May accept or reject the proposed settlement (negotiation, mediation, inquiry and conciliation)
Legal Means
Diplomatic Means
1. Arbitrase dengan mendirikan Komisi Arbitrase ini dilakukan dengan mendirikan komisi yang berisikan arbiterarbiter dalam jumlah yang sama. Para arbiter tersebut ditunjuk oleh pihak yang bersengketa. 2. Arbitrase dengan melibatkan Kepala Negara atau Pemerintah Arbitrase ini dilakukan dengan cara mengajukan suatu sengketa kepada Kepala Negara atau Pemerintah guna meminta keputusan. Contohnya adalah mengajukan suatu sengketa kepada Paus di Vatican. 3. Arbitrase dengan melibatkan Raja atau Ratu yang berkuasa Arbitrase ini sudah jarang dilaksanakan. Namun, contohnya dapat dilihat pada tindakan Her Majesty The Queen pada tahun 1902, yang menggantikan King Edward VII, sebagai arbiter dalam sengketa antara Chili dan Argentina.
4. Arbitrase dengan menunjuk satu orang (arbiter tunggal) Arbitrase ini dilakukan dengan cara menunjuk seseorang yang memiliki kualitas yang baik untuk menjadi arbiter dalam sengketa tersebut. Biasanya arbiter yang ditunjuk adalah seorang ahli hukum, namun dapat juga dimungkinkan berprofesi lain. Contohnya adalah dalam sengketa Rainbow Warrior antara Perancis dan Selandia Baru, yang menunjuk Sekretaris Jenderal PBB sebagai arbiter. 5. Arbitrase dengan bentuk pengadilan Arbitrase ini dilakukan dengan cara mengadili, yang dilakukan oleh beberapa orang dengan jumlah yang tidak merata, umumnya tiga atau lima orang. Arbitrase dalam bentuk ini pertama kali digunakan dalam kasus Alabama Claims.
Term of Reference
Konvensi Den Haag 1899 dan 1907 memuat kerangka prosedural/aturan beracara dalam persidangan arbritase yang dapat diikuti para pihak
Pada dasarnya, hukum acara yang akan diberlakukan sepenuhnya bergantung pada kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam perjanjian. Ex: hukum apa yang diberlakukan, bahasa yang digunakan dll.
Prinsip Putusan Berdasarkan Hukum (Ex Aequa Et Bono) Putusan arbitrase dijatuhkan berdasarkan ketentuan hukum atau berdasarkan kepatutan dan keadilan
PRINSIP DISSENTING OPINIONS DALAM PUTUSAN ARBITRASE Putusan arbitrase dapat dijatuhkan oleh majelis arbitrase berdasarkan suara bulat atau berdasarkan pemungutan suara Dalam putusan arbitrase memuat juga pendapat tiaptiap arbitrator dalam hal terdapat perbedaan pendapat Prinsip dissenting opinions mengandung makna tentang adanya transparansi dalam dinamika proses penjatuhan putusan arbitrase
Effect of Awards
Akibat dari putusan
Putusan arbitrase bersifat mengikat, tetapi belum
tentu final Terbuka kepada para pihak untuk mengambil proses lebih lanjut untuk menafsirkan, merevisi, memperbaiki, banding atau membatalkan keputusan
atau badan hukum The International Centre for the Settlement of Investment Disputes (ICSID) dibuat untuk menyelesaikan sengketa antara pihak privat dan negara .
Dapat digunakan untuk menghasilkan solusi atas suatu masalah tertentu dan pada setiap dasar kesepakatan Dalam pengadilan arbitrase, subyek sengketa dan kriteria keputusan ditetapkan oleh para pihak, itu dapat digunakan untuk menghasilkan solusi untuk masalah yang dipilih dan dasar pada setiap kesepakatan. Keputusannya bersifat mengikat
Struktur
Layanan Arbitrase
Sejarah
PCA didirikan oleh Konvensi Penyelesaian Sengketa Internasional Pasifik, yang
disimpulkan dari
diselenggarakan atas inisiatif Tsar Nicolas II dari Rusia Dengan tujuan mencari cara
yang paling obyektif untuk memastikan kepada semua orang manfaat dari perdamaian
yang nyata dan abadi , dan di atas semua, membatasi kemajuan perkembangan persenjataan yang ada. Isi dari Konvensi Penyelesaian Sengketa Internasional Pasifik tahun 1899 kemudian direvisi kembali melalui Konferensi Perdamaian Den Haag II
tahun 1907.
PCA merupakan mekanisme global pertama untuk penyelesaian sengketa antar negara.
1899 Convention for the pacific settlement of international disputes of 18 October 1907. Saat ini,PCA terdiri atas 115 negara anggota. Contohnya: Australia, Bulgaria, Cuba, Denmark, Ethiopia, dll. Syarat untuk menjadi anggota PCA adalah dengan meratifikasi salah satu Konvensi di atas atau keduanya.
Secretary General
Layanan Arbitrase
PCA melayani arbitrase, konsiliasi dan pencarian fakta dalam sengketa
yang melibatkan beragam negara, pihak swasta, badan negara, dan organisasi antar pemerintah. Arbitrase komersial internasional juga dapat dilakukan di bawah naungan PCA. Dua bahasa yang dapat digunakan dalam proses arbitrase di PCA adalah bahasa Inggris dan Perancis. Namun, dapat pula dilakukan dalam bahasa yang disepakati oleh para pihak.
PCA menawarkan fasilitas hearing di Peace Palace dan pelayanan administrasi tambahan untuk proses pengadilan ad-hoc atau di bawah naungan lembaga lain .