Anda di halaman 1dari 1

Nama : Okta Misro'i

NIM : 1805112982

Kelas : PE KOPE-6

SISTEM KEKERABATAN

A. Pengertian Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan merupakan sistem keturunan yang dianut suku bangsa tertentu
berdasarkan garis ayah, ibu, atau keduanya. Dalam buku Pengantar Antropoligi: Sebuah
Ikhtisar Mengenal Antropologi (2019) oleh Gunsu Nurmansyah dan teman-teman, sistem
kekerabatan adalah keturunan dan pernikahan. Hubungan kekerabatan adalah salah satu
prinsip dalam mengelompokkan individu ke kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah.

B. Jenis Sistem Kekerabatan

Berdasarkan buku Perkembangan Hukum Waris Adat di Indonesia (2016) karya


Ellyne Dwi Poespasari, dalam kelompok asyarakat, jenis sistem kekerabatan terbagi menjadi
tiga kelompok, yaitu:

 Sistem kekerabatan parental atau bilateral Sistem keturunan yang ditarik menurut
gairs dua sisi (bapak-ibu) atau disebut ouderlijk. Di mana kedudukan anak laki-laki
dan perempuan tidak dibedakan. Dalam kekerabatan ini, berlaku perkawinan bebas.
Artinya kedudukan suami-sitri sederajat dan seimbang. Sistem kekerabatan ini diikuti
masyarakat Jawa, Aceh, Kalimantan, dan lainnya.
 Sistem kekerabatan patrilineal Sistem keturunan yang ditarik menurut garis bapak. Dalam
sistem ini, kedudukan anak laki-laki lebih utama dibandingkan anak perempuan. Bila suatu
keluarga tidak memiliki anak laki-laki, maka keluarga tersebut harus melakukan
pengangkatan anak. Pada sistem kekerabatan patrilineal, berlaku adat perkawinan jujur.
Setelah perkawinan, si istri harus mengikuti suami dan menjadi anggota kerabat suami
termasuk anak-anak yang dilahirkan dari perkawinannya. Sistem kekerabatan patrilineal,
biasanya diikuti pada masyarakat Batak, Bali, Lampung dan lainnya.
 Sistem kekerabatan matrilineal Sistem keturunan ditarik menurut garis ibu, di mana
kedudukan anak perempuan lebih unggul dibandingkan anak laki-laki. Baca juga: Sistem
Religi dalam Perspektif Antropologi Dalam sisitem ini, umumnya berlaku perkawinan
semenda. Perkawinan semenda yaitu setelah perkawinan si suami mengikuti istri. Namun
suami tetap menjadi anggota kerabat asal dan tidak masuk ke dalam kerabat istri.
Sedangkan anak-anak hasil perkawinan harus mengikuti anggota kerabat ibunya. Sistem
kekerabatan natrilineal, biasanya diikuti pada masyarakat Minangkabau.

Anda mungkin juga menyukai