Anda di halaman 1dari 16

BAB I

KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

I. KONSEP KOPERASI

1. Konsep Koperasi Barat

Adalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara


sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,
dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta
menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun
perusahaan koperasi.

2. Konsep Koperasi Sosialis

Adalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan


dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang
perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk
mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.

3. Konsep Koperasi Negara Berkembang

Karena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu


dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomi
anggotanya.
II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI

1. Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi

- Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi

- Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas Liberal Yardstick

- Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System Ekonomi


Campuran Persemakmuran (commonwealth)

2. Aliran Koperasi

· Aliran Yardstick

· Aliran Sosialis

· Aliran Persemakmuran (commonwealth)

III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

1. Sejarah Lahirnya Koperasi

· 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang


berkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah
mencapai 100 unit.

· 1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole


Sale Society (CWS)”

· 1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh


Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.

· 1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh


Herman Schulze.
· 1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative
Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

· 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi di Indonesia


(Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).

· 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH.


Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.

· 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa


yang pertama di Tasikmalaya.

· 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140


Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai
pelaksananya.

· 1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I


(Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.

IV. TUJUAN KOPERASI

Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya


dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
BAB II

PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

I. PENGERTIAN KOPERASI

Pengertian koperasi menurut:

Definisi ILO

Terdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:

· Koperasi adalah perkumpulan orang-orang

· Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan

· Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai

· Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan


dikendalikan secara demokratis

· Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan

· Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

Definisi Arifinal Chaniago (1984)

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang


atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk
masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan
menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.

Definisi P.J.V. Dooren

There is no single definition (for cooperative) which is generally


accepted, but the common principle is that cooperative union is an
association of number, either personal or corporate, which have
voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan


ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong
tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

Definisi Munkner

Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan


‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong
menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi,
bukan social seperti yang dikandung gotong royong.

Definisi UU No. 25/1992


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas azas kekeluargaan.

II. TUJUAN KOPERASI

Tujuan Utama:

Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat


pada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berdasarkan pancasila dan UUD 1945

III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

· Prinsip-prinsip Munkner

· Prinsip Rochdale

· Prinsip Raiffeisen

· Prinsip Herman Schulze

· Prinsip ICA

· Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967

· Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992


BAB III

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BENTUK ORGANISASI

· Menurut Hanel:

Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka dan
berorientasi pada tujuan.

· Menurut Ropke

Identifikasi Ciri Khusus

Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok


koperasi), Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi social ekonomi
(swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasi secara bersama
oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasi bertugas untuk
menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa).

DiIndonesia :

Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas

- RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan.

- Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan serta


meningkatkan peran koperasi
- Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan
diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya
organisasi & usahak operasi.

- Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang


oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien &
professional

BAB IV

TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

I. Badan Usaha

· Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk


pada kaidah & aturan prinsip ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992)

· Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikan


organisasi & usahanya
· Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; seperti
pemilik sekaligus pengguna jasa

· Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi


rakyat memerlukan system manajemen usaha (keuangan, teknik,
organisasi & informasi) dan system keanggotaan (membership system)

II. Tujuan & Nilai

- Perusahaan Bisnis

· Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan:

o Mendefinisikan organisasi

o Mengkoordinasi keputusan

o Menyediakan norma

o Sasaran yang lebih nyata

· Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the value of the


firm, minimize cost.

- Koperasi

· Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented

· Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a


cost)

· Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama


(UU No. 25, 1992)
· Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai
perusahaan.

III. Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi

ü Maximization of sales (William Banmoldb)

ü Maximization of management utility (Oliver Williamson)

ü Satisfying Behaviour (Herbert Simon)

IV. Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi

v Konsep laba dalam koperasi adalah SHU

v Innovation theory of profit

v Managerial Efficiency Theory of profit

V. Kegiatan Usaha Usaha

Key success factors kegiatan usaha koperasi:

- Status dan motif anggota koperasi

- Bidang usaha (bisnis)

- Permodalan Koperasi

- Manajemen Koperasi

- Organisasi Koperasi
- System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

VI. Status & Motif Anggota

· Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna


(users/customers)

· Owners : menanamkanmodal investasi

· Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan


maksimal

· Kriteriaminimal anggota koperasi

o Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi

o Memiliki pola income regular yang pasti

VII. BisnisKoperasi

v Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk


meningkatkan kesejahteraan anggota.

v Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat


kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies of scale).

v Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi


rakyat.
BAB V

PERMODALAN KOPERASI

I. KONSEP MODAL

• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk


melaksanakan usaha-usaha Koperasi.

– Modal jangka panjang

– Modal jangka pendek

•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten.

II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI

A. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)

•Simpanan Pokok

•Simpanan Wajib

•Simpanan Sukarela

•Modal Sendiri

B. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)

•Modal sendiri (equity capital)

•Modal pinjaman (debt capital)


II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)

ü Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok


anggota, simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.

ü Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi


lainnya, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan
surat hutang lainnya, serta sumber lain yang sah.

BAB VI

POLA MANAJEMEN KOPERASI

I. PengertianManajemendan PerangkatOrganisasi

Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “The


Cooperative Movement and some

of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is an economic


system with social

content”.

Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi


dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-
unsur social di dalamnya.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen
koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:

a). Anggota

b). Pengurus

c). Manajer

d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota


pelanggan

Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi


adalah:

a). Rapat anggota

b). Pengurus

c). Pengawas

BAB VIII

PERANAN KOPERASI

Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar.


Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2
macam:

1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).

2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive


market) , yaitu: Monopoli,

Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), dan Oligopoli.

Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive


market)

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:

- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak

- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen)

- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar

- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

Koperasi dalam Pasar Monopolistik

Ciri-cirinya:

· Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam

· Produkyang dihasilkan tidak homogeny

· Ada produk substitusinya

· Keluar atau masuk ke industry relative mudah


· Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda
sesuai dengan keinginan penjualnya

· Gambar

Koperasi dalam Pasar Oligopoli

o Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa


perusahaan (penjual) yang menguasai pasar

o Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitu


strategi harga dan nonharga

Anda mungkin juga menyukai