PERPAJAKAN
(STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI XXX)
Oleh:
I Made Bagus Wijaya Negara
Dosen Pembimbing:
Prof. Gugus Irianto SE. MSA. Ph.D. Ak.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami peran assurance yang dilakukan oleh
Badan Pengawas Koperasi Pegawai Negeri XXX dalam mengelola risiko perpajakan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Badan Pengawas Koperasi Pegawai Negeri XXX telah
melakukan peran assurance dalam melaksanakan internal audit. Peran assurance ini berupa
pengujian subtantif terkait area audit yang memiliki risiko signifikan. Namun, perpajakan
dinilai tidak memiliki risiko yang signifikan. Akibatnya, prosedur yang dilakukan oleh Badan
Pengawas tidak dapat mengelola risiko perpajakan Koperasi Pegawai Negeri XXX secara
baik.Hal tersebut berkaitan dengan kegagalan audit yang mengakibatkan denda pajak.
Terdapat empat faktor yang mengakibatkan kegagalan audit yaitu proses penilaian risiko
yang kurang efektif pada saat mengidentifikasi area-area audit, penggunaan tim audit yang
tidak memiliki tingkat kompetensi yang tepat, kegagalan untuk menerapkan skeptisisme
profesional yang tinggi dan penambahan prosedur audit yang diperlukan, serta kegagalan
untuk mengevaluasi kecukupan desain dan efektifitas pengendalian.
By:
I Made Bagus Wijaya Negara
Supervisor:
Prof. Gugus Irianto SE. MSA. Ph.D. Ak.
ABSTRACT
1
2
However, taxation is not considered to have significant risk. As a result, procedure performed
by the Badan Pengawas can not manage the risk taxation of Koperasi Pegawai Negeri XXX
wisely. It related to audit failure that resulted in tax penalties. There are four factors that lead
to the failure of the audit are the risk assessment process is not effective when identifying
areas of auditing, the audit team that does not have a good competence, failure to use a good
professional skepticism and additional audit procedures required, and failure to evaluate the
adequacy of the design and effectiveness of controls.
menggali dan menemukan jawaban terkait kantor di daerah Denpasar, provinsi Bali
pertanyaan “mengapa koperasi masih sebagai situs penelitian.
mengalami risiko perpajakan walaupun
telah memiliki internal audit dalam Jenis dan Sumber Data
struktur organisasinya?” Jenis dan sumber data yang
Jenis penelitian yang dipakai digunakan pada penelitian ini yaitu sumber
adalah jenis deskriptif kualitatif yang data primer dan sekunder. Sumber data
mempelajari masalah-masalah yang ada primer dalam penelitian ini merupakan
serta tata kerja yang berlaku. Jadi data yang diperoleh dari informan yaitu
penelitian ini ingin memperoleh informasi- orang yang berpengaruh dalam proses
informasi terkait fenomena yang terjadi perolehan data. Sedangkan sumber data
dan menarik suatu benang merah atas sekunder yang digunakan peneliti adalah:
permasalahan yang ada. Mengacu pada hal a. Surat Keterangan Pajak Kurang
tersebut, penelitian ini akan Bayar (SKPKB) tahun 2014.
mendeskripsikan dan menganalisis terkait b. Surat Tagihan Pajak terkait Pajak
dengan proses internal audit yang Pertambahan Nilai (PPN) tahun
dilakukan oleh Badan Pengawas dalam 2014.
rangka mengelola risiko perpajakan yang c. Rincian PPN kurang bayar
ada di Koperasi Pegawai Negeri XXX. Koperasi Pegawai Negeri XXX
Selain itu, penelitian ini juga akan tahun 2014.
mendeskripsikan, menganalisis dan d. Laporan Keuangan Koperasi
menarik suatu benang merah terkait periode tahun 2013, 2014 dan
fenomena yang terjadi di Koperasi 2015.
Pegawai Negeri XXX, berkaitan dengan e. Laporan Internal audit Koperasi
internal audit yang dilakukan Badan periode tahun 2013, 2014 dan
Pengawas dan hubungannya dengan risiko 2015.
denda pajak yang dialami Koperasi f. Job Description dan Standard
Pegawai Negeri XXX. Operasional Procedure Koperasi
Pegawai Negeri XXX.
Situs Penelitian g. Sampel Bukti Transaksi berupa
Dalam rangka mengkritisi Faktur Pajak dan kwitansi.
fenomena internal audit dan risiko h. Surat Pemberitahuan (SPT)
perpajakan ini maka dipilih Koperasi Tahunan Koperasi Pegawai Negeri
Pegawai Negeri XXX yang memiliki
7
mencoba menjawab apakah dalam Juni 1963 dengan jumlah anggota awal
proses internal audit yang sebanyak 350 orang dan sudah didaftarkan
dilakukan mengandung peran dengan memperoleh Badan Hukum dengan
assurance dan bagaimana nomor BH. No.
dampaknya terhadap risiko 130/BH/PAD/KWK.22/III/1996 pada
perpajakan. Jikalau terdapat sinergi tanggal 26 Maret 1996. Hingga akhir tahun
dari pola tersebut, peneliti akan 2015 jumlah anggota Koperasi Pegawai
menjelaskanya secara naratif Negeri XXX berjumlah 2.490 orang.
sehingga dapat dipahami. Jumlah aset perusahaan sesuai dengan
c. Conclusion Drawing or laporan posisi keuangan koperasi tahun
Verification 2015 berjumlah Rp 100,700,880,478.50
Pada tahap ini melakukan dan total kekayaan koperasi mencapai Rp
pengumpulan bukti-bukti yang 30,891,897,047.99. Pelaksanaan kegiatan
terkait dengan narasi yang telah Koperasi Pegawai Negeri XXX dibagi
dibuat dalam data display. Peneliti berdasarkan fungsi kegiatannya yaitu
mengumpulkan bukti-bukti berupa dalam bagian atau unit usaha sebagai
Laporan Keuangan Koperasi berikut:
Pegawai Negeri XXX, semua a. Usaha Pokok yang terdiri dari
dokumen terkait audit internal dan Unit Usaha Simpan Pinjam dan
semua dokumen terkait perpajakan Unit Usaha Pertokoan.
Koperasi Pegawai Negeri XXX. b. Usaha Penunjang yang terdiri
Apabila narasi tersebut telah dari jasa Ambulance, Jasa Foto
didukung dengan data yang mantap Copy, Pengelolaan Lapangan
maka dapat dijadikan kesimpulan Tenis, Alat Orthopedi, Jasa
yang kredibel. USG, Jasa Unit Mata, Unit
Radiologi, Jasa Guest Hous.
c. Usaha Investasi dan Lainnya
PEMBAHASAN
terdiri dari Apotek dan
Gambaran Umum Koperasi Pegawai Cafetaria.
Negeri XXX
Koperasi Pegawai Negeri XXX Fungsi, Tugas, Wewenang dan
terletak di sebuah Rumah Sakit Umum Tanggung Jawab Badan Pengawas
Daerah di Bali. Koperasi Pegawai Negeri Tugas Badan Pengawas adalah
XXX didirikan pertama kali pada tanggal 8 melakukan pemeriksaan terhadap tata
10
secara garis besar, risiko untuk aktivitas memiliki tingkat kompetensi yang tepat
internal audit dapat dibedakan dalam tiga berdasarkan pengalaman atau pengetahuan
kategori yaitu kegagalan audit, keyakinan atas area-area yang berisiko tinggi. Seluruh
yang keliru dan risiko reputasi. Apabila anggota Badan Pengawas Koperasi
dilihat dari kejadian pada tahun 2014 Pegawai Negeri XXX tidak memiliki latar
dimana koperasi mengalami denda pajak, belakang pendidikan perpajakan. Hal ini
hal ini dapat dikaitkan dengan risiko audit mengakibatkan adanya ketidakpahaman
yang dilakukan oleh Badan Pengawas Badan Pengawas terhadap siklus
yaitu kegagalan audit. perpajakan dan standar perpajakan yang
Terdapat empat faktor yang peneliti harus dilakukan oleh koperasi. Badan
temukan terkait kegagalan audit tersebut. Pengawas memberikan kepercayaan penuh
Keempat faktor tersebut juga sesuai kepada pengurus dalam melakukan
dengan faktor dari kegagalan audit yang pelaporan dan pembayaran pajak tanpa
diungkapkan oleh The Institute of Internal adanya proses evaluasi dan monitoring
Auditors dalam Practice Advisory 2120-2. kembali oleh Badan Pengawas. Denda
Faktor yang pertama adalah proses pajak yang dialami oleh Koperasi Pegawai
penilaian risiko yang kurang efektif pada Negeri XXX pada tahun 2014 adalah
saat mengidentifikasi area-area audit yang terkait dengan omzet koperasi yang
penting dalam penilaian risiko strategis dilaporakan serta adanya PPN yang belum
(rencana tahunan), serta area-area berisiko dilaporkan. Hal ini tentu saja terkait
tinggi dalam perencanaan audit individual. dengan ketidaktahuan Badan Pengawas
Selama lima tahun terakhir koperasi terkait Ketentuan Umum Perpajakan di
menganggap bahwa risiko yang signifikan Indonesia. Selain itu tidak adanya fungsi
hanya terletak pada area akun kas, piutang, pengawasan terkait dengan pengumpulan
persediaan, dan beberapa akun yang bukti potong dari supplier juga menjadi
dikelompokkan dalam modal luar yaitu alasannya adanya denda pajak ini.
simpanan sukarela, simpanan berjangka, Faktor yang ketiga adalah
utang dagang, utang bank. Badan kegagalan untuk menerapkan skeptisisme
Pengawas menganggap bahwa perpajakan profesional yang tinggi dan penambahan
tidak memiliki risiko yang signifikan. prosedur audit yang diperlukan atas
Akibatnya proses internal audit terhadap temuan atau kelemahan pengendalian. Hal
akun perpajakan sangatlah kurang. tersebut berhubungan dengan
Faktor kegagalan audit yang kedua ketidakpahaman Badan Pengawas terhadap
adalah penggunaan tim audit yang tidak ketentuan umum perpajakan di Indonesia.
14
Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Memahami The Institute of Internal Auditors. 2008.
Supervisi Audit Intern Bank. Jakarta. Standard International of Audit
Ikatan Auditor Internal Bank Internal Professional Practice. USA.
Indonesia The Institue of Internal Auditors.
Kagermann et al. 2008. Internal Audit The Institute of Internal Auditors. 2009.
Handbook a Conceptual Basis of Practice Advisory 2120-2. USA. The
Internal Audit. Berlin: Springer. Institue of Internal Auditors.
Moeller, R Robert. 2015. Brink’s Modern Yadnyana, I Ketut. 2009. Pengaruh
Internal Auditing. Canada: John Kualitas Jasa Auditor Internal
Wiley. terhadap Efektifitas Pengendalian
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Intern pada Hotel Berbintang Empat
Penelitian Kualitatif. Bandung:PT dan Lima di Bali. Jurnal Ilmiah
Remaja Rosdakarya Offset. Akuntansi dan Bisnis. (Online), Jilid 4
Multiple ISO Konsultan. 2013. Tugas dan No. 1 (http://ojs.unud.ac.id/, diakses 7
Tanggun Jawab Auditor. Audit juni 2016).
Internal Mutu Multiple ISO __________. 2011. Mengelola Risiko
Konsultan. Aktivitas Audit Internal. (Online)
(http://konsultaniso.web.id), diakses 7 (http://auditorinternal.com, diakses 7
Juni 2016) Juni 2016).
Pertamawati, Mely Sri. 2008. Pengaruh
Profesionalisme Auditor Internal
terhadap Kualitas Laporan Keuangan:
Studi Kasus pada Unit Auditor
Internal PT Industri Telekomunikasi
Indonesia. Skripsi. Bandung:
Universitas Widyatama.
Saptiti, Adharia. 2013. Pengaruh
Implementasi Peran Komite Audit dan
Enterprise Risk Management terhadap
Kualitas Laba. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Shabrina,Rahutami Nur Amalia. 2014.
Pengaruh Auditor Internal Terhadap
Kualitas Pelaporan Keuangan pada
Bank Perkreditan Rakyat di Jawa
Tengah. Diponegoro Journal of
Accounting. (Online), Jilid 3 No. 2
(http://download.portalgaruda.org,
diakses 7 Juni 2016).
Suaryana, Agung. 2005. Pengaruh Komite
Audit terhadap Kualitas Laba.
Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Sudarto. 1995. Metodologi Penelitian
Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif & RND.
Bandung:Alfabeta.