Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman

“Faktor Edafik”

Disusun Oleh:
Nama : Dini Kamila Fadila
NIM : 205040207111147
Kelas/Kelompok : O/O2
Asisten Praktikum : Aulia Safina Putri

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
Nama : Dini Kamila Fadila
NIM : 205040207111147
Kelas : O
Asisten : Aulia Safina Putri

I. HASIL PENGAMATAN
Petunjuk: Praktikan mencari secara mandiri peranan (predator, hama, dekomposer,
pemakan jamur, dan sebagainya) dari masing-masing invertebrata yang ditemukan pada
kedua tabel di bawah ini berdasarkan dari literatur yang dapat dipertanggung jawabkan
seperti jurnal dan/atau buku.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Fauna Tanah pada Tanah Organik


No Dokumentasi Hasil Populasi Peran
. Identifikasi (Individu
)
1. Chilopoda 2 Pemangsa
(Borror,
Triplehorn, &
Johnson,
1992).

2. Diplopoda 1 Perombak dan


dekomposer
(Rohyani &
Farista, 2013)
3. Acari: 14 Dekomposisi
Oribatidae (Lisafitri,
Widyastuti, &
Santosa,
2015)

4. Acari: 13 Predator
Cunaxidae (Kaminskiane,
2017)

5. Acari: 5 Predator
Laelapidae (Rondeau,
Giovenazzo, &
Fournier,
2018)

6. Collembola 94 Membantu
Perombakan
bahan organik
dan sebagai
indikator
perubahan
keadaan
tanah, dan
juga sebagai
musuh alami
berbagai jenis
hama
(Warino,
Widyastuti,
Suhardjono, &
Nugroho,
2017)
7. Psocoptera 1 Pemakan
jamur (Lord &
Howard,
2004)

8. Coleoptera: 1 Peran ekologis


Elateridae sebagai
dekomposer
pada family
Elateridae
(Arifin, Irfan,
Permanasari,
Annisava, &
Arminudin,
2016)
9. Coleoptera: 6 Serangga
Endomychidae vektor
(Tomaszewska
, 2000)

10. Hymenoptera: 3 Predator


Formicidae (Putra, Hadi,
& Rahadian,
2017)
11. Hemiptera: 1 Hama (Tairas,
Pseudococcida Tulung, &
e Pelealu, 2015)

12. Hemiptera: 1 Hama (Lubis &


Pentatomidae Sembiring,
2016)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Fauna Tanah pada Tanah Konvensional / Inorganik


No. Dokumentasi Identifikasi Populasi Peran
(Individu)
1. Acari: 2 Dekomposer
Oribatidae (Behan-
Pelletier,
2009)

2. Collembola 8 Membantu
Perombakan
bahan
organik dan
sebagai
indikator
perubahan
keadaan
tanah, dan
juga sebagai
musuh
alami
berbagai
jenis hama
(Warino,
Widyastuti,
Suhardjono,
& Nugroho,
2017)
3. Hemiptera: 2 Serangga
Aphididae vektor
(Maharani,
Hidayat,
Rauf, &
Maryana,
2018)

4. Hymenoptera: 1 Predator
Formicidae (Putra, Hadi,
& Rahadian,
2017)

5. Diptera: 1 Fitofag
Muscidae (Soesanthy
& Trisawa,
2011)
6. Hemiptera: 1 Hama (Lubis
Pentatomidae &
Sembiring,
2016)
II. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan, didapatkan data bahwa pada tanah organik terdapat 2
individu Chilopoda, 1 individu Diplopoda, 14 individu Acari : Oribatidae, 13 individu Acari :
Cunaxidae, 5 individu Acari : Laelapidae, 94 individu Collembola, 1 individu Psocoptera, 1
individu Coleoptera : Elateridae, 6 individu Coleoptera : Endomychidae, 3 individu
Hymenoptera : Formicidae, 1 individu Hemiptera : Pseudococcidae, 1 individu Hemiptera :
Pentatomidae. Jadi, total individu yang terdapat pada tanah organik, yaitu ada 142 individu
tanah. Sedangkan, pada tanah konvensional atau inorganik terdapat 2 individu Acari :
Oribatidae, 8 individu Collembola, 2 individu Hemiptera : Aphididae, 1 individu
Hymenoptera : Formicidae, 1 individu Diptera : Muscidae, 1 individu Hemiptera :
Pentatomidae. Jadi, total individu yang terdapat pada tanah konvensional atau inorganik,
yaitu ada 15 individu tanah.
Pada data di atas, jumlah individu pada tanah organik lebih banyak daripada jumlah
individu pada tanah konvensional atau inorganik. Menurut (Nurrohman, Rahardjanto, &
Wahyuni, 2018), keberadaan fauna tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, salah
satunya adalah adanya bahan organik dalam tanah. Peran aktif makrofauna tanah dalam
menguraikan bahan organik dalam tanah juga dapat mempertahankan dan
mengembalikan produktivitas tanah, sehingga tanah menjadi tetap subur dan cocok
ditanami.
Menurut (Hakim, et al., 1986), faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
aktivitas organisme tanah yaitu, iklim (curah hujan, suhu), tanah (kemasaman,
kelembaban, suhu tanah, hara), dan vegetasi (hutan, padang rumput) serta cahaya
matahari. Keanekaragaman biota dalam tanah dapat digunakan sebagai indikator biologis
kualitas tanah. Setiap grup fauna tanah dapat dijadikan bioindikator karena keberadaan
fauna tanah sangat bergantung dengan faktor biotik dan abiotik tanah (Sugiyarto, et al.,
2007). Makrofauna tanah mempunyai peranan besar untuk memperbaiki sifat-sifat
fungsional tanah (Nusroh, 2007).
Dari hasil pengamatan di atas, di dapatkan bahwa individu Collembola yang
berjumlah 94 individu lebih banyak daripada individu lainnya. Hal ini disebabkan karena
Collembola hidup didalam tanah dengan memakan bahan organik (Anwar & Ginting, 2013).

III. KESIMPULAN
Keberagaman fauna tanah dapat terjadi karena adanya faktor lingkungan dan peran
dari individu itu sendiri. Fauna tanah dapat dijadikan sebagai bioindicator kesuburan tanah
karena mampu menguraikan bahan organik, sehingga produktivitas tanah dapat terjaga
dan tanaman dapat tumbuh dengan subur.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Anwar, E. K., & Ginting, R. C. (2013). Mengelola Lahan Kering Terdegrasi Menjadi Lahan
Pertanian yang Produktif. Bogor: IAARD Press.
Arifin, L., Irfan, M., Permanasari, I., Annisava, A. R., & Arminudin, A. T. (2016).
Keanekaragaman Serangga pada Tumpangsari Tanaman Pangan sebagai Tanaman
Sela di Pertanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan. Jurnal Agroteknologi, Vol.
7 No. 1.
Behan-Pelletier, V. M. (2009). Oribatid mite biodiversity in agroecosystems: role for.
Borror, D. J., Triplehorn, C. A., & Johnson, N. F. (1992). Pengenalan Pelajaran Serangga.
Penerjemah: Soetiyono Partosoedjono. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Hakim, N., Nyakpa, M. Y., Lubis, A. M., Nugroho, S. G., Dika, M. A., Hong, G., & Bailley, H.
H. (1986). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.
Kaminskiane. (2017). Laelapidae mites (Acari: Mesostigmata) Infesting Small Rodents in
The Curonian Spit . Biologija.
Lisafitri, Y., Widyastuti, R., & Santosa, D. A. (2015). Dinamika Kelimpahan Oribatida pada
Area Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Bajubang Batanghari Jambi. Jurnal
Tanah Lingkungan, 17 (1).
Lord, J. C., & Howard, R. W. (2004). A Proposed Role for the Cuticular Fatty Amides of
Liposcelis bostrychophila (Psocoptera: Liposcelidae) in Preventing Adhesion of
Entomopathogenic Fungi with Dry-conidia. Mycopathologia.
Lubis, L., & Sembiring, M. (2016). Potensi Serangan Hama Kepik Hijau Nezara viridula
L.(Hemiptera: Pentatomidae) dan Hama Kepik Coklat Riptortus linearis
L.(Hemiptera: Alydidae) pada Tanaman Kedelai di Rumah Kassa. Jurnal
Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara.
Maharani, Y., Hidayat, P., Rauf, A., & Maryana, N. (2018). Kutu Daun (Hemiptera:
Aphididae) pada gulma di sekitar lahan pertanian di Jawa Barat beserta kunci
identifikasinya. Indonesian Journal of Entomology.
Nurrohman, E., Rahardjanto, A., & Wahyuni, S. (2018). Studi Hubungan Keanekaragaman
Makrofauna Tanah dengan Kandungan C-Organik dan Organophosfat Tanah di
Perkebunan Cokelat (Theobroma cacao L.) Kalibaru Banyuwangi. Bioeksperimen,
Volume 4 No.1.
Nusroh, Z. (2007). Studi Diversitas Makrofauna Tanah Di Bawah Beberapa Tanaman
Palawija Yang Berbeda Di Lahan Kering Pada Saat Musim Penghujan. Jurnal
Penelitian UNS.
Putra, I. M., Hadi, M., & Rahadian, R. (2017). Struktur Komunitas Semut (Hymenoptera:
Formicidae) di Lahan Pertanian Organik dan Anorganik Desa Batur, Kecamatan
Getasan, Kabupaten Semarang. Bioma.
Rohyani, I. S., & Farista, B. (2013). Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah di
Hutan Lindung dan Taman Wisata Alam Kerandang Lombok Barat. Jurnal Biologi
Tropis Vol. 13 No. 1 .
Rondeau, S., Giovenazzo, P., & Fournier, V. (2018). Risk assessment and predation
potential of Stratiolaelaps scimitus (Acari: Laelapidae) to control Varroa destructor
(Acari: Varroidae) in honey bees. Ploss One.
Soesanthy, F., & Trisawa, I. M. (2011). Pengelolaan Serangga-serangga yang Berasosiasi
dengan Tanaman Jambu Mete. Journal of Industrial and Beverage Crops, 2(2).
Sugiyarto, Efendi, M., Mahajoeno, E., Sugito, Y., Handayanto, E., & Agustina, L. (2007).
Preferensi Berbagai Jenis Makrofauna Tanah Terhadap Sisa Bahan Tanaman Pada
Intensitas Cahaya Berbeda. Biodiversitas, 7 (4).
Tairas, R. W., Tulung, M., & Pelealu, J. (2015). Musuh Alami Kutu Putih Paracoccus
marginatus Williams & Granara de Willink, (Hemiptera: Pseudococcidae) pada
Tanaman Pepaya di Minahasa Utara . Eugenia.
Tomaszewska, K. W. (2000). Morphology, phylogeny and classification of adult
Endomychidae (Coleoptera: Cucujoidea). In Annales Zoologici Vol. 50, No. 4.
Warino, J., Widyastuti, R., Suhardjono, Y. R., & Nugroho, B. (2017). Keanekaragaman dan
Kelimpahan Collembola pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Bajubang,
Jambi. Jurnal Entomologi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai