PERTEMUAN 1-7
1. ORGANISASI KOPERASI DAN EKONOMI KOPERASI
2. GERAKAN KOPERASI
1. KEWIRAKOPERASIAN
3. MANAJEMEN UKM
2. PILIH PENGURUS
3. PILIH PENGAWAS
4. ANGKAT MANAJER
5. SUSUN PERSONALIA
ANGGOTA;
Sebagai produsen, anggota dapat memilih koperasi
sebagai alternatif tempat yang menguntungkan dalam
menginvestasikan dananya. Dalam hal ini anggota
dapat menjadikan koperasi untuk memasok bahan/barang
yang akan dipasarkan.
Organisasi Koperasi
& Ekonomi Koperasi
2. Ilmu Ekonomi & Ekonomi Koperasi
Pengangguran
Banyak ditemukan mesin-mesin semakin susah memenuhi
Baru pengganti kebutuhan sehari-hari
tenaga manusia mesin-mesin
Jeratan Lintah Darat
Kedua;
Tidak dapat disangkal bahwa revolusi
industri tidak hanya sekedar
menghancurkan tatanan lama, juga
membentuk acuan dasar baru bagi iklim
persaingan di dunia usaha sebagai
pengganti dari iklim dan peraturan-
peraturan yang menentukan produksi dan
distribusi kekayaan dari abad
pertengahan.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Ketiga;
Dipandang dari kacamata gerakan koperasi
dunia, revolusi industri tersebut membawa
hikmah, karena telah melahirkan inspirasi
bagi lahirnya gerakan koperasi yang
dicetuskan oleh Robert Owen (1830),
seorang sosialis utopis, dan kemudian
disusul dengan gerakan-geraknnya di kota
Rochdale pada tahun 1844.
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Ketiga;
33
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
Gerakan Koperasi
& Karakteristik Koperasi Indonesia
3. Gerakan Koperasi di Denmark (Koperasi Peternakan)
A. Pengertian Koperasi
3. Persatuan Indonesia
Jalinan persatuan dan kesatuan dikembangkan
atas dasar Bhineka Tunggal Ika dengan
memajukan pergaulan antar sesama manusia
Indonesia. Penerapan sila ke tiga ini adalah
bahwa koperasi tidak mengenal perbedaan
suku, agama, ras, antargolongan, politik
atau status sosial anggota koperasi untuk
bersatu dalam wadah koperasi. Koperasi harus
mampu menempatkan rasa solidaritas tanpa
memandang asal usul dan status sosial.
Karakteristik Koperasi Indonesia
D. Tujuan Koperasi
F. Prinsip-prinsip Koperasi
A. SYARAT PEMBENTUKAN
B. RAPAT PEMBENTUKAN
Pasal 5
1) Rapat pembentukan koperasi primer dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang pendiri,
sedangkan rapat pembentukan koperasi sekunder
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) badan
hukum koperasi yang diwakili pengurus yang telah
diberi kuasa berdasarkan keputusan rapat anggota
koperasi.
2) Rapat pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipimpin oleh seorang atau beberapa
orang yang ditunjuk oleh para pendiri.
3) Rapat pembentukan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) menetapkan anggaran dasar koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia
Pasal 5
4) Anggaran dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
memuat sekurang-kurangnya:
a. daftar nama pendiri;
b. nama dan tempat kedudukan;
c. jenis koperasi;
d. maksud dan tujuan;
e. jangka waktu berdirinya;
f. keanggotaan;
g. jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan
wajib sebagai modal awal;
h. permodalan;
i. rapat anggota
Pembentukan Koperasi Indonesia
Pasal 5
j. pengurus;
k. pengawas;
l. pengelolaan dan pengendalian;
m. bidang usaha;
n. pembagian sisa hasil usaha;
o. ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian,
dan hapusnya status badan hukum;dan
p. sanksi.
5) Hasil pelaksanaan Rapat Anggota pembentukan
koperasi dibuat dalam :
a. berita acara rapat pendirian koperasi; atau
b. notulen rapat pendirian Koperasi.
Pembentukan Koperasi Indonesia
Pasal 7
Persyaratan ijin usaha simpan pinjam:
a. Surat permohonan pengajuan ijin usaha simpan
pinjam;
b. Foto copy pengesahan akta pendirian/perubahan
anggaran dasar koperasi beserta surat
keputusannya;
c. Foto copy surat bukti setoran modal dalam bentuk
deposito di bank pemerintah atas nama koperasi
dan atau salah satu pengurus;
d. Daftar riwayat hidup pengurus dan pengawas serta
foto copy KTP pengurus, dan pengawas;
e. Foto copy nomor rekening atas nama koperasi; dan
f. Rencana kerja selama 2 (dua) tahun.
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar
Pedagang
Produsen Konsumen
Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar
a. Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan koperasi termasuk salah satu
unsur yang menentukan dalam organisasi koperasi.
Tanpa anggota, jelas tidak mungkin koperasi
berdiri, apalagi melaksanakan usahanya.
Berkaitan dengan keanggotaan koperasi
ditegaskan dalam pasal 17 undang – undang nomor
25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang
menyebutkan 1) Anggota koperasi adalah pemilik
dan sekaligus pengguna jasa koperasi; 2)
Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar
anggota.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi
c. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi adalah satu perangkat
organisasi koperasi yang merupakan suatu
lembaga/badan struktural organisasi koperasi.
Dalam pasal 29 ayat 2 undang – undang nomor
25 tahun 1992 tentang perkoperasian
disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang
kuasa rapat anggota, serta dalam pasal 30
diantaranya juga disebutkan bahwa 1) pengurus
bertugas mengelola koperasi dan usahanya 2 )
pengurus berwenang mewakili koperasi didalam
dan diluar pengadilan.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi
d. Pengawas Koperasi
Fungsi utama pengawas adalah mengamankan
keputusan rapat anggota, ketentuan anggaran
dasar/anggaran rumah tangga koperasi,
keputusan pengurus dan peraturan lainnya yang
berlaku dalam koperasi yang bersangkutan.
Kedudukan pengawas sebagai lembaga kontrol
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
khusus menunjukan identitas tersendiri.
Karena itu, istilah dan pngertian pengawas
dalam organisasi koperasi adalah baku dan
normative, yang dapat disejajarkan dengan
dewan komisaris pada perseroan terbatas.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi
e. Pengelola/Manajer
D. Permodalan Koperasi
2. Menurut Tingkatannya
Koperasi dibedakan berdasarkan
tingkatannya, artinya
pengelompokan koperasi berdasarkan luas
sempitnya wilayah yang dijangkau oleh
suatu badan usaha koperasi dalam melayani
kepentingan anggotanya atau
masyarakat. Berdasarkan tingkatan
organisasi koperasi, maka koperasi
dapat dibedakan menjadi empat tingkatan
berikut ini.
Karakteristik Aspek Organisasi Koperasi
4. Berdasarkan Keanggotaannya
a. Fungsi Kewirakoperasian
b. Tipe Kewirakoperasian
c. Tugas Wirakoperasi
d. Syarat Keberhasilan Kewirakoperasian
e. Sifat-sifat Menjadi Wirausaha
f. Keuntungan & Kelemahan Menjadi Wirausaha
KEWIRAKOPERASIAN
Tentang kewirakoperasian
Wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu
berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga
khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna,efektif dan
efisien),juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi
luhur.sedangkan Wirausaha adalah yang mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa
yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan bakubaru.dan istilah Kewirakoperasian
dipakai sebagai istilah baku kewirausahaan.
KEWIRAKOPERASIAN
A. Fungsi Kewirakoperasian
1. Kewirakoperasian Rutin
Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan
rutin organisasi usaha koperasi seperti
produksi,pemasaran,personalia,keuangan,admin
istrasi,dll.
KEWIRAKOPERASIAN
2. Kewirakoperasian Arbitrage
Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai
keputusan yang diambil dari dua kondisi
yang berbeda.Tugas utama wirakoperasi dalam
hal ini mencari peluang yang menguntungkan
dari dua kondisi yang berbeda.
3. Kewirakoperasian Inovatif
Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi
yang selalu tidak puas dengan kondisi
yang ada.Ia selalu berusaha
mencari,menemukan dan memanfaatkan
peluang yang diperoleh.
KEWIRAKOPERASIAN
B. Tipe Kewirakoperasian
Kewirakoperasian dibagi menjadi 4 tipe:
1. Kewirakoperasian Anggota
Anggota sebagai pemilik koperasi dapat menjadi wirakoperasi bila ia
mampu menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk
pertumbuhan koperasi.
2. Kewirakoperasian Manager
Koperasi yang mengangkat manager sebagai pelaksana dan penangung
jawab kegiatan operational dan tentumya mengharapkan perubahan
yang memberikan keuntungan.Tetapi kendala yang dihadapi oleh
manager adalah keterbatasan kebebasan untuk bertindak.
KEWIRAKOPERASIAN
3. Kewirakoperasia Birokrat
Birokrat adalah pihak yang secara tidak
langsung berhubungan dengan pengembangan
gerakan koperasi.Setiap kegiatannya memang
diarahkan untuk memacu perkembangan
koperasi.
4. Kewirkoperasian Katalis
Katalis di sini diartikan sebagai pihak yang
berkompeten terhadap pengembangan koperasi
kendatipun ia tidak mempunyai hubungan
langsung dengan organisasi koperasi.
KEWIRAKOPERASIAN
C. Tugas Wirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing
koperasi dibanding dengan organisasi usaha
pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh melalui :
1. Mendudukkan koperasi sebagai penguasa yang kuat di
pasar.
Bila para petani bersatu membentuk koperasi,maka
keoperasi tersebut mempunyai kedudukkan yang kuat di
pasar.
2. Kemampuan dalam mereduksi biaya transaksi.
Yaitu menekan biaya transaksi.biaya transaksi adalah
biaya di luar produksi yang timbul karena adanya
transaksi-transaksi,seperti biaya kontrak.
KEWIRAKOPERASIAN
C. Tugas Wirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding
dengan organisasi usaha pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh
melalui :
6. Penciptan inovasi.
Inovasi pada koperasi sangat dimungkinkan mengingat banyak pihak yang
berkompeten terhadap pertumbuhan koperasi.Tugaswirakoperasi dalam hal ini
menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungkan bagi koperasi dan
anggotanya.
KEWIRAKOPERASIAN
C. Tugas Wirakoperasian
Tugas kewirakoperasian adalah menciptakan keunggulan bersaing koperasi dibanding
dengan organisasi usaha pesaingnya.Keunggulan tersebut dapat di peroleh
melalui :
7. Pembangunan manfaat partisipasi.
Keunggulan koperasi dapat diperoleh melalui partisipasi baik partisipasi kontributif
dalam penyerahan keuangan dan pengambilan keputusan,maupun partisipasi
intensif dalam hal pemanfaatan pelayanan koperasi.
KEWIRAKOPERASIAN
1. Pembuatan dan pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru.
Pembangunan metode produksi baru.
Menciptakan tata laksana produksi baru dibidang industri.
Pembuatan prasarana baru.
Pencarian sumber pembelian baru.
KEWIRAKOPERASIAN
1. Hak Bertindak
Merupakan kemungkinan dalam kelompok-kelompok yang tidak terlarang yang
meliputi berbagai pembatas normative terhadap tindakan,disamping peraturan-
peraturan hukum abstrak yang dimodifikasikan,juga nilai-nilai sosial
budaya,etika,agama,ketentuan-ketentuan kongkret dan peraturan-peraturan pihak
pengemban kekuasaan politik.
KEWIRAKOPERASIAN
2. Kemampuan
Kecenderungan individu atau organisasi untuk meningkatkan kemampuanya,
sangat tergantung dari rangsangan ekonomis dan harapan untuk dapat
menerapkan peningkatan kemampuannya dalam tindakan-tindakan inovatif yang
nyata.
KEWIRAKOPERASIAN
1. Penolong
Seorang pemimpin seharusnya bisa menolong dengan tulus dan memiliki sifat
sensitif. Ada kalanya ketika masalah tidak bisa diselesaikan oleh bawahan, Anda
sebagai pemimpin harus bisa turun tangan.
b) Penghibur
Ada juga gaya kepemimpinan yang mudah disukai semua orang karena sifatnya
yang senang menghibur. Sikapnya santai kepada bawahan, senang bercanda, tapi
juga serius dalam bekerja. Sifatnya ini merupakan suatu cara baginya untuk
memotivasi bawahan.
KEWIRAKOPERASIAN
c) Seniman
Pemimpin seperti ini biasanya kreatif dan inovatif. Dia bisa saja memunculkan ide-
ide yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh bawahannya. Anda bisa
mengembangkan sisi seniman Anda dengan selalu terbuka pada pendapat orang
lain, informasi terbaru, dan hindari pikiran negatif.
d) Pemikir
Para pemikir biasanya suka menganalisa dunia di sekeliling mereka dan mungkin
lebih senang berpikir, ketimbang bertindak. Seorang pemimpin yang memiliki
kepribadian ini biasanya mampu memahami suatu masalah dan akhirnya memberi
solusi.
KEWIRAKOPERASIAN
e) Aktivis
Seorang pemimpin yang memiliki kepribadian ini biasanya mampu mendorong
semangat tim dan selalu optimistis serta percaya diri. Mereka sangat aktif, tapi
kadang bisa menjadi impulsif dalam bertindak. Jika Anda merasa memiliki
kepribadian ini cobalah lebih banyak memperhatikan detail saat bekerja.
KEWIRAKOPERASIAN
Keuntungan
a) Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
b) Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh.
c) Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal.
d) Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
e) Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
KEWIRAKOPERASIAN
Kelemahan
a) Memperoleh pendapat yang tidak pasti dan memiliki berbagai resiko.
b) Bekerja keras dan waktu kerjanya panjang.
c) Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil,sebab dia
harus berhemat.
d) Tanggung jawabnya sangat besar,banyak keputusan yang harus dia buat
walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
MANAJEMEN UMKM
MANAJEMEN UMKM
PERANAN KEWIRAUSAHAAN
ALASAN BERWIRAUSAHA
WIRAUSAHAWAN WANITA
WIRAUSAHAWAN PARUH WAKTU
BISNIS di RUMAH
WIRASUTRI
MANAJEMEN UMKM
MANAJEMEN UMKM
WIRAUSAHA WANITA
BISNIS di RUMAH
BISNIS di RUMAH
ATURAN
ATURAN
ATURAN
ATURAN
ATURAN
ATURAN
WIRASUTRI
WIRASUTRI
WIRASUTRI
Keterampilan bisnis yang saling melengkapi yang
diakui dan dihargai oleh masing-masing pihak dan
mengarah pada identitas bisnis yang unik pada
masing-masing pasangan
MANAJEMEN UMKM
B. Pengertian UMKM
B. Pengertian UMKM
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
50 juta sampai dengan paling banyak Rp. 500 juta
tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta
sampai dengan paling banyak Rp. 2,5 miliar.
MANAJEMEN UMKM
B. Pengertian UMKM
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500
juta sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak
termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5 miliar sampai
dengan paling banyak Rp. 50 miliar.
MANAJEMEN UMKM
1. Modal
Sebagian UMKM masih sulit
mendapatkan modal dari perbankan
karena likuiditas usaha yang notabene
masih sangat kecil. Namun kini sudah
mulai dapat teratasi dengan adanya
program KUR dan support dari pnpm
Mandiri.
MANAJEMEN UMKM
2. Sumber Daya
Pemilik UKM yang masih tradisional
sehingga produk yang dihasilkan
kurang inovatif. Namun hal ini juga
sudah mulai teratasi dengan adanya
support dari pemerintah
dengan pelatihan-pelatihan
UMKM serta bantuan mesin-mesin
produksi.
MANAJEMEN UMKM
3. Pemasaran
Pemasaran produk UMKM rata-rata
masih dipasarkan hanya daerah
sekitar, padahal kualitas produk
sudah mampu untuk menjangkau ke
negara lain untuk export.
MANAJEMEN UMKM
Pemasara, mencakup:
1. Pasar mana yang bisa di masuki
2. Produk baru apa yang dapat dikembangkan
3. Cara apa yang dapat dilakukan untuk lebih
mengenalkan produk
4. Berapa harga yang seharusnya ditetapkan untuk dapat
bersaing dengan usaha sejenis
5. Pihak-pihak mana saja yang bisa diajak bekerja sama
untuk memasarkan produk
MANAJEMEN UMKM
Produksi, mencakup:
1. Dari bahan baku yang ada, bisakah dibuat
produk yang lain, kapan akan dilaksanakan
2. Berapa banyak produk yang akan dibuat di
masa datang
3. Kapan dibutuhkan menambah pembelian
peralatan produksi
4. Berapa banyak persediaan yang mencukupi
kebutuhan tanpa berlebihan
MANAJEMEN UMKM
Permodalan, mencakup:
1. Kapan diperlukan tambahan modal dan
seberapa besarnya
2. Dimana akan dapat diperoleh tambahan
modal
3. Siapa yang perlu di hubungi yang dapat
membantu permodalan
MANAJEMEN UMKM
Perubahan Teknologi
ANAK
REMAJA
USIA
DEWASA
MUDA
SOCIAL
DEWASA AGAMA JENIS
EDUKASI
TUA LAINNYA
PRIA WANITA
Perubahan GENDER Kompetisi
Socio-ekonomi
11 TAHAP KEHIDUPAN
Kebutuhan, Keinginan
Oleh karena itu …… kita perlu satu perencanaan pemasaran dan bisnis yang baik
Memahami Pasar dan Pelanggan
4P+3P
1. Product (The Services)
Produk jasa merupakan produk yang dapat
memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan
konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli
barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari
sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang
ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat
yang didapat oleh konsumen, baik barang atau
jasa maupun kombinasinya.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
2. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal
penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena
penetapan harga akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga
merupakan faktor utama penentu posisi dan
harus diputuskan sesuai dengan pasar
sasaran, bauran ragam produk, dan
pelayanan, serta persaingan.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
3. Place
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah
satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah
terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga
menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi
semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat
terkompensasi dengan reducing biaya marketing,
sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan
membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk
menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan
desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para
target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi
persyaratan yang memberikan kenyamanan.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
4. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam
aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian
penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi
persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh
penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui
pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan
promosi antara lain :
a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru
b. Mengkomunikasikan produk baru
c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal
secara luas
d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan
kualitas produk
e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk
f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu
produk.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
5. People
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih
lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi.
Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan
menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi
kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang
baik di luar. Faktor penting lainnnya
dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam
industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak
antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan
karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan
tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk
mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada
level yang diekspetasikan.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
6. Process
Proses, mutu layanan jasa sangat bergantung pada
proses penyampaian jasa kepada konsumen.
Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah
karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu
layanan (quality assurance), seluruh operasional
perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem
dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan
yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal
terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
PEMASARAN UMKM BERORIENTASI PELANGGAN
7. Physical Evidence
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik
yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi
konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki
karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan
bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang
yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus
dapat menciptakan suasana dengan
memperhatikan ambience sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan
nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat
utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.