Anda di halaman 1dari 6

MODEL KELEMBAGAAN PANGAN

Disusun oleh :
Kelompok 2

1. Kezia Natasha (205040100111040)


2. Desti Meylita Sitompul (205040101111009)
3. Anggi Eki Noviyanti (205040100111150)
4. Ersyahputra Maulana (205040101111057)
5. Bella Berlinda P. W. (205040101111032)
6. Cintya Dea Andini (205040100111129)
7. Diva Angelia Jayanata (205040100111175)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2021
i
s
a
r
e
p
o
K
1. Deskripsi Koperasi
Dalam pelaksanaannya, usahatani memerlukan berbagai kelembagaan baik lembaga
ekonomi, pemasaran, pangan, penunjang, dan lembaga lainnya. Salah satu kelembagaan yang
sangat penting bagi usahatani merupakan koperasi. Koperasi adalah kelembagaan yang menjadi
pusat kegiatan bagi sebagian besar unit usaha di bidang pengolahan dan pemasaran produk
pertanian. Koperasi sebagai lembaga pemasaran berperan sebagai pedagang perantara bagi petani
yang menjadi anggotanya dan konsumen atas produk pertanian. Selain itu, koperasi berfungsi
sebagai media informasi pasar seperti peluang pasar, perubahan harga serta daya beli pasar
sehingga memudahkan konsumen maupun petani untuk mengetahui informasi pasar terkini.
Dengan informasi pasar tersebut, koperasi dapat memberi jaminan kepada para anggotanya yaitu
para petani untuk menjual produknya.
Sementara itu, koperasi sebagai lembaga pangan dan pengolahan bertugas melakukan
penyortiran, pengemasan, pemberian label, serta penyimpanan yang disesuaikan dengan
permintaan pasar dan kebutuhan konsumen. Koperasi merupakan kelembagaan yang membantu
petani di bidang keuangan. Koperasi menyediakan pinjaman atau kredit untuk para anggotanya
sebagai modal untuk mengembangkan usahataninya. Pengembalian pinjaman atau kredit oleh
petani kepada koperasi diambil dari potongan hasil penjualan produk pertanian.
Struktur Koperasi

Koperasi bermitra dengan beberapa pihak, yaitu sebagai berikut :

1. Usahatani
Koperasi bermitra dengan para petani penghasil produk pertanian, baik tanaman pangan,
peternakan, perikanan, dan perkebunan. Koperasi akan mensejahterakan para anggotanya
dengan memberikan jaminan, pinjaman maupun kredit serta menampung produk hasil
pertanian untuk disalurkan kepada pembeli atau konsumen.
2. Lembaga Perkreditan
Pinjaman atau kredit yang diberikan oleh koperasi kepada para anggotanya diperoleh dari
lembaga perkreditan. Umumnya para petani kecil sulit untuk menjangkau lembaga
perkreditan sehingga koperasi menjadi perantara untuk memberikan pinjaman kepada
petani.
3. Pengusaha
Koperasi bermitra dengan beberapa pengusaha seperti swalayan, restoran, hotel, maupun
toko untuk menjual produk pertanian. Dengan demikian, koperasi menjadi perantara
antara petani dengan pembeli atau konsumen.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi


Koperasi Pertanian adalah suatu kelompok swadaya masyarakat petani dan beberapa
kelompok tani yang tergabung dan tumbuh berdasarkan keakraban, keselarasan serta kesamaan
kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya pertanian untuk bekerjasama dalam peningkatan
produtivitas usaha di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan serta usaha lainnya,
berasaskan Pancasila dengan mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:
Visi:
Mewujudkan tata kehidupan sosial, ekonomi petani, pendidikan bersifat terbuka, mandiri
dan independen.
Misi:
1. Membangun organisasi masyarakat petani yang kompeten, berwibawa dan berjiwa
pengabdian,
2. Membangun kesamaan pandangan dalam penciptaan iklim yang kondusif dalam
pengembangan ekonomi pertanian,
3. Mempasilitasi dalam investasi serta mengembangkan konsep - konsep yang inovatif di
sektor pertanian,
4. Meningkatkan akses terhadap informasi, teknologi, permodalan, sarana dan prasarana
bagi masyarakat petani.
Tujuan:
1. Menjadikan Petani yang cerdas dalam bidang Agrobisnis
2. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
daerah kerja pada umumnya
3. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
3. Peran dan Fungsi Koperasi
Koperasi merupakan suatu hal yang digunakan dalam proses peningkatan produktivitas
komoditas pertanian yang berupa pangan dimana sangat berperan penting dalam menyediakan
sarana produksi (Hanani et al. 2012). Secara umum koperasi memiliki peranan dalam proses
pemberdayaan petani melalui kegiatan budidaya tanaman atau on farm selanjutnya koperasi ini
juga memiliki peran yang sangat aktif dalam memberikan bantuan kepada setiap anggota petani
dalam meningkatkan mutu dan kualitas budidaya tanaman, selanjutnya koperasi ini juga berperan
sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan fasilitas seperti pelatihan, permodalan, pengadaan
saprodi, alsintan, dan hal lain yang berpengaruh terhadap proses budidaya tanaman dan kegiatan
pemasarannya setelah itu koperasi ini sering dikatakan sebagai jembatan setiap petani, pabrik
gula, dan pemerintah. Setiap petani tebu menggunakan koperasi agar bisa melakukan kredit atau
dijadikan sebagai modal usahatani, sarana produksi, dan posisi tawar yang baik dimana ketika
petani mendapatkan kredit dari koperasi maka pendapatan-pendapatan yang relatif lebih tinggi
daripada yang tidak mendapatkan kredit.
Petani mendapatkan kredit percepatan dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)
memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada petani yang hanya mendapatkan kredit
percepatan atau KKPE. Mayoritas petani menggunakan kredit yang digunakan untuk
memberikan dukungan usaha tani yang sedang dilakukannya beberapa petani kecil memakai
kredit untuk membuka usaha baru serta koperasi memberikan pengaruh positif ekonomi dalam
kerjasam aanggota petani. Kredit ataumodal digunakan agar petani tertarik untuk bekerja sama
secara aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi guna meningkatkan pendapatan petani. Hal itu
terjadi akibat adanya keterbatasan modal kepunyaan petani sedangkan setiap usahatani sangat
membutuhkan biaya yang tergolong tinggi. Koperasi mempengaruhi peningkatan harga
panganbiaya usaha tani, penerimaan usaha tani tebu, dan pendapatan bersih petani anggota
koperasi dibandingkan petani bukan anggota yang tidak memperoleh layanan koperasi. Namun,
perbedaan biaya usaha tani, penerimaan, dan pendapatan bersih antara petani pangan anggota
koperasi dan petani pangan bukan anggota koperasi yang mendapatkan layanan jasa koperasi.
4. Tipe Lembaga Koperasi
Koperasi merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi,dimanaaktivitas dan
tujuan berdirinya koperasi tentu berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Adapun tujuan koperasi
yaitu mewujudkan kesejahteraan para anggotanya secara bersama-sama, memenuhi kebutuhan
anggotanya, memudahkan anggota koperasi untuk mendapatkan modal usaha, membantu
memajukan usaha yang dimiliki anggota, menghindarkan anggota dari sistem pinjam oleh lintah
darat. Kegiatan operasional dalam lembaga koperasi dijalankan berdasarkan sifat kekeluargaan.
Koperasi memiliki beberapa macam sesuai dengan fungsi masing-masing, antara lain: koperasi
pembelian atau kesediaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya, koperasi
penjualan atau pemasaran yang berfungsi untuk menyalurkan produk atau jasa yang diciptakan
oleh anggota hingga sampai pada konsumen, koperasi produksi yang berfungsi sebagai wadah
untuk menciptakan produk atau jasa untuk para anggotanya, serta koperasi jasa yaitu koperasi
yang menyediakan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya (seperti asuransi,
simpan pinjam, transportasi, dll.). Koperasi yang beroperasi dengan satu fungsi disebut sebagai
koperasi tunggal usaha (singlepurposecooperative)sedangkan koperasi yang beroperasi dengan
dua fungsi atau lebih disebut sebagai koperasi serba usaha (multipurposecooperative).
5. Ciri Ciri Koperasi
1. Koperasi bukan kumpulan atau akumulasi modal.
2. Koperasi bertugas untuk mengabdi pada masyarakat
3. Koperasi berasaskan kekeluargaan
4. Bersifat gotong royong dengan kesamaan derajat, hak, dan kewajiban.
5. Koperasi disebut juga wahana demokrasi ekonomi dan sosial
6. Semua kegiatan didasarkan kesadaran anggota tanpa paksaan dan intimidasi maupun
campur tangan orang luar yang tidak berurusan dengan koperasi tersebut
7. Terdapat pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) yang adil.
8. Bersifat non-kapitalis
9. Berprinsip Swadaya, Swakerta, dan Swasembada
10. Kekuasaan tertinggi di rapat anggota
6. Kesimpulan
Koperasi Pertanian adalah suatu kelompok swadaya masyarakat petani dan beberapa
kelompok tani yang tergabung dan tumbuh berdasarkan keakraban, keselarasan serta kesamaan
kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya pertanian untuk bekerjasama dalam peningkatan
produtivitas usaha di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan serta usaha lainnya yang
berasaskan Pancasila. Koperasi ini sering dikatakan sebagai jembatan setiap petani, pabrik gula,
dan pemerintah. Setiap petani tebu menggunakan koperasi agar bisa melakukan kredit atau
dijadikan sebagai modal usahatani, sarana produksi, dan posisi tawar yang baik karena ketika
petani mendapatkan kredit dari koperasi maka pendapatan-pendapatan akan relatif lebih tinggi
daripada yang tidak mendapatkan kredit. Petani yang mendapatkan kredit percepatan dan Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada petani
yang hanya mendapatkan kredit percepatan atau KKPE sehingga dapat dikatakan koperasi dapat
mempengaruhi peningkatan harga pangan biaya usaha tani, penerimaan usaha tani tebu, dan
pendapatan bersih petani anggota koperasi dibandingkan petani bukan anggota yang tidak
memperoleh layanan koperasi. Artinya koperasi merupakan lembaga yang bergerak dalam
bidang ekonomi, dimana aktivitas dan tujuan berdirinya koperasi tentu berkaitan dengan kegiatan
ekonomi yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para anggotanya secara bersama-
sama, memenuhi kebutuhan anggotanya, memudahkan anggota koperasi untuk mendapatkan
modal usaha, membantu memajukan usaha yang dimiliki anggota, menghindarkan anggota dari
sistem pinjam oleh lintah darat.

Anda mungkin juga menyukai