Kelas: B
NPM: 20200210100131
Dalam Putusan BANI No. 809/III/ARB-BANI/2016 dengan Pemohon Arbitrase PT. AGUNG
GLORY CARGOTAMA dan Termohon Arbitrase PT. KERUI INDONESIA. Pemohon Arbitrase
yaitu PT. AGUNG GLORY CARGOTAMA mengajukan permohonan arbitrase ke BANI karena
PT AGC menganggap bahwa PT. KERUI Indonesia telah melakukan wanprestasi dalam
pelaksanaan perjanjian kerja sama yakni perjanjian sewa peralatan berat dan kendaraan ringan.
Majelis arbitrase mengambil putusan dengan amar putusan menghukum termohon yakni PT. Kerui
Indonesia untuk membayar tarif siaga atas keterlambatan demobilisasi sebesar tiga milyar kepada
pemohon, menghukum termohon membayar bunga keterlambatan sebesar delapan puluh enam
juta kepada pemohon, memerintahkan termohon untuk mengembalikan seperdua biaya
administrasi dan memenuhi putusan dalam waktu 45 hari sejak dibacakan.
Kronologi: pemohon dan termohon melangsungkan pernikahan pada tanggal 19 Desember 2017
yang dibuktikan dengan bukti surat berupa fotocopy kutipan akta nikah atas nama pemohon dan
termohon yang dicatat oleh Pegawai Pencatatan Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan
Munjungan tertanggal 19 Desember 2017 bukti tersebut bermaterai cukup, cocok dengan aslinya
dan diberi kode P.2. Sekitar awal tahun 2020 kehidupan rumah tangga antara pemohon dengan
termohon mulai sering mengalami perselisihan dan pertengkarang yang disebabkan oleh pemohon
yang merasa tidak dihargai oleh termohon, termohon menuntut nafkah berlebih di luar kemampuan
pemohon, termohon sering berhutang tanpa seizin dan sepengetahuan dari pemohon, termohon
sering melakukan kekerasan verbal berupa pemberian pernyataan yang tidak pantas serta
merendahkan pemohon, termohon memiliki sifat tempramen. Di bulan Februari 2022 termohon
pergi meninggalkan tempat tinggal tanpa seizin dan sepengetahuan dari pemohon. Saat itu
pemohon bertempat tinggal di Jakarta Timur dan termohon di Jawa Timur, keluarga pemohon
sudah berupaya mengatasi masalah rumah tangga pemohon dengan termohon melalui musyawarah
namun tidak berhasil. Pemohon merasa rumah tangga antara keduanya tidak dapat dipertahankan
lagi karena pertengkaran yang terus menurus dan sulit diatasi serta tidak ada harapan akan hidup
rukun berumah tangga. Dengan fakta tersebut maka permohonan pemohon telah memenuhi alasan
perceraian sebagaimana diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum
Islam Pasal 116 Huruf F “Perceraian dapat terjadi karena alasan antara suami dan istri terus
menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam
rumah tangga”
Majelis hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati pemohon agar berdamai dan hidup
rukun sebagai suami istri dengan termohon akan tetapi tidak berhasil dan mediasi tidak
dilaksanakan karena termohon tidak pernah hadir ke persidangan.
Amar Putusan:
1. Menyatakan termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap
persidangan, tidak hadir
2. Mengabulkan permohonan pemohon dengan verstek