap semua
jenis hukum
2. Pengadilan Agama 3. Pengadilan Niaga
Dalam UU No.3 tahun 2006 tentang Merupakan pengadilan khusus yang berda
peradilan agama yaitu penambahan di lingkungan pengadilan umum yang
kewenangan baru dalam hal berwenang memeriksa dan memutus
penyelesaian sengketa bidang ekonomi perkara: Kepailitan, HAKI, dan sengketa
dan bisnis syariah. lainnya dibiang perniagaan.

1. Pengadilan Umum
Menurut pasal 50 UU No.
2 tahun 1986 dinyatakan 4. Kekuatan Hukum
pengadilan negeri JENIS - JENIS Putusan Litigasi
bertugas dan berwenang PENYELESAIAN Penyelesaian melalui
menyelesaikan perkara SENGKETA Litigasi ditegaskan dalam
pidana dan perdata. SECARA LITIGASI UU No. 48 tahun 2009.
Dengan demikian,
pengadilan berwenang
memeriksa sengketa
bisnis
2. Penyelesaian Sengketa dengan Non Litigasi

ARBITRASE

a. Pengertian Arbitrase

Arbitrase merupakan institusi hukum alternatif bagi penyelesaian sengketa


diluar pengadilan. Dalam pasal 1 ayat 1 UU No.30 tahun 1999 tentang
arbitrase dan alternatif penyeesaian sengketa yang menjelaskan bahwa
penyelesaian suatu sengketa perdata dilua peradilan umum yang didasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa
b. Pengertian Arbitrase Menurut Ahli

1. Subekti
Arbitrase merupakan suatu penyelesaian sengketa oleh seorang wasit atau para wasit
yang berdasarkan persetujuan bahwa mereka akan tunduk atau menaati keputusan
yang akan diberikan wasit yang mereka pilih

2. William H.Gill
Arbitrase diatikan sebagai alternatif penyelesaian sengketa atau
kesalahpahaman yang terjadi antara pihak untuk mnentukan penyelesaian
sengketa dengan menggunakan pihak ketiga, elain pengadilan yang berwenang.

3. Munir Fuady
Arbitrase merupakan suatu pengadilan swasta yang sering juga disebut pengadilan
wasit, sehingga para arbiter dalam peradilan arbitrase berfungsi memang layaknya
seorang “wasit”.
c. Jenis – Jenis Arbitrase

1. Arbitrase Ad Hoc atau Arbitrase Volunter


Merupakan arbitrase yang dibentuk secara khusus untuk menyelesaikan atau
memutuskan perselisihan tertentu.

2. Arbitrase Institusional
Merupakan suatu lembaga atau badan arbitrase yang bersifat “permanen”,
sehingga arbitrase ini tetap berdiri untuk selamanya dan tidak bubar, meskipun
perselisihan yang ditangani telah selesai diputusan.

Ada beberapa lembaga yang menyediakan jasa Arbitrase, yaitu:

a. Arbitrase institusional yang bersifat nasional


yaitu arbitrase yang ruang lingkup keberadaan dan yurisdiksinya hanya
meliputi kawasan negara yang bersangkutan.

b. Arbitrase institusional yang bersifat Internasional


Yaitu arbitrase yang ruang lingkup keberadaan dan yurisdiksinya
bersifat internasional.

c. Arbitrase institusional yang bersifat regional


Yaitu arbitrase yang ruang lingup keberadaan dan yurisdiksinya
berwawasan regional.
d. Pembatalan Putusan Arbitrase Oleh PN dalam UU No.30 tahun 1999
Mengenai pembatalan putusan arbitrase oleh PN dalam UU No.30 tahun 1999
diatur dalam BAB VII pasal 70-72. dalam pasal 70 dinyatakan bahwa terhdap
putusan arbitrase, para pihak dapat mengajukan permohonan apabila putusan
tersebut diduga mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah


putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu

2. Setelah putusan diambil, ditemukan dokumen yang bersifat


menentukan yang sengaja disembunyikan oleh pihak lawan.

3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.
e. Perjanjian Arbitrase
Unsur – unsur dalam perjanjian arbitrase sebagai berikut:
1. Perjanjian melalui arbitrase harus dibuat dalam bentuk tertulis
2. Penyelesaian melalui arbitrase harus dinyatakan dala perjanjian
3. Perjanjian arbitrase tersebut merupakan perjanjian untuk menyelesaikan
sengketa yang dilaksanakan diluar perdilan umum.

f. Klausula Arbitrase
Menurut Gunawan dan Ahmad Yani menjelaskan bahwa pada dasarnya perjanjian
arbitrase dapat terwujud dalam bentuk suatu kesepakatan berupa:
1. Klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian tertulis yang dibuat
para pihak sebelum timbul sengketa
2. Suatu klausula perjanjian arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah
timbul sengketa
g. Hapusnya Perjanjian Arbitrase

1.Meninggalnya salah satu pihak


2.Bangkrutnya salah satu pihak
3.Novasi
4.Insovensi salah satu pihak
5.Pewarisan
6.Berlakunya syarat-syarat hapusnya perikatan pokok
7.Bilamana pelaksanaan perjanjian tersebut dialih tugaskan pada pihak
ketiga dengan persetujuan pihak yang melakukan perjanjian arbitrase
tersebut
8.Berakhirnya dan batalnya perjanjian pokok.
h. Kelebihan dan Kekurangan dalam Menyelesaikan Sengketa melalui
Arbitrase
1. Kelebihan Arbitrase
• Para pihak dapat memilih arbiternya sendiri sehingga dapat memilih
arbiter yang dipercaya dan memiliki integritas
• Tata cara arbitrase lebih informal dibandingkan tata cara dipengadilan
sehingga terbuka untuk perdamaian dan melanjutkan hubungan atau
kerjasama antara pihak bersengketa

2. Kelemahan Arbitrase
• Kesulitan untuk mempertemukan para pihak yang bersengketa,
mengingat perbedaan wilayah dan negara
• Masih adanya silang pendapat mengenai pengakuan keputusan
arbitrase dibeberapa negara
• Terkadang keputusan diantara arbitrase satu dengan yang lain sangat
bertentangan, mengingat dalam arbitrase tidak menganut asas
preseden
• Terkadang dalam praktik penerapan putusan arbitrase sangat sulit
dilakukan, sehingga memakan banyak biaya dan tidak tercapainya
kepastian hukum
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai