Anda di halaman 1dari 39

MODEL IMPLEMENTASI JATIDIRI

KOPERASI BERDASARKAN ICA GRID


OLEH : YUANITA INDRIANI
Yuanita.indriani@gmail.com
ISSUE PENTING DALAM PEMBINAAN
KOPERASI
1. Bagaimana peta koperasi di Indonesia
berdasarkan aspek jati diri dan daya saing
usaha;
2. Koperasi mana yang perlu
dikembangkan, dengan mengacu pada aspek
implementasi jati diri dan daya saing
usahanya.
JATIDIRI KOPERASI DAN DAYA SAING
KOPERASI
• Jatidiri merupakan esensi dari dasar kerja
koperasi sebagai badan usaha dan merupakan
ciri khas koperasi yang membedakan koperasi
dari badan usaha lainnya.
• Jatidiri Koperasi adalah : Definisi, Prinsip dan
Nilai koperasi
JATIDIRI KOPERASI DAN DAYA SAING
KOPERASI
• Kemampuan daya saing mempunyai makna bahwa
koperasi harus dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung pada pihak lain, otonomi, swadaya,
berkehendak untuk mengelola diri sendiri sehingga
mampu beroperasi dan berhasil bersaing dalam
ekonomi pasar.
• Kombinasi antara jatidiri koperasi dan daya saing,
koperasi akan berfungsi sebagai alat perjuangan
ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan.
VARIABEL JATIDIRI KOPERASI
1. Definisi koperasi; mengungkapkan makna koperasi itu sendiri

2. Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah


ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan
dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Lebih jauh,
prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the game"
dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip
koperasi sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi
tersebut;

3. Nilai-nilai koperasi, yang meliputi pada nilai-nilai menolong


diri sendiri, tanggung jawab sendiri, demokratis, persamaan
kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan
kepedulian terhadap orang lain
DEFINISI KOPERASI

DEFINISI LEGAL

DEFINISI ESENSIAL

DEFINISI NOMINAL
• Definisi legal,yaitu rumusan
pengertian koperasi yang
tercantum didalam undang-
undang. Dalam hal ini berarti
hanya negara yang memiliki
undang-undang perkoperasian
saja yang menggunakan definisi
legal. Karena Undang-undang
1 dirumuskan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi masing-
masing negara, maka definisi
legal ini cenderung berbeda-
beda di setiap negara.
• Definisi esensial, yaitu pengertian koperasi
menurut esensinya sebagai wadah
kerjasama antar individu karena memiliki
kepentingan atau tujuan yang sama.
Mengenai pengertian esensial ini pada
umumnya tidak terdapat perbedaan karena
lebih menekankan pada kepada esensi
kerjasama. Pengertian kerjasama dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan,
misalnya kerjasama politik untuk meraih

2 kekuasaan, kerjasama sosial untuk


mensejahterakan masyarakat umum dalam
berbagai bidang, kerjasama ekonomi untuk
mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan,
dan sebagainya. Dalam pembahasan
koperasi yang dimaksud kerjasama adalah
kerjasama ekonomi antar individu.
• Definisi nominal , yaitu
pengertian koperasi yang
dirumuskan untuk
kepentingan analisis, untuk
membedakannya dari bentuk-
bentuk badan usaha lain
bukan koperasi. Dalam
3 definisi ini cir-ciri khusus
koperasi ditonjolkan, dan
koperasi dirumuskan sebagai
sebuah konsep yang
mempunyai makna analitik.
Definisi koperasi Menurut
1. Ilo
2. Bung Hatta
3. Ica
4. UU RI No. 25 tahun 1992
DEFINISI KOPERASI [ILO]
ILO (terdapat 6 elemen penting) :

1. Perkumpulan orang-orang (association of persons).


2. Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan
(voluntarily joined together)
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a
common economic end).
4. Suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratis (Formation of a democratically
controlled business organization).
5. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
(making equitable contribution to the capital required).
6. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara
seimbang (accepting a fair share of the risk and benefits of the
undertaking).
DEFINISI KOPERASI [BUNG HATTA]

HATTA

"Koperasi adalah usaha bersama untuk


memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan “seorang buat semua dan semua
buat seorang."
DEFINISI KOPERASI [ICA]
ICA

Koperasi adalah perkumpulan otonomi dari


orang-orang yang berhimpun secara sukarela
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya
bersama melalui perusahaan yang mereka
miliki bersama dan mereka kendalikan secara
demokratis;
DEFINISI KOPERASI [UU NO 25/1992]

UU NO.25/1992

Koperasi adalah badan usaha yang


beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat,
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
5 UNSUR KOPERASI (UU No. 25/1992)
Koperasi adalah badan usaha

Koperasi adalah kumpulan orang-


orang atau badan hukum koperasi
Koperasi Indonesia bekerja
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
Koperasi Indonesia adalah “ gerakan
Ekonomi rakyat “
Koperasi Indonesia berasaskan
kekeluargaan
Prinsip-prinsip koperasi Menurut
1. Munkner
2. Rochdale
3. Raiffeisen
4. Ica
5. Uu no. 25/1992
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI [1]

MUNKNER

1. Menolong diri sendiriberdasarkan kesetiakawanan


(self-help based on solidarity)
2. Demokrasi (democracy)
3. Kekuatan modal tidakdiutamakan (neutralised capital)
4. Ekonomi (economy)
5. Kebebasan (liberty)
6. Keadilan (equity)
7. Memajukan kehidupan sosialmelalui pendidikan (social
advancement through education)
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI [2]
ROCHDALE

1) Pengawasan secara demokratis (democratic control)


2) Keanggotaan yang terbuka (open membership)
3) Bunga atas modal dibatasi (a fixed or limited interest on capital)
4) Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sebanding
dengan jasa masing-masing anggota (the distribution of surplus
in dividend to the members in proportion to their purchases)
5) Penjualan sepenuhnya dengan tunai (trading strictly on a cash
basis)
6) Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak. yang dipalsukan
(selling only pure and unadulterated goods)
7) Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-
prinsip koperasi (providing the education of the member-; in
cooperative principles)
8) Netral terhadap politik dan agama (political and religious
neutrality)
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI [5]
ICA
1. Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan
yang dibuat-buat (open and voluntarily membership).
2. Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara
(democratic control - one member one vote).
3. Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada (limited
interest of capital).
4. SHU dibagi 3 :
a. Sebagian untuk cadangan
b. Sebagian untuk masyarakat
c. Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai
dengan jasa masing-masing.
5. Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus
menerus (promotion of education).
6. Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik
di tingkat regional, nasional, maupun internasional
(intercooperative network).
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI [4]

UU NO.25/1992

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai
dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota
4. Pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerja sama antar koperasi
NILAI-NILAI KOPERASI

(1) Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi


a. kekeluargaan;
b. menolong diri sendiri;
c. bertanggung jawab;
d. demokrasi;
e. persamaan;
f. berkeadilan; dan
g. kemandirian.
(2) Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:
a. kejujuran;
b. keterbukaan;
c. tanggung jawab; dan
d. kepedulian terhadap orang lain.
GRID
ICA GRID MODEL
• Rekomendasi ICA ROAP pada konferensi para Menteri Koperasi
Asia- Pasifik di Kathmandu pada April 2002 menyatakan bahwa
praktek perkoperasian dapat diposisikan pada sebuah diagram
yang berdimensi dua.

• Poros X yang mencirikan hal-hal yang berhubungan dengan


pengendalian negara pada sebelah kiri sedangkan pada
sebelah kanan menunjuk kemampuan daya saing koperasi.

• Poros Y mencirikan hal-hal yang berkaitan dengan jatidiri


koperasi pada sebelah atas dan pada sebelah bawah
mengindikasikan prinsip-prinsip dari perusahaan-perusahaan
yang berorientasi pada investasi.
ICA GRID MODEL
KUADRAN I
• kuadran I mengindikasikan koperasi yang
mempraktikkan konsep jatidiri koperasi dan
mampu beroperasi dan memiliki daya saing
dalam ekonomi pasar.
• Koperasi pada kuadran I merupakan koperasi
yang berkinerja sangat tinggi.
KUADRAN II
• Koordinat pada Kuadran II mencerminkan
hubungan koperasi dengan pemerintah.
Karena intervensi pemerintah yang relatif
jauh ke dalam aspek internal koperasi,
koperasi pada kuadran ini akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan jatidiri nya.

 
KUADRAN III DAN IV
• Kuadran III sebenarnya sudah tidak
memenuhi persyaratan sebagai koperasi lagi
karena sudah kehilangan jatidirinya dan
lemahnya daya saing,
• Kuadran IV mencerminkan bahwa koperasi
tersebut lebih dekat pada perusahaan-
perusahaan yang berorientasi investasi.
URGENSI PEMETAAN KOPERASI
BERDASARKAN ICA GRID
• Heterogenitas koperasi baik secara kualitas maupun
kuantitas.
• Pemetaan ini akan mengindikasikan bagaimana sebaran
koperasi dalam diagram ICA Grid.
• Hasil pemetaan akan menginformasikan kepada
pemerintah tentang tingkat kinerja koperasi, dengan
demikian Pemerintah dapat mengklasifikasikan koperasi
berdasarkan jatidiri dan daya saingnya.
• Program pembinaan dan pengembangan Koperasi dapat
diderivasi dari pemetaan koperasi pada diagram ICA grid.
ICA GRID DAN POLA PEMBINAAN KOPERASI

• Koperasi pada kuadran I harus diarahkan pada


pengembangan koperasi dalam rangka lebih meningkatkan
kualitas jatidiri dan daya saingnya.
• Koperasi pada kuadran II difokuskan pada pengembangan
jatidiri dan pembinaan daya saing.
• Koperasi di kuadran IV ditujukan untuk pembinaan jati diri
dan pengembangan daya saing.
• Koperasi di kuadran III diarahkan pada pembinaan dan
pengembangan jatidiri dan daya saing.
Program pembinaan koperasi tidak dapat dilakukan secara
generik, harus sesuai kebutuhan dan kondisi koperasi
INDIKATOR JATIDIRI KOPERASI
1. Keterbukaan menjadi anggota,
2. Sukarela menjadi anggota,
3. Suara dalam RAT (satu orang satu suara),
4. Hak anggota menjadi pengurus/pengawas,
5. Pertimbangan simpanan dalam perhit. SHU,
6. Kontribusi anggota dalam modal,
7. Kontribusi modal dari luar,
8. Partisipasi insentif,
9. Partisipasi anggota dalam RAT,
10.Partisipasi pengurus dalam rapat pengurus,
INDIKATOR JATIDIRI KOPERASI (LANJUTAN)

11.Partisipasi pengawas dalam rapat pengawas,


12.Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan,
13.Integritas pengurus, pengawas, anggota dalam koperasi,
14.Pembagian SHU berdasar jasa anggotanya,
15.Pembagian SHU berdasar simpanan anggotanya,
16.Hubungan koperasi dengan anggota dan kop. Lain,
17.Pengendalian pihak luar terhadap koperasi,
18.Pengendalian koperasi oleh anggota melalui RAT,
19.Prinsip pendidikan pada anggota,
20.Hubungan koperasi dengan pusat dan induk koperasi,
21.Hubungan sesama koperasi berdasar kemitraan
22.Partisipasi koperasi dalam membangun wilayah kerja.
INDIKATOR DAYA SAING KOPERASI
1. Perbandingan dana dari anggota dan luar
anggota,
2. Kemampuan pemenuhan kebutuhan anggota oleh
koperasi,
3. Kualitas barang di koperasi dibandingkan pesaing,
4. Jumlah barang di koperasi dibandingkan pesaing,
5. Pembelian oleh anggota terhadap koperasi
dibandingkan pesaing,
6. Keterlibatan pemerintah dalam koperasi,
INDIKATOR DAYA SAING KOPERASI
8. Ketergantungan koperasi terhadap bantuan
modal pemerintah,
9. Ketergantungan koperasi terhadap bantuan
jaringan pemerintah,
10.Efektifitas bantuan pemerintah terhadap
pengembangan koperasi.
TEKNIK PERHITUNGAN
Masing-masing indikator diukur dengan enam alternatif
jawaban dengan skala nilai 9, 6, 3, -3, -6, -9.
Rentang nilai untuk masing- masing variabel dalam model
pemetaan adalah :
1. Sangat baik, bila skor rata-rata berada antara 6 s/d 9;
2. Baik, bila skor rata-rata berada antara 3 s/d 6;
3. Cukup baik, bila skor rata-rata berada 0  s/d 3;
4. Cukup jelek/kurang baik, bila skor rata-rata berada antara 0
s/d -3;
5. Buruk, bila skor rata-rata berada antara -3 s/d -6;
6. Sangat buruk, bila skor rata-rata berada antara -6 s/d -9.
DIAGRAM MODEL KISI-KISI (GRID MODEL)
Diadopsi dari ICA ROAP, 2002
CONTOH KASUS
Tabel 1. Kinerja Koperasi di Kabupaten Jember dalam Pelaksanaan Prinsip-prinsip Koperasi
No Item Pertanyaan Pelaksanaan ICIS Rerata Nilai
1 Keterbukaan menjadi anggota 7.706
2 Sukarela menjadi anggota 4.742
3 Suara dalam RAT (satu orang satu suara) 1.403
4 Hak anggota menjadi pengurus/pengawas 5.577
5 Pertimbangan simpanan dalam perhit. SHU 3.726
6 Kontribusi anggota dalam modal 2.431
7 Kontribusi modal dari luar 2.577
8 Partisipasi insentif 1.875
9 Partisipasi anggota dalam RAT 4.343
10 Partisipasi pengurus dalam rapat pengurus 4.730
11 Partisipasi pengawas dalam rapat pengawas 4.621
12 Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan 4.863
13 Integritas pengurus, pengawas, anggota dalam koperasi 2.964
14 Pembagian SHU berdasar jasa anggotanya 2.589
15 Pembagian SHU berdasar simpanan anggotanya 2.625
16 Hubungan koperasi dengan anggota dan kop. Lain 1.633
17 Pengendalian pihak luar terhadap koperasi 3.290
18 Pengendalian koperasi oleh anggota melalui RAT 5.444
19 Prinsip pendidikan pada anggota 1.863
20 Hubungan koperasi dengan pusat dan induk koperasi 1.367
21 Hubungan sesama koperasi berdasar kemitraan 1.270
No Item Pertanyaan Daya Saing Nilai
1 Perbandingan dana dari anggota dan luar -1.355
anggota

2 Kemampuan pemenuhan kebutuhan anggota 4.790


oleh koperasi

3 Kualitas barang di koperasi dibandingkan 3.411


pesaing

4 Jumlah barang di koperasi dibandingkan 3.387


pesaing

5 Pembelian oleh anggota thdp koperasi 3.569


dibandingkan pesaing

6 Keterlibatan pemerintah dalam koperasi 2.613

7 Ketergantungan koperasi thdp bantuan modal -5.044


pemerintah

8 Ketergantungan koperasi thdp bantuan -5.673


jaringan pemerintah
y
80

60

40

20
y

0
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0

-20

-40

-60

Anda mungkin juga menyukai