Sekedar informasi, bahwa kategori bank di Indonesia terdiri dari 2 jenis bank, yakni
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Pembangunan Daerah bukanlah satu
kategori atau jenis bank tersendiri, tetapi masuk dalam kategori Bank Umum. Disebut
sebagai Bank Pembangunan Daerah karena memang Bank Pembangunan Daerah
ditujukan sebagai mitra kerja Pemerintah Provinsi untuk turut mendukung program
kerja Pemerintah Provinsi yang membutuhkan layanan Apa Saja Produk dan
Layanannya ?
Seperti layaknya Bank Umum lainnya, Bank Pembangunan Daerah memiliki berbagai
produk dan layanan untuk berbagai segmen masyarakat dan dunia usaha. Produk
Dana Pihak Ketiganya terdiri dari Tabungan, Giro dan Deposito. Sedangkan untuk
produk kredit dan pembiayaannya beragam, mulai dari segmen konsumtif seperti kredit
tanpa agunan dan perumahan, serta segmen produktif seperti modal usaha dan
investasi. Secara umum, produk dan layanan Bank Pembangunan Daerah tidak kalah
dengan bank umum lainnya.
Begitu juga dari sisi teknologi informasi, Bank Pembangunan Daerah tidak kalah
ketinggalan. Banyak Bank Pembangunan Daerah yang sudah memiliki produk-produk
perbankan berbasis teknologi informasi seperti m-banking dan internet banking. Ada
juga Bank Pembangunan Daerah yang memiliki produk smartcard yang berfungsi
sebagai uang elektronik. Ada juga Bank Pembangunan Daerah yang sudah memiliki
layanan Cash Management System. Ada juga Bank Pembangunan Daerah yang
sudah menerbitkan kartu kredit walaupun memang masih sebatas co branding dengan
bank yang sudah menerbitkan kartu kredit. Namun jika dilihat, Bank Pembangunan
Daerah sudah mulai dan akan terus melakukan upaya yang maksimal dalam mengejar
ketertinggalannya dari sisi inovasi produk dan layanan. Bank Pembangunan Daerah
juga memiliki beberapa produk bersama (yang diterbitkan disemua Bank
Pembangunan Daerah) yakni Tabungan Simpeda yang menawarkan undian
berhadiah.
Masih ada persepsi keliru bahwa nasabah Bank Pembangunan Daerah hanyalah
terbatas pada kalangan Aparatur Negeri Sipil. Hal ini tentunya memang wajar untuk
dipahami, karena Secara prinsip, hampir semua orang bisa menjadi nasabah Bank
Pembangunan Daerah, tentunya bergantung dari ketentuan masing-masing Bank
Pembangunan Daerah. Tapi bukan cuma Aparatur Negeri Sipil saja yang boleh
menjadi nasabah Bank Pembangunan Daerah. Artinya kalangan umum pun juga boleh
menjadi nasabah. Ada juga persepsi bahwa nasabah Bank Pembangunan Daerah
juga terbatas untuk penduduk di satu daerah saja. Persepsi ini sebenarnya juga keliru.
Nasabah dengan KTP manapun boleh menjadi nasabah di Bank Pembangunan
Daerah manapun. Hal ini juga semakin didukung dengan adanya fakta bahwa Bank
Pembangunan Daerah tidak hanya beroperasi sebatas di daerah kepemilikannya saja,
tetapi sudah banyak Bank Pembangunan Daerah yang membuka cabang di luar
daerahnya. Kalau dari sisi umur, atau batasan usia boleh menjadi nasabah,
sepengetahuan saya sangat beragam penerapannya di masing-masing Bank
Pembangunan Daerah.
Sebagian orang atau bahkan kita sendiri mungkin sudah sering melihat atau telah
menjadi anggota pada salah satu jenis koperasi, dengan bergabung dengan koperasi,
secara tidak langsung kita sudah membangun kemandirian dalam ekonomi dan
membawa manfaat yang luar biasa bagi para anggota koperasi pada khususnya dan
pada masyarakat luas umumnya.
Pada artikel ini akan dijelaskan tentang Jenis-jenis koperasi/ pengertian koperasi
konsumen/ koperasi produsen/ koperasi jasa/ koperasi simpan pinjam / koperasi
pemasaran dan koperasi usaha desa.
Koperasi berasal dari kata Co dan Operation yang memiliki makna bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan. Artinya, koperasi adalah sekumpulan orang atau organisasi
(badan hukum) yang bersama-sama memberikan kebebasan sebagai anggota untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya
Koperasi adalah bangunan organisasi yang bergerak dalam bidang usaha bersama
yang menganut asas kekeluargaan. Seluruh anggotanya bekerjasama dan
bertanggungjawab untuk mencapai tujuan bersama.
Definisi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.
Koperasi menjadi milik para anggotanya sendiri, dana diatur sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan para anggotanya. Sehingga tidak terdapat paksaan atau campur tangan
dari pihak lain yang tidak ada sangkut paut dengan koperasi. Pembagian penghasilan
dari usaha koperasiharus berdasarkan besar atau kecilnya karya/modal/jasa
anggotanya.
Jenis koperasi bila didasarkan atas kesamaan kepentingan dan kegiatan anggota
dan sesuai dengan undang-undang koperasi yang berlaku dapat dikelompokkan atas:
1. Koperasi konsumen,
2. Koperasi produsen,
3. Koperasi simpan pinjam,
4. Koperasi pemasaran,
Con
toh koperasi produsen
Pengertian Koperasi Produsen adalah koperasi yang didirikan oleh industri kecil
yang bekerja untuk kepentingan bersama yaitu terdiri dari pengusaha, pemilik alat-alat
produksi dan karyawan yang mempunyai kepentingan untuk menghidarkan diri dari
kaum kapitalis dan usahanya berhubungan langsung dengan bidang industri atau
kerajinan.
1. Koperasi Petani
1. pancausaha,
2. pembinaan/penguasaan hasil,
3. pengolahan hasil,
4. pemasaran hasil,
5. pembangunan masyarakat desa,
6. peningkatan kualitas,
7. peningkatan kuantitas pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi.
2. Koperasi Peternakan
3. Koperasi Perikanan
1. penyediaan bibit ikan, alat-alat penangkapan hasil ikan, perahu bermotor bagi
anggota;
2. pengadaan sarana pengangkutan hasil perikanan;
3. pengolahan hasil ikan dengan sistem mekanik dan ban berjalan;
4. mengusahakan pemasaran hasil perikanan untuk anggota maupun masyarakat;
5. Pemberian kredit bagi anggota.
Koperasi Kerajinan dan Industri adalah koperasi yang anggotanya terdiri atas orang
yang bersangkut-paut dengan kerajinan dan industri, seperti usaha-usaha kerajinan
dan pengusaha industri atau misalnya koperasi kerajinan tangan, koperasi ukiran kayu,
koperasi batik, koperasi elektronika, koperasi industri tekstil. Kegiatan usaha koperasi
kerajinan dan industri yang bisa dijalankan diantaranya adalah:
Contoh koperasi
simpan pinjam
Koperasi simpan pinjam (koperasi kredit) adalah koperasi yang kegiatan usahanya
menyimpan dan atau menaungi jumlah tabungan yang terkumpul dipinjamkan kepada
para anggota – yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan perkreditan –
dengan tingkat bunga yang diatur dalam anggaran rumah tangga koperasi. Bidang
kegiatan usaha koperasi simpan pinjam diantaranya meliputi:
Contoh koperasi
pemasaran
Contoh koperasi
jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang khusus bergerak di bidang pelayanan. Kopersi ini
tumbuh akibat meningkatnya kegiatan usaha dan keanekaragaman kebutuhan, jadi
selain kegiatan di bidang usaha produktif, koperasi juga perlu didirikan untuk kegiatan
bidang usaha jasa. Jenis koperasi ini contohnya koperasi Angkutan Kota, Koperasi
Bina Usaha Transportasi RI (Kobutri), Angkutan pedesaan, Koperasi Bandung Tertib
(Kobanter), Koperasi Asuransi Indonesia (KAI), Koperasi Angkutan Jakarta (KOPA),
Bank Umum Koperasi, Koperasi Listrik, Koperasi Usaha Kredit (KUK), Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
f. Koperasi Unit Desa
Contoh Koperasi
Usaha Desa
Koperasi Unit Desa (KUD) adalah organisasi ekonomi yang banyak berkembang di
pedesaan karena berwatak sosial kemasyarakatan dan kegiatan usahanya adalah
menjadi wadah pengembangan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat desa.
Fungsi KUD
KUD (Koperasi Usaha Desa) sebagai pusat pelayanan dalam kegiatan perekonomiaan
pedesaan memiliki peran dan fungsi diantaranya melaksanakan:
Struktur organisasi koperasi terdiri dari induk koperasi gabungan atau koperasi induk
(koperasi sekunder). Koperasi induk terdiri dari sekurang-kurangnya tiga koperasi.
Disebut sebagai koperasi sekunder karena diatas koperasi primer. Agar lebih jelasnya
lihat tabel dibawah ini.
Contoh Firma
Apa saja contoh firma di Indonesia? Mungkin ini adalah pertanyaan yang
sedang kamu cari. Sebelum mengetahui contoh perusahaan firma tersebut,
tidak ada salahnya kita mengulas lebih jauh tentang jenis badan usaha
yang satu ini.
Secara singkat, firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh dua
orang atau lebih, dimana masing-masing pendirinya punya peranan dalam
operasional perusahaan. Dalam firma, semua keuntungan yang didapatkan
dibagi kepada para anggota sesuai dengan akta perjanjian yang telah
dibuat dan disepakati sebelumnya.
Ciri-Ciri Firma
Terra Firma
Perusahaan Diadora
Perusahaan Nike
Perusahaan Polosport
Perusahaan Converse
Perusahaan Crocs
Dan lain-lain
2. Firma Non-Dagang / Jasa
Pengertian firma non dagang adalah badan usaha yang bergerak di industri
jasa. Dengan kata lain, produk yang dijual adalah jasa sesuai dengan
keahliannya.
Makanan
Jenis
Kecap
Didirikan 1928
Tokoh
Tjoa Pit Boen
kunci
Pemilik Unilever
Kecap Bango atau Bango adalah merek kecap manis yang diproduksi oleh PT. Anugrah Setia Lestari untuk PT.
Unilever Indonesia Tbk. Kecap Bango sering membuat acara Festival Jajan Bango untuk memperkenalkan
kuliner asli Indonesia.
Pendirian
Kecap Bango awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai pada tahun 1928 di daerah
Benteng, Tangerang, Jawa Barat.[1] Perjalanan Bango dimulai oleh Tjoa Pit Boen yang pertama kali dijajakan di
toko kecil di garasi rumahnya.[2][3] Nama Bango dipilih pendirinya dengan satu visi, yaitu agar produknya dapat
terbang tinggi hingga ke manca negara.[1]
Ketika usaha Yunus Kartadinata berkembang, pabrik Kecap Bango pindah di Jalan Asem Lama (sekarang Jalan
Wahid Hasyim), Tanah Abang, Jakarta Pusat, persis di belakang gedung Badan Pengawas Pemilu. Namun
kawasan itu sudah berubah menjadi deretan rumah perkantoran. Kecap Bango tumbuh dan populer di Jawa
Barat dan Jakarta.[3]
Perusahaan Kecap Bango berubah menjadi perseroan terbatas, yaitu PT Anugrah Indah Pelangi dan PT Anugrah
Damai Pratama. Manajemen dikelola anak Yunus yang keempat, Eppy Kartadinata, pada 1982. Pabrik kini
menempati area seluas delapan hektaree di Desa Wantilan, Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.[3]
Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi merek dan usaha Kecap Bango di bawah
naungan perusahaan mereka. Akhirnya Kecap Bango resmi menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia
pada tahun 2001.[1] Setelah proses akuisisi, nama dan performa Kecap Bango semakin kencang dan dikenal
hingga luar Jakarta.[2] Langkah awal setelah akuisisi, Unilever mengubah tampilan merek, logo, dan kemasan
Bango. Dulu mereknya ”Kecap Bango”. Pada 1 Februari 2008, mereknya resmi menjadi ”Bango”.[3]
Unilever dan keluarga Kartadinata membentuk perusahaan patungan bernama PT Anugrah Lever. Perusahaan
ini memproduksi dan memasarkan kecap, sambal, dan saus bermerek Bango. Unilever menguasai 65 persen
saham, sisanya 35 persen dimiliki Anugrah Indah Pelangi dan Anugrah Damai Pratama. Pada 2007, Unilever
mengakuisisi sisa saham Bango milik keluarga Kartadinata.[3]
Menurut Ainul Yaqin, Foods Director Unilever Indonesia, 'dari beberapa hasil survei lembaga riset, Bango
menjadi pemimpin pasar kecap nasional. Performa bagus tersebut dimulai sejak paska diakusisi.[4]
“Posisi kami sangat dominan. Bango sendiri memberikan kontribusi 5% untuk Unilever dan pertumbuhannya
naik berlipat-lipat setiap tahun.”
Bahan baku yang digunakan Kecap Bango adalah kacang kedelai hitam, gula kelapa, garam, dan air. Kacang
kedelai hitam difermentasi selama beberapa bulan,[1][5] sehingga akan menghasilkan flavor yang berbeda
dibandingkan kecap yang dibuat dengan metode kimia atau kombinasi fermentasi dan kimia.
Sejak awal tahun 2000-an, Unilever bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada menghasilkan kedelai hitam
kualitas baik bernama Malika. Kedelai tersebut menjadi kekuatan rasa dan merek Kecap Bango.[2] Profesor
Mary Astuti, penemu kedelai Mallika serta peneliti dan Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, UGM,
mengemukakan bahwa kedelai hitam Mallika memiliki banyak keunggulan dibandingkan varietas kedelai
lainnya. Selain lebih tahan cekaman fisik dan serangan penyakit, kedelai hitam Mallika juga bernutrisi.[4]
1. Memberikan modal kerja, bantuan penanaman, dan jaminan pasar tertentu atas hasil panen petani kedelai
hitam. Kecap Bango membina lebih dari 9000 petani kedelai Malika dengan total persebaran lahan pertanian
Malika semakin luas, dari 5 hektare pada tahun 2001 menjadi 1.600 hektare. Program tersebut membantu
meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani kedelai hitam Malika.[2][5]
2. Melakukan kegiatan Festival Jajan Bango yang diikuti sejumlah penjaja makanan tradisional serta memberikan
pembinaan di bidang penjualan. Acara tersebut juga memungkinkan penjaja makanan tradisional untuk
memperkenalkan usaha mereka kepada masyarakat yang datang berkunjung. [5]
3. Memperkenalkan makanan tradisional melalui acara TV, Bango Cita Rasa Nusantara, sehingga dapat
mengungkap berbagai makanan tradisional di seluruh Indonesia dan memberikan peragaan memasak. [5][2]
Bango sachet 28 ml
Bango pouch 60 ml
Bango 135 ml
Bango pouch 220 ml
Bango 275 ml
Bango 620 ml
Bango pouch 600 ml
Bango pouch 1,7 kg
Bango 7 kg
Varian kecap manis pedas gurih diluncurkan pada tahun 2012. Bahan-bahan yang ditambahkan adalah cabai
rawit merah dan hijau serta bawang.[5]
1. Bango pedas gurih 55 ml
2. Bango pedas gurih 220 ml
3. Bango pedas gurih 135 ml
4. Bango pedas gurih 275 ml
Bisnis.com, JAKARTA – Suzuki Motor Co menanamkan investasi sebanyak US$1 miliar untuk pembangunan
pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini secara resmi beroperasi mulai 2015. Saat ini kawasan seluas 130
hektare itu memproduksi 48.000 unit mobil utuh Ertiga dan Karimun Wagon R.
Bisnis berkesempatan melihat lebih dekat proses produksi yang diklaim sebagai yang tercanggih dimiliki
Suzuki secara global saat ini. General Manager Strategic Planning Departemen PT Suzuki Indomobil Motor
(SIM) Ryohei Uchiki mengatakan sebagai pabrik paling muda, secara otomatis memiliki teknologi paling
muktahir.
Pabrik ini sendiri terbagi ke dalam dua bagian besar, yakni perakitan motor penggerak (mesin dan transmisi)
serta pembuatan bodi kendaraan. Motor penggerak berdiri di atas area seluas 3,5 hektare dengan kapasitas
produksi 71.000 pieces mesin dan 176.000 pieces transmisi per tahun. Produksi bodi menempati bangunan
seluas 7,1 hektare dengan kapasitas 120.000 unit per tahun.
Yudonendito, Assistant to Dept Body Assambly PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), mengatakan secara
keseluruhan proses pembuatan 1 unit mobil dari pencetakan bodi kendaraan sampai pemeriksaan akhir
memakan waktu hingga 4 jam. “Kalau produksi sudah berjalan, setiap 2—3 menit keluar 1 unit mobil,” katanya
di pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Selasa (19/2/2018).
Yudo melanjutkan satu hal yang dibanggakan dari pabrik Cikarang adalah teknologi otomasi yang
memperkerjakan 217 robot. Sebanyak 215 robot adalah produksi Yaskawa dan 2 unit Fanuc.
Seluruh robot berkontribusi sebanyak 90% dari proses pengelasan atau welding bodi kendaraan. Robot tersebut
diprogram memiliki 6—8 gerakan.
Dia menjelaskan penggunaan robot menjamin akurasi dari setiap produksi. “Tujuan memakai robot itu akurasi.
Presisi produksi bodi bisa satu milimeter, engine micro,” kata Yudo.
Adapun aktifitas utama pabrik Cikarang adalah memproduksi New Ertiga dan Karimun Wagon R untuk pasar
domestik maupun ekspor. Pabrik ini juga memproduksi mesin dan transmisi. Jenis mesin yang diproduksi
adalah mesin K108 (1000cc) untuk Karimun Wagon R dan K148 (1400cc) untuk New Ertiga.
KLIPING USAHA EKONOMI
YANG DIKELOLA KELOMPOK
KELOMPOK 4