Anda di halaman 1dari 26

SEJARAH ARBITRASE

PERTEMUAN II

OLEH:
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum

Dosen Fakultas Hukum Universitas


Malikussaleh,

Dr.Sulaiman 10/11/22 1
► Cikal bakal lembaga arbitrase sdh ada sejak
jaman Yunani Kuno dan berkembang negara2
bisnis di Eropa (Inggris, Belanda, Perancis,
Scotlandia, Irlandia, Denmark dan USA)
► Arbitrase telah digunakan oleh asosiasi bisnis
dan transaksi maritim saat itu di Inggris
► UU Arbitrase yang paling tua adalah Arbitration
Act 1697 di Inggris
► Badan Arbitrase Internasional yg tertua di
dunia adalah The London Court of International
Arbitration 1892 (LCIA) yg semula bernama
London Chamber of Arbitration

Dr.Sulaiman 10/11/22 2
1. Arbitrase Menurut RV
Pasal 377 HIR dan Pasal 705 RBG
maka ketentuan arbitrase dalam RV
dinyatakan berlaku jg u/
gol.bumiputera. Pasal-pasal RV yg
mengatur arbitrase pasal 615-pasal
651 :
a) Bag.I pasal 615-623 ttg Persetujuan
Arbitrase dan Pengangkatan Arbiter

Dr.Sulaiman 10/11/22 3
b) Bag.II pasal 624 – pasal 630 ttg
Pemeriksaan Perkara di depan Arbitrase
c) Bag.III pasal 631 – 640 ttg Putusan
Arbitrase
d) Bag.IV pasal 641- pasal 647 ttg Upaya-
upaya hukum terhadap putusan Arbitrase
e) Bag. V pasal 648 – pasal 651 ttg
berakhirnya perkara arbitrase

Dr.Sulaiman 10/11/22 4
►“pada saat undang-undang ini
berlaku, ketentuan mengenai
arbitrase sebagaimana dimaksud
pasal 615 sampai dengan pasal
651 Reglemen Acara perdata dan
pasal 377 HIR dan Pasal 705 RBg,
dinyatakan tidak berlaku”

Dr.Sulaiman 10/11/22 5
2. Arbitrase Menurut HIR
“Bilamana Orang Bumiputera dan Timur
Asing menghendaki peselisihan mereka
diputuskan oleh arbitrase, mereka
wajib menuruti peraturan pengadilan
untuk perkara yang berlaku bagi orang
Eropa”. Secara Materiil, dasar hukum
berlakunya pengadilan arbitrase adalah
“Kebebasan Berkontrak” (Vide Pasal
1320 jo.1338 BW)

Dr.Sulaiman 10/11/22 6
3. Arbitrase Menurut UU Pokok Kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh Peradilan Umum, Peradilan
Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata
Usaha Negara dan Mahkamah Konstitusi.
Diberikan kesempatan penyelesaian
sengketa diluar pengadilan melalui
perdamaian atau arbitrase

Dr.Sulaiman 10/11/22 7
4. Arbitrase Menurut UU No.30 Tahun 1999
Dengan dikeluarkan UU ini maka semakin
kuatlah kedudukan arbitrase di Indonesia
5. Arbitrase Menurut Hukum Adat
Dalam hukum adat juga dikenal dgn
badan pemutus adat dalam bekerjanya
menggunakan prinsip-prinsip
musyawarah. Misalnya Tuha Puet dalam
masyarakat Aceh atau Kerapatan Adat
Negeri di Minangkabau

Dr.Sulaiman 10/11/22 8
4. Arbitrase Menurut UU No.30 Tahun 1999
Dengan dikeluarkan UU ini maka semakin
kuatlah kedudukan arbitrase di Indonesia
5. Arbitrase Menurut Hukum Adat
Dalam hukum adat juga dikenal dgn
badan pemutus adat dalam bekerjanya
menggunakan prinsip-prinsip
musyawarah. Misalnya Tuha Puet dalam
masyarakat Aceh atau Kerapatan Adat
Negeri di Minangkabau

Dr.Sulaiman 10/11/22 9
 ADR  non-litigasi, di luar pengadilan  memecahkan masalah
menggunakan prinsip-prinsip negosiasi di antara para pihak 
kooperatif para pihak, dibantu orang lain/pihak ke-3 yang
netral
 Latar belakang ADR  tuntutan dunia bisnis; kelemahan dari
pengadilan konvensional  prosedur atau acara yang berbelit-
belit, cost and time consuming; citra pengadilan  prakarsa
KADIN
 Borderless trade  penyelesaian sengketa yang lebih homogen,
menguntungkan, memberikan rasa aman dan keadilan

10/11/22 10
Dr.Sulaiman
► Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu
sengketa perdata di luar peradilan umum yang
didasarkan pada perjanjian arbitrase yang
dibuat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa
► Para pihak adalah subyek hukum, baik menurut
hukum perdata maupun hukum publik
► Perjanjian Arbitrase adalah suatu kesepakatan
berupa klausul arbitrase yang tercantum dalam
perjanjian tertulis yang dibuat oleh para pihak
sebelum sengketa terjadi, atau suatu perjanjian
arbitrase tersendiri yang dibuat oleh para pihak
setelah timbul sengketa

Dr.Sulaiman 10/11/22 11
A. Menurut Kekuatan Keputusannya
 Binding Arbitration
keputusannya tetap dan final
 Nonbinding Arbitration
prosedurnya mirip dg Fact Finding,
para pihak yg bersengketa bersama-
sama memilih pihak ketiga untuk
memutuskan sedangkan para pihak
tetap bebas untuk menerima atau
menolak keputusan ybs

Dr.Sulaiman 10/11/22 12
B. Menurut Inisiatif Berarbitrase
 Voluntary Arbitration arbitrase
dipilih atas inisiatif para pihak yg
bersengketa melalui sebuah kontrak
 Compulsary Arbitration arbitrase
justru dwajibkan dalam sebuah UU
C. Arbitrase Khusus
 Arbitrase Khusus Muamalat
 Arbitrase Khusus di bidang Perdagangan
 Arbitrase Khusus di bidang
Ketenagakerjaan
 Arbitrase Khusus di bidang Lingkungan
Hidup

Dr.Sulaiman 10/11/22 13
► Pemerintah Indonesia berdasarkan KepPres
No. 34 Tahun 1981 telah meratifikasi
Convention on The Recognition and
Enforcement of Foreign Arbitral Awards
(Konvensi New York 1958)
► Pemerintah Indonesia meratifikasi KNY
1958 sbg upaya harmonisasi thd konvensi
Internasional sbg akibat hukum arbitrase
Indonesia tidak mengatur masalah
pengakuan dan pelaksanaan putusan
arbitrase Internasional di Indonesia

Dr.Sulaiman 10/11/22 14
► Ratifikasithd KNY’58 telah menempatkan RI
sebagai “Contracting State” yg
berkedudukan sama dg negara2 peserta
konvensi lainnya, khususnya ttg pengakuan
dan pelaksanaan putusan Arbitrase
Internasional
► KNY’58 tidak mengatur secara teknis
prosedur pengakuan arbitrase Internasional
► Untuk mengatasi masalah tersebut
selanjutnya MA membuat PERMA No. 1
Tahun 1990 ttg Tata Cara Pengakuan dan
Pelaksanaan Putusan Arbitrase Asing

Dr.Sulaiman 10/11/22 15
► Eksistensi arbitrase sbg alternatif
penyelesaian sengketa ternyata telah
digunakan secara luas dalam berbagai
macam sengketa tidak terbatas pada bidang
perdagangan saja
► Substansi UU No.30 Tahun 1999 memang
hanya terbatas pada arbitrase dlam
sengketa dagang. Namun dlm berbagai
perUUan lain yg mengatur ttg eksistensi
arbitrase sebagai forum suatu sengketa yg
lbh spesifik

Dr.Sulaiman 10/11/22 16
►Sengketa ketenegakerjaan ( UU
2/2004 ttg PPHI)
►Sengketa bidang LH (UU 32/2009 ttg
Perlindungan dan Pengelolan LH)
►Sengketa konsumen (UU 8/1999 ttg
Perlindungan Konsumen)
►Sengketa bidang konstruksi ( UU
18/1999 ttg Jasa Konstruksi)
►Dsb…..

Dr.Sulaiman 10/11/22 17
►Para pihak yang memilih penyelesaian
sengketa melalui arbitrase setelah
sengketa terjadi harus dibuat dalam
suatu perjanjian tertulis yg ditanda
tangani oleh para pihak
►Jika para pihak tidak dapat
menandatangani perjanjian tertulis
maka perjanjian tersebut harus dibuat
dalam bentuk akta notaris

Dr.Sulaiman 10/11/22 18
1. Masalah yang dipersengketakan
2. Nama lengkap dan tempat tinggal para
pihak
3. Nama lengkap dan tempat tinggal arbiter
atau majelis arbitrase
4. Tempat arbiter atau mejelis arbitrase akan
mengambil keputusan
5. Jangka waktu penyelesaian sengketa
6. Pernyataan kesediaan arbiter
7. Pernyataan kesediaan dari pihak yang
bersengketa untuk menanggung segala
biaya yang diperlukan untuk arbitrase

Dr.Sulaiman 10/11/22 19
► Meninggalnya salah satu pihak
► Bangkrutnya salah satu pihak
► Novasi
► Insolvensi salah satu pihak
► Pewarisan
► Berlakunya syarat-syarat hapusnya
perikatan pokok
► Pelaksanaan perjanjian tersebut
dialihtugaskan pada pihak ketiga dgn pihak
yg lain
► Berakhirnya atau batalnya perjanjian pokok

Dr.Sulaiman 10/11/22 20
► Adanya perjanjian arbitrase secara tertulis
meniadakan hak para pihak untuk
mengajukan penyelesaian sengketa atau
beda pendapat yg tremuat dalam
perjanjiannya ke Pengadilan Negeri
► PN wajib menolak dan tidak akan campur

tangan di dalam suatu penyelesian sengketa


yg telah ditetapkan melalui arbitrase

Dr.Sulaiman 10/11/22 21
1. Model paling ringkas
a) Dalam bahasa Inggris
Any dispute arising out of this
agreement shall be setteled by
arbitration
b) Dalam bahasa Indonesia
Setiap sengketa yg terbit dari
perjanjian harus diselesaikan melalui
arbitrase

Dr.Sulaiman 10/11/22 22
2. Model Badan Arbitrase Nasional Indonesia
“semua sengketa yang timbul dari
perjanjian ini akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan –
peraturan administrasi dan peraturan-
peraturan prosedur arbitrase BANI, yang
keputusannya mengikat kedua belah pihak
yang bersengketa, sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir”

Dr.Sulaiman 10/11/22 23
3. Model Uncitral
“Any dispute cotrovercy or claim arising out of or
relating to the contract, or the breach,
termination or invalidity there of, shall be settled
by arbitration in accordance with the UNCITRAL
Arbitration Rules”
selanjutnya para pihak dapat mempertimbangkan
:
a) The appointing authority shall be ….
b) The number of arbitrator…
c) The place of arbitration shall be…
d) The language(s) to be used in arbitral
proceedings shall be..

Dr.Sulaiman 10/11/22 24
4. Model ICC
“Any dispute arising in connection the
present contract shall be finally settled
under the rules of conciliation and
arbitration of the ICC by one or more
arbitrators appointed in accordance with the
said rules”

Dr.Sulaiman 10/11/22 25
Dr.Sulaiman 10/11/22 26

Anda mungkin juga menyukai