Anda di halaman 1dari 239

MATERI PERKULIAHAN

PERTEMUAN 1-7
1. ORGANISASI KOPERASI DAN EKONOMI KOPERASI

2. GERAKAN KOPERASI

3. KARAKTERISTIK KOPERASI DI INDONESIA

4. PEMBENTUKAN KOPERASI DI INDONESIA

5. ORGNISASI KOPERASI DALAM SISTEM PASAR

6. KARAKTERISTIK ASPEK ORGANISASI KOPERASI

7. MANAJERMEN KEUANGAN KOPERASI


MATERI PERKULIAHAN
PERTEMUAN 8-14

1. KEWIRAKOPERASIAN

2. PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

3. MANAJEMEN UKM

4. PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

5. STRATEGI PEMASARAN UMKM YANG BERDAYA SAING

6. LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN PILIHAN USAHA

7. MEMBUAT KONSEP USAHA


MEMBENTUK KOPERASI
MAHASISWA

1. KELOMPOK BIKIN NAMA KOPERASI

2. PILIH PENGURUS

3. PILIH PENGAWAS

4. ANGKAT MANAJER

5. SUSUN PERSONALIA

6. BIKIN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
1. Penyebaran Organisasi Koperasi Modern
Organisasi koperasi terdapat hampir disemua Negara industry dan
Negara berkembang. Pada mulanya organisasi tersebut tumbuh di
negara-negara industri, Seperti:
EROPA BARAT
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
Abad 18 Di Eropa Berdiri Koperasi ( Cooperative)
A. Koperasi Rochdale; (Koperasi Konsumsi)
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
Abad 18 Di Eropa Berdiri Koperasi ( Cooperative)
A. Koperasi Rochdale; (Koperasi Konsumsi)
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai negara di
eropa pada awal abad ke -19 di alami pula oleh para pendiri
Koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844. Pada
mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerak dalam usaha
kebutuhan konsumsi. Tapi kemudian mereka mulai mengembangkan
sayapnya dengan melakukan usaha-usaha produktif. Dengan
berpegangan pada asas-asas Rochdale, para pelopor Koperasi
Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu menjadi usaha
yang mampu mendirikan pabrik, menyediakan perumahan bagi para
anggotanya, serta menyelenggarakan pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan anggota dan pengurus Koperasi.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah
berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris.
Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada
umumnya didirikan oleh para konsumen.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
Abad 18 Di Eropa Berdiri Koperasi ( Cooperative)
A. Koperasi Rochdale; (Koperasi Konsumsi)

Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi,


pada tahun 1862, Koperasi
koperasi konsumsmi di Inggris menyatukan diri menjadi
pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative
Whole-sale Society, disingkat C. W. S. Pada tahun 1945,
C. W. S. telah memiliki sekkitar 200 buah pabrik dan
tempat usaha dengan 9.000 pekerja, yang
perputaran modalnya mencapai 55.000.000 poundsterling.
Sedangkan pada tahun 1950, jumlah anggota
Koperasi di seluruh wilayah Inggris telah
berjumlah lebih dari 11.000.000 orang dari sekitar
50.000.000 orang penduduk Inggris.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
Prinsip-prinsip Koperasi Rochdale;

1. Keanggotaan bersifat terbuka


2. Pengawasan secara demokratis
3. Bunga yang terbatas atas modal
4. Pembagian SHU yang sesuai dengan jasa anggota
5. Penjualan dilakukan sesuai dengan harga pasar
yang berlaku dan secara tunai
6. Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, suku,
agama, dan politik
7. Barang-barang yang dijual harus merupakan
barang-barang yang asli, tidak rusak
8. Pendidikan terhadap anggota secara
berkesinambungan
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
Abad 18 Di Eropa Berdiri Koperasi ( Cooperative)
B. Koperasi Credit Union; (Koperasi Kredit)
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
Abad 18 Di Eropa Berdiri Koperasi ( Cooperative)
B. Koperasi Credit Union; (Koperasi Kredit)

Di Jerman, Herman Schulze-Delitzsch


(1808-1883) adalah orang pertama
yang berhasil mengembangkan sebuah
organisasi koperasi bagi perintisan
dan pengembangan secara bertahap
pada organisasi koperasi kredit
perkotaan.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
2. Ilmu Ekonomi & Ekonomi Koperasi

Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia


dalam memenuhi kebutuhan hidup.Koperasi secara umum
diartikan sebagai organisasi ekonomi dimana anggota
sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan.

Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku


masyarakat dalam menggunakan sumber dana yang langka
dalam memproduksi berbagai komoditas, untuk
kemudahan menyalurkannya kepada berbagai individu
dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
2. Ilmu Ekonomi & Ekonomi Koperasi
Dalam koperasi terdapat dua pelaku utama yang
berperan dalam pengambilan keputusan yaitu anggota
dan manajemen. Anggota koperasi adalah pemilik dari
badan usaha koperasi. Anggota koperasi ada yang
menjadi produsen, pedagang dan konsumen.

ANGGOTA;
Sebagai produsen, anggota dapat memilih koperasi
sebagai alternatif tempat yang menguntungkan dalam
menginvestasikan dananya. Dalam hal ini anggota
dapat menjadikan koperasi untuk memasok bahan/barang
yang akan dipasarkan.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
2. Ilmu Ekonomi & Ekonomi Koperasi

Sebagai konsumen, anggota dapat menjadikan koperasi sebagai


sarana untuk pengadaan barang atau jasa yang
diperlukan/dikonsumsi. Konsumen akan terus menjadi anggota
koperasi dan akan tetap bertahan dalam koperasi bila koperasi
selalu memberikan kepuasan baginya.

Sebagai pedagang, anggota dapat menjadikan koperasi


sebagai sarana atau tempat menjual barang
dagangannya. Bila manajemen dapat menawarkan barang
dagangan anggotanya kepada konsumen, maka anggota
koperasi yang menjadi pedagang tidak akan keluar
dari koperasi tersebut.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
a. Pengertian;
James A.F. Stoner

Manajemen adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan semua sumber daya yang ada
pada organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
a. Pengertian;

Mary Parker Follet;

Manajemen adalah suatu seni, karena untuk


melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain
dibutuhkan keterampilan khusus.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
a. Pengertian;

Pengertian koperasi Co yang berarti


bersama, Operation sama dengan
bekerja. Jadi koperasi berarti
bekerja sama, sehingga setiap bentuk
kerja sama dapat disebut koperasi.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
a. Pengertian;
Pengertian pengertian pokok tentang Koperasi :
1. Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan
hukum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang
sama.
2. Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota
dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai
pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
3. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati
bersama secara adil.
4. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
5. Mempunyai sifat saling tolong menolong.
6. Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan
simpanan wajib sebagai syarat menjadi anggota.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
b. Konsep;
Dr.C.C. Taylor

beliau adalah seorang ahli ilmu Sosiologi,


dapat diperkirakan tinjauan beliau adalah
tinjauan yang menganggap bahwa Koperasi
adalah konsep sosiologi. Menurutnya koperasi
ada dua ide dasar yang bersifat sosiologi
yang penting dalam pengertian kerja sama :
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
b. Konsep;
1. Pada dasarnya orang lebih menyukai
hubungan dengan orang lain secara
langsung. Hubungan paguyuban lebih disukai
daripada hubungan yang bersifat pribadi.
2. Manusia (orang) lebih menyukai hidup
bersama yang saling menguntungkan dan
damai daripada persaingan.
Sesuai dengan pandangan Taylor tersebut Koperasi dianggap
lebih bersifat perkumpulan orang daripada perkumpulan
modal, selain dari sudut pandang ETIS/ RELIGIOUS dan sudut
pandang EKONOMIS.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
c. Rapat Anggota;
Rapat anggota adalah tempat di mana suara-suara
anggota berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-waktu
tertentu, seperti:
1. Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen
dalam suatu rapat anggota dengan menetapkan
Anggaran dasar Kebijakan umum serta pelaksanaan
keputusan koperasi.
2. Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan
pengawas.
3. Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya.
4. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
5. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran
Koperasi.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
d. Pengurus;
Pengurus koperasi adalah orang-orang yang bekerja
di garis depan,mereka adalah otak dari gerakan
koperasi dan merupakan salah satu faktor yang
menentukan berhasil tidaknya suatu koperasi.
Menurut Leon Garayon dan Paul O.Mohn, fungsi
pengurus adalah:
1. Pusat pengambil keputusan tertinggi
Operasional.
2. Pemberi nasihat.
3. Pengawas atau orang yang dapat dipercaya.
4. Penjaga berkesinambungnya organisasi.
5. Simbol
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
e. Pengawas;

Pengawas adalah Pengawas dipilih dari dan


oleh anggota koperasi serta diangkat pada
Rapat Anggota. Pengawas koperasi sekunder
berasal dari perwakilan yang diusulkan
koperasi primer anggotanya.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
3. Tinjauan Manajemen & Perangkat Koperasi
e. Pengelola;

Pengurus Koperasi dapat mengangkat Pengelola KSP


dan USP Koperasi dengan mengajukan rencana
pengangkatan pada rapat anggota. Pengelola KSP
dan USP Koperasi diberi wewenang dan kuasa oleh
pengurus untuk mengelola usaha simpan pinjam.
Pengelola usaha simpan pinjam koperasi wajib
memiliki sertifikat standar kompetensi pengelola
usaha simpan pinjam yang dikeluarkan oleh lembaga
sertifikasi profesi yang telah memperoleh lisensi
sesuai peraturan perundang-undangan.
Contoh Sertifikat
Gerakan Koperasi

1. Gerakan Koperasi di Inggris (Konsumsi)

Pada pertengahan abad ke-18 dilanjutkan abad 19


terjadi revolusi indutri, revolusi industri
disebabkan oleh pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan. Kemajuan ilmu pengetahuan ini
menimbulkan penemuan-penemuan baru dibidang
industri yang mengakibatkan perubahan-paerubahan
yang sangat fundamental. Banyak pekerjaan yang
sebelumnya dikerjakan dengan tangan, sekarang
mulai dikerjakan dengan mesin.
Revolusi Inggris

Pengangguran
Banyak ditemukan mesin-mesin semakin susah memenuhi
Baru pengganti kebutuhan sehari-hari
tenaga manusia mesin-mesin
Jeratan Lintah Darat

Buat Usaha yang


Di Kota Rochdale Dapat membantu
21 Desember 1844
Charles Howart, William King, Robert
Owen + 28 orang temannya
Equitable Pionner of Rochdale
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Secara terperinci, ada beberapa pendapat yang
diberikan terhadap akibat dari revolusi industri.
Pertama;
Bagi kehidupan buruh, revolusi industri ini memberikan akibat yang
kurang menguntungkan, diantaranya sebagai berikut:
1. Perbedaan lapisan antara pengusaha pabrik yang kaya raya dengan
buruh pabrik yang miskin makin lama makin bertambah besar,
sehingga menimbulkan pemberontakan-pemberontakan.
2. Pekerjaa buruh pabrik menjadi bertambah berat dan menjemukan.
3. Bertambahnya pengangguran yang disertai dengan makin turunnya
upah. Hal ini disebabkan karena penggunaan mesin- mesin akan
mengurangi kebutuhan akan tenaga buruh. Disamping itu, pekerjaan-
pekerjaan dengan mesin mudah dan dapat dilakukan oleh wanita dan
anak-anak.
4. Harga mesin yang sangat mahal menyebabkan hanya para kapitalis
saja yang dapat membelinya, sehingga telah mendorong pertumbuhan
perusahaan-perusaan besar.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Kedua;
Tidak dapat disangkal bahwa revolusi
industri tidak hanya sekedar
menghancurkan tatanan lama, juga
membentuk acuan dasar baru bagi iklim
persaingan di dunia usaha sebagai
pengganti dari iklim dan peraturan-
peraturan yang menentukan produksi dan
distribusi kekayaan dari abad
pertengahan.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Ketiga;
Dipandang dari kacamata gerakan koperasi
dunia, revolusi industri tersebut membawa
hikmah, karena telah melahirkan inspirasi
bagi lahirnya gerakan koperasi yang
dicetuskan oleh Robert Owen (1830),
seorang sosialis utopis, dan kemudian
disusul dengan gerakan-geraknnya di kota
Rochdale pada tahun 1844.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Ketiga;

Robert Owen dilahirkan pada 1771


dari orang tua miskin ketika
berumur 9 tahun dia keluar dari
sekolah dan magang pada seorang
pedagang kain. Melalui perjalanan
hidup yang penuh liku-liku dan
karena keuletannya, kemudian dia
bisa membeli sebuah pabrik di New
Lanark, yang memberikan
pemandangan kotor pada waktu itu.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

2. Gerakan Koperasi di Jerman, (Koperasi Kredit)

Kelaparan, kemiskinan, penghisapan dan


cengkeraman hutang dikalangan petani – petani dan
buruh – buruh miskin yang mendorong ide koperasi
berkembang pada waktu itu. Sebagian besar dari
perdagangan ada di tangan orang – orang Yahudi
dan para petani membeli keperluannya maupun
menjual hasil – hasilnya kepada kelompok ini.
Kemiskinan meraja lela di kalangan masyarakat
tani dan buruh dan hampir semua rumah tangga
tidak lepas dari hutang. Penderitaan makin
bertambah karena seringkali timbul bahaya
kelaparan.
32
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Dua orang pelopor koperasi yang tercatat dalam


sejarah, Frederich Wilhem Raiffeisen dan Franz
Schulze, megambil inisiatip untuk mengatasi situasi
buruk dengan mengorganisir masyarakat yang
bersangkutan dalam organisasi berbentuk koperasi.

F.W. Raiffeisen seorang walikota Flammarsfeld di


daerah pertanian yang petani – petaninya miskin
dan menjadi korban dari para pelepas uang.

Franz Schulze, seorang hakim dan walikota


Delitsch mendorong berdirinya koperasi kredit di
kalangan para pengrajin.

33
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
3. Gerakan Koperasi di Denmark (Koperasi Peternakan)

Perkembangan koperasi di Denmark didahului dengan


kebangkitan jiwa para petaninya. Meskipun kata
koperasi belum dikenal, tetapi pada waktu itu sudah
nampak dengan jelas adanya tanda-tanda kesediaan
untuk bekerja sama dikalangan kaum tani Denmark.

Pada awal tumbuhnya gerakan petani itu, pada tahun


1814 di Denmark lahirlah undang-undang kewajiban
belajar bagi anak-anak berusia 7 sampai 14 tahun.
Karena kekurangan tenaga guru, maka tugas mengajar
diserahkan kepada petani. Corak yang dipelajari
hampir berkisar bidang pertanian.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Didalam kondisi seperti inilah benih-benih koperasi
mulai tumbuh di Denmark. Pada tahun 1852,
perkumpulan pertanian kerajaan Denmark mengeluarkan
surat edaran agar mereka mendirikan perusahaan susu
bersama. Perusahaan susu bersama itu baru didirikan
di Marslev dekat kota odeness pada tahun 1863. Pada
tanggal 1 juli 1866 Pastor Hans Christian Sonne
dengan bantuan Dr. F.F Ulrich berhasil mendirikan
sebuah koperasi konsumsi dikalangan kaum buruh
di kota Tristed di Jutlan. Mula-mula
koperasi tersebut mendapat cemoohan yang keras dari
orang-orang yang tidak menyukainya, namun dengan
kerja keras akhirnya koperasi ini dapat berkembang
dengan baik.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Pada tahun 1882, ternbentuk


koperasi susu bersama yang
pertama, atas anjuran perkumpulan
pertanian kerajaan denmark. Pada
tahun 1890, sudah ada kurang lebih
700 buah koperasi usaha
susu.koperasi susu lokal bergabung
kekoprasi provinsi, kemudian
bergabung ke pusat nasional.
Koperasi-koperasi memperbolehkan
peternak-peternak kecil memperoleh
harga yang sama dengan peternak-
peternak besar dan telah membuat
mentega Denmark sebagai produk
yang seragam dengan kualitas yang
sangat tinggi.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
4. Gerakan Koperasi di Swedia (KSU)
Salah seorang pelopor Koperasi yang
cukup terkemuka dari Swedia bernama
Albin Johansen. Salah satu
tindakannya yang cukup spektakuler
adalah menasionalisasikan perusahaan
penyaringan minyak bumi yang menurut
pendapatnya, dapat dikelola dengan
cara yang tidak kalah efisiennya oleh
Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan
Koperasi di Swedia berhasil
mengalahkan kekuatan perusahaan
besar. Pada tahun 1926 Koperasi
berhasil menghancurkan monopoli
penjualan tepung terigu yang
dimilikki perusahan swasta.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Rahasia keberhasilan Koperasi-koperasi Swedia


adalah berkat program pendidikan yang disusun
secara teratur dan pendidikan orang dewasa di
Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta
lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah.
Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative
Forbundet), mensponsori program-program
pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis
yang diberikan kepada karyawan dan pengurus
Koperasi.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
5. Gerakan Koperasi di Amerika (KSU)
Koperasi pertama yang berdiri di
Amerika Serikat adalah The Philadelphia
Contributionship From Lose By Fire.
Semacam asuransi kebakaran. Berikutnya
berdiri koperasi pengairan yang
mengurus irigasi pertanian. Dan pada
tahun 1880 berdiri koperasi-koperasi
pertanian yang besar (History and
Performance of Inkopkar 1995).
Sementara itu, di Amerika Serikat,
selama bertahun-tahun juga telah
berkembang perkumpulan simpan pinjam
yang dikenal dengan nama Credit Union,
berkat anjuran Alphonso Desjardin
(1854- 1921).
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Alphonso, memulai usaha simpan pinjam dengan


mendirikan semacam “Bank Rakyat” pada tahun 1900
di Levis Queebec, dengan menggerakkan kegiatan
menabung di kalangan petani maupun buruh dan
selanjutnya meminjamkan kepada sesama anggota
yang memerlukan. Perkembangan yang pesat usaha
simpan pinjam melalui “bank rakyat ” mendorong
Alphonso berpikir akan perlunya landasan hukum
bagi usaha tersebut. Atas usaha keras Alphonso
bersama temannya Edward A Filene (1860-1913),
pada tahun 1909, lahirlah undang-undang pertama
tentang koperasi Simpan pinjam di Massachussets.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
6. Gerakan Koperasi di Prancis (Koperasi Produksi)
Kelahiran koperasi yang
didasari oleh adanya penindasan
dan kemiskinan yang terjadi
pada masyarakat kalangan bawah
(buruh) di dalam sistem
kapitalisme yang berkembang
pesat saat itu, ternyata harus
berhadapan pula dengan
kelemahan dari dalam koperasi
sendiri.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Kurangnya modal, kesadaran dan pengetahuan


yang rendah dari anggota dan pengurus
menyebabkan koperasi sulit berkembang secara
pesat. Berkat dorongan pelopor-pelopor mereka
seperti Charles Forier, Louis Blanc, serta
Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya
perbaikan nasib rakyat, para pengusaha kecil di
Perancis berhasil membangun Koperasi -koperasi
yang bergerak dibidang produksi.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Charles Fourier (1772-1837) seorang sosialis Perancis


menganjurkan berdirinya unit-unit produksi “Falansteires” yang
mengedepankan semangat kebersamaan baik kepemilikan kapital,
mengupayakan kebutuhan sendiri dan kepemilikan terhadap alat-
alat produksi secara bersama-sama.
Louis Blanc (1811-1882) meskipun terpengaruh oleh cita-cita
Charles Fourier tetapi Louis Blanc mencoba lebih realistis
dengan menyusun rencana yang lebih konkret. Louis Blanc
mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan tempat-tempat
kerja untuk kaum buruh dalam bentuk Atelier Sosiaux (Atelier
Sosial) dimana kaum buruh mengorganisir sendiri dengan cara
kooperatif dan diawasi oleh pemerintah. Selain mendapatkan upah
kerja, kaum buruh juga mendapat bagian dari laba usaha.
Saint Simon (1760-1825) berpendapat bahwa masalah sosial dapat
diatasi jika masyarakat diatur menjadi “Assosiasi Produktif”
yang dipimpin teknokrat dan ahli-ahli industri.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
7. Gerakan Koperasi di Jepang (Koperasi Pertanian)

kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul


ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh
masyarakat pedalaman. Gerakan Koperasi
pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat
sejak tahun 1930-an, khususnya ketika penduduk
Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang melanda
dunia dalam periode 1933.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertania.

Yang pertama disebut Koperasi Pertanian Umum.


Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha, misalnya
menyelenggarakan usaha pemasaran hasil pertanian,
menyediakan kredit untuk usaha perasuransian,
pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi
usaha tani.

Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi


Khusus. Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu
jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi
daging ternak, Koperasi bunga-bungaan dan
sebagainya.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Pada 1948, pemerintah menerbitkan Undang-Undang


Koperasi Konsumen. Perkembangan berikutnya, pada
1951 didirikan Gabungan Koperasi Konsumen Jepang
(Japanese Consumers’ Co-operative Union, JCCU),
yang merupakan peletak dasar dan pendorong
kemajuan koperasi. Presiden JCCU Isao Takamura
menjelaskan, seiring kebangkitan ekonomi Jepang
era 1950-an, sejumlah kebijakan mereorganisasi
koperasi pun sering didiskusikan. Tema yang
mendominasi diskusi, antara lain meliputi
aspriasi atau kepentingan ekonomi para anggota.
Juga sekitar manajemen bisnis koperasi.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Zen Noh berdiri pada 30 Maret 1972, hasil penggabungan dua


sekunder koperasi pertanian level nasional, yaitu Zenkoren
(ber gerak dalam pengadaan kebutuhan pertanian) dan
Zenhanren (bergerak di bidang pemasaran produk pertanian).
Kedua sekunder ko perasi ini berdiri pada tahun 1948.
Secara keseluruhan, Zen Noh menghimpun 1.173 koperasi
pertanian, 1.010 diantaranya merupakan primer koperasi
pertanian. Sisanya merupakan sekunder koperasi pertanian
tingkat provinsi, dan federasi koperasi lain yang terkait
dengan bidang pertanian dan peternakan. Selain itu koperasi
Zen Noh Jepang memiliki tugas utamanya yaitu untuk
menyediakan barang-barang kebutuhan petani anggota koperasi
pertanian, baik untuk proses produksi seperti mesin-mesin
pertanian, bahan baku minyak atau gas serta barang-barang
konsumsi.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Para petani Jepang, memiliki rebut tawar


(bargaining position) yang luar biasa kuat, dalam
konstelasi ekonomi dan politik di negaranya.
Hasilnya berbagai komoditi pertanian yang
dihasilkan petani dari Jepang ini , jauh lebih
mahal ketimbang komoditi sejenis di negara lain.
Tetapi, pemerintah Jepang tidak bisa sembarangan
mengimpor komoditi tersebut tanpa persetujuan
petani.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
8. Gerakan Koperasi di Korea (KUD)

Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya


Koperasi pedesaan, dimulai pada awal abad ke-
20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang
melayani kebutuhan kredit petani, yakni Bank
Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Pada tahun 1961 dalam rangka pelaksanaan
Undang-undang Koperasi pertanian yang baru,
Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian
digabungkan menjadi satu dengan nama Gabungan
Koperasi Pertanian Nasional (National
Agricultural Cooperative Federation), disingkat
NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-
prinsip Koperasi yang modern dan melakukan
kerjanya atas dasar serba usaha (Multipurpose).
NACF bertugas mengembangkan sector pertanian,
meningkatkan peran ekonomi dan sosial petani,
serta menyelenggarakan usaha-usaha peningkatan
budaya rakyat.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
9. Gerakan Koperasi di Indonesia
Pada tahun 1896 seorang Pamong
Praja Patih R.Aria Wiria
Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah
Bank untuk para pegawai negeri
(priyayi). Ia terdorong oleh
keinginannya untuk menolong para
pegawai yang makin menderita karena
terjerat oleh lintah darat yang
memberikan pinjaman dengan bunga yang
tinggi. Maksud Patih tersebut untuk
mendirikan koperasi kredit model
seperti di Jerman. Cita-cita semangat
tersebut selanjutnya diteruskan oleh
De Wolffvan Westerrode, seorang
asisten residen Belanda.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil


mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan
mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada
menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan
Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani
perlu dibantu karena mereka makin menderita karena
tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan
mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping
itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang
menganjurkan para petani menyimpan pada pada
musim panen dan memberikan pertolongan
pinjaman padi pada musim paceklik.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu


menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi
Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian
lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian
dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi
tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-
lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah
gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi
Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah
badan usaha Pemerintah dan dipimpin oleh
orang-orang Pemerintah.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Pada tanggal 12 Juli 1947, dibentuk SOKRI


(Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia)
dalam Kongres Koperasi Indonesia I di
Tasikmalaya, sekaligus ditetapkannya sebagai
Hari Koperasi Indonesia.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Pada tanggal 15 – 17 Juli 1953
dilangsungkan kongres Koperasi
Indonesia kedua di Bandung, yang
dihadiri oleh wakil–wakil dari 83
Pusat dan Gabungan koperasi
seluruhnya berjumlah 182 orang.
Keputusannya antara lain ; merubah
SOKRI menjadi Dewan Koperasi
Indonesia (DKI), mewajibkan DKI
membentuk lembaga pendidikan
koperasi dan mendirikan sekolah
menengah koperasi di tiap–tiap
propinsi; memberikan saran–saran
kepada pemerintah mengenai undang–
undang koperasi dan mengangkat Bung
Hatta sebagai bapak koperasi
Indonesia.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia

Politik ekonomi seperti ini tercermin dalam


pernyataan Presiden Suharto bulan Agustus
1984, sebagai berikut :
“sistem ekonomi Indonesia adalah sistem
ekonomi Koperasi. Bahwasanya pada saat
sekarang ini kita belum menggunakan sistem
tersebut, hal ini hanya bersifat sementara.
Tetapi nantinya kita akan melaksanakan sistem
ekonomi Koperasi secara PENUH”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

A. Pengertian Koperasi

Dr. Fay (1908)

yang menyatakan bahwa koperasi adalah “suatu


perserikatan dengan tujuan berusaha bersama
yang terdiri atas mereka yang lemah dan
diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa,
sehingga masing-masing sanggup menjalankan
kewajibannya sebagai anggota dan mendapat
imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka
terhadap organisasi”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

R.M. Margono Joyo Hadi Kusumo

dalam buku yang berjudul “sepuluh tahun


koperasi: penerangan tentang koperasi oleh
pemerintah 1930 – 1940” menyatakan bahwa:
“koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-
seorang yang dengan sukanya sendiri hendak
bekerja sama untuk memajukan ekonominya”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

Prof. R.S. Soeriaatmadja

memberikan definisi “koperasi sebagai suatu


perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar
persamaan derajat sebagai manusia, dengan
tidak memandang haluan agama dan politik
secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi
kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas
tanggungan bersama”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

Prof. Marvin A. Schaars

seorang guru besar dari Universitas of


Wisconsin, Medison USA Mengatakan “koperasi
adalah suatu badan usaha yang secara sukarela
dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang
adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh
mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba
atau atas dasar biaya”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

Paul Hubert Casselman

dalam bukunya berjudul: “the cooperative


movement and some of its problem” mengataka:
“cooperative is an economic system with sosial
contrast” (koperasi adalah suatu sistem,
ekonomi yang mengandung unsur sosial).
Karakteristik Koperasi Indonesia

Pada tanggal 21 Oktober 1992 dikeluarkan


Undang-Undang baru, yaitu Undang-Undang RI No.
25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Menurut
UU No. 25 Tahun 1992 koperasi didefinisikan

“sebagai badan usaha yang beranggotakan orang


seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar azas kekeluargaan”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

B. Landasan & Azaz Koperasi

Didalam UU No. 25 tahun 1992 tentang


perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa
“Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 serta berdasar atas asas
kekeluargaan”. Dari bunyi pasal 2 itu jelas
bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.
Karakteristik Koperasi Indonesia

C. Pancasila Dijabarkan Dalam Koperasi

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama ini, mengandung makna bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya
akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai
wujud penerapan sila ini, maka keanggotaan
koperasi Indonesia terbuka untuk semua
penganut agama/kepercayaan dan golongan,
serta setiap anggota koperasi wajib
menghormati agama/kepercayaan yang dianut
oleh anggota yang lain.
Karakteristik Koperasi Indonesia

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Sebagai manusia yang beradab, maka mereka harus
saling menghargai. Suatu kriteria menghargai
manusia lain berarti menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan, gemar melaksanakan kegiatan
kemanusiaan dan berani membela keadilan dan
kebenaran. Penerapan sila kedua ini adalah
sebagai berikut:
a. Koperasi tidak membedakan kedudukan sosial,
agama dan golongan masing-masing anggota.
b. Semua anggota koperasi berhak mendapat
perlakuan yang sama dan adil.
Karakteristik Koperasi Indonesia

3. Persatuan Indonesia
Jalinan persatuan dan kesatuan dikembangkan
atas dasar Bhineka Tunggal Ika dengan
memajukan pergaulan antar sesama manusia
Indonesia. Penerapan sila ke tiga ini adalah
bahwa koperasi tidak mengenal perbedaan
suku, agama, ras, antargolongan, politik
atau status sosial anggota koperasi untuk
bersatu dalam wadah koperasi. Koperasi harus
mampu menempatkan rasa solidaritas tanpa
memandang asal usul dan status sosial.
Karakteristik Koperasi Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah


Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Penerapan sila keempat ini adalah bahwa
dalam perkumpulan koperasi sistem musyawarah
untuk mufakat harus benar-benar dilaksanakan
dalam koperasi Indonesia. Jika terjadi
perbedaan pendapat, maka hal tersebut harus
dipecahkan melalui musyawarah/mufakat dalam
rapat anggota.
Karakteristik Koperasi Indonesia

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia
Yang dimaksud keadilan sosial adalah
keadilan yang berlaku dalam masyarakat, yang
berarti tolok ukurnya adalah masyarakat.
Masyarakat perlu dibangun oleh manusia
sebagai bagian dari masyarakat.
Karakteristik Koperasi Indonesia

Penerapan sila kelima tercermin dalam hal dibawah ini:


a. Koperasi tidak hanya bekerja untuk kepentingan anggota,
tetapi juga dapat berperan menunjang kepentingan
masyarakat dilingkungannya.
b. Sisa hasil usaha koperasi sebagian harus dicadangkan
bagi dana sosial dan dana pembangunan bagi masyarakat
sekitarnya.
c. Sisa hasil usaha anggota tidak dibagikan sama rata,
tetapi didasarkan atas besarnya jasa dan karya anggota
kepada koperasi.
d. Koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota,
sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin
diharapkan semakin sempit.
e. Koperasi mengutamakan perbuatan-perbuatan yang luhur
dan penuh kekeluargaan serta kegotongroyongan, yang
merupakan cirri khas koperasi Indonesia sebagai badan
usaha.
Karakteristik Koperasi Indonesia

Gotong royong dalam pengertian kerja sama pada


koperasi mempunyai pengertian yang luas, yaitu
sebagai berikut:
a. Gotong royong dalam lingkungan organisasi,
b. Bersifat terus menerus dan dinamis,
c. Dalam bidang atau hubungan ekonomi,
d. Dilaksanakan dengan terencana dan
berkesinambungan.
Karakteristik Koperasi Indonesia

D. Tujuan Koperasi

Dalam Bab II UU No. 25 tahun 1992 tentang


perkoperasian pasal 2 dikatakan bahwa
“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.
Karakteristik Koperasi Indonesia

E. Fungsi & Peran Koperasi

1. Alat untuk membangun dan mengembangkan potensi dan


kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
2. Alat untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat;
3. Alat untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
4. Alat untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Karakteristik Koperasi Indonesia

F. Prinsip-prinsip Koperasi

1. Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi


sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan
secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal;
e. kemandirian.
Karakteristik Koperasi Indonesia

2. Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi


melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai
berikut:
a. Pendidikan perkoperasian;
b. Kerja sama antar koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

A. SYARAT PEMBENTUKAN

Peraturan menteri koperasi dan UKM No. 10


tahun 2015 tentang Kelembagaan Koperasi
menyebutkan persyaratan pembentukan koperasi:
Pasal 3
Pembentukan Koperasi Indonesia

1) Sekelompok orang yang akan membentuk


koperasi wajib memahami:
a. Pengertian, nilai dan prinsip koperasi;
b. Azas kekeluargaan;
c. Prinsip badan hukum; dan
d. Prinsip modal sendiri atau ekuitas.
Pembentukan Koperasi Indonesia

2) Pembentukan koperasi harus memenuhi syarat sebagai


berikut:
a. Koperasi Primer dibentuk dan didirikan oleh paling
sedikit 20 (dua puluh) orang yang mempunyai
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama;
b. Koperasi Sekunder dibentuk dan didirikan oleh
paling sedikit 3 (tiga) badan hukum koperasi;
c. Pendiri Koperasi Primer sebagaimana dimaksud pada
huruf a adalah warga negara Indonesia, mampu
melakukan perbuatan hukum dan memiliki kegiatan
ekonomi yang sama;
d. Pendiri Koperasi Sekunder adalah pengurus koperasi
yang diberi kuasa dari masing-masing koperasi
untuk menghadiri rapat pembentukan Koperasi
Sekunder;
Pembentukan Koperasi Indonesia

e. Nama koperasi terdiri dari paling sedikit 3


(tiga) kata;
f. Melaksanakan kegiatan usaha yang langsung
memberi manfaat secara ekonomis kepada anggota;
g. Mengelompokkan usaha koperasi menjadi usaha
utama, usaha pendukung dan usaha tambahan yang
dicantumkan dalam anggaran dasar;
h. Para pendiri menyetorkan modal sendiri yang
terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagai modal awal untuk melaksanakan kegiatan
usaha yang jumlahnya sesuai kebutuhan yang
diputuskan oleh rapat pendirian koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

e. Nama koperasi terdiri dari paling sedikit 3


(tiga) kata;
f. Melaksanakan kegiatan usaha yang langsung
memberi manfaat secara ekonomis kepada anggota;
g. Mengelompokkan usaha koperasi menjadi usaha
utama, usaha pendukung dan usaha tambahan yang
dicantumkan dalam anggaran dasar;
h. Para pendiri menyetorkan modal sendiri yang
terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagai modal awal untuk melaksanakan kegiatan
usaha yang jumlahnya sesuai kebutuhan yang
diputuskan oleh rapat pendirian koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

B. RAPAT PEMBENTUKAN

Peraturan menteri koperasi dan UKM No. 10


tahun 2015 tentang Kelembagaan Koperasi
menyebutkan persyaratan pembentukan koperasi:
Pasal 4
Pembentukan Koperasi Indonesia

1) Para pendiri wajib mengadakan rapat


persiapan pembentukan koperasi yang membahas
semua hal yang berkaitan dengan :
a. Rencana pembentukan koperasi
b. Nama koperasi;
c. Rancangan anggaran dasar koperasi;
d. Usaha koperasi;
e. Besarnya simpanan pokok dan simpanan
wajib sebagi modal awal;
f. Pemilihan pengurus; dan
g. Pemilihan pengawas.
Pembentukan Koperasi Indonesia

2) Dalam rapat persiapan pembentukan koperasi


dilakukan penyuluhan koperasi terlebih dahulu
oleh penyuluh perkoperasian baik dari instansi
pemerintah maupun dari non pemerintah.
3) Dalam rapat pembentukan koperasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan (2) dapat dihadiri
oleh Notaris yang terdaftar di Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
4) Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
mencatat pokok–pokok hasil pembahasan yang
disepakati dalam rapat pendirian untuk
dirumuskan dalam akta pendirian.
Pembentukan Koperasi Indonesia

Pasal 5
1) Rapat pembentukan koperasi primer dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang pendiri,
sedangkan rapat pembentukan koperasi sekunder
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) badan
hukum koperasi yang diwakili pengurus yang telah
diberi kuasa berdasarkan keputusan rapat anggota
koperasi.
2) Rapat pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipimpin oleh seorang atau beberapa
orang yang ditunjuk oleh para pendiri.
3) Rapat pembentukan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) menetapkan anggaran dasar koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

Pasal 5
4) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
memuat sekurang-kurangnya:
a. daftar nama pendiri;
b. nama dan tempat kedudukan;
c. jenis koperasi;
d. maksud dan tujuan;
e. jangka waktu berdirinya;
f. keanggotaan;
g. jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan
wajib sebagai modal awal;
h. permodalan;
i. rapat anggota
Pembentukan Koperasi Indonesia

Pasal 5
j. pengurus;
k. pengawas;
l. pengelolaan dan pengendalian;
m. bidang usaha;
n. pembagian sisa hasil usaha;
o. ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian,
dan hapusnya status badan hukum;dan
p. sanksi.
5) Hasil pelaksanaan Rapat Anggota pembentukan
koperasi dibuat dalam :
a. berita acara rapat pendirian koperasi; atau
b. notulen rapat pendirian Koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

C. WILAYAH KEANGGOTAAN KHUSUS KSP

Peraturan menteri koperasi dan UKM No.


15 tahun 2015 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi bagian keempat
menyebutkan tentang wilayah keanggotaa
koperasi:
Pasal 5
Pembentukan Koperasi Indonesia

Wilayah keanggotaan KSP Primer dan Sekunder


terdiri dari:
a. wilayah keanggotaan dalam 1 (satu) daerah
kabupaten/kota;
b. wilayah keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah
provinsi; atau
c. wilayah keanggotaan lintas daerah provinsi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

Peraturan menteri koperasi dan UKM No.


15 tahun 2015 tentang Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi bagian kelima
tentang legalitas usaha:
Pasal 6
Pembentukan Koperasi Indonesia

1) Legalitas usaha berbentuk ijin usaha simpan pinjam.


2) Ijin usaha simpan pinjam diberikan pada KSP dan USP
Koperasi setelah akta pendirian disahkan.
3) KSP hanya melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam.
4) Penerbitan ijin usaha simpan pinjam sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:
a. Bupati/Walikota menerbitkan ijin usaha KSP/USP
Koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1
(satu) daerah Kabupaten/Kota;
b. Gubernur menerbitkan ijin usaha KSP/USP Koperasi
yang wilayah keanggotaannya lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi;
c. Menteri menerbitkan ijin usaha KSP/USP Koperasi
yang wilayah keanggotaannya lintas daerah
Provinsi.
Pembentukan Koperasi Indonesia

Pasal 7
Persyaratan ijin usaha simpan pinjam:
a. Surat permohonan pengajuan ijin usaha simpan
pinjam;
b. Foto copy pengesahan akta pendirian/perubahan
anggaran dasar koperasi beserta surat
keputusannya;
c. Foto copy surat bukti setoran modal dalam bentuk
deposito di bank pemerintah atas nama koperasi
dan atau salah satu pengurus;
d. Daftar riwayat hidup pengurus dan pengawas serta
foto copy KTP pengurus, dan pengawas;
e. Foto copy nomor rekening atas nama koperasi; dan
f. Rencana kerja selama 2 (dua) tahun.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

A. Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam


Sistem Pasar

Kekuatan yang dimiliki koperasi yakni dengan


memanfaatkan keunggulan koperasi dalam
economies of scale, bargaining position,
kemampuan dalam menghadapai uncertainty
pemanfaatan inter-linkage market dan
transaction cost
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

 Kelemahan koperasi yakni dari prinsip koperasi :


a) Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan
sukarela, akan melemahkan struktur permodalan
dalam jangka panjang
b) Prinsip control secara demokratis menyebabkan
anggota yang memiliki modal besar akan keluar
pada perusahaan lain dimana pemilik modal
terbesar akan memiliki kontrol terbesar pula
c) Prinsip pembagian jasa SHU berdasarkan jasa
anggota, akan mengurangi pemilik modal memasuki
koperasi
d) Prinsip bunga yang terbatas atas modal, akan
mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada
koperasi
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

B. Koperasi Dalam Rantai Tataniaga


Pada dasarnya ada tiga pelaku dalam sistem
pasar yaitu : produsen, konsumen dan perantara
(pedagang)

Pedagang

Produsen Konsumen
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Produsen adalah orang atau badan yang


menghasilkan prodak tertentu. Produk tersebut
bisa berupa produk akhir yang langsung di
konsumsi, bisa pula produk antara yang
digunakan untuk proses produksi berikutnya.
Jadi rumah tangga konsumen yang menghasilkan
input bisa dipandang sebagaiprodusen, demikian
pula rumah tangga konsumen yang menghasilkan
barang-barang untuk dikonsumsi dikatakan
sebagai produsen.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Konsumen adalah orang atau badan yang


menggunakan suatu produk. Rumah tangga
perusahaan dapat dikatakan sebagai konsumen
dalam hal penggunaan input.

Sedangkan pedagang adalah orang atau badan


yang membeli produk tetapi bukan untuk
dikonsumsi melainkan untuk dijual kembali.
Pedagang merupakan mediator penghubung antara
produsen dan konsumen.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Bila koperasi dimasukkan dalam analisis di


atas, maka seorang produsen mempunyai 3
alternatif yang mungkin dipilih yaitu:

1. Menjual langsung ke konsumen


2. Menjual ke pedagang
3. Menjual ke koperasi
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Bagi seorang konsumen yang akan membeli


barang-barang keperluannya sebenarnya juga
mempunyai 3 alternatif, yaitu:

1. Membeli dari produsen secara langsung


2. Mengontrak dari pedagang
3. Membeli dari koperasi
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Tetapi bila seorang produsen membutuhkan


beberapa input untuk keperluan produksinya,
alternatif yang harus dipilih akan menjadi 4,
yaitu agar ia dapat:

1. Menyediakan input olehnya sendiri


2. Membeli input dari produsen input
3. Mengontrak dengan pedagang input
4. Berdagang dengan sebuah koperasi
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Konsumen dapat bekerja sama dalam mendirikan


koperasi konsumen dan dengan itu langsung
bersaing dengan pengecer lainnya. Para
pengecer dapat mendirikan koperasi yang
kegiatannya berupa membeli dari pedagang besar
atau bahkan kontrak langsung dengan produsen.
Maka dengan cara itu sangat mungkin bahwa
koperasi disetiap tingkat rantai tata niaga
akan bersaing satu dengan yang lain.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

1. Koperasi konsumen bersaing satu dengan lain


(kompetisi horizontal)
2. Koperasi konsumen dapat juga konflik dengan
tingkat yang lebih rendah baik wholsaler
maupun produsen (kompetisi
vertikal/kompetisi saluran)
3. Pada tingkat wholsaler (pedagang besar),
koperasi dengan keanggotaan dan interest
yang berbeda bisa bersaing dengan koperasi
yang dimiliki oleh para pengecer atau
tingkat yang sama dari rantai tata niaga.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

C. Sasaran Integerasi Vertikal Melalaui Koperasi

Menurut R.A Supriyono (1985) integrasi


vertical merupakan salah satu strategi
alternatif dalam mana perusahaan memperluas
lingkup kegiatannya dengan melaksanakan
integrasi ke belakang (hulu) atau ke depan
(hilir).
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Sedangkan menurut Porter (1996), integrasi


vertical merupakan kombinasi dari proses-
proses produksi, distribusi dan atau proses
ekonomi lainnya yang secara teknologi berbeda
dalam batas-batas satu perusahaan tunggal.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar

Koperasi dapat mengadakan integrasi vertikal


ke hulu atau ke hilir dengan membentuk
koperasi primer & sekunder atau tersier di
sapanjang jalur tata niaga suatu produk.
Strategi ini dapat diterapkan di Indonesia.
Menurut Ima Suwandi (1985), integrasi vertikal
yang ada di Indonesia hanya dikenal tiga
bentuk:
a. Bentuk federasi (federated)
b. Bentuk pemusatan (centralized)
c. Bentuk campuran
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

A. Ciri-ciri Umum Koperasi dan Badan Usaha Koperasi

Ciri Koperasi merupakan badan usaha yang


beranggotakan orang seorang. Koperasi
Indonesia harus dapat malakukan kegiatan
usaha sebagaiman badan uasaha lain, dengan
mendayagunakan seluruh kemampuan anggotanya.
Koperasi Indonesia merupakan kumpulan
orang-orang dan bukan kumpulan modal. Dengan
demikian pengaruh dan pengguna modal tidak
tidak boleh mengurangi makna pengertian dan
asas koperasi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

 Ciri-ciri Badan Usaha Koperasi

1. Bekerja sama dengan sukarela untuk


meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
2. Memperhatikan hak dan kewajiban tiap
anggota yang bergabung didalamnya.
3. Mengutamakan gotong royong agar bisa
mencapai tujuan.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

 Prinsip Dasar Koperasi

1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi


mengandung makna bahwa menjadi anggota
tidak boleh dipaksa oleh siapapun. Selain
itu berarti pula bahwa seorang anggota
dapat mengundurkan diri dari koperasi
sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
anggaran dasar koperasi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

 Prinsip Dasar Koperasi

2. Pengelolaan Dilakukan Secara Demokratis

Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa


pengelolaan koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota.
Anggota koperasi adalah pemegang dan
pelaksana kekuasaan tertinggi dalam
koperasi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

 Prinsip Dasar Koperasi

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Pembagian SHU adalah koperasi dilakukan


secara adil sebanding dengan besar nya
jasa usaha masing-masing anggota. Besarnya
modal yang dimiliki anggota tidak mutlak
dijadikan dasar dalam pembagian SHU.
Kententuan ini merupakan perwujudan nilai
kekeluargaan dan keadilan.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

 Prinsip Dasar Koperasi


4. Pemberian Balas Jasa Terbatas terhadap
Modalal

Modal dalam koperasi pada dasarnya


dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan
bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena
itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan
kepada anggota jasa terbatas dan tidak
didasarkan semata-mata atas besarnya modal
yang diberikan. Terbatas disini maksudnya
adalah wajar dalam arti tidak melebihi susku
bunga yang berlaku dipasar.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

 Prinsip Dasar Koperasi


5. Kemandirian

Kemandirian mengandung pengertian dapat


berdiri sendiri tanpa bergantung pada
pihak lain. Semua keputusan dan kegiatan
koperasi dilandasi oleh kepercayaan, pada
pertimbangan, kemampuan, dan usaha
sendiri. Kemandirian berarti pula
kebebasan yang bertanggung jawab
keperbuatan sendiri dan kehendak untuk
mengelola diri sendiri.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

B. Unsur-unsur Organisasi Koperasi

a. Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan koperasi termasuk salah satu
unsur yang menentukan dalam organisasi koperasi.
Tanpa anggota, jelas tidak mungkin koperasi
berdiri, apalagi melaksanakan usahanya.
Berkaitan dengan keanggotaan koperasi
ditegaskan dalam pasal 17 undang – undang nomor
25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang
menyebutkan 1) Anggota koperasi adalah pemilik
dan sekaligus pengguna jasa koperasi; 2)
Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar
anggota.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

b. Rapat Anggota Koperasi


Rapat anggota dalam koperasi merupakan suatu
lembaga atau institusi, bukan sekedar forum
rapat. Rapat anggota adalah salah satu perangkat
organisasi koperasi. Dan karenanya merupakan
suatu lembaga struktur organisasi koperasi.
Kedudukan rapat anggota secara hukum ditegaskan
dalam pasal 22 Undang – undang nomor 25 tahun
1992 tentang perkoperasian, yang menyebutkan 1)
rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi; 2) rapat anggota
dihadiri oleh anggota yang pelaksanaanya diatur
dalam anggaran dasar.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

b. Rapat Anggota Koperasi


Pasal 23 undang – undang nomor 25 tahun 1992
tentang perkoprasian yang menyebutkan bahwa rapat
anggota menetapkan; 1) anggaran dasar 2)
kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan
usaha koperasi 3) pemilihan, pengangkatan,
pemberhentian pengurus dan pengawas 4) rencana
kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi serta pengesahan laporan keuangan 5)
pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya 6) pembagian sisa hasil
usaha 7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan
pembubaran koperasi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

c. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah satu perangkat
organisasi koperasi yang merupakan suatu
lembaga/badan struktural organisasi koperasi.
Dalam pasal 29 ayat 2 undang – undang nomor
25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang
kuasa rapat anggota, serta dalam pasal 30
diantaranya juga disebutkan bahwa 1) pengurus
bertugas mengelola koperasi dan usahanya 2 )
pengurus berwenang mewakili koperasi didalam
dan diluar pengadilan.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

d. Pengawas Koperasi
Fungsi utama pengawas adalah mengamankan
keputusan rapat anggota, ketentuan anggaran
dasar/anggaran rumah tangga koperasi,
keputusan pengurus dan peraturan lainnya yang
berlaku dalam koperasi yang bersangkutan.
Kedudukan pengawas sebagai lembaga kontrol
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
khusus menunjukan identitas tersendiri.
Karena itu, istilah dan pngertian pengawas
dalam organisasi koperasi adalah baku dan
normative, yang dapat disejajarkan dengan
dewan komisaris pada perseroan terbatas.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

e. Pengelola/Manajer

Pengelola/Manajer adalah seorang tenaga


profesional yang memiliki kemampuan sebagai
pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pengurus setelah
dikonsultasikan dengan Pengawas.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

Pasal 32 ayat 1 UU No 25 Tahun 1992


disebutkan : “Pengurus Koperasi dapat
mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan
kuasa untuk mengelola usaha”. Pengelola ini
disebut dengan ‘Manajer’. Rencana pengangkatan
harus diajukan dan mendapat persetujuan Rapat
Anggota dan pengangkatan harus disertai Dasar
Hukum.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

1. Pengelola ( Manajer ) koperasi adalah mereka yang


diangkat dan diperhentikan oleh pengurus untuk
mengembangkan koperasi secara efisien dan profesional.
2. Kedudukan pengelola adalah sebagai karyawan / pegawai
yang diberi kuasa dan weweang oleh pengurus.
3. Tugas dan tanggung jawan pengelola:
a. Membantu memberikan usulan kepada pengurus
dalam menyusun perencanaan.
b. Merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus secara efektif dan efisien.
c. Membantu pegurus dalam menyusun uraian
tugas bawahannya.
d. Menentukan standart kualifikasi dalam pemilihan
dan promosi pegawai.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

C. Ruang Lingkup Usaha Koperasi

UU No. 25 Tahun 1992, Pasal 43


1. Usaha Koperasi adalah usaha yang
berkaitan langsung dengan kepentingan
anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan anggota.
2. Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang bukan anggota Koperasi.
3. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan
berperan utama di segala bidang kehidupan
ekonomi rakyat.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

C. Ruang Lingkup Usaha Koperasi

UU No. 25 Tahun 1992, Pasal 44


1. Koperasi dapat menghimpun dana dan
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan
pinjam dari dan untuk:
a. anggota Koperasi yang bersangkutan;
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.
2. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat
dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-
satunya kegiatan usaha Koperasi.
3. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh
Koperasi diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

D. Permodalan Koperasi

Pengertian Modal Koperasi, setiap


perkumpulan atau organisasi dalam melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuannya memerlukan
sejumlah dana. Sebagai badan usaha, koperasi
memerlukan dana sesuai dengan lingkup dan
jenis usahanya.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

UU No. 25 Tahun 1992, BAB VII Pasal 41


1. Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman.
2. Modal sendiri dapat berasal dari:
a. simpanan pokok;
b. simpanan wajib;
c. dana cadangan;
d. hibah.
3. Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. Anggota;
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e. Sumber lain yang sah.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

Dalam rangka mendirikan badan usaha


koperasi, yang ditetapkan oleh pembuat
undang-undang sebagai syarat minimum untuk
mendirikan sebuah koperasi adalah jumlah
anggota pendiri. Sedangkan besar modal
minimum yang harus disetor sebagai modal
awal koperasi oleh para pendirinya
ditentukan sebesar minimal Rp. 15.000.000,-.
Sesuai ketentuan undang-undang.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

E. Sisa Hasil Usaha (SHU)


Pengertian SHU terbagi menjadi 5 bagian
penjelasan tentang SHU yaitu:
1. SHU koperasi adalah pendapatan yang di
peroleh dalam waktu satu tahun buku yang di
kurang dengan biaya, penyusutan dan
kewajuban, termasuk pajak dalam tahun buku
yang berhubungan.
2. SHU setelah di kurangi pajak, dengan dana
cadangan lalu di bagikan kepada anggota
sesuai dengan jasa masing-masing anggota, dan
di gunakan untuk pendidikan aktivis dan
anggota koperasi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

Pengertian SHU terbagi menjadi 5 bagian


penjelasan tentang SHU yaitu:
3. Semakin besar transaksi, maka semakin
besar SHU yang di terima.
4. Besarnya pemupukan modal dana cadangan
ditetapkan dalam Rapat Anggota.
5. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap
anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota
terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

F. Bentuk Dan Jenis Koperasi


1. Menurut Sifat Usahanya
Berdasarkan sifat usahanya, koperasi
dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:
a. Koperasi Konsumsi : Koperasi konsumsi adalah
koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan
barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para
anggotanya. Keanggotaan koperasi konsumsi
berasal dari lingkungan yang memiliki kesamaan
kepentingan, misalnya kelompok PKK, karang
taruna, dan sebagainya yang membeli barang-
barang untuk kebutuhan hidup sehari-
hari, seperti sabun, sembako, dan sebagainya.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

b. Koperasi Produksi : Koperasi produksi


adalah koperasi yang kegiatan utamanya
melakukan pemrosesan bahan baku atau
mengolah bahan baku menjadi barang
jadi atau barang setengah jadi. Tujuan
dari koperasi produksi antara lain
untuk meningkatkan hasil produksi dan
meningkatkan taraf hidup
anggotanya. Contoh: koperasi produksi
kerajinan genteng, koperasi batik, dan
lainnya.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

c. Koperasi Simpan Pinjam (KSP): Koperasi simpan


pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi yang
bergerak dalam bidang usaha pembentukan modal
melalui tabungan para anggota secara terus menerus
untuk kemudian dipinjamkan kepada para
anggotanya secara mudah, murah, dan cepat untuk
tujuan produktif dan kesejahteraan. Berikut ini
adalah tujuan koperasi kredit.
1) Mendidik anggotanya agar hemat dan gemar
menabung.
2) Membebaskan anggotanya dari jeratan rentenir.
3) Membantu memperbaiki keadaan ekonomi anggota
dengan memberi pinjaman dengan bunga rendah dan
mudah.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

d. Koperasi Jasa: Koperasi jasa


adalah koperasi yang bergerak di
bidang penyediaan jasa tertentu
bagi para anggota maupun
masyarakat umum, seperti koperasi
angkutan, koperasi jasa audit,
koperasi perumahan, koperasi
asuransi, dan lainnya.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

e. Koperasi Serba Usaha: Koperasi


serba usaha adalah koperasi
yang menyediakan berbagai macam
kebutuhan ekonomi, baik
dibidang produksi, konsumsi,
perkreditan maupun jasa.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

2. Menurut Tingkatannya
Koperasi dibedakan berdasarkan
tingkatannya, artinya
pengelompokan koperasi berdasarkan luas
sempitnya wilayah yang dijangkau oleh
suatu badan usaha koperasi dalam melayani
kepentingan anggotanya atau
masyarakat. Berdasarkan tingkatan
organisasi koperasi, maka koperasi
dapat dibedakan menjadi empat tingkatan
berikut ini.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

a. Koperasi Primer: Koperasi primer adalah


koperasi yang beranggotakan orang-orang
dan biasanya didirikan pada lingkup
kesatuan wilayah terkecil. Untuk
mendirikan koperasi ini minimal
beranggotakan 20 orang yang telah
memenuhi syarat-syarat keanggotaan yang
ditentukan dalam undang-undang.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

b.Pusat Koperasi: Pusat koperasi


adalah koperasi yang beranggotakan
minimal 3 buah koperasi primer yang
berbadan hukum. Daerah kerja
koperasi pusat adalah daerah tingkat
II (tingkat kabupaten). Contohnya,
Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud),
Pusat Koperasi Kepolisian
(Puskoppol), Pusat Koperasi
Angkatan Darat (Puskopad).
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

c. Gabungan Koperasi: Gabungan koperasi adalah


koperasi yang anggotanya paling sedikit 3 (tiga)
buah pusat koperasi yang berbadan hukum.
Gabungan koperasi ini daerah kerjanya adalah
daerah tingkat I (tingkat propinsi). Contohnya,
Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI),
Gabungan Koperasi Kepolisian (Gabkoppol).
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

d. Induk Koperasi: Induk koperasi adalah


koperasi yang beranggotakan paling sedikit
3 buah gabungan koperasi yang berbadan hukum.
Induk koperasi ini daerah kerjanya adalah
Ibukota Negara RI (tingkat nasional). Fungsi
koperasi induk adalah sebagai penyambung
lidah koperasi-koperasi yang menjadi
anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-
lembaga nasional yang terkait dengan tingkat
nasional dan internasional. Contohnya, Induk
Koperasi Pegawai (IKP), Induk Koperasi
Karyawan (Inkopkar).
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

3. Menurut Lapangan Usahanya


Menurut lapangan usahanya, koperasi
dibedakan menjadi berikut ini.
a. Koperasi Ekstraktif: Koperasi ekstraktif
adalah koperasi yang melakukan
usaha dengan menggali atau memanfaatkan
sumber-sumber alam secara langsung tanpa
atau dengan sedikit mengubah bentuk dan
sifat-sifat sumber alam tersebut.
Contohnya, koperasi yang melakukan usaha
pendulangan emas, usaha pengumpul batu
kali.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

b. Koperasi Pertanian: Koperasi pertanian


adalah koperasi yang melakukan
usaha berkaitan dengan komoditi
pertanian tertentu. Koperasi
pertanian ini biasanya beranggotakan
para petani maupun buruh tani
dan lainnya yang mempunyai sangkut paut
dengan usaha pertanian. Contohnya,
koperasi karet, koperasi tembakau,
koperasi cengkih.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

c. Koperasi Peternakan: Koperasi


peternakan adalah koperasi yang
berhubungan dengan peternakan tertentu.
Koperasi peternakan
biasanya beranggotakan para pemilik
ternak dan para pekerja yang berkaitan
secara langsung dengan usaha
peternakan. Contohnya, koperasi susu
(dari sapi perah), koperasi unggas.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

d. Koperasi Industri dan


Kerajinan: Koperasi industri dan
kerajinan adalah koperasi yang
melakukan usaha di bidang industri atau
kerajinan tertentu yang
kegiatannya berkaitan dengan usaha
pengadaan bahan baku menjadi barang
jadi maupun barang setengah jadi, dan
usaha pemasaran hasil produksi.
Contohnya, koperasi batik, koperasi
kulit.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

4. Berdasarkan Keanggotaannya

a. Koperasi Unit Desa (KUD): adalah


koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan. Koperasi ini melakukan
kegiatan usaha ekonomi pedesaan,
terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan
yang dilakukan KUD antara lain
menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian,
dan memberi penyuluhan teknis
pertanian.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia


(KPRI): Koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi
ini bernama Koperasi Pegawai Negeri
(KPN). KPRI bertujuan terutama
meningkatkan kesejateraan para pegawai
negeri (anggota). KPRI dapat didirikan
di lingkup departemen atau instansi.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi

c. Koperasi Sekolah: Koperasi Sekolah


memiliki anggota dari warga sekolah,
yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha
menyediakan kebutuhan warga sekolah,
seperti buku pelajaran, alat tulis,
makanan, dan lain-lain. Keberadaan
koperasi sekolah bukan semata-mata
sebagai kegiatan ekonomi, melainkan
sebagai media pendidikan bagi siswa
antara lain berorganisasi, kepemimpinan,
tanggung jawab, dan kejujuran.
KEWIRAKOPERASIAN
KEWIRAKOPERASIAN

Akan Membicarakn Hal dibawah ini;

a. Fungsi Kewirakoperasian
b. Tipe Kewirakoperasian
c. Tugas Wirakoperasi
d. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian
e. Sifat-sifat Menjadi Wirausaha
f. Keuntungan & Kelemahan Menjadi Wirausaha
KEWIRAKOPERASIAN

Tentang kewirakoperasian
Wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu
berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga
khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna,efektif dan
efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi
luhur.sedangkan Wirausaha adalah yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa
yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan bakubaru.dan istilah Kewirakoperasian
dipakai sebagai istilah baku kewirausahaan.
KEWIRAKOPERASIAN

Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam


usaha komperatif dengan mengambil prakasa inovatif serta
keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan nyata,serta peningkatan kesejahteraan bersama.
KEWIRAKOPERASIAN

Dari definisi tersebut terkandung beberapa unsur yang patut


diperhatikan;

1. Kewirausahan koperasi merupakan sikap mental


positif dalam berusaha secara komperatif. ini
berarti kewirakopersian harus mempunyai
keinginan untuk memajukan organisasi
koperasi.
2. Tugas utama kewirakoperasian adalah
mengambil prakasa inovatif artinya berusaha
mencari ,menemukan dan memanfaatkan
peluang yang ada demi kepentingan bersama.
KEWIRAKOPERASIAN

3. Wirakoperasi harus mempunyai keberanian


mengambil resiko karena dunia penuh dengan
kepastian. Oleh karena itu dalam menghadapi
situasi semacam itu diperlukan seorang wirausaha
yang mempunyai kemampuan mengambil resiko.
4. Kegiatan wirakoperasi harus berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi yaitu anggota sebagai
pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
5. Tujuan utama setiap wirakoperasi adalah
memenuhi kebutuhan nyata anggota koperasi dan
meningkatkan kesejahteran bersama.
KEWIRAKOPERASIAN

A. Fungsi Kewirakoperasian

Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis


kewirakoperasian dibedakan menjadi 3 hal yaitu
kewirakoperasian rutin,arbitrage dan inovatif.

1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan
rutin organisasi usaha koperasi seperti
produksi,pemasaran,personalia,keuangan,admin
istrasi,dll.
KEWIRAKOPERASIAN

2. Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai
keputusan yang diambil dari dua kondisi
yang berbeda.Tugas utama wirakoperasi dalam
hal ini mencari peluang yang menguntungkan
dari dua kondisi yang berbeda.
3. Kewirakoperasian Inovatif
Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi
yang selalu tidak puas dengan kondisi
yang ada.Ia selalu berusaha
mencari,menemukan dan memanfaatkan
peluang yang diperoleh.
KEWIRAKOPERASIAN

B. Tipe Kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:

1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia
mampu menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk
pertumbuhan koperasi.
2. Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung
jawab kegiatan operational dan tentumya mengharapkan perubahan
yang memberikan keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh
manager adalah keterbatasan kebebasan untuk bertindak.
KEWIRAKOPERASIAN

3. Kewirakoperasia Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak
langsung berhubungan dengan pengembangan
gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang
diarahkan untuk memacu perkembangan
koperasi.
4. Kewirkoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang
berkompeten terhadap pengembangan koperasi
kendatipun ia tidak mempunyai hubungan
langsung dengan organisasi koperasi.
KEWIRAKOPERASIAN

C. Tugas Wirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing
koperasi dibanding dengan organisasi usaha
pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh melalui :
1. Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat di
pasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi,maka
keoperasi tersebut mempunyai kedudukkan yang kuat di
pasar.
2. Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi.
Yaitu menekan biaya transaksi.biaya transaksi adalah
biaya di luar produksi yang timbul karena adanya
transaksi-transaksi,seperti biaya kontrak.
KEWIRAKOPERASIAN

3. Pemanfaatan interlinkage market.


Interlinked market adalah hubungan transaksi
antara pelaku-pelaku ekonomi di pasar.
4. Pemanfaatan trust capital.
Trust capital diartikan sebagai pengumpulan
modal.
5. Pengedalian ketidakpastian.
Upaya pengendalian ketidakpastian sangat
dimungkinkan mengingat adanya pasar internal
pada koperasi.
KEWIRAKOPERASIAN

C. Tugas Wirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding
dengan organisasi usaha pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh
melalui :
6. Penciptan inovasi.
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang
berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi.Tugaswirakoperasi dalam hal ini
menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan
anggotanya.
KEWIRAKOPERASIAN

C. Tugas Wirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding
dengan organisasi usaha pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh
melalui :
7. Pembangunan manfaat partisipasi.
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi kontributif
dalam penyerahan keuangan dan pengambilan keputusan,maupun partisipasi
intensif dalam hal pemanfaatan pelayanan koperasi.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak dibidang ekonomi dan sosial pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu: Membantu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi,yang merupakan sasaran utama pertumbuhan ekonomi.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua jalan yaitu:

1. Melalui kegiatan inovatif (penciptan bangunan baru dan penerapannya).


2. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam
satuan waktu kerja tetap atau waktu kerja yang diperpanjang.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi.Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikan pendapatan
perkapita oleh sebab adanya peralihan kearah penggunaan teknologi yang
produktif,pembuatan penyebaran barang-barang baru,struktur organisasi yang baru dan
keterampilan baru.
Tipe inovasi ala scumpeter tentang kegitan kerja yang meliputi:

1. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
Pembangunan metode produksi baru.
Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
Pembuatan prasarana baru.
Pencarian sumber pembelian baru.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Hakikat dari fungsi wirausaha : Melihat dan menerapkan
kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang ekonomi.fungsi ini
disebut fingsi inovatif.
Fungsi inovasi dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan kerja
meliputi:
1. Mengenai keuntungan atau manfaat dari kombinasi-kombinasi
baru.
2. Evaluasi keuntungan yang terlangsung dalam kombinasi baru
itu.
3. Pembiayaan.
4. Teknologi dan perencanan pembangunan tempat-tempat
produksi.
5. Pengadaan,pendidikan dan memimpin tenaga kerja.
6. Negoisasi dengan pemerintah badan atau resmi yang berwenang.
7. Negoisasi dengan pemasok pelanggan.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,seorang wirausaha koperasi dihadapi pada
kendala sebagai berikut:

1. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang


diizinkan menurut hukum.jadi inovator tidak mempunyai hak untuk
menerapkan tindakan inovatif.
Kemungkinan inovatif yang diperoleh harus ditemukan dan
dilaksanakan penerapanya.untuk itu diperbolehkan kemampuan baik personal
maupun organisatoris.
Kalaupun kemungkinan inovatif tertentu tidak terlarang dan masih dalam rangka
kesangupan seorang atau kelompok,maka perseorangan atau kelompok perlu
memiliki motivasi untuk menerapkan inovasi itu.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:

1. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang
meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturan-
peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak
pengemban kekuasaan politik.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:

2. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya,
sangat tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat
menerapkan peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang
nyata.
KEWIRAKOPERASIAN

D. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian


Tiga faktor penentu keberhasilan inovasi seorang wirausaha:

1. Motivasi untuk berprestasi


Motivasi menyebabkan suatu peristiwa mempunyai nilai, baik nilai positif maupun
negatif.segala aspek yang ada kaitanya dengan motivasi dalam situasi yang dialami
akan mengandung kadar tuntutan.
KEWIRAKOPERASIAN

E. Sifat-sifat Menjadi Wirausaha

1. Penolong
Seorang pemimpin seharusnya bisa menolong dengan tulus dan memiliki sifat
sensitif. Ada kalanya ketika masalah tidak bisa diselesaikan oleh bawahan, Anda
sebagai pemimpin harus bisa turun tangan.
b) Penghibur
Ada juga gaya kepemimpinan yang mudah disukai semua orang karena sifatnya
yang senang menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, senang bercanda, tapi
juga serius dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara baginya untuk
memotivasi bawahan.
KEWIRAKOPERASIAN

E. Sifat-sifat Menjadi Wirausaha

c) Seniman
Pemimpin seperti ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja memunculkan ide-
ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh bawahannya. Anda bisa
mengembangkan sisi seniman Anda dengan selalu terbuka pada pendapat orang
lain, informasi terbaru, dan hindari pikiran negatif.
d) Pemikir
Para pemikir biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan mungkin
lebih senang berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin yang memiliki
kepribadian ini biasanya mampu memahami suatu masalah dan akhirnya memberi
solusi.
KEWIRAKOPERASIAN

E. Sifat-sifat Menjadi Wirausaha

e) Aktivis
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu mendorong
semangat tim dan selalu optimistis serta percaya diri. Mereka sangat aktif, tapi
kadang bisa menjadi impulsif dalam bertindak. Jika Anda merasa memiliki
kepribadian ini cobalah lebih banyak memperhatikan detail saat bekerja.
KEWIRAKOPERASIAN

F. Keuntungan & Kelemahan Menjadi


Wirausaha

Keuntungan
a) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
b) Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh.
c) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal.
d) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
e) Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
KEWIRAKOPERASIAN

F. Keuntungan & Kelemahan Menjadi


Wirausaha

Kelemahan
a) Memperoleh pendapat yang tidak pasti dan memiliki berbagai resiko.
b) Bekerja keras dan waktu kerjanya panjang.
c) Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil,sebab dia
harus berhemat.
d) Tanggung jawabnya sangat besar,banyak keputusan yang harus dia buat
walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
MANAJEMEN UMKM
MANAJEMEN UMKM

A. Mengapa Membangun (Kewirausahaan) UMKM


Itu Penting ???

“Pengalaman adalah guru yang sulit


sebab ia memberikan ujian dulu
kemudian baru pelajarannya”

Vermon Sanders Law


MANAJEMEN UMKM
MANAJEMEN UMKM

PERANAN KEWIRAUSAHAAN

Pada 2015, Indonesia menempati posisi ketiga


dengan tingkat pengangguran tertinggi di antara
anggota ASEAN. Tercatat tingkat pengangguran
di Indonesia mencapai 6,2 persen, di bawah
Filipina dan Brunei Darussalam yang masing-
masing 6,5 dan 6,9 persen. Sementara negara
dengan penyerapan angkatan kerja terbesar
adalah Kamboja dan Thailand sehingga tingkat
pengangguran kedua negara tersebut rendah.
MANAJEMEN UMKM

Menurut laporan World Economic Forum 2015,


Indonesia saat ini sedang kekurangan akut
sumber daya manusai (SDM) yang mampu
menduduki kursi manajerial. Pada 2020,
diproyeksikan Indonesia hanya mampu
menyediakan 56 persen dari kebutuhan SDM
untuk posisi manajer tingkat
menengah.#KATADATA –news and research
MANAJEMEN UMKM
MANAJEMEN UMKM

 Peranan kewirausahaan dan budaya


kewirausahaan dalam pembangunan
ekonomi dan sosial sering kali
diremehkan. Bagaimanapun, setelah
bertahun-tahun menjadi semakin jelas
bahwa kewirausahaan memang
berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi.
MANAJEMEN UMKM

 Sejarah menunjukkan bahwa


kemajuan ekonomi telah maju secara
signifikan oleh orang-orang yang
memiliki jiwa kewirausahaan dan
inovatif, mampu memanfaatkan
peluang dan berani mengambil risiko.
MANAJEMEN UMKM

 Para wirausaha sering menghasilkan


solusi yang tepat dalam suatu kegiatan
bisnis dan mereka selalu menentang
status quo yang intinya adalah selalu
menyukai perubahan.
MANAJEMEN UMKM

ALASAN BERWIRAUSAHA

Wirausahawan sebagai Pahlawan


Bebas secara keuangan
Bebas dalam mengelola Waktu
Memiliki Peluang untuk Mengendalikan Nasib
Anda Sendiri
Kesempatan Melakukan Perubahan
Peluang untuk Menggunakan Potensi
Sepenuhnya
Memiliki Peluang untuk Melakukan Apa yang
Anda Suka
MANAJEMEN UMKM

KECENDERUNGAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

WIRAUSAHAWAN WANITA
WIRAUSAHAWAN PARUH WAKTU
BISNIS di RUMAH
WIRASUTRI
MANAJEMEN UMKM
MANAJEMEN UMKM

WIRAUSAHA WANITA

Berdasarkan data Kementerian Koperasi


dan UKM Republik Indonesia pada 2010
sekitar 60% UKM dikelola oleh
perempuan Indonesia. Hal ini tanpa
disadari bahwa perempuan memiliki
peranan penting dalam meningkatkan
perekonomian negara
MANAJEMEN UMKM

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA WIRAUSAHA


WANITA DAN PRIA
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRIA WIRAUSAHA WANITA
 Prestasi-berusaha untuk • Prestasi – pencapaian
membuat sesuatu terjadi tujuan
 Kebebasan pribadi - citra • Kebebasan –
diri yang berkaitan dengan melakukan segalanya
status melalui peran sendiri
mereka dalam perusahaan
Motivasi
mereka tidak penting.
Kepuasan kerja yang
timbul dari keinginan
untuk berada dalam
kontrol
MANAJEMEN UMKM

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA WIRAUSAHA


WANITA DAN PRIA
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRIA WIRAUSAHA WANITA
 Ketidakpuasan • Frustasi di tempat
terhadap pekerjaan kerja
saat ini • Minat
 Pekerjaan sambilan • Perubahan keadaan
di kampus, pribadi
Titik Awal pekerjaan saat ini
atau muncul dari
pekerjaan saat ini
 Diberhentikan
 Ada kesempatan
mengambil alih
MANAJEMEN UMKM

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA WIRAUSAHA


WANITA DAN PRIA

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRIA WIRAUSAHA WANITA


 Tabungan dan asset • Tabungan dan asset
pribadi pribadi
Sumber  Pembiayaan bank • Hutang pribadi
Pembiayaan  Investor
 Pinjaman dari teman
dan keluarga
MANAJEMEN UMKM

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA WIRAUSAHA


WANITA DAN PRIA

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRIA WIRAUSAHA WANITA


 Berpendirian keras • Fleksibel dan toleran
dan persuasive • Orientasi tujuan
 Orientasi tujuan • Kreative dan realistis
 Inovatif dan idealistis • Kepercayaan diri
 Kepercayaan diri yang sedang
Kepribadian
yang tinggi • Antusias dan energik
 Antusias dan energik • Memiliki kemampuan
 Harus menjadi bos untuk berhubungan
dengan lingkungan
sosial dan ekonomi
MANAJEMEN UMKM

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA WIRAUSAHA


WANITA DAN PRIA

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRIA WIRAUSAHA WANITA


 Usia saat memulai • Usia saat memulai
usaha sekitar 25-35 usaha sekitar 35-45
tahun tahun
 Ayah seorang • Ayah seorang
Latar Belakang
wirausaha wirausaha
 Kuliah jurusan • Kuliah jurusan seni
bisnis atau teknik • Anak pertama
 Anak pertama
MANAJEMEN UMKM

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA WIRAUSAHA


WANITA DAN PRIA

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRIA WIRAUSAHA WANITA


 Industri atau • Ada kaitannya
konstruksi dengan usaha jasa –
Tipe Dari Usaha
pendidikan,
Awal
konsultan atau
kehumasan
MANAJEMEN UMKM

WIRAUSAHA PARUH WAKTU

Wirausaha paruh waktu mendapatkan


yang terbaik dari kedua dunianya: mereka
dapat masuk kedunia bisnis tanpa
mengorbankan keamanan pendapatan
dan fasilitas tetap dari pekerjaan
utamanya
MANAJEMEN UMKM

BISNIS di RUMAH

Bisnis di rumah(home base business)


berkembang dengan sanagat cepat, dimana
para wirausaha di Amerika menjalankan
lebih dari 27,1 juta bisnis dari rumah-
rumah mereka (oleh para ahli pemasaran
kecenderungan ini diistilahkan sebagai
Home Coming),dan peringkat mereka
tumbuh dengan sangat cepat dimana secara
rata-rata bisnis rumah tangga baru lahir
tiap 11 detik
MANAJEMEN UMKM

BISNIS di RUMAH

Meningkatnya jumlah wirausaha wanita dan


paruh waktu akan terus menumbuhkan
bisnisbisnis yang bertempat dirumah,
seiring dengan kemajuan teknologi
(computer dan peralatan komunikasi) yang
megubah rumah sederhana menjadi “pondok
elektronik”
MANAJEMEN UMKM

ATURAN

Pilih lokasi yang paling efisien untuk kantor


anda. Sekitar separuh dari wirausahawan
Aturan 1 dirumah menjalankan usahanya di kamar
yang tidak terpakai. Hindari ruang tidur atau
ruang keluarga anda

Pusatkan gagasan bisnis anda. Hindari


kecenderungan “segala hal untuk semua
Aturan 2 orang”. Sebagian bisnis rumah yang berhasil
memusatkan diri pada kelompok pembeli
atau spesialisasi tertentu
MANAJEMEN UMKM

ATURAN

Bicarakan aturan bisnis dengan keluarga


anda. Menjalankan bisnis dirumah berarti
Aturan 3 anda dapat lebih banyak berkumpul dengan
keluarga atau sebaliknya keluarga anda juga
dapat lebih banyak bersama anda

Pilih nama bisnis yang cocok. Keputusan


pemasaran anda yang pertama adalah nama
perusahaan anda, jadi pilihlah yang bagus.
Aturan 4 Menggunakan nama Anda sendiri memang
mudah, tetapi biasanya tidak membantu
dalam menjual produk atau jasa anda
MANAJEMEN UMKM

ATURAN

Beli peralatan yang benar. Kantor dirumah


yang berkelengkapan baik harus memiliki
Aturan 5 telepon terpisah, computer, printer, mesin
fax, fotocopy, scanner, tetapi ingat anda
tidak perlu membeli semuanya sekaligus

Berpakaian yang Layak. Menjadi pekerja


“kerah terbuka” memang menyenangkan.
Tetapi bila diperlukan berpakaianlah yang
Aturan 6 layak seperti ketika bertemu dengan
pelanggan. Hindari kecenderungan duduk-
duduk menggunakan baju tidur sepanjang
hari
MANAJEMEN UMKM

ATURAN

Belajar menjadi pengalih perhatian. Cara


terbaik untuk menghadapi perhatian sewaktu
Aturan 7 bekerja dirumah adalah dengan memilih
bisnis yang benar-benar anda sukai.

Sadarilah bahwa telepon dapat menjadi


teman terbaik…. Atau musuh terburuk anda.
Aturan 8 Sebagai wirausaha di rumah, Anda akan
menggunakan banyak waktu menggunakan
telepon, pastikan penggunaannya produktif.
MANAJEMEN UMKM
ATURAN
Tegaslah dengan teman dan tetangga.
Kadang kala teman dan tetangga memiliki
pandangan salah, bahwa karena anda berada
Aturan 9 dirumah, anda sedang tidak bekerja. Bila
seseorang dating mengobrol sewaktu anda
bekerja, berilah penjelasan dengan baik
bahwa anda sedang bekerja.

Bersiaplah bila bisnis Anda mengharuskan


kedatangan klien kerumah
Aturan anda.Berpakaianlah yang pantas jangan
10 menggunakan pakaian untuk dirumah,
Pastikan kantor anda menampilkan citra
professional
MANAJEMEN UMKM

ATURAN

Gunakan kotak pos. Apabila perampokan dan


pencurian meningkat, disarankan
Aturan
menggunakan alamat kotak pos bukannya
11 alamat rumah. Hal ini dapat menghindarkan
tindakan criminal

Jaringan,jaringan, jaringan. Keterisolasian


Aturan dapat menjadi masalah bagi kewirausahaan
12 di rumah dan jalan terbaik untuk mengatasi
hal ini adalah dengan membentuk jaringan.
MANAJEMEN UMKM

ATURAN

Bangga terhadap bisnis di rumah anda.


Hanya beberapa dasawarsa yang lalu, kerja di
Aturan
rumah memberi kesan kurang baik. Saat ini
13 wirausaha dan bisnis dirumah sangat
dihargai. Banggalah dengan Bisnis anda
MANAJEMEN UMKM

WIRASUTRI

 Wirasutri (copreneurs) adalah pasangan


suami istri wirausaha yang bekerja
bersama sebagai rekan kerja dalam bisnis
mereka.
 Tidak seperti “Mom dan Pop” yang bekerja
secara tradisional (suami sebagai atasan
dan istri sebagai bawahan), wirasutri
menciptakan pembagian kerja
berdasarkan keahlian dan bukan
berdasarkan gender.
MANAJEMEN UMKM

WIRASUTRI

 Membuat penilaian apakah kepribadian


mereka akan menjadi sebuah sinergi yang
baik atau malah menjadi sebuah konflik
dalam lingkup bisnis
 Saling menghotmati bakat masing-masing
 Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan
hidup yang menjadi sebuah “visi bersama”
dimana posisi mereka adalah sejajar
bukan atasan atau bawahan
MANAJEMEN UMKM

WIRASUTRI
 Keterampilan bisnis yang saling melengkapi yang
diakui dan dihargai oleh masing-masing pihak dan
mengarah pada identitas bisnis yang unik pada
masing-masing pasangan
MANAJEMEN UMKM

WIRASUTRI YANG BERHASIL

 Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap


terbuka, berbicara dan mendengarkan masalah-
masalah baik pribadi maupun bisnis
 Pembagaian peran dan wewenang yang jelas,
idealnya berdasarkan pada keterampilan dan
kemampuan masing-masing pasangan, untuk
meminimumkan konflik dan perebutan pengaruh
MANAJEMEN UMKM

WIRASUTRI YANG BERHASIL

 Kemampuan untuk saling mendorong semangat


masing-masing dan “mengangkat” pasangan yang
kurang bersemangat
 Ada batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan
pribadi agar yang satu tidak mengganggu yang lain
 Adanya rasa humor dalam mengelola bisnis ini
bersama
MANAJEMEN UMKM

B. Pengertian UMKM

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik


orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan. Memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan dan memiliki hasil
penjualan tahunan paling banyak Rp. 300
juta.
MANAJEMEN UMKM

B. Pengertian UMKM
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
50 juta sampai dengan paling banyak Rp. 500 juta
tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta
sampai dengan paling banyak Rp. 2,5 miliar.
MANAJEMEN UMKM

B. Pengertian UMKM
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500
juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak
termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 miliar sampai
dengan paling banyak Rp. 50 miliar.
MANAJEMEN UMKM

C. Kendala Pengembangan Usaha Kecil

1. Modal
Sebagian UMKM masih sulit
mendapatkan modal dari perbankan
karena likuiditas usaha yang notabene
masih sangat kecil. Namun kini sudah
mulai dapat teratasi dengan adanya
program KUR dan support dari pnpm
Mandiri.
MANAJEMEN UMKM

2. Sumber Daya
Pemilik UKM yang masih tradisional
sehingga produk yang dihasilkan
kurang inovatif. Namun hal ini juga
sudah mulai teratasi dengan adanya
support dari pemerintah
dengan pelatihan-pelatihan
UMKM serta bantuan mesin-mesin
produksi.
MANAJEMEN UMKM

3. Pemasaran
Pemasaran produk UMKM rata-rata
masih dipasarkan hanya daerah
sekitar, padahal kualitas produk
sudah mampu untuk menjangkau ke
negara lain untuk export.
MANAJEMEN UMKM

D. Upaya Pengembangan Usaha Kecil

Pengembangan usaha mikro, kecil, dan


menengah lebih terfokus kepada
pengembangan manajemen, karena untuk
dapat memajukan UMKM harus dilakukan
perbaikan dari sisi internal. Dalam upaya
perbaikan, maka langkah-langkah dalam
prinsip manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian harus dilakukan.
MANAJEMEN UMKM

 Perencanaan Pengembangan Usaha


Pemilik UMKM harus mengidentifikasi usaha
yang akan dijalankan, meliputi :
1. Kekuatan apa yang dimiliki
2. Kelemahan atau kendala apa yang dihadapi
3. peluang-peluang apa yang muncul yang
bisa diamati
4. Ancaman apa yang bisa menghambat
berkembangnya usaha
MANAJEMEN UMKM

 Pemasara, mencakup:
1. Pasar mana yang bisa di masuki
2. Produk baru apa yang dapat dikembangkan
3. Cara apa yang dapat dilakukan untuk lebih
mengenalkan produk
4. Berapa harga yang seharusnya ditetapkan untuk dapat
bersaing dengan usaha sejenis
5. Pihak-pihak mana saja yang bisa diajak bekerja sama
untuk memasarkan produk
MANAJEMEN UMKM

 Sumber Daya Manusia, mencakup:


1. Bekal ketrampilan apa yang perlu
dikembangkan
2. Pihak mana yang bisa diajak bekerja sama
untuk menambah ketrampilan, baik bagi
karyawan maupun pemilik
3. Berapa tambahan pegawai yang diperlukan
4. Upaya-upaya apa yang akan dilakukan
untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
MANAJEMEN UMKM

 Produksi, mencakup:
1. Dari bahan baku yang ada, bisakah dibuat
produk yang lain, kapan akan dilaksanakan
2. Berapa banyak produk yang akan dibuat di
masa datang
3. Kapan dibutuhkan menambah pembelian
peralatan produksi
4. Berapa banyak persediaan yang mencukupi
kebutuhan tanpa berlebihan
MANAJEMEN UMKM

 Permodalan, mencakup:
1. Kapan diperlukan tambahan modal dan
seberapa besarnya
2. Dimana akan dapat diperoleh tambahan
modal
3. Siapa yang perlu di hubungi yang dapat
membantu permodalan
MANAJEMEN UMKM

 Pengorganisasisan Rencana dan Pelaksanaannya


Pemilik yang biasanya pada usaha kecil merangkap
sebagai pembuat rencana dan sekaligus yang
bertugas untuk melaksanakan rencana tersebut
harus mampu mengatur waktu sedemikian rupa
sehingga rencana yang dibuat dapat dilaksanakan.
Pemilik haruslah mengorganisasikan waktu yang
dimilikinya disela-sela kesibukan operasional dan
memikirkan serta melaksanakan rencana yang telah
dibuat.
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Melakukan kunjungan ke tempat pemasaran dan
mengumpulkan informasi.
2. Mencari informasi ke pihak-pihak yang terkait
dengan yang direncanakan
MANAJEMEN UMKM

 Mengadakan Evaluasi Terhadap Rencana


Evaluasi terhadap rencana penting dilakukan
agar dapat mendeteksi secara dini persoalan
yang timbul dalam pengelolaan usaha dan
memperkirakan masalah apa yang mungkin
akan muncul untuk diambil tindakan
pencegahan.
Pada dasarnya, pengembangan usaha adalah
tanggung jawab dari setiap pengusaha atau
wirausaha. Untuk itu, bagi industri rumah
tangga membutuhkan pandangan ke depan,
motivasi, dan kreatifitas dalam mengembangkan
usahanya.
MANAJEMEN UMKM

E. Usaha Kecil di Era Persaingan


Sedikitnya terdapat tiga keadaan yang
membentuk terjadinya kesenjangan antar
skala usaha di Indonesia.
Pertama, akses usaha/industri besar terhadap teknologi
dan menajemen modern jauh lebih besar daripada UKM.
UKM masih bertahan pada teknologi dan manajemen yang
sederhana bahkan cenderung tradisionil. Bahkan industri
menengah yang dalam data BPS digabungkan dengan
industri besar masih menunjukkan ciri dan karakter
usaha kecil dalam hal akses teknologi dan manajemen
usaha.
MANAJEMEN UMKM

E. Usaha Kecil di Era Persaingan


Sedikitnya terdapat tiga keadaan yang
membentuk terjadinya kesenjangan antar
skala usaha di Indonesia.
Pertama, akses usaha/industri besar terhadap teknologi
dan menajemen modern jauh lebih besar daripada UKM.
UKM masih bertahan pada teknologi dan manajemen yang
sederhana bahkan cenderung tradisionil. Bahkan industri
menengah yang dalam data BPS digabungkan dengan
industri besar masih menunjukkan ciri dan karakter
usaha kecil dalam hal akses teknologi dan manajemen
usaha.
MANAJEMEN UMKM

Kedua, akses usaha skala besar terhdap pasar


(termasuk informasi pasar) juga lebih terbuka,
sementara UKM masih berkutat pada bagaimana
mempertahankan pasar dalam negeri ditengah
persaingan yang ketat dengan usaha sejenis.

Ketiga, kurangnya keberpihakan kebijakan dan


keputusan strategis pemerintah pada UKM pada
masa lalu yang lebih menjadikan UKM sebagai
entitas sosial dan semakin memperburuk dua
kondisi diatas.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI
PELANGGAN
KARAKTERISTIK UMUM MASYARAKAT DILIHAT DARI KEBUTUHAN UNTUK HIDUPNYA
Kebutuhan akan Perubahan
Harapan Masyarakat

Perubahan Teknologi

ANAK

REMAJA

USIA
DEWASA
MUDA
SOCIAL
DEWASA AGAMA JENIS
EDUKASI
TUA LAINNYA

PRIA WANITA
Perubahan GENDER Kompetisi
Socio-ekonomi
11 TAHAP KEHIDUPAN
Kebutuhan, Keinginan

• Kebutuhan adalah keadaan yang


muncul dari perasaan kekurangan

• Keinginan adalah bentuk kebutuhan


manusia yang terbentuk oleh budaya
dan kepribadian seseoran
5 Pertanyaan Penting Yang Perlu Jadi Perhatian

1. Apa bisnis saudara (misi) ?


2. Siapa klien/pelanggan saudara?
3. Apa nilai yang paling penting bagi
klien/pelanggan saudara?
4. Apakah saudara punya rencana pengembangan
bisnis?
5. Bagaimana cara saudara mengevaluasi
perkembangan bisnis yang berjalan? Apa
kriteria/ ukuran penilaiannya ?

Oleh karena itu …… kita perlu satu perencanaan pemasaran dan bisnis yang baik
Memahami Pasar dan Pelanggan

 Perusahaan pemasaran terkemuka berusaha


lebih jauh mempelajari dan memahami
kebutuhan, keinginan, dan permintaan
pelanggannya

 Pemahaman ini membantu mereka merancang


penawaran pasar yang memuaskan keinginan
dan membangun beban nilai hubungan
pelanggan yang dapat dipakai untuk
menangkap nilai seumur hidup pelanggan dan
pangsa pelanggan yang lebih besar

 Hasilnya adalah peningkatan ekuitas jangka


panjang pelanggan bagi perusahaan
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang


dipadukan yang terwujud dalam bauran komunikasi
pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran (marketing
mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya
adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik.
Dan ada pula strategi-strategi komunikasi pemasaran
tertentu, seperti strategi segmenting, targeting, pricing,
dan positioning dalam bauran pemasaran. Semua itu
kembali pada kondisi perusahaan jasa yang
melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa
khususnya, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi
dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam
pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P
ditambah 3P: product, price, place, promotion, people,
process, dan physical evidence.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

4P+3P
1. Product (The Services)
Produk jasa merupakan produk yang dapat
memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan
konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli
barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari
sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang
ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat
yang didapat oleh konsumen, baik barang atau
jasa maupun kombinasinya.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

2. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal
penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena
penetapan harga akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga
merupakan faktor utama penentu posisi dan
harus diputuskan sesuai dengan pasar
sasaran, bauran ragam produk, dan
pelayanan, serta persaingan.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

3. Place
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah
satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah
terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga
menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi
semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat
terkompensasi dengan reducing biaya marketing,
sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan
membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk
menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan
desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para
target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi
persyaratan yang memberikan kenyamanan.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

4. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam
aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian
penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi
persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh
penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui
pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan
promosi antara lain :
a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru
b. Mengkomunikasikan produk baru
c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal
secara luas
d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan
kualitas produk
e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk
f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu
produk.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

5. People
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih
lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi.
Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan
menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi
kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang
baik di luar. Faktor penting lainnnya
dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam
industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak
antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan
karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan
tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk
mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada
level yang diekspetasikan.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

6. Process
Proses, mutu layanan jasa sangat bergantung pada
proses penyampaian jasa kepada konsumen.
Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah
karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu
layanan (quality assurance), seluruh operasional
perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem
dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan
yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal
terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN

7. Physical Evidence
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik
yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi
konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki
karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan
bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang
yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus
dapat menciptakan suasana dengan
memperhatikan ambience sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan
nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat
utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.

Anda mungkin juga menyukai